Niat hati, merantau ke luar negeri untuk merubah nasib. Namun karena suatu kejadian, dua pemuda polos nan lugu itu malah terlibat dalam kehidupan asmara enam janda muda. Mampukah mereka lepas dari jeratan janda yang penuh pesona? Atau mereka terjerumus dalam larutnya dunia para janda?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua Pria Penuh Sesal
"Tuan."
"Ada apa Erick?"
"Ada Info tentang orang menemukan gantungan kunci itu, Tuan."
"Apa! Gimana? Apa kalian menangkapnya?"
"Belum, Tuan."
"Kenapa Belum? Hah!"
"Maaf, Tuan. Tapi menurut info. Orang yang kita cari, tinggal di rumah Tuan muda Zoe."
"Apa! Bagaimana bisa?"
"Namanya Tito Kurniawan, asal Indonesia. Dia ditugaskan oleh Nyonya A moy untuk menjaga dua anak yang ada disana, salah satunya Tuan muda Zoe."
Sang tuan hanya bisa menghembus kasar nafasnya. Dia tidak menyangka jalan hidupnya akan kembali dipertemukan dengan mantan istri serta anak yang pernah tak diakui oleh pria itu.
Dialah Darren Wang, presiden direktur dari sebuah perusahaan raksasa di bidang alat transportasi. Pria yang masuk lima besar daftar pengusaha paling kaya di negara itu, adalah mantan suami dari wanita bernama Moy Zei Lan, atau yang lebih dikenal dengan nama A moy dengan anak laki laki mereka bernama Zoe Wang.
Meskipun Darren terkenal dengan kecerdasaannya dalam bidang akademik dan berbisnis, tapi pria berusia tiga puluh tahun itu juga pernah bodoh karena masalah cinta. Banyak orang yang bilang, cinta bisa membuat seseorang menjadi bodoh bahkan gila. Darren adalah salah satunya orang yang mengalami hal itu.
Karena berselingkuh atas nama cinta pertama yang belum kelar, dia bertindak hal bodoh kepada anak dan istrinya. Dia terpengaruh ucapan dari wanita yang sangat dia puja, dengan tega menghancurkan hati anak dan istrinya dengan tuduhan berdasarkan bukti yang sepenuhnya telah direkayasa.
Menyesal, sudah pasti. Ketika kebenaran itu mencuat, hanya penyesalan yang Darren rasakan. Rasa sesal itu semakin menggerus hatinya saat dia tahu sang anak sangat takut jika melihat wajah ayahnya. Sakit tak berdarah, tentu saja, itu yang harus Darren rasakan.
Sekarang, dia mendengar kabar kalau benda penting yang sedang dia cari berada di tempat anaknya berada, makin bingunglah dia saat ini. Darren dilema. Dia harus mengusik kehidupan tenang anak dan mantan istrinya atau kehilangan benda penting untuk perusahaannya
"Aku harus bagaimana, Erik? Apa aku harus menyakiti anakku lagi?" tanya Darren dengan tatapan menerawang lurus ke arah gemerlapnya kota.
"Nanti akan saya pikirkan, Tuan. Saya akan mencari jalan terbaik untuk hal itu," balas Erik. Seperti biasa, sang asisten pribadi yang akan bertindak demi kenyamanan sang Bos.
Darren menoleh ke arah Erik berdiri. "Terima kasih erik, aku percaya sama kamu."
"Sudah jadi kewajiban saya, Tuan."
Darren tersenyum tipis, lalu dia kembali mengedarkan pandangannya ke arah kota dengan pikiran ke satu nama anak yang sangat dia rindukan.
Masih di dalam kota yang sama, namun di gedung perkantoran yang berbeda, juga nampak seorang pria dewasa nampak sedang menatap layar laptop. Dari layar laptop tersebut, pria itu memutar beberapa video kenangan dirinya bersama anak dan istrinya.
Ya, itu adalah Video kenangan saat pria itu masih hidup bahagia bersama anak istrinya. Video kenangan sebelum pria itu menghancurkan rumah tangganya sendiri karena sebuah fitnah kepada istrinya. Karena sebuah fitnah itu, Dia hampir saja membunuh istrinya di depan mata sang anak.
"Tuan William," suara seseorang yang baru masuk, sontak mengejutkan pria yang diam diam sedang menangis. Pria bernama William itu langsung menghapus sisa air mata yang sempat menetes.
"Ada apa, Lex?" tanya William pada sang asisten.
"Tuan muda Binbin, sekarang memiliki pengawal pribadi, Tuan."
Kening William langsung berkerut dan dia menatap ke arah Alex, sang asisten. "Pengawal pribadi?"
"Benar, Tuan. Mulai hari ini, Nyonya A win menggunakan jasa pengawal pribadi untuk tuan muda."
William menghembus kasar nafasnya. "Kenapa A win tidak minta sama saya mencari pengawal untuk Binbin? Dia selalu ... ah ... aku yang salah, Lex."
Alex tidak bereaksi. Dia sendiri bingung mau jawab apa. Alex tahu, sejak insiden A win hampir meregang nyawa, Binbin selalu menatap ayahnya dengan tatapan penuh benci. Anak lima tahun itu bahkan selalu bersikap acuh jika bertemu dengan ayahnya.
"Apa orang itu bisa dipercaya, Lex?"
"Dia berasal dari negara Indonesia, Tuan. Aku rasa itu alasan Nyonya A win memakai orang luar negeri, agar tidak mudah di khianati, Tuan. "
William nampak manggut manggut. "Baguslah. A win selalu bertindak hati hati, terutama demi menjauh dariku."
Dan malam ini dua anak dari dua pria yang sedang meratapi penyesalan, sedang terlelap dengan dua pria penjaga mereka, yang telah mengambil hati Binbin dan Zoe.
...@@@@@...
semangat
author bikin cerita nya nalar dikit
canda aja thoor