NovelToon NovelToon
Cinta VS Gengsi

Cinta VS Gengsi

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Menikah dengan Musuhku
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: my pinkys

Alana Adhisty dan Darel Arya adalah dua siswa terpintar di SMA Angkasa yang selalu bersaing untuk menjadi yang terbaik. Alana, gadis ambisius yang tak pernah kalah, merasa dunianya jungkir balik ketika Darel akhirnya merebut posisi peringkat satu darinya. Persaingan mereka semakin memanas ketika keduanya dipaksa bekerja sama dalam sebuah proyek sekolah.

Di balik gengsi dan sikap saling menantang, Alana mulai menyadari bahwa ada sesuatu yang berbeda dalam hubungannya dengan Darel. Apakah ini masih tentang persaingan, atau ada perasaan lain yang diam-diam tumbuh di antara mereka?

Saat gengsi bertarung dengan cinta, siapa yang akan menang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my pinkys, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malam pertama dengan bunda

Setelah mobil Darel melakukan membelah ramai nya pengendara, akhirnya mobil Darel kini sudah terparkir di halaman rumah bunda Eleanor.

Darel yang biasanya protektif terhadap Alana awalnya ragu, meninggalkan Alana menginap di rumah bunda kandung Alana, tetapi melihat bagaimana gadis itu begitu menginginkan waktu bersama ibunya saat baru sadar tadi, dia akhirnya mengizinkannya.

“Aku akan menjemputmu besok pagi,kalau begitu” kata Darel saat initengah berada di kamar Alana yangdi siapkan oleh Bunda Eleanor. “Kalau ada apa-apa, hubungi aku.Oke.”

Alana tersenyum tipis. “Oke Darel...,lagi pula ini hanya satu malam saja.”

Darel menatapnya dalam. “Tetap saja… Aku akan memastikan kamu baik-baik saja,lihat sekarang,kamu masih demam.”

Eleanor yang duduk di samping Alana menatap Darel dengan penuh rasa terima kasih. “Terima kasih sudah menjaga putriku.”

Darel hanya mengangguk sebelum melangkah pergi, meninggalkan Alana bersama ibunya.

Darel pulang sendirian jadi nya.

___

Saat malam tiba, Alana masih merasa sedikit canggung berada di rumah yang terasa asing baginya dan ia juga baru merasakan, bahwa tubuhnya memang belum benar-benar pulih. Eleanor yang baru saja masuk kamar Alana menyadari bahwa Alana terlihat lemas walaupun demam nya sudah sedikit mereda tak sepanas tadi siang.

“Sayang..bunda buatkan susu hangat buat kamu,di minum ya?” ucap Eleanor, membawa segelas susu ke kamar Alana.

Alana mengangguk ragu. “Terimakasih Bunda,.”

Eleanor tersenyum lembut. “Sama-sama sayang, oh ya. Kamu tau sayang? "

Alana menerima gelas itu, menyeruput perlahan. Rasanya hangat, menenangkan, dan entah kenapa, ia merasa seperti seorang anak kecil yang akhirnya kembali ke pelukan ibunya setelah bertahun-tahun terpisah.

Setelah susu yang Alana minum habis Alana menjawab pertanyaan Bunda Eleanor.

"Tau, apa Bunda?"

"Kamu punya kakak laki-laki" ucap Bunda Eleanor.

"Eum, Alana tau, kemarin saat Alana ambil barang di rumah ayah, mbok Sari memberitahu Alana kalo ada laki-laki yang bernama Alvaro mencari Alana, tapi Alana saat itu sedang sekolah jadi... Alana nggak bertemu deh" ucap Alana.

"Iya,kemarin Alvaro datang ke rumah ayah mu untuk mencari kamu,tapi kakak kmau bilang nggak bertemu sama kamu"

"Alana...mau bertemu kakak" gumam Alana.

"Mungkin kamu bisa bertemu Alvaro besok,kalo hari ini dia sedang lembur di perusahaan" ucap Bunda Eleanor.

"Kakak punya perusahaan di sini? " tanya Alana

"Iya,tapi selama ini perusahaan di sini di urus oleh kakak Bunda, dan baru kemarin Alvaro mulai memegang perusahaan di sini" jelas Bunda Eleanor.

"Oh, berarti Bunda dan Kakak akan menetap di sini"ucap Alana.

"Iya, Bunda akan menetap di sini bersama kamu dan Alvaro mulai hari ini" balas Bunda Eleanor.

"Makasih Bunda" lirih Alana.

"Sama-sama sayang, Bunda sayang putri kecil Bunda" gumam Bunda Eleanor memeluk Alana dan mencium pucuk kepala Alana,mereka malam ini tidur bersama.

Malam itu, untuk pertama kalinya dalam hidupnya, Alana tertidur dalam kehangatan kasih seorang ibu yang selama ini ia rindukan.

---

>>Pagi hari telah tiba<<

Saat Alana membuka matanya, ia tak menemukan Bunda nya di samping nya, dan ia mencium aroma roti panggang dan masakan masuk ke dalam kamar nya. Ia bangkit perlahan, menyadari bahwa ini bukan kamarnya di apartemen atau mansion Atharrazka, tetapi rumah ibunya.

Ah, ia lupa, bahwa tadi malam. Dirinya menginap di rumah Bunda nya

Alana masih merasa aneh. Namun, sebelum pikirannya bisa melayang lebih jauh, pintu rumah terbuka, dan suara yang familiar terdengar.

Dan tubuh nya sudah jauh lebih baik sekarang.

“Alana?”

Alana segera keluar dari kamar dan melihat Darel berdiri di ruang tamu dengan seragam sekolah di tangannya.

“Aku membawakan seragammu,” kata Darel sambil menyerahkan bungkusan itu padanya.

Alana tersenyum kecil. “Terima kasih, Darel.”

"Sama-sama, aku tunggu di bawah ya" ucap Darel.

"Iya," setelah nya Alana masuk ke kamar dan bergegas membersihkan tubuh nya dan berganti seragam yang di bawakan Darel tadi.

Saat tiba di bawah, Darel bertemu Bunda Eleanor yangmuncul dari dapur, tersenyum melihat Darel. “Kamu sudah sarapan?, kalau belum sarapan di sini saja"

Darel melirik Alana sejenak sebelum mengangguk. “Iya bun,.”

Mereka duduk bertiga di meja makan, setelah Alana sudah turun lengkap dengan seragam sekolah dan tas nya. Eleanor dengan penuh perhatian menyajikan makanan, sementara Alana sesekali melirik ke arah Darel yang tampak tenang seperti biasa.

“Kamu yakin nggak keberatan aku menginap di sini?” tanya Alana pelan.

Darel menatapnya, lalu menyentuh tangan gadis itu dengan lembut. “Yang penting kamu senang, aku senang Alana”

Alana tersenyum, merasa lega karena Darel selalu mendukungnya.

Setelah sarapan, mereka berdua pamit pada Eleanor dan berangkat ke sekolah bersama.

---

Darel dan Alana berangkat ke sekolah menggunakan mobil Darel.tapi, Alana turun agak jauh dari gerbang sekolah, agar tak di curigai.

Dan hari ini seharusnya berjalan lancar bagi Alana, tetapi saat jam istirahat, ia mengalami sesuatu yang tidak menyenangkan.

Saat ia pergi ke toilet sendirian, Larissa—gadis yang sejak lama membencinya, dan gadis yang suka sekali mengejar-ngejar cinta Darel—mengikutinya bersama beberapa temannya.

“Jadi,kemana aja lo? apa lo kemarin nggak berangkat sekolah,karna habis jalan sama om-om ?” Larissa menyeringai dan tersenyum mengejek.

Alana menghela napas, malas menghadapi drama. “Gue nggak punya waktu buat ladenin mak Lampir hari ini.”

Namun, sebelum ia bisa pergi, salah satu teman Larissa menahannya.

“Lo nggak bisa pergi semudah itu,” ucap Larissa, lalu dengan cepat menyiramkan air dari wastafel ke seragam Alana.

Alana tersentak kaget dengan yang terjadip, ia merasakan air dingin membasahi bajunya.

“Lo gila ya?!” serunya, menatap Larissa dengan marah.

Larissa tertawa puas. “Ups, kayaknya seragam lo kotor deh. Mungkin lo harus go home aja deh.”

Alana mengepalkan tangannya, menahan amarah. Namun, sebelum ia bisa membalas, suara yang dalam dan penuh ancaman terdengar dari pintu.

“Larissa.”

Semua orang langsung menoleh. Darel berdiri di ambang pintu dengan tatapan mematikan.

Larissa menelan ludah, wajahnya pucat. “D-Darel…”

Darel berjalan mendekat, menatap Larissa dan teman-temannya dengan dingin. “Keluar. Sekarang!”

Tanpa berani melawan, Larissa dan teman-temannya segera kabur dari toilet, meninggalkan Alana dan Darel.

Darel menghela napas, lalu melepas jas seragamnya dan menyampirkannya di bahu Alana.

“Ayo, kita ke ruangan ku. Aku nggK bisa biarin kamu tetap seperti ini,” katanya, suaranya lembut.

Alana menatap Darel dengan penuh rasa syukur. Seperti biasa, lelaki itu selalu datang di saat yang tepat.

Dan untuk kesekian kalinya, ia merasa bahwa memiliki Darel di sisinya adalah hal terbaik yang pernah terjadi dalam hidupnya.

1
Supriatun Khoirunnisa
Luar biasa
Jhylara_Anfi
semangat up ny kk😊 kalu berkenan boleh mampir juga di cerita aku😁🙏
Jhylara_Anfi
butterfly era nya mulai berasa😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!