Putri Perawan Milik Daddy "Balas Dendam Daddy"

Aland memandangi wajah Ailee berkali-kali, dia duduk diatas kursi sofa sambil menyesap wine yang ada di tangan nya. Ailee sejak tadi belum juga sadar dari pingsannya, selang infus yang berisi cairan itu jelas terus bergerak turun mengisi setiap urat nadinya.

Di atas nakas nampak ada beberapa macam menu makanan berbagai variasi, disiapkan khusus untuk gadis itu ketika dia bangun dari tidurnya.

Sepersekian detik kemudian jemari-jemari Indah itu bergerak Berlahan, bola mata Ailee membuka dengan gerakan Berlahan pula, seketika perasaan haus menggelayut di tenggorokan nya.

Ailee berusaha mencari sosok Daddy nya.

"Daddy"

ucapnya pelan nyaris tanpa suara.

Aland sudah berdiri tepat dihadapan nya, membawakan air minum untuk dirinya.

"Minumlah"

ucap Alan sambil membantu membenahi posisi tidur Ailee, agar tubuhnya sedikit lebih tinggi dan tidak sepenuhnya remahan di kasur.

Setelah meminum air putih yang diberikan Aland, Sejenak Ailee kembali memejamkan matanya tapi Aland dengan cepat memaksa dia membuka matanya.

"Jangan tidur lagi, segera makan makanan mu"

Ailee menggeleng pelan, dia hanya merasa sedih dengan perlakuan Daddy nya pada nya.

"Kenapa Daddy tidak pulang semalam?"

tanya Ailee dengan air mata yang mulai menggenangi bola matanya kemudian tumpah begitu saja di balik wajah cantik nya.

"Aku tertidur"

Aland menjawab seadanya.

"Dimana ?"

"Seorang perempuan menahan Daddy agar tidak pulang"

mendengar jawaban itu seketika membuat sakit hati ailee, jadi Daddy nya lebih memilih perempuan lain ketimbang dirinya.

"Jadi aku tidak begitu penting dibandingkan pacar-pacar satu malam Daddy?"

Ailee mulai menangis terisak, kedua tangannya mencoba menghapus air matanya, dia tahu dia cengeng tapi apakah daddynya tidak paham perasaan nya? dia juga mengingankan Daddy nya, dia ingin Daddy nya lebih memperhatikan dirinya, tidak menuduhnya sembarangan dan daddynya bisa mencurahkan jutaan kasih sayang pada nya.

alih-alih menjawab pertanyaan putri nya, Aland kembali membahas soal laki-laki yang sudah berani dan kurang ajar terhadap Ailee kemarin.

"Siapa laki-laki kemarin?"

"aku bilang dia teman satu sekolah ku Daddy, tapi aku tidak kenal baik dengan dirinya, dia memang suka pada ku, tapi aku tidak suka padanya"

"Kau pandai berbohong"

"Aku tidak berbohong"

bentak Ailee kesal, dia melotot menatap sang Daddy.

"Kau berani memelototi Daddy mu?"

"Itu karena Daddy tidak mempercayai ku"

seketika air matanya kembali tumpah

"Aku benci pada Daddy"

yah kau seharusnya memang membenci ku, semakin kebencian mu memuncak, semakin mudah aku membuat mu menghilang dari hadapan ku setelah aku membalaskan dendam perbuatan ibu dan paman mu.

batin aland

"Makan lah"

ucap Aland Cepat tanpa peduli dengan ocehan Ailee.

Ailee menggeleng cepat

"Daddy bilang makan"

Aland membentak kesal, dengan cepat meraih mangkuk berisi nasi yang hampir seperti bubur, ditambah beberapa sayur-sayuran dan daging yang di potong tipis-tipis agar Ailee lebih gampang mengkonsumsi nya.

"Makanlah, setelah itu kita tidur"

Aland berusaha membujuk putri nya itu dengan nada lebih dilembutkan.

Setelah serangkaian perdebatan panjang, Pada akhirnya Ailee patuh juga, melahap makanan nya Secara Berlahan sambil disuapi oleh daddynya.

Setelah yakin makanan nya habis, Aland langsung meminta bik Sumi membereskan semuanya.

setelah yakin semuanya sudah dirapikan, Aland langsung menyerahkan obat kepada Ailee agar putri nya segera memakan obatnya.

"Aku tidak mau"

"Daddy bilang makan, ini untuk menjaga kondisi tubuh mu yang dehidrasi juga vitamin"

"Tapi aku tidak bisa mengkonsumsi obat Daddy"

"Minum sekarang, Dady tidak mau tahu"

Ailee mengerut kan bibir nya, dia lagi-lagi kecewa.

."Sebenarnya Daddy ini Daddy ku bukan?"

aile bicara sambil kembali menangis

"Selain tidak pernah mempedulikan aku, Daddy bahkan tidak tahu apa kesukaan ku atau apa yang tidak aku sukai"

seketika Aland terdiam

"Daddy bahkan tidak tahu jika aku tidak pernah bisa meminum obat sejak kecil, aku akan memuntahkan semua isi perut ku"

"Aku benar-benar benci pada Daddy"

teriak Ailee kesal, kemudian segera merebahkan kembali tubuh nya, menutup wajahnya dengan selimut, dia marah, kesal, menangis dan benar-benar merasa benci pada laki-laki itu.

Tapi sepersekian detik kemudian tiba-tiba Aland memasukkan obat itu kedalam mulutnya, dengan gerakan cepat meraih air putih dan menegaknya, lantas dia membuka paksa selimut Ailee, meraih wajah itu dan....

seketika Ailee tercengang saat tiba-tiba bibir Daddy nya menyatu dengan bibirnya, memaksa dia membuka mulutnya, terasa sesuatu yang pahit masuk ke tenggorokan nya, kemudian dia fikir Daddy nya akan segera melepaskan bibirnya setelah obat itu masuk, rupanya daddynya malah memperdalam ciuman nya, aile mencoba memukul dada daddynya, tapi bukan nya dilepas, Aland jelas semakin memperdalam ciuman nya, bahkan dengan nakal memainkan lidah nya didalam sana.

Seketika rasa pusing melanda Ailee, jantung nya berdetak begitu kencang, dia bingung, ingin marah, ingin menangis, tapi rasanya begitu aneh, begitu hangat dan menggelitik jiwa nya secara tiba-tiba dalam beberapa waktu kemudian dia terbuai, terlena lantas menggenggam erat lengan baju Daddy nya.

Apalagi tiba-tiba jemari daddy nya tiba-tiba ada dibawah sana setelah sesi ciuman panjang itu, ketika bibir Daddy nya tahu-tahu berada di dadanya, menyesap sejenak dan membuat warna merah disana.

tidak, tunggu, apakah tanda merah kemarin Daddy nya yang melakukan nya?

tiba-tiba pemikiran nya buyar saat 1 jari Daddy nya tahu-tahu masuk dibawah sana.

"Daddy"

dia ingin menolak, ingin marah tapi suara yang keluar berbeda dari harapannya.

Ini apa, tidak.

dia ingin memberontak tapi tiba-tiba rasanya matanya begitu mengantuk, dia ingin menolak jemari itu masuk ke bawah sana tapi dia tidak berdaya, sebuah bisikan halus semakin membuat dia tertidur secara berlahan namun pasti.

"Tidurlah putri tidur Daddy"

"Daddy"