NovelToon NovelToon
Kesucian Istri Tuan Arrogant

Kesucian Istri Tuan Arrogant

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Angst
Popularitas:410.8k
Nilai: 4.6
Nama Author: ainuncepenis

Kembali Ke Indonesia setelah menyelesaikan pendidikan s2-nya. Anindya harus dihadapkan masalah yang selama ini disembunyikan Abinya yang ternyata memiliki hutang yang sangat besar dan belum lagi jumlah bunga yang sangat tidak masuk akal.
Kavindra, Pria tampan berusia 34 tahun yang telah memberikan hutang dan disebut sebagai rentenir yang sangat dingin dan tegas yang tidak memberikan toleransi kepada orang yang membuatnya sulit. Kavindra begitu sangat penasaran dengan Anindya yang datang kepadanya meminta toleransi atas hutang Abinya.
Dengan penampilan Anindya yang tertutup dan bahkan wajahnya juga memakai cadar yang membuat jiwa rasa penasaran seorang pemain itu menggebu-gebu.
Situasi yang sulit yang dihadapi gadis lemah itu membuat Kavindra memanfaatkan situasi yang menginginkan Anindya.
Tetapi Anindya meminta syarat untuk dinikahi. Karena walau berkorban demi Abinya dia juga tidak ingin melakukan zina tanpa pernikahan.
Bagaimana hubungan pernikahan Anindya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 10 Marah Tapi Di Turuti Juga.

"Jadi apa yang saya lakukan itu adalah yang saya sukai dan saya sangat berharap tuan tidak melarang saya untuk melakukan itu," ucap Anindya yang tidak mendapatkan respon dari Kavindra hanya melihat saja ke arah Kavindra.

"Aku sama sekali tidak suka jika kau berbicara kepadaku tanpa memperlihatkan wajahmu," ucap Kavindra yang sepertinya sudah terhipnotis oleh wajah istrinya dan hanya ingin terus melihat wajah itu tanpa harus ditutup-tutupi.

"Saya akan melakukan hal itu jika tuan memenuhi syarat yang saya berikan," sahut Anindya.

"Apa kau tidak bisa hidup tanpa syarat hah! Aku sudah menikahimu dan bukankah kau sendiri yang mengatakan jika suami istri memperlihatkan wajahnya itu bukanlah suatu dosa, bahkan sekalipun kau telanjang di depanku itu juga bukan dosa!" kesalnya yang pagi-pagi sudah terpancing emosi dan sampai mengeluarkan kata-kata vulgar.

Anindya harus istighfar dengan semua kata-kata itu.

"Bukan seperti itu maksud saya," sahut Anindya.

"Lalu apalagi yang kau inginkan dan syarat apa lagi yang kau inginkan?" tanya Kavindra dengan menekan suaranya.

"Saya di rumah juga tidak memakai cadar. Karena di rumah tidak ada pelayan pria atau pria yang berada di luar tidak diperbolehkan masuk begitu saja ke dalam rumah tanpa mendapatkan izin dari Bibi. Jadi jika ingin melihat saya tanpa menggunakan cadar. Maka jangan biarkan ada laki-laki di dalam rumah ini," ucapnya dengan penuh permintaan.

Kavindra menyergah nafas mendengar permintaan istrinya.

"Sekarang kau benar-benar memerintahku," sahutnya.

"Saya hanya ingin pernikahan yang sebentar ini tetap menjadi berkah dan saya berharap tuan bisa menghargai saya sebagai seorang wanita dan bukan hanya dengan menghargai dengan jumlah uang yang tuan miliki," ucapnya lagi.

Kavindra benar-benar sangat tertampar dengan semua perkataan istrinya.

"Astaga! Apa semua ini?" Kavindra memijat kepalanya yang semakin berat.

Dia memilih untuk mencicipi masakan sang istri, mungkin saja sudah capek menghadapi Anindya yang banyak permintaan dan permintaan itu pasti diiringi dengan ceramah.

Kavindra sepertinya cocok saja dengan masakannya yang tidak ada respon sama sekali atau mungkin Kavindra yang lapar ditambah dengan ocehan istrinya.

Anindya tampak tersenyum tipis yang melihat suaminya memakan masakannya untuk yang pertama kali.

"Baiklah mulai sekarang tidak akan ada pelayan pria di rumah ini lagi. Siapapun itu tidak akan boleh masuk tanpa seizin dari ku" tegas Kavindra yang selalu merasa bukan dirinya yang sangat mudah menuruti permintaan Anindya.

"Terima kasih," ucap Anindya yang merasa tenang.

"Ada lagi yang kau inginkan?" tanya Kavindra.

"Saya ingin tuan memberikan surat kesehatan," ucapnya.

Kavindra menghentikan makannya yang melihat serius ke arah istrinya.

"Apa maksud mu? Apa kau pikir aku penyakitan hah jadi kau takut tertular virus di rumah ini," sahutnya dengan kesal yang sekarang rasanya ingin memakan piring itu saja.

"Bukan begitu. Tadi malam tuan mengatakan bahwa tuan sudah sangat terbiasa menjalin hubungan intim dengan wanita dan bahkan banyak wanita. Saya hanya tidak ingin tertular oleh apapun. Jadi saya ingin tuan memberikan surat kesehatan bahwa tuan tidak menderita HIV," ucap Anindya.

Uhuk-uhuk-uhuk-uhuk

Kavindra langsung tersedak makanan tersebut yang membuat Anindya buru-buru menggeserkan air putih dengan wajahnya yang juga panik.

"Kau benar-benar gila!" umpat Kavindra yang sudah tidak habis pikir dengan semua perkataan istrinya.

"Minumlah dulu! baru berbicara nanti tenggorokan tuan terluka,"

"Jadi kau berpikir jika aku penderita HIV?" tanyanya setelah minuman itu masuk ke dalam tenggorokannya dan sedikit membuat tenggorokannya lega.

"Saya bukan bermaksud menuduh, tetapi alangkah baiknya mencegah sebelum semuanya terjadi," jawab Anindya.

"Tetap saja kau punya pikiran jika aku menderita HIV. Kau dengarkan aku Anindya. Aku bukan laki-laki yang bodoh yang tidak tahu kesehatan dan bagaimana penyakit itu sangat berbahaya. Walau aku tidur dengan berbagi wanita, tetapi aku selalu memakai pengaman dan aku tahu apa yang harus aku lakukan!" tegasnya yang benar-benar sangat emosi menghadapi Anindya.

Anindya hanya menghela nafas dengan semua kata-kata baru yang dia dapatkan karena sudah menikah. Dia bahkan tidak paham apa itu pengaman.

"Kau sepertinya menikah denganku hanya ingin buatku mati mendadak, setiap saat yang membuatku kesal dengan kepalaku semakin sakit," ucap Kavindra kesal.

"Kau jangan pernah mengaturku dan segala ketentuan aku yang memutuskan mau aku menyentuhmu tanpa memberikan surat kesehatan dan bebas HIV itu adalah urusan ku," ucap Kavindra yang berdiri dari tempat duduknya yang sudah tidak mood lagi melanjutkan sarapannya.

"Tapi saya wanita yang sehat dan apa tuan tidak akan merasa berdosa jika sampai menularkan penyakit seperti itu kepada wanita yang sama sekali tidak memiliki penyakit apapun?" ucapnya lagi

"Anindya kau bisa diam jangan terus berbicara hah! kepala ku sakit mendengarmu terus berbicara!" kesalnya dengan emosi yang langsung pergi meninggalkan meja makan.

"Kenapa beliau terus saja marah-marah dan padahal aku hanya meminta surat kesehatan dan apa itu sebuah kesalahan. Jika dia merasa memang sehat dan tanpa terjangkit penyakit HIV dan seharusnya dia tidak perlu marah seperti itu," ucap Anindya dengan menghela nafas.

"Tapi sepertinya nasi goreng yang aku buat cocok pada lidahnya. Kalau begitu lain kali aku akan membuatkan nasi goreng yang sama," ucapnya dengan tersenyum merasa senang.

****

Kavindra yang sekarang berada di ruang tamu dengan banyaknya pelayan di rumah tersebut dan juga bodyguard di luar yang sekarang masuk ke dalam rumahnya.

"Aku memerintahkan kepada kalian semua mulai sekarang laki-laki tidak diizinkan masuk ke dalam rumah ini, tidak diizinkan berada di area dalam rumah baik di dalam kolam renang dan juga taman belakang. Kalian hanya boleh berjaga di depan dan juga di bagian pagar belakang rumah tanpa harus masuk ke dalam rumah!" tegas Kavindra yang ternyata langsung memberikan perintah sesuai dengan apa yang diinginkan istrinya.

Mereka semua saling melihat dan pasti merasa heran jika tidak ada yang berada di dalam rumah.

"Ada apa? Apa ingin protes?" tanya Kavindra.

"Tidak tuan!" jawab mereka semua dengan serentak.

"Laksanakan tugas yang aku perintahkan dan jika ada yang melihatku masuk rumah maka itu terakhir dia bekerja di rumah ini!" tegas Kavindra.

"Baik tuan!" sahut mereka semua.

Kavindra memerintahkan untuk bubar dan hanya menyisahkan satu asisten yang selama ini sangat dia percaya.

"Apa jadwal pekerjaanku hari ini banyak?" tanya Kavindra.

"Ada ketemuan dengan klien pukul 03.00 sore," jawab pria tersebut.

"Kalau begitu kamu atur jadwal untuk berjanji dengan Dokter Ardi," ucap Kavindra.

"Tuan ingin melakukan pemeriksaan kesehatan?" tanya pria itu.

"Iya. Kesehatan agar membuktikan kepada wanita itu jika aku sama sekali tidak terjangkit HIV seperti apa yang telah dia pikirkan," batin Kavindra yang benar-benar emosi dan lagi-lagi semua itu karena kekesalannya kepada istri yang sangat meragukannya.

Kavindra lagi-lagi juga merasa dirinya sangat bodoh yang bisa-bisanya menuruti semua permintaan Anindya, ya Karena penasaran dengan Anindya dia sudah menikahi Anindya dan ternyata pernikahan itu justru menjerat dirinya.

Bagaimana tidak, baru satu hari saja dia sudah mendapat sekali banyak kata-kata baru yang terus saja bicara sana-sini dan Anindya juga meminta banyak syarat dalam pernikahan mereka.

Bahkan dengan sangat entengnya Anindya menyuruh Kavindra untuk memeriksakan tes kesehatan agar dirinya tidak terjangkit penyakit, semua itu adalah singgungan. Kavindra hanya memijat kepala yang semakin berat yang tidak tahu bagaimana selanjutnya hubungan mereka.

Padahal Anindya meminta syarat agar tidak ada pria di dalam rumah itu yang justru hanya memberikan keuntungan kepada Kavindra yang memiliki hak sepenuhnya kuasa atas istrinya dan orang lain tidak boleh melihat wajah istrinya.

Bersambung.....

1
Chusnul Zazah
Anindya baik hati, tapi tidak peka sama sekali dengan sikap suaminya, dia bisa bersikap tegas sama Arlan?? tapi kenapa membiarkan anak2nya memanggil Arlan Daddy tanpa seijin suaminya??🤔🙄😇
Hrusnya Anindia yg lulusan sarjana LN, bisa memahami keadaan dan berpikir panjang? apalagi Arlan memang menyukainya?? seharusnya dia ajari anaknya untuk memanggilnya om?? selalu saja sikap Rania aneh sebagai seorang muslimah yg faham agama??🤔😇😇
partini
harusnya jangan panggil Daddy lah ,,Anin yg salah tau agama tapi segitu nya otomatis slah faham dari awal pangil om saja
wanita macam apa itu Anin behhh alim aliman
Busia Mtp
Kecewa
Busia Mtp
Buruk
ayudya
kalau istri kamu cuek nanti baru kamu tau rasa.
ayudya
aku baru mampir Thor, hehe
Kace Wulan
next lanjut
Chusnul Zazah
Ya Alloh Anindya sampai suamimu Kavindra berbicara mellow dipagi buta karena merindukanmu, meski kalian sudah dekat / serumah, tapi kenapa kamu gak nyadar juga akan keinginan suamimu?? 🤔🙄😇😇
Sabar Kavindra mungkin nanti kalau ada kesempatan berdua lgsg aja utarakan keinginanmu dengan jelas, biar isteri polosmu tahu 😂😂😂😂🤭
partini
istri yg baik soleha tapi masih kurang sedikit,kurang peka ihhh gemesss
Maulina Akmalia
yang tabah anindiya semoga suamimu cepat terbebas dari tuduhan
Esis Susilawati
masya alloh ini cerita sangat bagus dan unik lanjuy thor
suriyani camarudin
luarbiasa,sangat menarik alur ceritanya.tidak sabar menunggu updatenya.
Cim Halimah
Luar biasa
SUPRI YATMI
yg gak peka kayaknya si othornya nih/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Lia Sakking
bintang yang berbicara
Atik R@hma
hadewwww😂😂
Herman Lim
8 than loh Anin masak ga peka sih jatah y tuh loh
Chusnul Zazah
😅😅😅 maaf ya Kavindra bukannya aku gak empati sama nasibmu sekarang , yg sudah pingin bermesraan sama sang isteri tercinta, apalagi dah terpisah selama 8th?? Lah kenapa kamu nunggu isteri polosmu paham keinginanmu?? 🤔😇😇 tiap hari otaknya cuma diisi kepentingan anak2 & mendoakanmu supaya bebas?? tanpa mengenal hal2 yg romantiiss 😅😅🤭
Yach kamu aja Kavindra ajak isteri polos mu ngobrol dari hati kehati tentang hubungan suami isteri?? apalagi anak2 sudah besar & sekolah?? Semoga Anindya paham 💪💪💪😍😍😍
partini
aihh kenapa ga bilang aja sih riweh amat ,, sama istri sendiri jg
Nana
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!