NovelToon NovelToon
Aku Wanita Yang Kalian Rendahkan

Aku Wanita Yang Kalian Rendahkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Tulisan pena R

seorang istri yang di rendahkan suami dan keluarga nya.
suami yang perhitungan dan suka selingkuh. membuat sang istri bangkit dan balas dendam dengan elegan kepada suami dan keluarga nya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tulisan pena R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

"Mungkin saja uang yang diberikan Rihan nggak cukup, makanya Kanya nggak bisa jaga penampilan nya." Kata Bu Mila.

"Darimana Bu Mila tau kalau Bang Rihan tidak bisa menafkahi Mbak Kanya dengan layak? " Tanya Abang tukang sayur.

"Ini Abang tukang sayur malah ikutan gosip rupanya." Sahut Bu Nonik.

"Gosip kan kalau di gosok makin sip , ya bang ya. ?" Sahut Bu Murni di sertai tawa Abang tukang sayur dan ibu ibu yang masih asyik membicarakan Kanya.

"Betul betul betul.." Kata Abang tukang sayur.

"Lha kok malah Abang cosplay jadi Upin Ipin. " tawa para ibu ibu kompleks perumahan.

"Abang emang nggak sadar kalau uang yang diberikan Rihan tidak cukup untuk perawatan. Nang wong Kanya setiap belanja ke Abang aja cuma tahu tempe kangkung bayam, itu itu aja .Pernah tidak kalian lihat Kanya ayam, daging atau ikan gituh?" Jawab Bu Mila kembali bahas Kanya.

"Abang tukang sayur dan Ibu ibu yang sedang ngerumpi disitu pun mengangguk membenarkan apa yang di bicarakan Bu Mila.

"Tapi bukannya Rihan kerja nya bagus , dengar dengar dia itu seorang manager di perusahaan XXX . Manager kan gajinya gede, tapi kenapa waktu mbak Kanya belanja itu itu aja ya dan gak bisa perawatan pula.' Sambung Bu Nonik yang penasaran.

"Mungkin saja uangnya Rihan Bu Ratih yang pegang, Makanya mbak Kanya yang dulu modis, cantik sekarang malah berubah 180° seperti itu." Kata Bu Mila.

"Iya juga ya, kalau seperti kasihan banget Mbak Kanya dapat mertua seperti Bu Ratih." Kata Abang tukang sayur.

"Tapi yang aku dengar dari saudara ku yang tetangga an dengan orang tua Mbak Kanya. Kalau orang tua mbak Kanya punya warung mie ayam tidak cuma satu tapi 3 lho, bahkan kemarin kata saudara ku buka cabang lagi , lalu sekarang tambah menu tidak hanya jual mie ayam. Ada macam macam varian bakso juga. Dan itu ramai lho." Kata Bu Murni.

"Mungkin saja Mbak Kanya tidak mau memberi tahukan kalau orang tua mbak Kanya sukses dan mbak Kanya tidak mau merepotkan orang tuanya. Jadi uang dari Rihan dicukup cukup kan . Dan kelihatannya Bu Ratih merendahkan keluarga Mbak Kanya. Karena mungkin Bu Ratih berfikir kalau keluarga Mbak Kanya miskin." Kata Bu Mila

"Bener bener Bu Ratih dasar nya saja kurang bersyukur dapat menantu baik malah di sia sia kan . Nanti kalau mereka tahu kalau Mbak Kanya bukan orang miskin akan nyesel banget tuh Bu Ratih." Kata Bu Nonik. Membuat para gang gosip manggut-manggut.

*

Di rumah Kanya Bu Ratih baru selesai masak. Mereka bertiga pun bersiap untuk sarapan.

" Bu, tadi Niela menelpon aku, katanya orang tuanya menyetujui pernikahan kami untuk menikah siri karena orang tua Niela bilang kalau mereka tidak mau orang orang berfikir kalau Niela merebut suami orang. Tapi setelah aku resmi cerai dengan Kanya, orang tua Niela mau mengadakan resepsi.

"Ikuti saja kemauan orang tua Niela. Padahal Ibu sudah bilang padamu berkali kali secepatnya kamu ceraikan Kanya. Soal rumah ini nanti kita bisa tuntut harta gono-gini di persidangan perceraian kamu dengan Kanya." Kata Bu Ratih.

"Iya kak, aku setuju dengan Ibu, aku juga sudah malas tinggal serumah dengan Mbak Kanya. Kita kemarin cari sertifikat rumah ini saja nggak ada." Kata Sarah.

Tanpa mereka sadari. Kanya mendengarkan semua pembicaraan mereka.

"Oooo ..... Begitu, jadi kemarin kamarku berantakan itu karena ulah kalian? " Kata Kanya. membuat Rihan gelagapan.

"Kanya...Kanya... Mas bisa jelaskan." Rihan bingung kenapa tiba-tiba ada Kanya .

"Tidak perlu di jelaskan Mas, semua aku sudah mendengar jelas. Kalian itu benar benar ya... Untuk apa kalian mencari sertifikat rumah ku?" Ucap Kanya sambil geleng-geleng kepala.

"Untuk kami ambil lah, untuk apa lagi, lagian kamu pelit jadi istri Nela main kesini saja di usir. Dikit dikit ngancam ngusir kami. Kalau kami ambilkan otomatis kamu tidak bisa ngancam kami." Kata Bu Ratih menantang.

"Ini rumah ku, jadi aku punya hak sepenuhnya menentukan siapa yang boleh tinggal di rumah ku. Silahkan saja kalian cari sertifikat rumah ini. obrak Abrik saja rumah ini sampai kapan pun kalian tidak akan pernah menemukan nya." Kata Kanya santai.

"Jadi kamu telah menyembunyikan sertifikat rumah ini, dasar menantu pelit sertifikat rumah saja di sembunyikan" Ucap Bu Ratih ketus.

"Tidak, aku nggak sembunyikan. Tapi rumah ini kemarin sudah aku jual dan seminggu lagi harus mengosongkan rumah ini." Kata Kanya.

"Apa katamu Kanya? Kamu menjual rumah ini? Lalu kenapa kamu tidak memberi tahukan Mas soal ini? Mas ini suami kamu. Jadi Mas punya hak atas rumah ini." Kata Rihan dengan tak tahu malu.

"Apa kamu bilang tadi Mas.kamu bilang tentang hak. Hak yang mana yang mas pertanyakan? Rumah ini murni pakai uang ku. Mas tidak ada menyumbang sedikit pun untuk beli rumah ini. Jadi Mas gak punya Hak sama sekali. " jawab Kanya.

"Lalu untuk apa kamu menjual rumah ini? Apa karena orang tua mu terlalu miskin sehingga menyuruh kamu untuk menjual rumah ini." Kata Bu Ratih.

"Aku mau menjual rumah ini atau nggak itu bukan urusan kalian. Dan aku tidak perlu meminta persetujuan dari kalian. Dan Ibu jangan Ibu hina orang tua ku. Walaupun orang tua ku miskin orang tua ku tak pernah menyusahkan anaknya." Kata Kanya.

"Lalu kenapa jual rumah ini. Kalau di jual kita tinggal dimana?" Tanya Bu Ratih.

"Aku menjual karena aku punya hutang di Bank. " jawab Kanya bohong.

"Punya hutang di Bank? Untuk apa kamu hutang di Bank? Apa selama ini uang yang aku kasih untuk kamu tidak cukup?" Tanya Rihan.

"Menurut Mas, apa uang 1 juta itu cukup untuk 1 bulan ? Coba Mas tanya Ibu. Apakah cukur sebulan 1 juta? Aku selalu minta uang tambahan sama Mas, Mas tidak pernah ngasih, malah yang ada kalian semua menghina mengatain aku." Kata Kanya.

"Tapikan nggak sampai harus menjual rumah. Kamu ini gimana sih. Sekarang kita akan tinggal dimana kalau rumah ini sudah kamu jual? " Kata Bu Ratih.

"Kak, kita akan tinggal dimana? Aku nggak mau ya , kalau aku tinggal di kolong jembatan." Kata Sarah.

"Rihan , bagaimana kita mau tinggal dimana lagi?" Tanya Bu Ratih.

"Rihan juga bingung Bu." Kata Rihan.

"Kan ibu bisa tinggal di rumah mantan pacarnya Mas Rihan, ups slah tapi lebih tepatnya calon menantu Ibu. Bukan kah tadi Ibu dan Mas Rihan juga sudah membicarakan tentang pernikahan. Jadi betulkan kalau mas Rihan akan menikah lagi? Mas tidak perlu berbohong lagi, aku sudah mendengar semuanya tadi." Kata Kanya.

1
Kamiblooper
Wah, seru banget nih ceritanya, THOR! Lanjutkan semangatmu!
LR: makasih atas support nya KK. sukses selalu. happy reading
total 1 replies
Celia Luis Huamani
Gak kebayang ada cerita sebagus ini!
LR: makasih Kakak atas support nya. Happy reading Kakak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!