NovelToon NovelToon
Anak Kembar CEO Amnesia

Anak Kembar CEO Amnesia

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Anak Genius / CEO Amnesia
Popularitas:8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Rosma Sri Dewi

Clara mengetahui dirinya mengandung setelah bercerai dengan suaminya Bara yang menikah dengannya di saat pria itu mengalami amnesia.Clara akhirnya melahirkan dua anak laki-laki kembar.
Di saat sedang membawa kedua bayinya jalan-jalan di taman, Clara kehilangan salah satu bayinya yang ternyata ditemukan oleh Bara, sang mantan suami. Bara yang biasanya tidak terlalu menyukai anak kecil, entah kenapa dia menyukai bayi yang ditemukannya dan memutuskan untuk mengangkatnya sebagai anak. Setelah besar, anak-anak yang dilahirkan Clara ternyata memiliki IQ tinggi.Tanpa sengaja anak-anak kembar itu bertemu di suatu tempat, karena suatu hal akhirnya mereka berdua bertukar posisi.Yang bersama Clara,tinggal dengan Bara dan begitu juga sebaliknya. Di saat sedang bertukar posisi,mereka mengetahui sebuah rahasia.
Rahasia apakah itu? apakah anak kembar itu akan berhasil mengungkapkan rahasia itu dan menyatukan kembali Clara dan Bara?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma Sri Dewi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bimo bertemu Clara

Sementara itu di lain tempat, tepatnya di kediaman Clara tampak Bimo yang bolak-balik membuka kulkas untuk mencari sesuatu yang bisa dimakan. Anak kecil itu terlihat mulai kelaparan, tapi tidak tahu apa yang harus dimakan.

Begitu banyak bahan makanan yang bisa diolah di dalam kulkas, tapi sumpah demi apapun, dia tidak tahu mau mengolah apa.

"Emm ini sudah petang, tapi kenapa mamanya Bima belum pulang-pulang juga ya? jam berapa sih mamanya itu pulang?" batin Bimo sembari mengelus-elus perutnya yang sudah sangat lapar.

"Apa setiap hari Bima akan merasa kelaparan seperti ini?" lagi-lagi Bimo bermonolog di dalam hati.

Bimo kemudian menarik kursi agar tubuhnya yang masih belum cukup tinggi untuk melihat isi dalam lemari kitchen set. Bocah laki-laki itu membuka perlahan dan melihat ada mie instan. Anak laki-laki itu pun mengambilnya, tapi lagi-lagi dia bingung bagaimana caranya untuk memasak mie instan itu. Ya, memang selama ini Bimo tidak pernah terjun ke dapur jadi, dia buta masalah memasak.

"Bima, mama pulang!" seru seorang wanita yang tiba-tiba muncul di belakang Bimo. Bimo yang kaget hampir saja terjatuh dari kursi itu.

"Bima, hati-hati, Nak!" Clara menghambur untuk mencegah agar Bimo tidak terjatuh. "Apa yang kamu lakukan?" lanjut Clara lagi, setelah Bimo turun dari kursi.

Bimo sama sekali tidak menjawab. Anak itu justru terpaku tidak bisa berkata apa-apa ketika melihat sosok Clara. Entah kenapa, Bimo serasa ingin menangis ketika melihat wajah Clara yang cantik dan kalem dari dekat.

"Kamu kenapa diam? dan kenapa kamu menatap mama seperti itu?" Clara mengrenyitkan keningnya dan berjongkok di depan Bima.

"M-Mama, bisa aku memelukmu?" suara Bimo terdengar bergetar. Ada rasa haru ketika anak itu menyebut mama, karena ini adalah yang pertama kali dan merupakan impiannya.

Mendengar permintaan anaknya yang terdengar tidak seperti biasa membuat alis Clara bertaut. Karena biasanya, justru Clara lah yang selalu berinisiatif lebih dulu untuk memeluk sang putra. Namun, wanita itu tetap saja meraih tubuh Bimo ke arahnya dan mendekap tubuh itu dengan erat.

Bimo seketika merasa hangat ketika mendapat pelukan itu. Tanpa sadar air mata anak kecil itu mengalir keluar tak terbendung. Akan tetapi, Bimo langsung cepat -cepat menyekanya, sebelum Clara mamanya Bima itu melepaskan pelukannya. Bisa-bisa dirinya nanti akan kelabakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penuh selidik dari wanita itu.

"Kenapa kamu meminta lebih dulu kalau mau memeluk mama? seharusnya kalau kamu mau peluk ya peluk saja, tanpa harus meminta lebih dulu," ucapnya setelah wanita itu melerai pelukannya.

Bimo tidak menjawab, tapi memberikan tanggapan hanya dengan senyuman di bibirnya saja.

Clara mulai berdiri, dan tanpa sengaja Clara melihat mie instan yang ada di tangan Bimo.

"Astaga, kamu lapar ya, Nak? kenapa kamu mau makan itu? biasanya kamu bisa membuat telor dadar sendiri atau menggoreng NuGet atau apapun itu yang ada di freezer. Bukannya kamu tidak terlalu menyukai mie instan?" cecar, Clara dengan tangan yang bergerak mengambil mie instan itu dari tangan Bimo.

"Apa? Bima bisa membuat telor dadar sendiri dan menggoreng sesuatu? banyak sekali sih kemampuan anak itu? aku mau hidupkan kompor saja sulit," bisik Bimo dalam hati berdecak kagum pada Bima.

"Sudahlah, kamu tidak perlu lagi memasak mie instan karena mama tadi sudah membelikan makanan untuk kita," Clara kembali tersenyum dan mulai membuka bungkusan makanan yang sebelumnya dia letakkan di atas meja.

"Maaf ya, Nak, mama hari ini telat pulang jadi tidak sempat buat masak makan malam. Tadi toko bunga mama rame dan waktu mama pulang, jalanan juga sangat macet," lanjut Clara kembali sembari menyiapkan makanan yang dia beli. Sementara itu, Bimo hanya diam tidak memberikan tanggapan apapun atas celotehan mamanya. Namun pandangan anak laki-laki itu tidak pernah lepas dari Clara. Dia benar-benar menikmati pemandangan yang benar-benar sangat dia impikan selama ini.

"Bima, kenapa kamu hanya diam saja,Nak? biasanya kamu akan bantu mama buat ambil piring atau sendok?" Clara mengrenyitkan keningnya, benar-benar merasa aneh dengan perubahan putranya hari ini yang berubah pasif.

"Oh, maaf, Ma!" Bimo seketika tersadar dari kekagumannya. Anak kecil itu seketika bergerak untuk mengambil piring yang diminta oleh mamanya.

"Kok cuma satu? untukmu mana?" Clara benar-benar berada di puncak kebingungannya sekarang.

"Oh iya, aku lupa Tan, eh Ma," hampir saja Bimo keceplosan memanggil Clara dengan sebutan 'tante'.

"Nih, piringnya!" Bimo kini sudah kembali lagi bersama dengan sebuah piring di tangannya. Namun kali ini tanpa sendok.

Clara mengembuskan napas dan akhirnya berinisiatif untuk mengambil sendok sendiri.

"Kamu melupakan ini,Bima!" Clara meletakkan sendok di atas meja dan berusaha untuk tersenyum, menepis semua kebingungannya.

Bimo sontak mengucapkan maaf dengan suara bergetar. Anak laki-laki itu benar-benar kaget dan tidak menyangka dengan kemandirian yang dimiliki oleh Bima.

"Kamu jadi pelupa begini, apa karena kamu mendapat tugas rumah yang banyak dari sekolah ya, Bim?" Clara menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

"I-iya, Ma. Tugasku sangat banyak makanya aku jadi linglung seperti ini," Bimo terpaksa mengiyakan ucapan Mamanya, berharap kecurigaan wanita di depannya itu, sirna.

Clara berdecak dan menggeleng-gelengkan kepalanya. "Tapi ini bukan seperti kamu, Nak. Biasanya sebanyak apapun tugas rumah yang diberikan guru dari sekolah, kamu tidak pernah bersikap seperti tadi. Kamu benar-benar membuat mama bingung sekaligus was-was," ucap Clara lagi

"Kenapa Mama jadi was-was?" Bimo mengrenyitkan keningnya,gagal paham dengan perkataan Clara.

"Iyalah. Bagaimana mungkin Mama tidak was-was. Kamu meminta izin untuk memeluk mama, padahal selama ini kamu kalau mama peluk selalu bilang, 'Ma jangan peluk-peluk! aku sudah besar, malu kalau dilihat orang'. Tapi tadi, kamu sendiri yang meminta peluk, tentu saja mama bungung dan Was-was, takut terjadi sesuatu padamu," terang Clara dengan tangan yang meraih gelas berisi air putih.

"Cih, belagu sekali si Bima ini. Sok Cool, sok sudah besar tidak mau dipeluk," Bimo menggerutu di dalam hati, merutuki sikap Bima. "Haish, ternyata tidak mudah menjadi seorang Bima. Dia benar-benar banyak bisanya, berbanding terbalik denganku yang tidak bisa apa-apa," raut wajah Bimo seketika berubah sendu.

Ibu dan anak itu akhirnya berhenti mengobrol dan fokus menghabiskan makanan masing-masing. Tidak jarang Clara menambah lauk ke dalam piring Bimo yang membuat anak kecil itu bahagia.

"Aku sudah kenyang, Ma!" Bimo mengelus-elus perutnya yang sudah mulai membuncit. Hal yang tidak pernah dia lakukan di kediaman Bara.

Clara tersenyum dan mengelus-elus rambut putranya itu. "Ya udah, sekarang kamu tidak perlu mencuci piring kotor ini. Biarkan mama yang melakukannya. Kamu kembali saja ke kamarmu karena mama lihat kamu cukup lelah," Clara meraih piring kotor bekas makan dan membawa ke wastafel. Sementara itu, Bimo kembali tercenung tidak langsung beranjak dari meja makan.

"Apa? jadi Bima juga terbiasa mencuci piring? apa itu berarti aku harus belajar melakukan semua yang dia lakukan? benar-benar sulit jadi kamu Bima!" Bimo menghela napasnya pasrah.

Tbc

1
Agoda fraund
hebat bima.semoga makin cepat Ter urai kekacauan ini.sekaligus perselingkuhan Tania dan dito
Agoda fraund
syukur deh ketemu.rupanya niat mereka mau nyulik Bimo.tapi salah orang
Agoda fraund
ok bos.itu yang kutunggu.pertemuan mereka.semangat
Agoda fraund
ternyata bara masih menyimpan rasa ke clara
Agoda fraund
dasar ular betina tania.kapan mereka terciduk ya
Agoda fraund
Tristan anak pungut.benih supir selingkuhan tania.kapan ya bima dan Bimo ketemu.seru kali ya
Agoda fraund
teledor clara.sampai anak hilang tidak tau.untung bara yang menemukan .memang tidak kemana mana
Agoda fraund
ternyata Tania murahan.pubya anak dari supir.jangan jangan bara pura pura amnesia
Agoda fraund
berarti masih ada cinta diantara keduanya sampai ikatan batinpun masih terikat
Agoda fraund
masih ada aja orang baik dimuka bumi.ini.sabarlah
Agoda fraund
lalu gimana.cersi sudah tanda tangan.hamil anak bara.apa dia mengakuinya.moga aja barabpercaya
Nissa Zafa
kaaaaaannnn bner dugaanku. klo ternyata si supir itu kongkalikong nya si Tania. alias pacar si Tania. bahkan anaknya pun anak pacarnya bukan anak di bara..
Nissa Zafa
sepertinya ada kong kalikong antara istri bara dan supir itu .
Ridwani
👍👍👍👍👍👍👍
Ester Hadasa Ruru
Luar biasa
nnk pw
Bimo, ga harus sampe gitu. pasti penghasilan kamu dh lebih dr gaji pegawai bumn. udah cukup kok. tinggal kepastiannya aja
Teresia Yestiu
Luar biasa
Atun Ismiyatun
bukan gelang kak tpi kalung..klu gelang ada pd sikembar bim bim
Rodiah Rodiah
😭😭😭
Datu Zahra
Apa sih "anak laknat" terus "keponakan laknat". Bjsa kan "dasar keponakan nakal" kayanya lebih bagus.

umpatan laknat itu kasar banget
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!