NovelToon NovelToon
Suamiku, Ayah Sahabatku.

Suamiku, Ayah Sahabatku.

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Si Mujur
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Hnislstiwti.

Hidup sendirian tak membuatku merasa takut.
aku terbiasa apapun sendiri dan mandiri sejak menginjak dewasa.

namun, semuanya berubah setelah aku menikah dengan Ayah sahabatku sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hnislstiwti., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8 Kemarahan Leon

Hampir 2 minggu berlalu dan kaki Maudy pun sudah sembuh total.

Tapi,

Leon tetap selalu posesif dan juga menjaga Maudy dengan ketat.

Hari ini Maudy akan ke kampus, dia akan mengikuti kelas bimbingan.

Setelah selesai kelas baru ia akan pergi ke perusahaan untuk bekerja.

Sedangkan Amanda, dia akan ke kampus siang karena memang jadwal kelas nya siang hari.

Jadi,

Maudy di temani oleh anak buah Leon namun secara sembunyi dan jaga jarak agar Maudy juga tidak risih.

*

Maudy langsung saja masuk ke kelas, disana juga sudah ada beberapa orang yang memang sudah waktunya mengajukan skripsi.

Tak lama kemudian dosen pun tiba dan memulai kelas bimbingan dengan secara tenang.

Hampir 1 jam dan kelas pun berakhir dengan suasana yang cukup gaduh karena memang sudah lebih dari kesepakatan.

Harus nya 30 menit ini malah hampir 1 jam, yang mana membuat mereka kesal.

Maudy keluar dengan santai nya, dia lalu melangkah ke arah parkiran karena memang akan langsung ke perusahaan.

"Wow siapa ini" celetuk seseorang yang menghadang langkah Maudy.

"Ada apa, Weni?" tanya Maudy santai.

Ya, yang menghadang Maudy adalah Weni.

Weni terkekeh melihat Maudy, dia lalu melihat dari atas sampai bawah diri Maudy.

"Branded semua nih barang sama baju nya, nge lonte dimana lu?"

"Oh gue tau, lu goda bokap Amanda ya"

"Secara dia kan Duda konglomerat"

Weni menodong Maudy dengan ucapan pedas nya,

Namun, Maudy tetap santai meski banyak yang melihat kejadian itu.

"Emang kenapa kalau style gue berubah? Lu tersaingi ya"

"Mana bukti nya kalau gue nge lonte atau godain Om Leon? Ada gak?" balas Maudy santai.

"Bukannya lu lagi dalam masa tahanan ya karena kasus gue kemarin? Kenapa lu bebas kesana kemari?" celetuk Maudy kembali.

Weni langsung menatap tajam Maudy,dia melayangkan tangannya pada wajah Maudy.

Namun,

Brug.

"Kemarin lu bisa bully gue, tapi mulai sekarang lu gak akan bisa" ucap Maudy setelah mendorong Weni.

Maudy melangkah ke arah mobil yang sejak tadi menunggu nya.

Dia melirik Weni dengan gaya sombong nya, lalu ia masuk setelah sopir membuka pintu mobil untuk nya.

Weni menatap mobil yang membawa Maudy dengan tajam, dia mengepalkan tangan nya dengan wajah kesal.

Lalu ia pergi dari sana dengan wajah kesal dan terus saja menggerutu.

-

Sedangkan Maudy,

Dia menghela nafas serta memejamkan mata nya sejenak.

"Jangan khawatir Nona, meskipun anda sombong sekalipun Tuan besar dan Nona Amanda akan sangat bahagia"

"Karena kekerasan itu akan berlanjut jika tidak kita melawan nya"

Maudy tersenyum kecil mendengar ucapan anak buah Leon.

Ya,

Dia baru saja dapat keberanian untuk melawan Weni setelah Amanda dan Leon yang terus menerus menasehati nya.

Beberapa puluh menit berlalu dan mobil pun sampai di perusahaan dimana Maudy bekerja.

Dia langsung saja keluar dan melangkah ke arah lift khusus karyawan.

"Baru tiba Mbak" sapa Og yang sedang mengerjakan tugas di Lobi.

"Iyaa Bu, mari saya duluan" balas Maudy dengan sopan.

Maudy lalu masuk ke dalam lift, dia membaca kembali berkas yang ia bawa dari rumah.

Ting.

Lift sampai dimana Maudy bekerja,

Ia lalu keluar dan segera ke ruangannya yang sama dengan Leon.

Tok

Tok

"Masuk" teriak Leon.

Ceklek.

Leon tersenyum kecil, dia lalu bangkit dari duduk nya dan menghampiri Maudy.

"Kenapa senyum senyum?" tanya Maudy dengan heran.

"Amu peluk dong sayang" pinta Leon dengan merentangkan tangan pada Maudy.

Maudy menatap heran Leon, namun ia tetap saja memeluk Leon dengan lembut.

Leon tak melepaskan pelukan Maudy, dia menduselkan wajah nya pada ceruk leher Maudy.

"Kamu hebat sayang, nah begitu dong kalau ada yang mengganggu lawan saja" celetuk Leon setelah melepaskan pelukannya.

Maudy terkekeh kecil, dia duduk di kursi kerja nya.

"Siap pak Bos, sana kerja" balas Maudy terkekeh.

Leon tertawa kecil, dia mengusap lembut pipi Maudy dan setelah nya pergi ke meja kerja nya sendiri.

Kedua nya lalu fokus pada pekerjaan masing-masing, nanti siang mereka akan bertemu klien di luar.

*

Tiba jam makan siang,

Maudy, Leon dan Alwi sudah bersiap untuk pergi ke restoran.

"Bagaimana dengan berkas nya, Alwi?" tanya Leon.

"Aman Tuan, tidak ada yang mencurigakan kecuali sekertaris nya yang itu" jawab Alwi.

Uhuk.

Maudy tersedak minuman nya kala mendengar ucapan Alwi.

"Wanita yang sok cantik dan kegatelan itu? Kita mau rapat dengan perusahaan dimana dia bekerja?" tanya Maudy pada Leon.

"Iya sayang" jawab Leon lembut.

Ck,

"Awas saja nanti dia kalau kegatelan, aku ulek" gerutu Maudy kesal.

Ya, dia pernah bertemu dengan wanita itu dan ia sangat kesal karena selalu ingin menempel pada Leon.

Mobil pun tiba di halaman resto,

Ketiga nya langsung masuk ke dalam ruangan Vip yang sudah di pesan oleh pihak klien mereka.

"Awas, jangan pernah makan atau minum yang mereka suguhkan. Bisa jadi itu jebakan" tegas Maudy pada Leon dan Alwi.

Leon dan Alwi mengangguk patuh,

"Gemes banget kalau lagi marah gini"

"Culik aja kali yaa"

Dan,

Di ruangan itu sudah ada Ceo dan sekertaris dari perusahaan x.

Leon tak melepaskan rangkulan nya dari pinggang Maudy.

Begitupun Maudy yang memasang wajah dingin nan elegant.

Cantik,

Itulah kata yang pantas Maudy dapatkan saat ini.

Leon duduk berdampingan dengan Maudy, dan posisi Maudy di tengah-tengah antara Leon dan Alwi.

"Bisa kita mulai" tegas Leon dengan rahang yang ketat.

Bagaimana tidak, dia melihat kliennya menatap pada Maudy dengan tatapan mesum.

"Bisa dong Tuan, ini berkas nya" ucap sekertaris klien dengan centil.

Maudy mengambil nya dan membaca dengan teliti.

Setelah itu ia memberikan pada Alwi, dan Alwi pun memberikan pada Leon setelah ia selesai membaca nya.

Brak.

"Apa-apaan ini, kenapa tidak sama dengan yang kalian ajukan kemarin" bentak Leon dengan menggebrak meja.

Sang klien pun langsung terlihat panik, dia lalu membenarkan duduk nya.

"Jadi begini Tuan, kalian naikan kesepakatan dan kalian akan mendapatkan kepuasan dari dia" tunjuk nya pada sang sekertaris yang sudah berpose sensual.

"Dan"

"Saya akan turunkan jika anda memberikan wanita ini untuk saya, saya sangat suk-"

Bugh.

"Jangan gila, sampai kapanpun anda tidak bisa menyentuh nya" bentak Leon.

Leon lalu membawa Maudy dari sana setelah memberikan bogeman mentah di wajah klien nya.

Alwi pun menatap sang klien dengan tajam,

Berani sekali dia membangunkan macan yang sudah tidur.

"Saya pastikan kerja sama ini tidak akan terjalin dan kalian akan kehilangan kesempatan emas" celetuk Alwi.

Sang klien pun menatap kepergian mereka bertiga dengan menyeka darah di mulut nya.

Sedangkan sang sekertaris membantu nya untuk berdiri.

.

.

1
Soraya
semangat thor updatenya
Soraya
semangat thor updatenya lanjut
Soraya
lanjut thor
Soraya
ada rahasia apa dgn kluarga Maudy
Soraya
nex
Soraya
semangat thor lanjut
Soraya
sama sama hobi daun muda
Soraya
semangat thor
Soraya
seru
Soraya
lucu juga trus klo mereka jadi nikah apa manda manggil ibu sama maudy
Soraya
updatenya lanjut thor
Soraya
ditunggu lagi thor updatenya
Soraya
updatenya lanjut thor
Soraya
ku dh mampir thor
Carlina Carlina
lansung cuuuusss aku thor👍💪💪🥰🥰hadiiirrr baca karya mu gerceep dah🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!