Anak Kembar CEO Amnesia

Anak Kembar CEO Amnesia

Terpaksa Bercerai

"Kamu tetap harus bercerai dengan anakku!" ucap seorang wanita paruh baya dengan nada yang sangat tegas tidak terbantahkan.

Clara wanita cantik yang memiliki rambut panjang hitam legam itu seketika terdiam. Air matanya menetes deras membasahi pipinya. Dirinya tidak menyangka kalau pernikahannya dengan Bara yang masih seumur jagung, akan segera berakhir. Kalau boleh saja meminta, ingin sekali dirinya memohon agar dirinya dan Bara tidak pernah akan berpisah.

Ya, Clara memang baru saja menikah dengan seorang pria yang pernah ditolongnya. Wanita cantik yang masih berusia 22 tahun, memiliki wajah cantik dan kalem hingga memberi kesan meneduhkan bila dipandang oleh mata itu, tidak pernah tahu kalau pria yang pernah ditolongnya bahkan sudah menjadi suaminya itu, adalah seorang CEO pewaris tunggal dari sebuah perusahaan terbesar di negara ini.

"Maaf kalau hal ini terkesan kejam padamu. Tapi, bagaimanapun kalian berdua harus tetap bercerai, karena putraku itu, sudah memiliki istri dan anak yang masih bayi. Sebagai sesama perempuan kamu pasti bisa mengerti bagaimana perasaan istrinya Bara," lanjut wanita paruh baya itu lagi.

Hal ini juga tidak pernah diketahui oleh Clara. Di mana suami yang dia nikahi sudah beristri bahkan sudah memiliki anak.

Sebenarnya wanita paruh baya yang terlihat anggun dan elegan itu sama sekali tidak tega mengucapkan kata-katanya barusan, tapi walau bagaimanapun, mau tidak mau dia harus mengucapkan hal itu, mengingat kalau putranya Bara memilki tanggung jawab pada istri pertama dan anaknya yang masih bayi.

"Nak Clara, sekali lagi maafkan, Tante! kamu baru saja menikah dengan Bara, dan kamu juga menikah dengannya dalam posisi, dia mengalami amnesia. Suatu saat kalau ingatan dia kembali, Bara juga pasti akan mengingat kembali istri dan anaknya. Jadi, sebelum itu terjadi, sebaiknya kamu mundur dan bercerai dengan putraku. Tante janji akan memberikan apapun yang kamu mau," nada suara wanita paruh baya yang diketahui bernama Elva itu, terdengar memelas.

Clara masih saja bergeming untuk beberapa saat. Kemudian wanita itu memejamkan matanya sekilas, lalu mengembuskan napasnya dengan cukup berat.

"Tante, hal ini benar-benar berat untuk aku lakukan. Aku benar-benar mencintai Mas Bara, bahkan sebelum aku tahu kalau ternyata dia adalah pewaris dari perusahaan besar. Aku sangat tulus mencintainya, Tante. Dan aku rasa Mas Bara juga merasakan hal yang sama," kali ini Clara mulai memberanikan diri untuk buka suara.

Elva, wanita paruh baya itu menghela napasnya mendengar ucapan Clara.

"Mungkin untuk saat ini, Bara memang mencintaimu, tapi tidak bisa dijamin akan tetap sama,kalau suatu saat ingatannya kembali. Ingat Nak Clara, kalian menikah di saat Bara lupa dengan masa lalunya. Jadi Tante mohon agar kamu mau bercerai dengan Bara, karena bagaimanapun kalian baru dua bulan menikah dan belum memiliki anak. Sedangkan istri pertama Bara, sudah menanti kepulangan Bara selama setahun ini, dan mereka sudah memiliki seorang anak yang masih bayi. Kamu bisa membayangkan kan, kalau istrinya itu mengandung dan melahirkan tidak didampingi oleh Bara. Jadi tolong berikan kesempatan padanya untuk membesarkan anak mereka sama-sama," tutur Elva panjang lebar dan tanpa jeda.

Clara tercenung kembali, diam seribu bahasa. Namun, diamnya wanita malang itu, adalah memikirkan keputusan yang akan dia ambil. Clara kemudian memejamkan matanya sekilas dibarengi dengan tarikan napas yang berat lalu mengembuskan dengan sekali hentakan.

"Baiklah,Tante. Aku mengerti dan cukup paham dengan apa yang dirasakan oleh istrinya Mas Bara karena aku juga seorang perempuan. Tapi, bagaimana dengan mas Bara? aku rasa akan sangat sulit untuk membujuknya agar mau bercerai denganku,"

"Untuk masalah itu,aku serahkan padamu. Aku rasa kamu sudah lebih pintar mencari cara untuk membujuknya. Kalau boleh aku meminta lagi, buatlah dia membencimu, agar dia bisa melupakanmu dengan cepat sehingga dia bisa membuka hatinya kembali pada istri pertamanya. Tante benar-benar berharap banyak padamu untuk hal ini, Nak Clara, " Elva menatap Clara dengan tatapan penuh harap.

"Baiklah,Tante. Aku akan mencari caranya! Dan setelah bercerai aku janji akan pergi dari tempat ini," pungkas Clara akhirnya.

Elva sontak mengembuskan napas lega lalu menyelipkan sebuah senyuman di bibirnya sembari berdiri dari tempat duduknya. "Terima kasih Nak Clara. Kalau seandainya Bara belum menikah sebelumnya, dengan senang hati Tante akan menerimamu sebagai menantu. Tapi, mungkin kamu tidak ditakdirkan untuk menjadi menantuku, karena menantuku yang di rumah juga wanita yang baik," ucap Elva dengan nada tulus. "Oh ya,Nak Clara, sekali lagi Tante juga mau berterima kasih karena kamu pernah menyelamatkan putraku. Aku tidak akan melupakan jasamu itu, dan aku akan tetap memberikan kompensasi untuk kebaikan yang sudah kamu lakukan," lanjut Elva lagi.

"Tidak perlu Tante. Aku ikhlas melakukannya,dan tidak pernah mengharapkan imbalan apapun. Kebersamaan kami selalu setahun ini sudah membuatku cukup bahagia, walaupun sebenarnya aku berharap bisa selamanya bersama. Tapi, seperti yang Tante katakan, aku tidak boleh egois, karena Mas Bara memang bukan milikku," ucap Clara dengan perasaan yang benar-benar hancur.

"Mulia sekali hatimu,Nak. Mudah-mudahan suatu saat kamu bisa menemukan kebahagiaanmu,Nak. Tapi aku akan tetap memberikan sesuatu padamu karena itu juga hak mu sebagai wanita yang pernah jadi istri putraku. Dan kamu tidak boleh menolaknya. Aku pergi dulu dan aku tunggu kabar baiknya," pungkas Elva sembari berlalu dari depan Clara.

Clara menatap nanar ke arah tubuh Elva yang menghilang, masuk ke dalam mobil. Mata wanita itu yang tadinya sudah mengering kini kembali basah, setelah mobil yang membawa Elva meninggalkan pekarangan rumah kecilnya.

Bayangan wanita itu seketika kembali ke satu tahun yang lalu, ketika pertama kali dia menemukan seorang pria yang terkapar di jalanan, ya pria itu adalah Bara, seorang korban tabrak lari. Pria itu sama sekali tidak memiliki identitas, satu-satunya yang membuat dia tahu kalau pria yang ditolongnya itu bernama Bara, ketika melihat di jam tangan yang dipakai pria itu terukir namanya.

Clara dengan telaten merawat luka-luka Bara yang belakangan dia ketahui mengalami amnesia. Awalnya, keduanya tidak memiliki perasaan satu sama lain, tapi lambat laun karena ketulusan Clara akhirnya Bara jatuh cinta, demikian juga dengan Clara yang seketika jatuh pada pesona ketampanan dan kehangatan Bara yang selalu penuh perhatian padanya. Karena mereka memang sudah saling mencintai, dan tidak ingin menimbulkan fitnah, akhirnya mereka berdua memutuskan untuk menikah.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Aku tidak mau bercerai! persetan dengan harta itu!" pekik Bara, sesaat setelah Clara menyinggung masalah perceraian di saat mereka baru selesai sarapan dan dirinya bersiap untuk bekerja sebagai pedagang sayur keliling.

"Tapi, Mas. Kamu itu sudah punya istri dan anak. Mereka sangat membutuhkanmu," Clara berusaha tegar saat mengucapkan ucapannya.

"Aku tetap tidak mau bercerai. Kalaupun harus bercerai, wanita itulah yang harus aku ceraikan bukan kamu. Karena aku tahu kalau aku sangat mencintaimu," lagi-lagi Bara menolak dengan tegas sembari berdiri dari tempat dia duduk dan meraih tas kecil yang selalu dia ikat di pinggangnya,lalu beranjak pergi

Clara juga ikut berdiri dan berusaha mengejar suaminya itu.

"Itu yang kamu katakan sekarang. Bagaimana kalau ingatanmu kembali? masih bisakah kamu berkata seperti itu? kamu pasti akan menyesal ketika kamu menyadari kalau wanita yang sebenarnya kamu cintai itu bukan aku, tapi wanita itu, Mas. Jadi, tolong kali ini kamu harus setuju bercerai denganku," Clara masih tetap berusaha memohon.

"Aku tetap tidak mau. Entah kenapa aku yakin kalau sebenarnya aku tidak pernah mencintai wanita yang katanya istriku itu. Satu-satunya wanita yang aku cintai itu kamu," nada bicara Bara terdengar sangat tegas.

"Tapi, apa yang kamu harapkan dengan pernikahan kita ini? kamu akan kehilangan hak kamu, sebagai pewaris tunggal,"

"Bukannya aku sudah bilang kalau aku tidak peduli dengan hal itu? Yang penting sekarang aku bisa tetap hidup bersamamu," Bara mulai meninggikan suaranya.

"Mas pikir kita bisa hidup hanya dengan cinta saja. Untuk sekarang saja kita makan seadanya, bagaimana nanti kalau kita punya anak? apa kita bisa memberikan mereka makan hanya dengan cinta saja? tolong berpikir realistis. Dan aku masih tetap yakin kalau perasaanmu padaku hanya sesaat saja. Itu karena kamu amnesia saja. Jadi, sekarang aku ingin hidup realistis dan lebih baik memikirkan masa depanku. Jadi, tadi aku sudah memutuskan untuk tetap bercerai denganmu, karena mamamu sudah memberikan aku uang yang sangat banyak," Clara dengan terpaksa mulai berbohong.

Langkah Bara seketika langsung terhenti dan menoleh ke arah Clara dengan tatapan yang sangat tajam.

"Clara, bagaimana kamu bisa lebih mementingkan uang dibandingkan dengan suamimu sendiri? Uang itu bisa kita cari sendiri, Clara. Satu hal yang harus kamu lakukan, kamu harus percaya padaku, kalau aku akan bisa membahagiakanmu dengan anak-anak kita nanti, dengan usahaku sendiri!" seru Bara dengan sangat emosional.

"Tapi, maaf, Mas? sampai kapan aku harus menunggu hal itu? jadi, sebaiknya aku berpikir realistis aja sekarang. Di dunia ini kita tidak bisa hidup hanya mengandalkan cinta, tapi kita butuh materi juga. Jadi maaf, kali ini aku memilih materi, karena jumlah uang itu benar-benar sangat banyak, dan aku tidak bisa menolaknya," lagi-lagi Clara berakting seperti wanita yang haus akan harta. Dia melakukan aktingnya senormal mungkin, walaupun hatinya benar-benar ingin berteriak.

Bara berdecak seraya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Aku tidak menyangka kalau kamu ternyata sepicik ini. Baiklah, kalau itu maumu! Aku setuju bercerai denganmu. Mulai saat ini aku tidak ingin melihat wajahmu lagi. Besok, aku pastikan surat cerai akan langsung dikirimkan padamu!" pungkas Bara sembari berlalu pergi dari depan Clara, membawa kebencian yang amat sangat.

Sementara itu, sepeninggal Bara, Clara menangis meraung-raung sembari memukul-mukul dadanya. Perasaan wanita itu benar-benar hancur sekarang.

Tbc

Terpopuler

Comments

Sugiarsih Achmad

Sugiarsih Achmad

Baru mulai

2024-09-09

0

Lisa Halik

Lisa Halik

saya mampir thor

2024-09-05

1

Anonymous

Anonymous

k

2024-08-26

0

lihat semua
Episodes
1 Terpaksa Bercerai
2 Kembali ke rumah sebenarnya
3 Cerai dan hamil
4 memutuskan untuk pergi
5 Bima dan Bimo
6 Sepupu Arumi
7 Akal bulus Tania
8 Kehilangan Baby Bimo
9 Bara berencana mengadopsi Bimo
10 panggilan anak pungut
11 Akan dikenalkan dengan Theo
12 Bertemu Theo
13 Kemarahan Bara
14 Salah sasaran dan Bertemu
15 Bertukar posisi
16 Kecurigaan Bima
17 Bimo bertemu Clara
18 Karakter yang bertolak belakang
19 Ma, ini aku
20 Aku akan membantumu
21 mengetahui kenyataan lagi
22 Bima tahu kenyataan
23 Bima bertemu Bara
24 Penyebab kecelakaan Bara dulu
25 Sindiran Bima
26 Tristan kena marah
27 Pikirkan kembali niatmu mendekatinya
28 Hukuman buat Tristan
29 Bimo panik
30 Rencana Bima dan Bimo
31 Dito mati kutu
32 Keluarga Prayoga tidak ada yang bodoh
33 Tidak ada anak haram
34 Membeli sesuatu?
35 Dito percaya Jono ada di pihaknya
36 Belum masuk sekolah lagi
37 Bertemu
38 Selamat ulang tahun
39 Pesan romantis
40 Kenyataan baru yang Clara tahu
41 Jangan kasih tahu Bara
42 Kekagetan Arumi
43 pulang kampung
44 Hanya Anakku yang pantas jadi pewaris
45 Tania mengulah
46 Arumi dan Satya bekerja sama
47 Kebingungan Tania
48 Pembelaan Elva
49 Beraninya kamu menantangku
50 Melakukan Test DNA
51 Mencoba mempengaruhi Elva
52 bersitegang
53 Bima mulai bertindak
54 Merasa mendapat kesempatan
55 Hari penandatanganan surat warisan
56 Tristan bukan anakku
57 Ini dia papa kandung Tristan
58 Meminta penjelasan
59 Flash back
60 Aku bukan Bimo tapi Bima
61 Kalung
62 Bimo muncul
63 Bukti hasil test DNA
64 Mau menemui Clara
65 Kekagetan Clara
66 Clara sadar
67 Rencana Arumi, Satya dan Bimo
68 Bara mengungkapkan keinginannya
69 Kita akan tetap berjodoh
70 Aku punya alasan untuk itu
71 Mendatangi Teguh
72 Keputusan Clara.
73 Clara tahu yang sebenarnya
74 Perdebatan Bara dengan Theo
75 Kamu akan tinggal bersama kami
76 Pergi untuk selamanya
77 Kembali menjadi suami istri
78 Yes, berhasil!
79 Pekerjaan siapa itu?
80 Penolakan Karin
81 Karin pulang
82 Itu bukan utang
83 Aku yang terbaik untukmu
84 Pindah sekolah
85 Aku mencintaimu
86 Tamat
87 AKCA Season 2
88 Aku capek
89 AKCA Season 2 (Biar aku yang memperjuangkannya)
90 AKCA Season 2 ( Hargai diri kamu)
91 AKCA Season 2 ( Aku Mundur)
92 AKCA Season 2 (Prom night)
93 AKCA Season 2 (Kamu mau kemana?)
94 AKCA Season 2 ( Apa kamu mampu?)
95 Kamu salah paham
96 Kabar menyedihkan buat Clara
97 Jadi kamu menungguku?
98 Pergi tanpa pamit
99 Trick Adrian
100 AKCA season 2 ( Biar aku yang menjaganya)
101 Universitas pilihan Bima
102 Apa aku sudah menjadi orang asing bagimu?
103 Kamu murahan plus tidak sadar diri!
104 Aku bukan calon istrimu!
105 Aku setuju dengan rencanamu!
106 Salah sasaran
107 Batal dapat yang gratisan
108 Terima kasih sudah menolong!
109 Hukuman buat Viona dan Rini.
110 Game misterius
111 Hati Ayu sudah ada pemiliknya
112 Undangan pesta
113 Bima, tolong aku!
114 Jangan coba-coba mengulanginya lagi
115 Siapa orang itu?
116 Baiklah, aku akan pulang!
117 Kembali ke Indonesia
118 Kekagetan Bara dan Clara
119 Aku tidak ingin dikasihani
120 Kamu harus hadir
121 Bawa temanku saja
122 Acara reuni
123 Kenapa kamu minum?
124 Kepanikan Bima
125 Dalang penculikan
126 Menahan diri
127 Tidur di ranjang yang sama
128 Jangan berkelit lagi!
129 Luapan hati Bima
130 Ingatan Tristan
131 Keputusan Bima
132 POV Bima
133 Pengakuan Tristan dan Bimo
134 Aku tidak bakalan terpancing
135 Kami semua menyangimu.
136 Bima dan Ayunda's wedding
137 Sudah bisa buat anak kecil
138 Kebingungan Ayunda
139 Aku menginginkanmu
140 Membuat Tristan setuju
141 Jangan melihat
142 Tugas antar/ jemput
143 Kecurigaan Tristan
144 Sahabat Salena
145 Antar Renata pulang
146 Kamu harus mengungkapkan perasaanmu
147 Terjawab sudah
148 Mulai menyebalkan lagi
149 Mulai berpikir Kotor
150 Mau menjemput calon istriku
151 Jangan pernah
152 Membawa 6 laki-laki ke kamar
153 Putus
154 Tekad Bimo.
155 Rencana pesta ulang tahun
156 Kamu cukup berdoa.
157 Acara ulang tahun
158 Selalu terlambat
159 Alasan konyol Salena
160 cara licik
161 Rencana yang gagal
162 Tidak gagal sama sekali
163 Siapa pemenangnya
164 Ayo ikut aku!
165 Tidak akan terjadi apa-apa
166 Kekesalan Michelle
167 Keusilan Salena
168 Aku tidak suka aromanya.
169 Bebas
170 Kekesalan Arya
171 Tidak habis pikir
172 Masalah nasi goreng
173 Bimo and Michelle's wedding
174 Kabar baik.
175 Rencana yang gagal
176 Akhir
177 Pengumuman
Episodes

Updated 177 Episodes

1
Terpaksa Bercerai
2
Kembali ke rumah sebenarnya
3
Cerai dan hamil
4
memutuskan untuk pergi
5
Bima dan Bimo
6
Sepupu Arumi
7
Akal bulus Tania
8
Kehilangan Baby Bimo
9
Bara berencana mengadopsi Bimo
10
panggilan anak pungut
11
Akan dikenalkan dengan Theo
12
Bertemu Theo
13
Kemarahan Bara
14
Salah sasaran dan Bertemu
15
Bertukar posisi
16
Kecurigaan Bima
17
Bimo bertemu Clara
18
Karakter yang bertolak belakang
19
Ma, ini aku
20
Aku akan membantumu
21
mengetahui kenyataan lagi
22
Bima tahu kenyataan
23
Bima bertemu Bara
24
Penyebab kecelakaan Bara dulu
25
Sindiran Bima
26
Tristan kena marah
27
Pikirkan kembali niatmu mendekatinya
28
Hukuman buat Tristan
29
Bimo panik
30
Rencana Bima dan Bimo
31
Dito mati kutu
32
Keluarga Prayoga tidak ada yang bodoh
33
Tidak ada anak haram
34
Membeli sesuatu?
35
Dito percaya Jono ada di pihaknya
36
Belum masuk sekolah lagi
37
Bertemu
38
Selamat ulang tahun
39
Pesan romantis
40
Kenyataan baru yang Clara tahu
41
Jangan kasih tahu Bara
42
Kekagetan Arumi
43
pulang kampung
44
Hanya Anakku yang pantas jadi pewaris
45
Tania mengulah
46
Arumi dan Satya bekerja sama
47
Kebingungan Tania
48
Pembelaan Elva
49
Beraninya kamu menantangku
50
Melakukan Test DNA
51
Mencoba mempengaruhi Elva
52
bersitegang
53
Bima mulai bertindak
54
Merasa mendapat kesempatan
55
Hari penandatanganan surat warisan
56
Tristan bukan anakku
57
Ini dia papa kandung Tristan
58
Meminta penjelasan
59
Flash back
60
Aku bukan Bimo tapi Bima
61
Kalung
62
Bimo muncul
63
Bukti hasil test DNA
64
Mau menemui Clara
65
Kekagetan Clara
66
Clara sadar
67
Rencana Arumi, Satya dan Bimo
68
Bara mengungkapkan keinginannya
69
Kita akan tetap berjodoh
70
Aku punya alasan untuk itu
71
Mendatangi Teguh
72
Keputusan Clara.
73
Clara tahu yang sebenarnya
74
Perdebatan Bara dengan Theo
75
Kamu akan tinggal bersama kami
76
Pergi untuk selamanya
77
Kembali menjadi suami istri
78
Yes, berhasil!
79
Pekerjaan siapa itu?
80
Penolakan Karin
81
Karin pulang
82
Itu bukan utang
83
Aku yang terbaik untukmu
84
Pindah sekolah
85
Aku mencintaimu
86
Tamat
87
AKCA Season 2
88
Aku capek
89
AKCA Season 2 (Biar aku yang memperjuangkannya)
90
AKCA Season 2 ( Hargai diri kamu)
91
AKCA Season 2 ( Aku Mundur)
92
AKCA Season 2 (Prom night)
93
AKCA Season 2 (Kamu mau kemana?)
94
AKCA Season 2 ( Apa kamu mampu?)
95
Kamu salah paham
96
Kabar menyedihkan buat Clara
97
Jadi kamu menungguku?
98
Pergi tanpa pamit
99
Trick Adrian
100
AKCA season 2 ( Biar aku yang menjaganya)
101
Universitas pilihan Bima
102
Apa aku sudah menjadi orang asing bagimu?
103
Kamu murahan plus tidak sadar diri!
104
Aku bukan calon istrimu!
105
Aku setuju dengan rencanamu!
106
Salah sasaran
107
Batal dapat yang gratisan
108
Terima kasih sudah menolong!
109
Hukuman buat Viona dan Rini.
110
Game misterius
111
Hati Ayu sudah ada pemiliknya
112
Undangan pesta
113
Bima, tolong aku!
114
Jangan coba-coba mengulanginya lagi
115
Siapa orang itu?
116
Baiklah, aku akan pulang!
117
Kembali ke Indonesia
118
Kekagetan Bara dan Clara
119
Aku tidak ingin dikasihani
120
Kamu harus hadir
121
Bawa temanku saja
122
Acara reuni
123
Kenapa kamu minum?
124
Kepanikan Bima
125
Dalang penculikan
126
Menahan diri
127
Tidur di ranjang yang sama
128
Jangan berkelit lagi!
129
Luapan hati Bima
130
Ingatan Tristan
131
Keputusan Bima
132
POV Bima
133
Pengakuan Tristan dan Bimo
134
Aku tidak bakalan terpancing
135
Kami semua menyangimu.
136
Bima dan Ayunda's wedding
137
Sudah bisa buat anak kecil
138
Kebingungan Ayunda
139
Aku menginginkanmu
140
Membuat Tristan setuju
141
Jangan melihat
142
Tugas antar/ jemput
143
Kecurigaan Tristan
144
Sahabat Salena
145
Antar Renata pulang
146
Kamu harus mengungkapkan perasaanmu
147
Terjawab sudah
148
Mulai menyebalkan lagi
149
Mulai berpikir Kotor
150
Mau menjemput calon istriku
151
Jangan pernah
152
Membawa 6 laki-laki ke kamar
153
Putus
154
Tekad Bimo.
155
Rencana pesta ulang tahun
156
Kamu cukup berdoa.
157
Acara ulang tahun
158
Selalu terlambat
159
Alasan konyol Salena
160
cara licik
161
Rencana yang gagal
162
Tidak gagal sama sekali
163
Siapa pemenangnya
164
Ayo ikut aku!
165
Tidak akan terjadi apa-apa
166
Kekesalan Michelle
167
Keusilan Salena
168
Aku tidak suka aromanya.
169
Bebas
170
Kekesalan Arya
171
Tidak habis pikir
172
Masalah nasi goreng
173
Bimo and Michelle's wedding
174
Kabar baik.
175
Rencana yang gagal
176
Akhir
177
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!