NovelToon NovelToon
The Mystery Of Life: SECRET PORTAL

The Mystery Of Life: SECRET PORTAL

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Romansa Fantasi / Cinta Seiring Waktu / Dunia Lain / Cinta Murni / Fantasi Wanita
Popularitas:478
Nilai: 5
Nama Author: Carmellia Amoreia

Seorang gadis bernama Sheritta yang bekerja di sebuah toko pastrynya bersama dengan kedua orang temannya yaitu Ethelia dan Vienna yang juga membantunya untuk membuka toko itu sampai akhirnya sekarang dapat berjalan dengan beberapa karyawan lainnya.

Ia menyadari pria yang lebih tua darinya 2 tahun yang merupakan langganan toko pastrynya itu ternyata adalah orang yang sama yang dulu pernah menyelamatkannya dari sebuah musibah.

Pria itu bekerja di perusahaan kosmetik yang di mana terdapat suatu rahasia yang selalu ditutup oleh perusahaan kosmetik yaitu portal yang berada di sebuah ruangan diskusi dipercaya pada zaman dulu portal itu selalu terbuka lebar dan tidak pernah tertutup.

Apakah isi dari portal itu? Bagaimana bisa terdapat portal rahasia di sana? Dan apakah kehidupannya Sheritta berubah total setelah kejadian aneh ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Carmellia Amoreia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 3 - BALLERINA

Di keesokan harinya, pada Jumat tanggal 18 November 20xx. Toko pastry itu tetap berjalan seperti biasa meskipun pelanggan sedikit berkurang akibat kejadian itu, ceceku tetap masuk kantor dan masih ada Elio yang sudah sampai di sini dari sekitar jam 07.30 pagi untuk mengantarkanku karena aku harus sudah sampai sana pada jam 09.00 pagi.

Setelah mengganti pakaian RS dengan memakai pakaian yang Elio berikan padaku, aku pun menanyakan sesuatu kepadanya karena otakku ini sudah berisik dari pagi yang selalu memikirkan hal ini.

“Menurutmu, pihak sana tidak akan memerhatikan perban di kepalaku ini kan? Terus kalo aku jalannya kayak orang habis sunatan, tidak mungkin mereka melihatku dengan aneh kan ya?”

“Tidak akan kok, bilang saja kamu habis sembuh pasti mereka mengerti kok” jawabnya sambil mengelus lembut punggungku.

Setelah kemarin mengurusi surat dan izin dokter untuk pergi sebentar ke perusahaan tari balet yang bernama "Ancient Royal Ballet" itu, meskipun harus bersujud dan memohon-mohon selama satu jam tapi akhirnya kami mendapat izin dari dokter. Hari ini, kami akhirnya berangkat dari RS ke perusahaan itu.

Pada jam 08.30 pagi, aku dan Elio sudah sampai di perusahaan tari balet itu. Aku langsung berpamitan pada Elio dan berjalan masuk ke dalam dengan percaya diri. Setelah aku sampai di ruangan yang dituju yaitu ruangan A100 di lantai 16, terdapat sebuah meja hitam dengan beberapa pegawai di sana dan aku diarahkan untuk duduk di kursi 2 dari kanan yang telah disediakan berjejer di depan meja hitam panjang.

Di depanku terdapat meja hitam dan beberapa pegawai yang sedang mengurusi semua ini. Kursi untuk calon ballerina hanya ada sedikit saja yaitu 6 kursi. Kebetulan aku yang pertama datang jadi aku bingung harus berbuat apa, sampai seorang pegawai melihatku dengan khawatir lalu menghampiriku dan bertanya, “Permisi kakak, mohon maaf bila mengganggu tapi kakak ada sakit apa ya? Apakah perlu bantuan?”

Aku pun refleks menoleh ke arah pegawai itu, warna suaranya gelap mendekati warna merah tua yang artinya ia merasa benci mungkin karena trauma habis menyaksikan kecelakaan yang pernah terjadi di hidupnya, aku pun menjawab, “Iyaa aku habis kecelakaan kecil tapi sisanya tidak apa-apa kok kak”

Tak lama kemudian, ia pun meninggalkanku dan lanjut fokus mengurusi tempat ini. Beberapa calon ballerina mulai memasuki ruangan itu dan masing-masing duduk di tempat yang telah disediakan.

Namun ada seorang calon ballerina yang baru saja duduk di sampingku, ia memakai kacamata, gaun kuning yang indah dan berambut hitam panjang serta anting berlian yang menjuntai. Aku bisa membayangkan di dirinya bahwa seperti itulah aku jika tidak mengalami insiden kejadian ini. Ia pun melihatku dengan ekspresi wajahnya yang menunjukkan empati tinggi padaku lalu menanyakan tentang diriku, “Halloo kamu namanya siapa?”

Aku melihat warna suaranya putih dan kuning yang artinya dia benar-benar senang dan murni inisiatif dari dalam dirinya untuk berkenalan denganku. Aku pun menjawabnya dengan senang hati sambil mengulurkan tanganku untuk berjabat tangan, “Namaku Sheritta, kalo namamu siapa?

Ia pun mengulurkan tangannya juga untuk kembali berjabat tangan denganku dan menjawab dengan ramah, “Aku Nemilia, kamu habis sakit apa? 2 minggu lalu aku juga habis kecelakaan mobil, masih pusing dikit tapi oke lah”

Sebelum menjawabnya kembali, aku menyadari sesuatu yaitu bentuk wajahnya mirip dengan Ethelia. Kurasa ini adalah kakaknya yang beberapa hari lalu pernah ia bicarakan di toko pastryku.

Aku pun melihat warna suaranya putih dan tosca yang berarti dia benar-benar memikirkan diriku dan merasa kurang sehat sehabis kejadian yang menimpa dirinya itu. Cara bicaranya benar-benar membuatku dapat membuka hati kepada orang baru pada pertama kalinya, aku pun terpesona dengannya. Tanpa aku ketahui ternyata saat itu adalah momen penting di mana aku akan menjadi sahabat baik dan dekatnya.

Aku langsung melihat ke wajahnya, sambil bersikap sedih dan menjawabnya dengan perasaan terbuka, “Aku kemarin habis kejatuhan lampu cukup gede”

Nemilia pun memasang ekspresi wajah kaget dan cukup bersimpati atas kejadian yang telah menimpanya, ia menghela napas dan menatapku dengan rasa iba lalu menjawabku dengan tenang.

“Owalahh, cepat sembuh yaa, oh iya kalo jadi ballerina di sini katanya bakal di kasih supir dan mobil pribadi biar nanti kalau ada acara balet di mana gitu, langsung berangkat saja dari rumah jadi tidak usah ke perusahaan ini dulu”

Warna suaranya jingga yang artinya ia antusias memberikan informasi baru itu kepadaku. Aku yang baru mengetahui itu pun langsung mengangguk, melihatnya dan menjawabnya, “Owhhh aku baru tahu, beneran modal sih perusahaannya”

Tiba-tiba seorang CEO perusahaan ini masuk ke dalam ruangan dan duduk di depan kami ber-enam, saat aku melihat ke jam dinding di depanku, ternyata waktu sudah menunjukkan jam 09.00 pagi. Seorang CEO itu membuka berkas dokumennya dan menaruhnya di atas meja itu, lalu ia melakukan perkenalan diri di depan kami ber-enam. Namun entah kenapa ia selalu melihat ke arahku, “Selamat pagi para calon ballerina yang ada di sini, saya izin mengambil waktu luang kalian sebentar untuk sekedar tanya jawab santai. Pertama saya ingin bertanya bagaimana hari kalian akhir-akhir ini?”

Warna suara CEO itu kuning dan sedikit jingga yang artinya dia sangat senang melihat para calon ballerinanya dan antusias memberikan pertanyaan tersebut untuk mengetahui kabar kami lebih lanjut. Selain itu juga terdapat sedikit warna putih yang artinya dia benar-benar murni menanyakan hal itu, dan tidak hanya basa basi saja.

Seseorang menjawab dari sebelah kiriku bahwa harinya baik, ada juga yang menjawab senang dan bahkan biasa saja. Hari ini ternyata situasi lebih kondusif dan para calon ballerina juga lebih antusias dari perkiraanku.

Seorang CEO itu pun bertanya kembali dengan antusias, “Oke baikk karena semua mayoritas menjawab baik, saya akan menanyakan bagaimana perasaan kalian keterima magang jadi ballerina? Apakah di sini sudah ada yang menjadi ballerina sebelumnya?”

Beberapa ada yang menjawab senang, tidak menduga bahkan kaget. Tidak kuduga ternyata di sini ada yang sudah pernah menjadi ballerina ke luar negeri dan itu adalah Nemilia. Namun ada satu orang yang menjawab bahwa ia terpaksa menjadi ballerina dan melakukannya demi menutupi identitas aslinya.

“Untuk yang menjawab terpaksa, bolehkah saya tahu alasannya? Karena jika tidak memiliki minat di bidang ini maka akan susah melanjutkan di kedepannya”

Warna suaranya berubah menjadi sedikit biru tua dan juga ungu tua serta sedikit putih yang artinya dia sedih mendengarkan jawaban calon ballerina itu namun di sisi lain dia juga penasaran dan benar-benar ingin tahu alasannya karena ia ingin menjaga calon ballerinanya agar tidak mendapat tekanan berlebih dari pekerjaan mereka sekarang.

Calon ballerina itu pun menjawab kalau ia sedang diincar oleh seorang kakak tingkatnya selama di sekolah karena dia suka dengan pacar kakak tingkatnya. Kakak tingkat itu kesal karena pacarnya putus dengannya beberapa hari setelah calon ballerina itu berkata dia suka dengan pacar kakak tingkatnya, maka itu kakak tingkatnya mencekiknya sampai terjatuh dari lantai 2, namun ia tidak kenapa-napa karena tersangkut di pohon. Sejak saat itu, ia yang awalnya hobi menggambar dan menulis cerpen berubah menjadi suka balet dan menyanyi.

Warna suara calon ballerina itu mirip suara teman kecilku dulu yang suka mengajakku latihan balet saat aku sedang malas, karena sejak itu aku menjadi dekat dengannya dan suka ke rumahnya hanya untuk saling belajar balet. Sebelum dia pindah rumah, kami ke mana-mana selalu bareng dan tidak pernah lepas sampai dikira saudara-an.

1
Tutie Arkan
mencoba paham mksd jln critanya tp kok seperti terjemahan krn alurnya berantakan ya...serius sih...
xyusin
seru banget kk 💪
yuk mampir kenovel aku
Kakashi Hatake
Ngga nyangka! Keren abis!
Achewalt
Endingnya puas. 🎉
_Sebx_
Bagus banget deh, bikin nagih!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!