Mia,
gadis yatim piatu yang menerima perlakuan tak adil dari keluarga paman apalagi sepupunya. Dia di bully di Kampus dan di rumah.
Mia menyukai salah satu seniornya.. tapi bukan sambutan yang dia terima.
Mia akhirnya memilih menelan semua pahit yang menggerogoti mulutnya. dia bertekat akan kembali nanti membalas semua perlakuan dan hinaan yang datang kepadanya.
apakah nia akan menemukan kebahagiaan?
apakah ada pria yang mampu meluluhkan hatinya yang sempat keras ?
Mampukah seorang CEO dingin memeluk tubuh ringkih si gadis cantik yang menarik hatinya?
Ini karya kedua aku. semoga kalian suka ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itsmebet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Operasi Mia
"Brengseeeek!" dada edward naik turun dan auranya sangat mencekam.
Rey yang sudah tau permasalahan yang di alami tuannya dengan setia menunggu titah dari edward.
"Aku tidak menghancurkan atmaja karena masih memikirkan mia. berani nya para bajingan itu mengambil ginjal mia dengan paksa untuk mengganti ginjal putrinya itu!"
"Rey!"
"Iya tuan?"
"Kamu tau balasan apa yang harus kamu lakukan? jangan langsung menghancurkannya.. kita buat manusia manusia iblis itu menderita sebentar" senyum smirk tampak menakutkan di wajah edward. saat ini mia masih berada di rumah salah satu pemilik yayasan dan rumah sakit besar di kota ini.
"Baik tuan.." rey segera keluar memberikan waktu untuk tuannya sejenak meredam amarah nya yang masih berapi.
berdasarkan suruhan edward tadi, mia beruntung di bantu oleh dokter dan sejauh pencariannya.. keluarga alex Winata tidak termasuk pengusaha tamak. mereka tak tertarik menjadi besar.. mereka hanya ingin membantu kalangan masyarakat.
Drrt drrt drrrtt
"Katakan.." ucap edward datar
"Anak dari tuan winata sudah mendapat donor bos.. saya mengikutinya tadi. mereka membayar dengan jumlah besar untuk pendonor" jelas suruhan edward.
"Bagus.. kasih bonus untuk pendonor itu tanpa sepengetahuan keluarga winata"
"Baik bos"
"Aku akan membalas mereka.. semoga kamu baik baik saja" gumam edward sedikit lega. dia tidak bisa berdiam begini lagi. dia berniat akan segera menampakkan diri di hadapan mia. setelah mia sehat dan sadar.
.
.
.
Di rumah Winata,
Debaran dan khawatir jelas terlihat di wajah elina.. istri dari winata. padahal dia belum mengenal mia.. tapi mendengar penjelasan zian tadi tentang info yang di dapatkan anaknya.. rasa iba nyonya elina berubah jadi rasa ingin memeluk dan merangkul..
"Ma.. mama istirahat aja, dia pasti segera pulih" ucap zian pada sang mama juga mengkode ke arah papanya.
"Ayo ma.." ujar winata merangkul istrinya.
"Tapi pa.."
"Nanti kalau dia sudah sadar, zian akan bangunin mama sama papa" potong alex yang tak mau mama nya kepikiran juga. dia sudah mengoperasi ulang organ dalam mia.
mereka sudah tau garis besar yang di alami oleh mia. apalagi dokter alex memiliki kenalan di rumah sakit tempat mia mendonorkan ginjal.. eh lebih tepatnya tempat ginjal mia di ambil untuk putri kandung atmaja.
Alex juga kasihan melihat mia, bahkan bekas jahitan operasi pertama belum kering.. dia menahan sakit nya dan pergi.
awalnya mereka ingin menghubungi keluarga atmaja, tetapi setelah mendengar cerita lengkap dari zian dan alex.. niat itu di urungkan. mereka akan menunggu mia sadar, dan semua keputusan ada di tangan mia.
"Kak.. tadi aku di ikuti seseorang" ujar zian pada alex setelah orangtuanya berlalu.
"Hah? kamu mengenalnya?"
"Tidak kak.. tapi tadi aku sempat menangkap plat mobilnya.. sepertinya itu atas nama perusahaan Wiguna."
"Apa mereka juga berniat jahat?" tanya alex penasaran
"Aku juga tidak tau kak.. kita hanya perlu waspada. tadi memang tidak ada gangguan sama sekali"
"Iya.. lebih waspada lagi" jawab alex patuh.
"Kakak mandi lah dulu, biar zian yang menunggu di sini.. kakak baru operasi"
"Oke.. kakak ke atas dulu"
Sepeninggal alex, zian berjalan ke dalam kamar tamu.
Kondisi mia masih tetap sama lemah dan pucat. hanya sekarang ginjalnya sudah di cangkok.
"Kasihan sekali gadis malang ini" batin zian menatap iba pada mia.
"Sepertinya keluarga atmaja menutupi kebohongan tentangmu" monolognya berbicara sendiri.
"Cepatlah sadar.. kamu harus membalas rasa sakit mu, jangan lemah" ucap zian sebelum akhirnya keluar dan memilih menunggu di luar.
Di antara semua keluarga winata, zian adalah anak bungsu tetapi dia adalah orang yang paling pendendam dan kejam. apalagi semenjak dia bergabung di militer.
Zian lebih mirip dengan winata, sedangkan alex lebih condong kepada elina. sifat dan sikapnya.
Zian berbeda dari alex. alex adalah dokter yang ramah dan lemah lembut. melayani dengan sepenuh hati.. bahkan walaupun rumah sakit itu adalah milik keluarganya, alex tak mengizinkan dirinya di perlakukan berbeda.
.
.
.
Kondisi tak jauh paniknya juga terjadi kediaman atmaja.
Setelah putri mereka sadar dan di perbolehkan pulang, mereka sama sekali tidak menjenguk mia dia ruangan berbeda.
mereka berfikir pasti mia sudah pulang ke rumah.
Tapi saat mereka kembali ke rumah, mereka mendapat kabar dari bibi bahwa mia pergi.
"Kemana anak pungut itu? berani sekali dia pergi dari sini" bahkan saat ginjal mia menjadi penolongnya.. bella masih tetap sombong, dan angkuh.
"Bella! masuk ke kamarmu" sentak atmaja, bagaimana pun dia harus berterima kasih pada mia sudah menyelamatkan bella, dengan paksaan lebih tepatnya.
"Udah istirahat dulu bel.. tidka usah memikirkan hal lain" ucap lia membawa putrinya ke kamar. sedangakn atmaja tertinggal memikirkan kemana kira kira mia pergi. mia tak punya apa apa. pasti mia masih di sekitar sini, pikirnya.
Atmaja memilih masuk ke kamar dan bersih bersih, nanti pasti akan ketemu. batinnya.
Di ruangan yang berbeda, masih dalam rumah megah atmaja.
Rian..
Dia tertunduk penuh penyesalan. dia mengetahui mia pergi. dan dia merasa sangat layak bagi mia pergi dari sini.
rian menyembunyikan kepalanya di sela sela lututnya yang meringkuk penuh penyesalan.. dia mengingat saat saat mia di bawa ke rumah sakit dan ternyata ginjal mia sehat dan cocok dengan bella.
Mia menolak, bukan karena tega.. tapi bagaimana nanti dia hidup dengan satu ginjal saja? padahal dia harus bekerja keras supaya segera keluar dan lepas dari keluarga atmaja.
atmaja dan lia meminta mia mendonorkan ginjalnya.. dengan alasan balas budi. karena sudah menjaga dan menampung mia selama ini.
Rian mengingat begitu jelas, saat mia dengan lirih meminta tolong padanya dengan tatapan memohon.
Flashback on
"Kak rian.." lirih dan sendu
"Tolong mia kak, bagaimana mia setelah ini? Mia juga harus tetap hidup kak" mia tak dapat menahan bendungan air mata nya. bahkan dia tak berhak atas tubuhnya sendiri.
"Maaf mia" hanya itu yang di ucapkan rian, karena atmaja sudah memanggilnya segera membawa mia.
Mia terus memohon padanya.. memohon pada atmaja dan lia, tapi tak ada yang menanggapi.
Flashback off
"Mia.. maaf" gumam rian dalam kamar nya. dia benar benar tak berguna. harusnya dia bisa membela sepupunya.
Harusnya rian bisa melawan pala dan mama nya.
bahkan harusnya rian masih bisa mencari pendonor lain, tanpa harus mengorbankan mia.
tapi rian adalah pecundang.
Dia bahkan hanya bisa diam saat melihat mia di perlakukan dengan buruk eh bella dan lia.
"Mia maaf" gumam nya lagi terisak. tidak tau kenapa, dia merasa gagal.. sangat gagal.
Pasti sangat menyakitkan berada di posisi mia.. tak memiliki orangtua, dan menuruti semua kemauan keluarganya.
BERSAMBUNG....