NovelToon NovelToon
LEGENDA PENDEKAR DEWA API ( LPDA )

LEGENDA PENDEKAR DEWA API ( LPDA )

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Ilmu Kanuragan
Popularitas:31.3k
Nilai: 5
Nama Author: Fikri Anja

Seorang anak terlahir tanpa bakat sama sekali di dunia yang keras, di mana kekuatan dan kemampuan ilmu kanuragan menjadi tolak ukurnya.

Siapa sangka takdir berbicara lain, dia menemukan sebuah kitab kuno dan bertemu dengan gurunya ketika terjatuh ke dalam sebuah jurang yang dalam dan terkenal angker di saat dia meninggalkan desanya yang sedang terjadi perampokan dan membuat kedua orang tuanya terbunuh.

Sebelum Moksa, sang guru memberinya tugas untuk mengumpulkan 4 pusaka dan juga mencari Pedang Api yang merupakan pusaka terkuat di belahan bumi manapun. Dialah sang terpilih yang akan menjadi penerus Pendekar Dewa Api selanjutnya untuk memberikan kedamaian di bumi Mampukah Ranubaya membalaskan dendamnya dan juga memenuhi tugas yang diberikan gurunya? apakah ranu baya sanggup menghadapi nya semua. ikuti kisah ranu baya hanya ada di LEGENDA PENDEKAR DEWA API

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fikri Anja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

LPDA 34

Blaaar!

Sebuah ledakan keras terdengar bersamaan, dengan mendaratnya pukulan Ranu yang menghajar sebuah pohon besar di belakang Joyo hingga roboh.

Ranu mendelik tidak percaya jika serangannya meleset. Dia lalu menoleh kepada Broto yang sudah menyelamatkan Joyo.

"Waduh duh duh... untungnya kau menyelamatkannya, Pak Tua. Padahal aku pingin lihat tulangnya yang rapuh rontok semua," ucap Ranu sambil tertawa kecil.

Broto tidak menanggapi ucapan Ranu, dia sibuk mengalirkan tenaga dalamnya untuk memulihkan fisik Joyo yang mulai melemah. Saat ini kondisi Joyo saat ini cukup lemah, jika tidak ditambahi dengan energinya, maka rekan yang sudah menemaninya selama puluhan tahun itu pasti tidak akan bisa bertahan lama.

"Kau terlalu meremehkan lawanmu, Joyo, untung kau aku selamatkan," ucap Broto.

"Pertarungan ini perlu dilanjutkan atau kita sudahi sampai di sini saja?" tanya Ranu dengan kesal karena ucapannya tidak ditanggapi.

"Kau jangan sombong dulu, Anak Muda! Sekarang waktunya bermain denganku." Warno berjalan mendekati Ranu.

"Eitss, sebentar...!" Ranu memajukan tangannya agar Warno berhenti. "Kalau seperti tadi, mending tidak usah bertarung. Sudah mau kalah, masih saja ada yang menyelamatkan," lanjutnya.

Warno yang terkenal paling bodoh di antara ketiga orang Tengkorak Merah terlihat memijat keningnya untuk berpikir. setelah beberapa saat,dia lalu tersenyum lebar, "Maksudnya apa, ya?"

"Emaaak ...!" Ranu menepuk jidatnya menghadapi kebodohan Warno.

"Maksudnya begini. Kita bertarung sampai ada yang kalah. Dua temanmu itu tidak boleh menyelamatkanmu jika kau akan akan kalah. Apakah kau bersedia?"

Warno tersenyum lebar, "Baiklah, aku bersedia. Tapi ketika kau akan kalah, kalau temanku menyelamatkanmu bagaimana?"

"Jiangkrik ... kok masih ada makhluk seperti ini," ucap Ranu dalam hati.

"Ranu, ternyata ada yang lebih oleng dari pada kamu, hahaha!" Geni tiba-tiba bersuara di pikiran Ranu.

"Aku pun juga berpikiran sama denganmu, Geni. Kenapa ada yang lebih oleng dari pada aku?"sahut Ranu.

"Kalian bertiga itu lawanku! Tidak mungkin temanmu itu menyelamatkanku!" balas Ranu kepada Warno dengan sedikit berteriak.

Warno terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya, "Baiklah, aku setuju denganmu. Ayo kita bertarung sekarang!"

Setelah memasang kuda-kudanya, Warno menjejakkan kaki kanannya sebagai tumpuan dan langsung melesat memberi serangan.

Meskipun bodoh secara pikiran, namun ternyata serangan Warno lebih berbahaya daripada Joyo yang selalu menghinanya.

Warno bergerak dengan lincah dan mengandalkan kecepatannya dalam memberi serangan. Ranu bukannya tidak menyerang, kali ini dia langsung memberikan serangan balik yang sama cepat dengan yang dikeluarkan Warno. Berbeda dengan ketika tadi melawan Joyo, dia terlalu lama mengamati pergerakan lawan sehingga membuang waktu dan tenaga.Pertarungan dua generasi yang berbeda itu pun berlangsung sengit. Jual beli serangan terjadi dengan begitu cepatnya. Hanya dalam hitungan tidak sampai 5 menit, telah terjadi hampir 50 kali jual beli serangan. Benturan energi yang mereka berdua keluarkan menimbulkan ledakan-ledakan kecil bagai perayaan kembang api.

"Si oleng ini lebih kuat dari pada si cacing tadi.

Aku harus hati-hati," ucap Ranu dalam hati.

Ranu melompat menghindari terjangan yang mengincar kakinya dengan cepat. Belum sempat dia mendarat senpurna, Sebuah tendangan mengincar perutnya.

"Kaki Wojo!" Warno berteriak keras.

Bugh!

Ranu terlempar jauh ke belakang hingga menabrak sebuah pohon pisang yang lumayan besar hingga roboh.Dalam posisi jatuh telentang, pemuda tanggung tersebut memegangi perutnya yang terasa perih. Dia lalu mencoba bangkit dengan tangan kanan sebagai tumpuan. Namun tak dinyana, tangannya justru memegang buah pisang matang yang ikut jatuh ketika pohon itu tertimpa tubuhnya.

Ranu mengambil buah pisang tersebut dan langsung memakannya hingga habis 5 biji dengan cepat. Mungkin itu akibat dari rasa lapar yang sedari tadi ditahannya.

Warno memandang tingkah Ranu dengan rasa heran. Bagaimana bisa, ketika sedang sibuk bertarung malah makan buah pisang. Dia tidak habis pikir dengan pemuda yang baru saja dijatuhkannya itu.

Ranu langsung bangkit setelah menghabiskan pisang yang menyumpal seisi mulutnya. Staminanya yang secara perlahan berkurang karena sambil menahan rasa lapar, kini sudah mulai pulih meski belum sepenuhnya.

"Ayo kita lanjutkan, Pak Tua."

Ranu mengalirkan tenaga dalamnya menuju kaki dan tangannya. Dia tidak ingin bertarung lebih lama lagi dan harus bisa mengalahkan mereka bertiga secepat mungkin.

Pemuda 18 tahun itu melesat dan kembali bertarung dengan sengit. Kali ini, kecepatan Ranu masih di atas lelaki tua tersebut.

Serangannya dengan cepat mampu mendesak pertahanan Warno yang mulai kedodoran.

"Hyaaa!"

Ranu melihat sebuah celah terbuka lebar dan dengan cepat melepaskan pukulan ke bagian dada Warno.

"Awak wojo!"

Warno membiarkan saja pukulan Ranu mengena dengan telak ke dadanya.

Bugh!

"Aaahkh!"

Ranu memekik keras, dia merasa seolah tangannya menghantam benda yang keras dan padat. Pemuda tersebutpun kemudian meloncat jauh ke belakang.

"Si amir... ilmu apa yang dipakainya," gumamnya dalam hati sambil mengalirkan tenaga dalam ke tangannya.

"Si amir itu apa, Ranu?" Geni tiba-tiba mengajukan pertanyaan.

"Oh itu, temannya si Alan," jawab Ranu sekenanya.

"Oooh apa perlu aku bantu melawan dia?"

"Tidak, ini belum apa-apa. Nanti saja jika aku memanggilmu."

"Baiklah, Si amir, aku tunggu perintahmu!"

Tanpa sadar Geni yang notabene siluman penguasa api hitam itu ikut sedikit oleng.

Ranu tertawa kecil, lalu bergerak kembali melakukan serangan. Pukulan serta tendangan dia lepaskan berkali-kali dan mengena dengan telak ke tubuh Warno, tapi lelaki tua bertubuh tegap itu seperti tidak tepengaruh dengan serangan yang mendarat di tubuhnya. Bahkan dirinya yang harus kembali mendapat pukulan telak di dadanya.

Ranu terdorong ke belakang hingga menciptakan siring tanah yang memanjang akibat kakinya yang menapak tanah. Dia lalu memuntahkan darah segar dari mulutnya.

"Hoeekk!"

"Tentunya dia membutuhkan tenaga dalam tidak sedikit untuk menggunakan ajian tersebut." gumam Ranu sambil mengurut keningnya.

"Kenapa kau kaget begitu, Anak Muda? Apa kau tidak pernah melihat ajian seperti ini?" Warno membanggakan jurus andalannya.

"Aku tidak kaget, Pak Tua. Hanya terkejut saja.

Kira-kira sampai kapan tenaga dalammu bertahan menggunakan ajian tersebut?" jawab Ranu sambil tersenyum tipis. Dia lalu menyeka darah yang membuat bibirnya berwarna merah.

"Kaget dan terkejut itu sama saja, O'on! Hadeh ... Beginilah sebuah pertarungan kalau pendekar gendeng ketemu pendekar oleng," sahut Geni tiba-tiba.

Ranu tersenyum kecut mendengar celotehan Geni.

"Bersiaplah, Pak Tua!"Diam-diam Ranu mengalirkan kembali tenaga dalam ke tangannya. Dia kemudian menjejakkan kaki kaki kanannya dengan keras dan seketika melompat ke depan sambil memberikan serangan.

"Pukulan Tanpo Wujud!"kata ranu

"Awas Warno!!!" Broto yang melihat dari jauh berusaha mengingatkan Warno yang tampak terlalu percaya diri dengan Ajian Awak Wojo andalannya. Dia bisa merasakan tenaga dalam pemuda tersebut meningkat drastis.

Melihat pemuda tersebut berusaha kembali untuk menyerangnya, Warno memasang ajian yang sama untuk melindungi tubuhnya. Namun dia dibuat sedikit heran karena serangan pemuda itu bahkan masih jauh dari tubuhnya.

"Ugggh!"

Warno jatuh berlutut sambil memegangi dadanya yang terasa perih dan panas. Dia merasa ada sebuah pukulan dari belakang mengenai punggungnya hingga menembus depan. Darah segar langsung meleleh keluar dari sudut bibirnya.

"Jurus apa yang kau gunakan, Anak Muda?"

Warno mendelik tidak percaya Ajian Awak Wojo yang digunakannya masih bisa ditembus oleh serangan aneh pemuda tanggung tersebut.

"Kenapa kau kaget begitu, Pak Tua? Bukankah kau sangat percaya diri ajian anehmu itu bisa melindungi tubuhmu?" cibir Ranu.

Lelaki tua bertubuh tegap itupun bangkit kembali. Setelah mengalirkan tenaga dalamnya untuk menekan rasa sakit di dadanya, Warno kemudian menarik pedang yang tergantung di punggungnya. Begitu juga dengan Ranu, tentu dia tidak mau melawan ketajaman pedang dengan tangan kosong.

"Silahkan maju, Pak Tua!"

Warno kemudian memasang kuda-kudanya dan kemudian melesat memberi serangan dengan pedang di tangannya.

"Pedang Segoro Geni?" Broto bertanya-tanya dalam hati. Meski tidak tahu secara langsung bentuknya, namun setidaknya dia pernah mendengar dari gurunya tentang ciri-ciri pedang pusaka tersebut.

"Warno dalam bahaya jika memang benar pedang yang dipegang bocah itu salah satu pusaka terkuat di dunia persilatan," kata Warno kepada Joyo yang sudah pulih dari lukanya.

"Apa maksudmu? Pusaka apa?"

"Pedang Segoro Geni," jawab Broto.

"Lalu apakah kita akan membantunya?"

"Jangan dulu. Mereka berdua sudah punya kesepakatan. Nanti saja kalau memang Warno dalam bahaya!"

Joyo mengangguk.

Pertarungan sengit kembali terjadi, Warno dan Ranu bergantian melakukan serangan dengan kecepatan yang mereka miliki.

Perbedaan kelas jelas terlihat dari kedua pedang yang beradu tersebut. Pedang yang dipegang Warno bergetar hebat setiap kali beradu kekuatan dengan Pedang Segoro Geni. Bahkan tangannya pun ikut tergetar hingga pangkal lengan.

Warno bukannya tidak menyadari perbedaan kelas pusakanya yang masih di bawah pedang pendek lawannya. Namun dia tidak bisa berbuat banyak, karena dia tidak punya senjata lain untuk mengimbangi.

"Tenaga dalammu sudah banyak berkurang, Pak Tua. Sebaiknya jangan memaksakan diri biar bisa hidup lebih lama." Senyum sinis mengembang di bibir Ranu.

Secara perlahan, kecepatan Warno mulai berkurang. Luka sabetan pedang juga mulai mengukir tubuhnya. Rasa perih dan panas terasa mendera berbaur dengan darah yang mengalir keluar.

"Ayo kita bantu dia!" ucap Broto lalu melesat menyerang Ranu dari belakang.

1
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah⁴_Atta࿐🥑⃟
Meluncur 1 gift 🌹 dan Vote, Lanjut Up Thor ✍️✍️💪
Redy Ryan Little
Biasa
Redy Ryan Little
Kecewa
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah⁴_Atta࿐🥑⃟
Meluncur 6 gift 🌹 Semangat Thor 💪💪
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah⁴_Atta࿐🥑⃟
Lanjut Up Thor ✍️✍️💪💪
Jadi Orang
bunuh semua. bakar kuilnya. baru munculkan ranu. biar ranu menangis penuh penyesalan karena dia klayapan
Bai Xiaojiu
menarik .lanjut thor
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah⁴_Atta࿐🥑⃟
Meluncur 1 gift ☕ Semangat Thor 💪💪
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah⁴_Atta࿐🥑⃟
Lanjut Up Thor ✍️✍️💪💪
Bai Xiaojiu
sampai sekarang belum ada cincin atau tempat penyimpanan kah thor.masa bawa buntalan terus .
pembaca budiman
semangat kang author
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah⁴_Atta࿐🥑⃟
Meluncur 1 gift ☕ Semangat Thor 💪💪
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah⁴_Atta࿐🥑⃟
Lanjut Up Thor ✍️✍️💪💪
Bai Xiaojiu
knp tidak di cincin ruang serta hartanya Thor.atau memang dalam novel ni namanya cincin ruang.masa pikul segala
🥀⃟ʙʀRos🥀
tetap konsisten dlm update nya Thor biar makin semangat para pembaca nya
🥀⃟ʙʀRos🥀
semakin keren cerita nya tetap semangat thor
🥀⃟ʙʀRos🥀
semangat Thor 🙏🙏🙏
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah⁴_Atta࿐🥑⃟
Jooosss 👍
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah⁴_Atta࿐🥑⃟
Meluncur 5 gift 🌹 Lanjut Up Thor ✍️✍️💪💪
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah⁴_Atta࿐🥑⃟
Dukung Novel ini dengan cara: Like, Komen, Rate 🌟 5, Vote, Adds / gift 🌹/ gift ☕ Jooosss 👍👍💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!