NovelToon NovelToon
TAKDIR DIBALIK CINCIN (Gadis Kesayangan Oppa)

TAKDIR DIBALIK CINCIN (Gadis Kesayangan Oppa)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Amelia's Story

Nesya, seorang gadis sederhana, bekerja paruh waktu di sebuah restoran mewah, untuk memenuhi kebutuhannya sebagai mahasiswa di Korea.

Hari itu, suasana restoran terasa lebih sibuk dari biasanya. Sebuah reservasi khusus telah dipesan oleh Jae Hyun, seorang pengusaha muda terkenal yang rencananya akan melamar kekasihnya, Hye Jin, dengan cara yang romantis. Ia memesan cake istimewa di mana sebuah cincin berlian akan diselipkan di dalamnya. Saat Nesya membantu chef mempersiapkan cake tersebut, rasa penasaran menyelimutinya. Cincin berlian yang indah diletakkan di atas meja sebelum dimasukkan ke dalam cake. “Indah sekali,” gumamnya. Tanpa berpikir panjang, ia mencoba cincin itu di jarinya, hanya untuk melihat bagaimana rasanya memakai perhiasan mewah seperti itu. Namun, malapetaka terjadi. Cincin itu ternyata terlalu pas dan tak bisa dilepas dari jarinya. Nesya panik. Ia mencoba berbagai cara namun.tidak juga lepas.

Hingga akhirnya Nesya harus mengganti rugi cincin berlian tersebut

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amelia's Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ganti Rugi

Nesya berdiri di depan pintu kantor CEO Jae Hyun, tangan sedikit gemetar saat ia mengetuk pintu. Suasana di luar kantor terasa sunyi, hanya ada suara ketukan tin,ggi dari sepatu haknya yang berjalan di lorong. Ketika pintu terbuka, Jae Hyun muncul dengan wajah yang jauh dari ramah, matanya tajam memandang Nesya.

"Kau datang, Nesya," kata Jae Hyun dengan nada dingin, memberi isyarat agar Nesya masuk.

Nesya merasa cemas, namun ia meneguhkan dirinya untuk memasuki ruang kantor yang besar dan elegan itu. Ia melihat Jae Hyun duduk di belakang meja besar, wajahnya tampak lebih serius dari biasanya.

"Saya minta maaf, Tuan Jae Hyun. Apa yang telah terjadi membuat saya merasa sangat bersalah," kata Nesya, memulai pembicaraan dengan penuh penyesalan. "Saya tidak bermaksud membuat semuanya kacau."

Namun, Jae Hyun hanya mengangkat alis, wajahnya penuh amarah. "Kau tahu apa yang terjadi, kan, Nesya? Aku putus dengan Hye Jin gara-gara masalahmu!"

Nesya terkejut mendengar perkataan Jae Hyun. Hatinya bergetar mendengar kabar itu. Ia merasa semakin cemas, dan tanpa bisa menahan perasaan, ia berkata, "Maafkan saya, saya tidak tahu bahwa semuanya akan berakhir seperti ini."

Jae Hyun berdiri dan berjalan mendekati Nesya dengan langkah tegas, masih tampak marah. "Tidak hanya itu. Kau tahu tentang cincin itu, kan? Cincin yang seharusnya menjadi simbol lamaran dengan kekasihku, tapi sekarang malah ada di jarimu. Aku tidak bisa mengabaikan itu."

Nesya merasa semakin terpojok. "Saya sudah mencoba segala cara untuk melepaskan cincin itu, Jae Hyun. Tapi... tidak bisa. Saya benar-benar tidak tahu bagaimana semuanya bisa jadi begini."

Namun, Jae Hyun tetap keras. "Aku sudah cukup sabar, Nesya. Tapi sekarang, ada satu hal yang harus kau lakukan agar bisa menebus semua ini."

Nesya menatap Jae Hyun, bingung. "Apa yang harus saya lakukan?"

Jae Hyun tersenyum sinis, matanya penuh ketegasan. "Kau akan tinggal di rumahku. Aku tidak peduli apa yang harus kau lakukan, tapi selama cincin itu masih ada di jarimu, kau akan bekerja di rumahku sebagai ART. Kau akan tinggal di penthouse-ku sampai cincin itu bisa terlepas dari jari manismu."

Nesya terkejut, hampir tidak bisa mempercayai apa yang baru saja didengarnya. "Tapi, Jae Hyun... itu terlalu..."

"Terlalu apa?" potong Jae Hyun dengan suara dingin. "Ini satu-satunya cara agar aku bisa mengerti bahwa kau serius dengan perbuatanmu."

Nesya merasa hatinya hancur. Ia merasa terperangkap dalam situasi yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Meski hatinya penuh rasa malu dan kesulitan, ia tahu ia harus menanggung semuanya—terutama untuk menebus kesalahannya.

"Saya akan melakukannya," jawab Nesya dengan suara pelan, tidak ada lagi pilihan selain mengikuti perintah Jae Hyun.

Jae Hyun memandangnya dengan mata penuh kekuasaan. "Baiklah. Kita lihat apakah kau bisa melepaskan cincin itu dari jarimu. Jika tidak, kau akan tinggal di rumahku lebih lama."

Dengan perasaan berat, Nesya meninggalkan kantor Jae Hyun dan berjalan menuju rumahnya, memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Begitu banyak yang harus ia hadapi, dan kini ia terjebak dalam dunia yang dipenuhi kekuasaan dan aturan yang diciptakan oleh Jae Hyun.

Nesya keluar dari kantor Jae Hyun dengan langkah lesu, perasaan hatinya berat, seolah dunia ini tiba-tiba menjadi terlalu besar dan menekan. Ia berusaha menahan air mata, namun setiap langkah yang diambil semakin terasa semakin sulit. Pikirannya dipenuhi dengan kekalutan; apa yang baru saja terjadi terasa seperti mimpi buruk yang tak kunjung berakhir.

Ketika ia melintas di depan beberapa staff di kantor, mereka dengan cepat berbisik di antara satu sama lain, saling menatap dan terkekeh. Tak sulit bagi mereka untuk menebak apa yang baru saja terjadi. Mereka sudah melihat ketegangan antara Nesya dan Jae Hyun, dan kini dengan mudah mereka mengetahui bahwa Nesya akan terjebak dalam situasi yang lebih rumit lagi.

"Sudah kuduga, dia pasti kena marah tuan Jae Hyun," ujar seorang wanita muda dengan suara nyaris tak terdengar, namun cukup jelas bagi teman-temannya yang lain. Mereka saling bertukar pandang dan tertawa kecil, seolah menikmati kekesalan yang tampak jelas pada wajah Nesya.

Nesya mendengar tawa itu, dan meskipun ia mencoba untuk tidak peduli, hatinya terasa sakit. Ia tahu mereka menganggapnya sebagai bahan tertawaan, bahwa ia hanyalah seorang gadis yang tak berdaya di hadapan seorang CEO besar seperti Jae Hyun.

Namun, Nesya berusaha menegakkan kepala dan terus berjalan tanpa menoleh, mencoba mengesampingkan pandangan sinis yang ada di sekelilingnya. “Aku harus kuat,” pikirnya dalam hati. “Ini semua untuk menebus kesalahan yang tak sengaja aku buat.”

Ia pun melanjutkan langkahnya, bertekad untuk menghadapi apa pun yang ada di depan, meskipun di dalam hatinya ada rasa kecewa yang dalam.

Nesya kembali ke meja kerjanya dengan tekad untuk menyelesaikan semua tugas yang ada, meskipun pikirannya masih dipenuhi dengan kejadian yang baru saja terjadi.

" Dia sangat kejam dan arogan, ya Allah mimpi aku ketemu sama Oppa kejam begitu."gumam Nesya.

Meskipun tekanan dan perasaan cemas menghimpit, ia tahu bahwa ia tidak bisa membiarkan pekerjaan terbengkalai. Pekerjaan adalah hal yang dapat ia kontrol, setidaknya untuk saat ini.

Sejak pagi, ia sudah fokus menyelesaikan berbagai dokumen dan laporan yang diberikan kepadanya. Tangannya bergerak cepat di atas keyboard, matanya terus menerus menatap layar komputer, tidak memperdulikan waktu yang terus berlalu. Bahkan saat teman-temannya pergi ke ruang makan untuk makan siang, Nesya tetap tidak tergoda untuk beristirahat.

“Saya harus cepat selesai,” pikirnya sambil menyelesaikan pekerjaan di meja. "Jika aku berhenti, aku hanya akan terus memikirkan masalah ini."

Jam makan siang berlalu begitu saja tanpa Nesya sadari. Perutnya sudah mulai keroncongan, namun ia menekan rasa lapar itu. Tidak ada ruang untuk makan saat pikirannya masih terjebak pada pekerjaan yang harus diselesaikan. Apalagi, ia tahu bahwa ia harus segera bersiap untuk menghadapi kenyataan setelah pekerjaan ini—keputusan Jae Hyun yang memaksanya untuk tinggal di rumahnya.

Ketika akhirnya ia merasa tugasnya sudah hampir selesai, Nesya menarik napas panjang dan menatap layar komputernya. "Semoga semuanya bisa berakhir dengan baik," gumamnya pelan, meskipun rasa takut dan cemas tetap menggelayuti dirinya. Tapi satu hal yang ia tahu pasti: ia akan terus berusaha, tidak peduli betapa beratnya beban yang harus ia tanggung.

Saat Jae Hyun menuju ruang makan untuk makan siang, matanya tanpa sengaja menangkap sosok Nesya yang sedang berada di meja kerjanya. Ia terkejut melihat gadis itu tidak makan, seperti yang lain. Alih-alih menikmati waktu makan siang, Nesya malah sedang melakukan gerakan sholat di dekat mejanya. Suasana kantor yang sibuk sejenak terasa hening bagi Jae Hyun, yang terhenti di tengah langkahnya.

Jae Hyun mengamati dengan seksama gerakan Nesya, memperhatikan setiap lengkungan tubuhnya dalam sholat yang khusyuk. Ia merasa ada yang berbeda—suasana yang tak biasa di tengah hiruk pikuk kantor yang penuh aktivitas. Seperti ada sisi dari Nesya yang selama ini tidak ia ketahui. Meskipun sholat itu adalah hal yang biasa dilakukan oleh banyak orang, Jae Hyun merasa ada sesuatu yang aneh ketika melihatnya dilakukan di tengah ruang kerja yang penuh dengan gangguan.

Ia berdiri di sana, diam di ambang pintu ruang makan, menyaksikan Nesya yang tenggelam dalam ibadahnya, seolah tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya. Jae Hyun merasa sedikit tersentuh oleh ketenangan yang ada pada diri Nesya, meskipun ia tidak bisa sepenuhnya memahami mengapa gadis itu lebih memilih untuk berdoa daripada makan siang.

"Sedang apa dia, kenapa aneh sekali?"

Namun, entah mengapa, ia merasa kagum melihat keteguhan Nesya. Bahkan dalam keadaan yang penuh tekanan dan masalah, ia masih bisa meluangkan waktu untuk menjaga kewajibannya sebagai seorang yang beriman. Jae Hyun tidak mengalihkan pandangannya sampai Nesya selesai dengan sholatnya.

Setelah beberapa menit, Nesya akhirnya berdiri, menatap layar komputernya sejenak dan kemudian kembali melanjutkan pekerjaannya. Jae Hyun pun melanjutkan langkahnya ke ruang makan, meskipun pikirannya terus terbayang pada apa yang baru saja ia saksikan. Mungkin ada lebih banyak hal tentang Nesya yang belum ia ketahui, sisi-sisi yang tak terlihat sebelumnya.

"Kenapa dia tidak makan siang, bukankah ini waktunya makan siang ya, aneh," gumam pelan Jae Hyun.

1
Greenindya
lanjut thor
ceritanya bikin deg-degan
Amelia's Story: siap,.🥰🥰🥰
total 1 replies
Dea lestari tari
cerita yg menark
Serenarara
Semangat ya thor nulisnya.
Amelia's Story: siap terimakasih ka sudah mampir
total 1 replies
seftiningseh@gmail.com
jangan lupa dukungan nya di novel aku judul nya istri kecil tuan mafia yaa kak
semagat terus yaa kak
Amelia's Story: siap ka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!