arif biasa dipanggil juragan oleh warga sekitar. arif sendiri ialah duda anak satu, istri nya lebih memilih pergi dengan Selingkuhannya.
*****
anis perempuan cantik ia bekerja di perusahaan menjadi bagian staf desain grafis.
******
"bundaa... " teriak kenzi
"hole akhilnya bunda pulang, kenzi kangen bunda" rengek kenzi memeluk wanita cantik yang baru ia lihat
"hey nak. aku bukan bunda mu sayang" kata anis dengan lembut.
bagaiman dengan kisah mereka selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon isy_yuli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 25
jam menunjukkan jam 9 . arif baru sampai di rumah nya. ia tadi setelah dari Universitas langsung menemani bunga untuk mengurus pekerjaan Ayah nya yang di limpahkan ke bunga.
arif juga heran kenapa paman menyuruh bunga untuk mengurusi pekerjaan di sini padahal bunga tidak pernah berpengalaman di bidang ini.
arif menuju ke kamar sang anak. ia melihat anaknya sudah tidur lelap, ia tutup pintu dengan pelan pelan . arif melangkah ke kamar nya. ia melihat sang istri sudah tidur lelap.
"cup. maaf dek mas gak nepatin janji. " lirih arif
anis mengambil handphone nya untuk di cas , karena tadi hp nya gak ada baterai.
Ting 📩 my istri
(mass, ada di mana?)
Ting 📩 my istri
(kamu makan malam di sini apa gak?)
"pasti kalian nunggu mas. hufft" gumam arif ia merasa bersalah
Arif menuju kamar mandi. setelah mandi arif menaiki ranjang ia peluk istrinya dengan erat.
*
suara adzan mengkumandangkan. anis menggeliat tubuh nya ia merasa berat di bagian perut , anis melihat ke bawah ternyata tangan suaminya yang sedang memeluk nya.
anis bangun dengan sangat pelan, setelah itu ia langsung pergi ke kamar mandi. saat ia keluar dari kamar mandi ia melihat suami nya sudah bangun
"dek "
"mandi mas. nanti ketinggalan solat shubuh di masjid nya" kata anis. lalu ia melangkah ke arah cermin.
arif berjalan ke arah istri nya. ia peluk dari belakang
"maaf dek. kemarin mas itu bantu bunga, paman menyuruh bunga untuk meng-handle pekerjaan di sini , mas juga heran padahal bunga tidak mengerti dengan pekerjaan ini. kalau mas gak bantu mungkin kemarin paman akan rugi" ungkap arif
"maaf ya dek. nanti kita ke supermarket" kata anis
"gak usah. aku sama kenzi sudah pergi kemarin" ketus anis
"loh kok gak nungguin mas. kalau ada apa apa gimana" khawatir arif
"tenang mas aku gak pa pa. aku sudah terbiasa waktu di kota aku juga apa apa sendiri. sudah sana mandi. nanti telat ke ke masjid nya" kata anis berusaha melepaskan pelukannya.
*
anis sedang menata makanan di meja.
"assalamu'alaikum dek /bunda"
"waalaikumsalam" ucap anis mencium tangan sang suami. dan kenzi mencium tangan bunda nya
"kok lama nak pulangnya? " tanya anis.
"iya bun. tadi ada pak lt jadi nya ayah bicara lama sama pak lt nya" kata kenzi. arif tahu bahwa istri nya masih marah.
"ayo kita makan. " ajak anis. anis mengambilkan makanan untuk anak dan suami nya. walaupun ia lagi marah anis tetap melakukan tugas sebagai istri
"bun nanti jadi kan. yang mau buat blownies . kenzi sudah gak sabal buat nyicipin" kata kenzi. anis memang menjanjikan kalau sekarang akan membuatkan brownies
"iya sayang. masak bunda ingkar janji. bunda pantang mengingkari janji bunda sendiri" sindir anis . arif yang berasa tersindir meringis sendiri.
"dek. jangan marah. mass kan sudah minta maaf" rengek arif
drett drettt 📞bunga
"hufft" arif menghela nafas dengan berat
(hallo bunga) arif sambil melirik ke arah istri nya. tapi anis hanya cuek ia tetap memakan makanannya dengan santai
(.....)
(kok bisa?)
(.....)
(yaudah bentar lagi abang ke sana, kamu juga coba hubungin paman)
setelah menerima telpon dari bunga. arif ingin mengatakan sesuatu tapi ia urungkan melihat tindakan anis yang mengambil makanannya yang belum ia sentuh.
"lohh dek kok di bawa. mas kan belum sarapan" heran arif
"kan mas mau pergi. sayang dong makanannya jadi mubadzir lebih baik anis kasihkan ke mang jon" ketus anis langsung pergi dari dapur
