📢📢📢 Bijaklah memilih bacaan
Gavin seorang lelaki yang di buang dan di cuci otaknya oleh keluarganya tanpa sebab yang jelas dan di buang ke luar daerah setelah lelaki itu sama sekali tak ingat jati dirinya.
Dengan kondisi minus lelaki itu berusaha bertahan hidup dan membuatnya dicap sebagai orang gila.
Kyra seorang gadis dari keluarga sederhana. Sedari kecil gadis itu selalu membawa kesialan bagi keluarganya. Punya beban hutang, kedua orang tuanya menginginkan hidup mewah dengan instan dan mencoba menjodohkan putrinya itu dengan lelaki kaya. Namun Kyra lari dari perjodohan dan membuat keluarganya dirundung masalah yang membuat gadis itu lari dari rumah.
Kyra hidup di luar kota dengan kondisi pas-pasan. Suatu saat dia bertemu dengan pria waras yang tampak gila dan karena beberapa alasan dia pun menanggung hidup lelaki itu.
Siapa sebenarnya Gavin? Bisakah dia mengembalikan ingatannya yang hilang? Bagaimana kehidupan Kyra setelahnya.... Simak segera ki
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ruby kejora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 17 Mengikuti Alden
Alden masuk ke rumah. Dia terkejut saat melihat tas Kyra yang ada di meja.
“Bukankah ini waktunya dia pulang tapi kenapa dia sudah ada di rumah ?”pekik Alden berhenti dan mencari keberadaan Kyra.
Dia pun segera bergerak dengan cepat dan berganti baju sebelum Kyra keluar dan mengetahui dirinya.
“Alden... kau dari mana ?”ucap Kyra tepat disalah lagi itu sudah selesai berganti baju.
“A-aku barusan dari luar kak. Hanya jalan-jalan di sekitar sini saja.”jawab Alden sambil memegang tas yang berisi baju kumalnya yang ia sembunyikan di belakang punggung nya.
“Alden... kau sudah makan belum, ayo kita makan. Tunggu di sini sebentar aku akan mengolah ikan untuk mu.”ucap Kyra berdiri dan berjalan menuju kulkas mengambil ikan yang barusan dibeli dari swalayan.
Alden segera menghampiri Kyra dan mengambil ikan dari tangan gadis itu.
“Kak biar aku saja yang mengolahnya. Kakak istirahat saja pasti capek setelah bekerja seharian.”jawab Alden.
Kyra biarkan Alden membawa ikan tadi ke dapur untuk mengolahnya, karena sejujurnya dia kurang ahli mengolah masakan berbahan dasar ikan.
Alden berhenti sebentar di kamar mandi dan menaruh baju komanya di dekat mesin cuci lalu kembali berjalan masuk ke dapur.
“Sebaiknya ikan ini diolah menjadi apa ?”gumam Alden yang bingung mau jadikan masakan itu olahan apa.
Dia diam sebentar dan melihat berbagai bumbu yang ada di sana setelah mencuci bersih ikan tadi. Meskipun dia bingung tetapi tangannya bergerak secara refleks saat melihat berbagai jenis bumbu yang tersedia di sana.
Beberapa saat kemudian asap harum mengepul dari dapur membuat Kyra yang duduk di karpet tertarik untuk melihatnya.
“Baunya harum sekali membuatku tak sabar ingin menyantapnya.”gumam Kyra menghirup asap yang keluar dari dapur.
Ia kemudian berdiri dan berjalan menuju ke dapur. Ia pun berhenti di samping mesin cuci saat melihat ada bungkusan tas di sana. Karena penasaran dia pun membukanya.
“Ini kan baju Alden saat aku bertemu dengannya di sana. Kenapa dia masih menyimpannya ? Apa sebaiknya aku buang saja ?”batin Kyra setelah mengetahui isinya.
Dia mempertimbangkan dan memikirkannya lagi meskipun dia sangat ingin sekali membuangnya tapi dia mengurungkan niatnya karena mungkin benda itu menjadi kenangan Alden, juga merupakan kunci identitasnya.
“Euw...puk... !”Kyra menutup hidungnya sambil memasukkan baju itu ke mesin cuci.
Di dapur dia melihat Alden baru selesai memasak dan menghidangkan masakan itu di meja.
“Kebetulan sekali kakak datang, aku mau memanggilmu. Ayo kita makan sekarang.”ucap Alden mengambilkan piring untuk Kyra.
“Waouw.... rasanya benar-benar tiada duanya. Alden mungkin saja kau sebenarnya seorang chef dari restoran terkenal. Jadi aku harus belajar memasak darimu nanti.”ucap Kyra saat memakan masakan Alden dan tak bisa menahan untuk memujinya.
“Kakak tak perlu repot-repot belajar memasak dari ku. Biar aku saja yang setiap hari memasakkan untukmu.”jawab Alden sambil tersenyum kecil.
Keesokan harinya Alden yang bersemangat pagi-pagi sekali dia sudah bangun dan melakukan pembersihan rumah. Dia ingin segera pergi bekerja.
“Alden... aku berangkat dulu.”ucap Kyra berpamitan.
Tiga puluh menit kemudian Alden resep untuk berangkat bekerja.
“Dimana baju kerjaku ?”gumam Alden mencari bajunya yang lusuh yang kemarin dia taruh di atas mesin cuci dan tidak menemukannya.
“Mungkin saja terjatuh dalam mesin cuci.”batinnya lagi lalu mencari di dalam mesin cuci dan untungnya dia menemukan.
Alden mengambilnya tanpa rasa curiga sama sekali dan dia segera mengenakannya.
“Baiklah sekarang berangkat bekerja. Aku datang lebih awal !”ucap Alden dengan muka berseri-seri keluar dari penginapan.
Tak lama kemudian dia tiba di tempatnya bekerja dan segera menggelar perlengkapannya.
“Ting...ting...” beberapa koin masuk ke mangkok yang dia taruh di atas koran.
Hingga sore kemudian apalagi itu akhirnya berkemas dan membawa uang hasil kerjanya hari ini.
“Hari ini aku dapat banyak uang.”gumam Alden memasukkan uang hasil kerjanya ke sebuah tas kecil. Dia pun berjalan menuju ke penginapan.
Sesampainya di sana, Alden melihat ruangan itu masih kosong. Dan dia segera menyimpan uang perolehannya dalam sebuah kaleng bekas dan menaruhnya di bawah kolong meja.
Hal itu terus terulang hingga berhari-hari lamanya sampai suatu ketika Kyra sepulang dari kerja duduk di sofa seorang diri.
“pluk... !”tak sengaja ponselnya jatuh terlempar hingga ke bawah meja.
“Ah sial... !”ucap Kyra menggerutu membuatnya harus menggeser meja untuk mengambil ponselnya.
Mata Kyra terpaku pada beberapa botol transparan berisikan banyak koin juga uang kertas lainnya di sana.
“Uang siapa ini ? Apakah ini punya penyewa tempat ini sebelumnya ?”batin Kyra menduga tapi menurutnya tak mungkin karena pasti petugas kebersihan yang ada di penginapan itu sudah menemukannya jika memang itu milik tamu yang menginap di sana.
“Atau jangan-jangan ini milik Alden ? Tapi darimana dia mendapatkannya ?”gumam Kyra kembali berpikir.
Belum selesai berpikir dan menemukan jawabannya dia mendengar langkah kaki keluar dari kamar mandi menuju ke sana.
“Srak....”Kyra segera menggeser kembali mejanya dan duduk di sofa.
Alden terlihat terkejut melihat gadis itu memegang sisi meja.
“Kak mencari apa ?”tanya ada yang khawatir jika gadis itu mengetahui dia menyimpan uang di kolong meja.
“Tidak... aku hanya mengambil ponselku saja yang jatuh di dekat meja.”jawab Kyra tenang dan Alden terlihat tenang karena ternyata gadis itu tak mengetahui tempatnya dia menaruh uang.
Keesokan paginya seperti biasa, Kyra berangkat bekerja. Dan setelah gadis itu pergi Alden keluar dari penginapan dan mangkal di tempat biasanya dia bekerja.
Di jam istirahat, Kyra sengaja keluar dari kantor dan kembali ke rumah untuk memastikan apa sebenarnya ada dalam pikirannya belakangan ini.
Gadis itu naik taksi menuju ke penginapan dan turun di sana.
“tap... tap.. tap...”gadis itu berjalan masuk ke kamarnya, dan benar saja di sana Alden tidak ada di tempat.
“Alden... anak itu.... ke mana dia pergi sebenarnya. Semoga saja tidak seperti yang ku pikirkan.” gumam Kyra segera keluar dari penginapan dan berjalan di sekitar penginapan mencari lelaki itu.
Kyra terus berjalan hingga menuju ke sebuah pertokoan dan swalayan.
“Huft.... aku tidak menemukannya di sekitar sini. Mungkinkah dia berada di suatu tempat ?”batin Kyra sambil mengatur nafasnya setelah lelah berjalan cukup jauh.
Dia pun memutuskan untuk kembali mencari Alden esok hari, lalu dia kembali berjalan menuju ke sebuah kursi yang ada tak jauh dari sebuah swalayan.
Kyra duduk di kursi di yang ada di balik pohon. Sambil duduk dia mendengar beberapa orang berhenti di balik pohon tempat dia duduk saat ini dan memberikan uang.
“Terimakasih nyonya, tuan...”
“Suara ini seperti suara Alden ? Apa dia ada di sini ?!”pekik Kyra terkejut saat mendengar suara lelaki itu.
Kyra terdiri dari tempat duduknya lalu berjalan ke balik pohon.
“Astaga.... ! Alden.... kenapa kamu ada di sini ? Apa yang kamu lakukan di sini ?!”ucap Kyra saat melihat lelaki duduk di bawah pohon beralaskan koran bekas memegang mangkuk berisikan koin yang merupakan pemberian dari orang-orang di jalanan yang lewat dan mengasihinya.
Alden menoleh ke samping dan melihat yang memanggilnya ternyata adalah Kyra. Dia kaget, bingung dan takut menatap gadis itu.
BERSAMBUNG...
kakak kalau buat novel yang isinya ada konten dewasanya kayak gini, per bulan bisa update sampai 60 ribu kata dan nggak bolong lebih dari tiga kali dapet pendapatan minimum per bulan nggak??