NovelToon NovelToon
Menjadi Madu Sahabatku

Menjadi Madu Sahabatku

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami
Popularitas:643.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: Ayu Andila

Dilarang Boom like !!!

Yuk hargai karya dari seorang penulis 🥰

Dia tidak menyangka kalau akan menjadi pemeran antagonis dalam kehidupan sahabatnya.

Viola Rinjani, seorang gadis muda berusia 23 tahun harus terpaksa menikah dengan seorang pria yang merupakan suami dari sahabatnya sendiri.

Awalnya, Viola menolak tawaran pernikahan itu. Namun, keadaan yang terus memburuk terasa mencekik leher Viola hingga membuatnya harus mengambil keputusan untuk menjadi istri kedua.

Biduk rumah tangga pun dimulai, akankah Viola berhasil melewatinya ?

Atau terpuruk dengan segala siksaan dan hinaan yang dilayangkan oleh semua orang ?

Yuk ikuti kisahnya hanya di Noveltoon !

Follow IG Author ayu.andila 😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Andila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 17. Tenggelam

Keesokan harinya, Raja dan Viola berangkat untuk bulan madu dengan diantar oleh Mama Vivi dan juga Alea. Awalnya Raja ingin pergi bersama Viola saja, tetapi Mama Vivi ngotot ingin ikut mengantar agar bisa memastikan kalau mereka berdua benar-benar pergi ketempat tujuan.

"berjanjilah untuk tidak menyakiti Viola, honey!" ucap Alea saat mereka sudah sampai dibandara, terlihat Viola dan Mama Vivi sudah duduk disebuah kursi.

Raja hanya menganggukkan kepala untuk menjawab apa yang Alea ucapkan, matanya tetap fokus melihat kearah ponsel yang sejak tadi berada ditangannya.

"Raja!" panggil Mama Vivi, wanita paruh baya itu menepuk kursi disebelahnya untuk menyuruh sang putra duduk ditempat yang baru saja dia tepuk.

Raja bergegas mendekati sang Ibu yang sedang duduk bersama dengan Viola, dia lalu memasukkan ponsel ke dalam saku jasnya.

"Raja, Mama ingin mendengar kabar baik saat kalian sudah pulang dari bulan madu," lirih Mama Vivi, wanita paruh baya itu berharap kalau sepulang mereka dari bulan madu Viola sudah memberi kabar tentang kehamilannya.

"itu semua rahasia Tuhan Ma, mana bisa kami memastikan tentang kehamilannya!" jawab Raja, dia melirik ke arah Viola yang juga sedang meliriknya.

"iya Mama tau, tapi pastikan kau berhubungan dengannya yah!" balas Mama Vivi lagi, membuat wajah Viola mendadak jadi terasa panas dan memerah. Sementara Alea yang sedang berdiri dihadapan mereka hanya diam dengan dada yang berdenyut sakit, tetapi dia berusaha sekuat mungkin untuk menahan rasa sakit dihatinya.

"lakukan sebanyak mungkin Raja, kau harus membuat-"

"sudah waktunya mereka pergi, Ma!" tiba-tiba Alea memotong ucapan Mama Vivi membuat semua mata memandang ke arahnya, tak lama terdengar suara yang menyebutkan kalau penerbangan mereka akan segera dilaksanakan.

Raja dan Viola bergegas untuk pergi dengan diiringi tatapan dari Mama Vivi dan juga Alea, terlihat beberapa kali Viola melihat ke arah Alea karna merasa tidak enak dengan apa yang sedang terjadi saat ini.

"apa kau tidak bisa berjalan lebih cepat lagi!" sentak Raja membuat Viola langsung berjalan cepat melewatinya, wanita itu merasa sangat terkejut dan refleks mempercepat langkah kakinya.

Raja tersenyum tipis melihat tingkah Viola, dia terus memandang kepunggung wanita itu sampai mereka tiba dipesawat.

Penerbangan mereka memakan waktu selama 5 jam dan selama diperjalanan Viola hanya tertidur dengan nyenyak, sementara Raja melihat kearah luar jendela memperhatikan awan-awan yang sedang mereka lintasi.

Tiba-tiba kepala Viola menempel dibahu Raja membuat lelaki itu beralih melihat kearah samping, dia menggoyangkan bahunya agar Viola bangun dan segera berpindah ketempat lain.

Akan tetapi, Viola malah semakin nyenyak dan melingkarkan tangannya ketubuh Raja membuat lelaki itu seketika menegang.

"Viola, bangun kamu! seenaknya saja tidur dibahuku, dasar wanita murahan! kau sengaja ingin mengambil kesempatan dalam kesempitankan!" ucap Raja dengan penuh penekanan, sementara Viola tetap berada dialam mimpi seakan-akan sedang tidur diranjangnya sendiri.

Raja yang sudah merasa lelah memilih untuk membiarkan apa yang dilakukan wanita itu, dia lalu kembali memperhatikan keluar jendela dan lambat laun matanya tertutup menyusul Viola kealam mimpi.

****

Tidak terasa, 5 jam sudah berlalu. Pesawat yang dinaiki Raja dan Viola sudah mendarat sempurna dibandara tempat tujuan, terlihat orang-orang sudah mulai bergantian turun dengan yang lain.

Viola yang sudah bangun mulai merenggangkan otot-ototnya yang terasa kaku, dia lalu melihat kearah samping tepat berhadapan dengan wajah Raja membuat Viola kaget dan langsung beranjak dari duduknya.

Karna pergerakan dari Viola, Raja merasa terganggu dan mulai membuka kedua matanya. Hal pertama yang dilihatnya adalah bagian belakang tubuh Viola yang berdiri tepat dihadapannya.

Buk, Raja mendorong pantat Viola dengan kakinya membuat Viola terdorong dan terjungkal kekursi yang ada dihadapannya, wanita itu berteriak marah dengan apa yang lelaki kurang ajar itu lakukan.

"apa kau mau membuat pinggangku patah?" teriak Viola sembari memutar tubuhnya ke arah Raja, tangannya mencengram pinggangnya yang terasa sakit akibat terjerembab kekursi depan.

Sementara Raja langsung bangkit dengan elegannya tanpa memperdulikan ocehan Viola, dia berjalan terus keluar dari pesawat meninggalkan Viola yang masih menggerutu akibat perbuatannya.

Viola bergegas mengejar langkah Raja yang sudah keluar dari pesawat, begitu menginjakkan kaki diambang pintu, terpaan angin pantai menerpa wajah Viola membuatnya sangat takjub saat melihat pemandangan yang ada dihadapannya.

"waaah, indah sekali," gumam Viola sembari melangkahkan kaki untuk turun dari pesawat, sementara Raja sudah berjalan meninggalkannya menuju kesebuah mobil.

Setelah sampai dibandara, Raja dan Viola menaiki sebuah mobil yang sudah disiapkan oleh Mama Vivi sebagai alat transportasi mereka selama bulan madu menuju kesebuah villa yang berada tidak jauh dari bandara.

Tidak berselang lama, mobil mereka sudah sampai ke tempat tujuan. Raja dan Viola bergegas turun dan masuk ke dalam Vila, sementara barang-barang mereka dibawa oleh supir yang menjemput mereka tadi.

Mata Viola membulat sempurna dengan kemewahan dan keindahan yang sedang dia lihat saat ini, dia begitu bersyukur karna diberi kesempatan untuk menikmati keindahan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.

"suatu saat nanti, aku akan mengajak Vedri ketempat seperti ini," Viola ingin sekali menghabiskan waktu bersama sang adik ditempat indah dan mewah seperti saat ini.

"aku tau kalau vila ku ini begitu mewah dan cantik, tapi kau tidak perlu juga sampai segitu mengaguminya. Dasar kampungan!" cibir Raja sembari meninggalkan Viola yang masih mengamati lingkungan sekitar.

"cih, sibuk sekali dia!" balas Viola sembari mencebikkan bibirnya, dia lalu mengikuti langkah lelaki itu untuk memasuki sebuah kamar.

Berbagai macam pakaian dan barang-barang sudah disusun dengan rapi ke dalam lemari, Viola kemudian berjalan keluar untuk menikmati suasana siang menjelang sore yang sangat menenangkan.

Mata Viola menatap kearah pantai yang seakan-akan memanggilnya untuk menapakkan kaki ditempat itu, Viola lalu beranjak mencari Raja untuk meminta izin padanya kepantai itu.

"emm Raja, aku ingin pergi kepantai. Apa boleh?" tanya Viola, dia menyembulkan kepalanya ke dalam ruangan yang ditempati oleh Raja.

Raja hanya menganggukkan kepalanya tanpa melihat ke arah Viola, dia tengah sibuk dengan pekerjaannya saat ini.

Setelah mendapat izin, Viola segera berlari kearah pantai yang ada di samping vila mereka. Dia merasa sangat bahagia karna baru pertama kali menginjakkan kaki dipantai yang begitu cantik dan tenang ini.

Namun, tiba-tiba Viola mendengar suara minta tolong yang berasal dari arah lautan. Viola bergegas untuk melihat kesekitar dan matanya langsung tertuju pada sebuah anak yang kemungkinan sedang tenggelam.

"gawat, aku tidak bisa berenang!" Viola berjalan mondar-mandir sembari berteriak minta tolong, tetapi tidak ada satupun orang yang terlihat ditempat itu.

"Hais, kayaknya aku harus menolongnya. Tuhan, buatlah aku bisa berenang walau cuma satu hari ini saja." Viola bergegas masuk ke dalam laut untuk menolong seorang anak yang sedang tenggelam.

Lama kelamaan Viola mulai tidak terlihat, dia sudah kehabisan napas walau baru beberapa meter masuk ke dalam air.

Raja yang saat itu sedang menelpon dibalkon tidak sengaja melihat kearah Viola yang sudah tenggelam, Raja segera berlari untuk menyelamatkan nyawa wanita itu.

"dasar gila! apa dia mau bunuh diri?"

TBC.

Terima kasih buat yang udah baca 🥰

1
Yuni Ngsih
Thoooor hebat ceritramu .....sehingga merasakan seperti kenyataan kejidian itu betul" menguras emosiku .....untuk si Danil satu kata Biadab karena harta ....😭😭😭👍👍👍💪💪💪
Zeeya Hissan
/Angry//Angry//Angry/
Ria yanti
sedih
Ridwan Hanif
terlalu lebay
Ayu Andila: gosah baca!
total 1 replies
Ridwan Hanif
wanita idiot
Fay
👍
Fay
lanjut
Fay
😀😀
Fay
😊
Fay
🙄
Fay
lanjut
Fay
👍
Fay
lanjut baca
Andri
kapok semua nya
Andri
barbahagialah lea sebelelum menangis
Andri
jangan ** paman nya raja
Andri
vio kenapa kamu lembek banget gregeten aq
Andri
raja tak bermahkota yo ngono iku egois
Andri
lanange kok aneh sih
TongTji Tea
ko kalo aku memakai sudut pandang alea.sakiit bangeet lo jadi Alea ini.Asliiik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!