Syalu merupakan gadis muda yang berusia 18 tahun. Dia merupakan anak dari pasangan pak Delon dan ibu Rosa. Disaat semua orang tua ingin anak nya melanjutkan sekolah lebih tinggi lagi, tapi tidak dengan kedua orang tua Syalu. Mereka malah sibuk ingin menjodohkan Syalu dengan lelaki pilihan mereka
Apakah Syalu akan bahagia dengan pernikahan nya? Atau Syalu akan menemukan kebahagian dengan yang lain?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dina susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 17. TAKTIK SYALU
Sementara di kamar Syalu tengah memikirkan sesuatu, kali ini dia benar-benar harus hati-hati.
Syalu harus sedikit tenang dan bersabar, setelah makan nanti dia berencana akan tidur terlebih dahulu agar dapat memulihkan tenaga nya.Tak lama kemudian.
Tok
Tok
Tok
Terdengar suara ketukan di pintu kamar, Syalu sempat takut kalau yang datang adalah laki-laki yang telah membawanya. Namun dugaan nya salah, ternyata yang datang adalah bik Jum, seketika raut lega menghiasi wajah Syalu.
"Silah kan di makan nyonya!" Sambil menyodorkan nampan ke arah Syalu yang berisi makanan.
"Terimakasih bu." Ucap Syalu singkat.
"Jangan panggil ibu nyonya, saya hanya pembantu di sini, panggil saja bibik atau si mbok." Tutur bik Jum.
"Nggak apa-apa bu, Syalu lebih nyaman panggil ibu di banding panggil yang lain."Tambah Syalu.
Seketika bik Jum menjadi terharu, hati nya begitu tersentuh dengan kelembutan dan keramahan Syalu.
"Terimakasih nyonya, nyonya orang baik."Ucap bik Jum.
"Justru Syalu yang terimakasih bu, ibu sudah baik sama Syalu. Dengan mata berkaca-kaca Syalu menggenggam erat tangan bik Jum.
Kemudian bik Jum memeluk Syalu dengan hangat, sedangkan di luar kamar Doni nampak bahagia, ternyata Syalu nyaman berada di rumahnya. Terlebih saat ini dia sudah mulai dekat dengan bik Jum.
"Sebaiknya aku tidak meminta hak ku sekarang, biar saja dia istrahat hari ini." Ucap Doni.
Kemudian Doni berlalu dari kamar Syalu, dia kembali ke kamar utama nya. Sedangkan Syalu setelah selesai makan dia beranjak ingin istirahat.
"Bu... bolehkah Syalu istirahat? rasa nya aku sangat lelah." Tanya Syalu pada bik Jum.
"Oh...silahkan nyonya, kalau begitu bibik keluar dulu." Ucap bik Jum.
Setelah melewati hari yang panjang, akhirnya Syalu terlelap dengan nyenyak. Tak terasa waktu telah berganti pagi. Ketika Syalu masih setia dengan selimut nya tiba-tiba.
Tok
Tok
Tok
Dengan malas Syalu membuka mata dan mempersilahkan nya masuk.
"Masuk." Ucap Syalu dengan malas.
"Nyonya di tunggu tuan sarapan di bawah." Ucap bik Jum sambil mendekati Syalu.
Seketika mata Syalu membulat sempurna, dia baru menyadari kalau saat ini dia sedang berada di rumah laki-laki yang telah membawa nya dengan paksa.
"Tenang Syalu... tenang, jangan gegabah ikuti dulu mau nya laki-laki itu, setelah nya baru kamu bertindak." Ucap Syalu dalam hati.
"Baik bu, Syalu siap-siap dulu buat mandi, habis itu Syalu akan turun." Jawab Syalu.
"Baik nyonya, bibik keluar dulu." Kemudian bik Jum keluar kamar dan kembali mengerjakan tugas nya di dapur.
Sesampainya di ruang makan, nampak Doni ingin bertanya sesuatu. Namun bik Jum sudah paham apa yang akan di katakan oleh sang majikan.
"Sebentar lagi Nyonya Syalu turun tuan." Ucap bik Jum sambil tersenyum.
Doni pun ikut tersenyum sambil mengacungkan jempol ke arah bik Jum. Tak berapa lama Syalu turun menapaki anak tangga, dia terlihat anggun memakai dress pilihan Doni, kecantikan nya semakin terlihat sempurna ketika rambutnya terurai.
Dengan langkah sedikit tertahan, Syalu nampak ragu menuju meja makan, apa lagi dia melihat Doni yang memperhatikan nya tanpa berkedip sedikitpun.
"Duduk lah."Perintah Doni.
" Ba... baik..."Jawab Syalu gugup.
"Mau sarapan pakai apa?" Tanya Doni sedikit Ramah.
"Biar saya ambil sendiri." Ucap Syalu berusaha tenang.
"Kalau begitu kamu yang layani saya, ambilkan sarapan itu untuk ku."
"ha? Syalu tercengang ketika Doni meminta nya untuk menyiapkan sarapan.
"Kenapa? ada yang salah? kamu itu sudah saya bayar dengan sangat mahal, jadi ikuti semua kemauan saya."Ketus Doni.
Seketika mata Syalu berkaca-kaca, ucapan Doni telah mengingatkan dirinya atas rasa sakit yang telah di berikan oleh suaminya yaitu Rico, Rico yang baru di nikahi nya dalam satu hari.
Dada nya kembali sesak, harga diri nya di perjual belikan oleh laki-laki yang tak bertanggung jawab, tanpa terasa air mata nya mengalir begitu saja.
Melihat Syalu menangis, tiba-tiba saja mood Doni berubah menjadi tidak baik, dengan kesal dia beranjak dari tempat meja makan sambil membanting sendok dan garpu di piring.
"Silahkan nangis sepuas kamu, tapi ingat tugas kamu malam ini melayani aku di ranjang sampai puas!" hardik Doni.
Tentu hal itu membuat Syalu semakin syok dan ketakutan, dia pun menangis sejadi-jadinya. Mendengar ada suara tangisan dari ruang makan bik Jum pun berlari berhamburan menuju meja makan.
"Astaghfirullah... nyonya? ada apa nyonya? kenapa menangis?" tanya bik Jum bingung.
"Urus dia bik, malam ini dia akan tidur bersama ku, jadi dandani dia secantik mungkin." Perintah Doni kemudian berlalu pergi meninggalkan bik Jum dan Syalu.
"Bu... Hu... Hu...?" Syalu langsung memeluk bik Jum dengan erat, dia bingung ingin mengadu pada siapa,yang jelas hatinya begitu sakit karena di anggap seperti wanita murahan yang siap di pakai siapa saja.
"Tenang nyonya, coba cerita ke bibik, ada apa sebenarnya ini?" tanya bik Jum penasaran.
Kemudian Syalu menceritakan semua nya dari awal sampai dia di jual oleh suaminya di malam pertama kepada Doni.
"Astaghfirullah nyonya... jadi sebenarnya nyonya ini masih berstatus istri orang?" Tanya bik Jum nampak Syok.
Syalu mengangguk sebagai jawaban mengiyakan pertanyaan dari bik Jum.
"Sungguh biadab Suami nyonya itu, semoga Allah memberi kan azab untuk orang-orang seperti dia." Kesal bik Jum.
"Apa yang harus Syalu lakukan bu? Syalu takut dengan pria itu." Sambil menunjuk ke arah kamar Doni.
"Nyonya tenang dulu ya, bibik akan coba bicara dengan tuan." Ucap bik Jum.
Syalu sedikit tenang karena ada yang mau membantu nya. Kemudian bik Jum berlalu menuju kamar Doni.
Tok
Tok
Tok
Dengan hati-hati bik Jum mengetuk pintu.
"Masuk!" Perintah Doni dari dalam kamar.
"Permisi Tuan." Ucap bik Jum.
"Ada apa Bik?" tanya Doni.
"Ini soal Syalu tuan." Ucap bik Jum dengan tenang.
"Ada apa dengan Syalu? apa dia membuat masalah?" tanya Doni.
"Tidak tuan, dia tidak membuat masalah, hanya saja dia sudah menceritakan bagaimana dia menikah dengan Rico dan sampai kerumah ini." Jelas bik Jum.
Doni sedikit tersentak mendengar penjelasan bik Jum, Doni memang memaksa Rico untuk menyerahkan Syalu kepada nya, namun Doni tidak pernah tau bagaimana ceritanya Rico bisa menikahi Syalu gadis yang sangat cantik dan mampu menggetarkan hati nya.
Seketika Doni menyeringai, dia merasa apa yang sudah dia lakukan tidak pernah salah. Itu artinya Syalu tidak mencintai Rico sama sekali, dan sekarang semakin kuat rasa ingin memiliki Syalu dalam hidup nya.