NovelToon NovelToon
Teman Tak Kasat Mata

Teman Tak Kasat Mata

Status: sedang berlangsung
Genre:Matabatin
Popularitas:841
Nilai: 5
Nama Author: Putri cobain 347

Deskripsi

Perjalanan hidup seorang gadis perantauan, hidup dikota dengan harapan bisa merubah ekonomi keluarga nya.

Sebut saja Aisha, dia terkenal dengan sikap nya yang terkesan dingin, tak pandai berteman dan sering memilih untuk menyendiri.

Kesendirian itulah yang membuat nya bertemu dengan gadis cantik keturunan Korea.

Pertemuan itu pun akhirnya membuat Aisha nyaman dan memilih untuk berteman dengan gadis Korea yang sebenarnya tidak terlihat oleh mata teman-teman kerja nya.

Bagaimana kisah Aisha yang berteman dengan hantu?
Ikuti keseruan ceritanya hanya di novel karya putri cobain.

Silahkan membaca, ditunggu like komen dan jangan lupa subscribe nya, biar semangat update nya 😃😃🙏 terima kasih sebelumnya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri cobain 347, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembalinya Ara

Malam itu, Sean pun mengantar Aisha pulang, Sean memutuskan untuk langsung pulang setelah mengantar Aisha, karena hari itu memang sudah malam.

"Dari mana lu Sha, dicari ini tadi."

Ujar Aska yang baru akan berangkat bekerja.

"Siapa?, lu sip malam Ka?."

Tanya Aisha kembali.

"Siapa lagi kalau bukan Rey."

Jawab Aska yang sedang mengikat tali sepatu nya.

"Terus lu bilang apa?."

Tanya Aisha yang penasaran dengan jawaban Aska.

"Gua bilang, kalau lu lagi main sama Ara."

Jawab Aska yang tersenyum dan langsung pergi meninggalkan Aisha.

"Ngawur lu, di datangin Ara baru tahu Rasa lu."

Jawab Aisha asal bicara.

" Masa sih, udah dari tadi kali?."

Jawab Ara yang keluar dari pintu kamar Aisha.

Aisha pun melihat ke arah tetangga kontrakan nya, dan bersikap seperti tidak terjadi apa-apa.

Setelah masuk ke dalam kamar, Aisha pun langsung mengambil air minum dan langsung meminum nya.

"Kenapa?, kaget kah lihat aku?."

Tanya Ara yang tersenyum pada Aisha.

"Bukan kaget lagi, bagaimana bisa keluar, bukanya ada segel penghalang?."

Tanya Aisha yang heran pada Ara.

"Segel nya udah kebuka kan?, jadi tidak ada penghalang lagi."

Jawab Ara yang melihat foto Liana.

"Hem, aku seperti kenal dengan gadis ini."

Ucap hantu Ara yang masih melihat wajah Liana.

"Sudah lah Ara, kamu tidak akan mengerti, kamu juga tidak bisa membantu aku."

Jawab Aisha yang terlihat masih memikirkan Liana.

"Aisha, jangan lah marah, aku minta maaf."

Jawab Ara yang bertingkah manja pada Aisha.

Sangat menyebalkan seperti nya kamu ini, apa selama hidup kamu selalu bersikap seperti ini."

Tanya Aisha yang menatap heran pada Ara.

Ara hanya tersenyum dan memberi kode pada Aisha, jika ada seseorang yang ada di depan pintu kamar nya.

Benar saja, ternyata tetangga sebelah Aisha yang mendengar suara Aisha yang sedang berbicara.

"Lu nggak kenapa-kenapa kan?, gua takut lu aneh-aneh nanti."

Tanya tetangga Aisha yang berdiri di depan pintu kamar nya.

"Gua lagi telpon, sorry kalau ganggu."

Jawab Aisha yang memegang ponsel di tangan nya.

"Oke, nice dream Sha."

Ucap tetangga Aisha yang berlalu pergi.

Aisha pun menyuruh Ara untuk diam, karena bisa membuat masalah baru jika Aisha terlihat berbicara sendiri.

Keesokan harinya, Ara pun sudah siap untuk bekerja bersama dengan Aisha.

"Ara sudah siap, let's go Aisha."

Ajak Ara yang menggandeng tangan Aisha.

"Lepas Ra, bagaimana jika orang melihat, apa nanti kata mereka lagi, aku sudah bosan dianggap gila."

Tegur Aisha yang sudah berdiri di depan pintu kamar nya.

Aisha tidak sadar jika Aska ada disana, mendengar dan melihat apa yang sedang dilakukan oleh Aisha.

"Aisha, apa hantu Ara ada?."

Tanya Aska yang melihat kearah Aisha.

"Apaan sih, semalam gua cuma bercanda, jangan di ambil hati."

Jawab Aisha yang juga kaget saat melihat Sean datang ke tempat nya.

"Sean?, ngapain juga dia kesini."

Tanya Aisha di dalam hati nya.

Entah kenapa, setiap ada Sean, hantu Ara seolah di paksa menjauhi Aisha, entah ada hubungan apa, dan apa sebetulnya yang menjadi penyebab Ara yang tidak bisa mendekat disaat ada Sean.

"Ara, dimana kamu?, selalu saja, datang tak diundang, pulang pun langsung menghilang."

Ucap Aisha yang membuat Aska ketakutan.

"Buset dah lu Sha, katanya tidak ada Ara, tapi sekarang kamu mencari nya."

Ucap Aska yang ketakutan sendiri.

"Apa benar, dimana dia Sha?."

Tanya Sean yang ingin tahu Ara.

"Dia sudah pergi, mungkin dia kembali ke pabrik."

Jawab Aisha yang juga masih mencari Ara.

"Aska, kita kerja dulu, jangan dengarkan Aisha, dia hanya menakuti-nakuti kita."

Ucap Sean yang menepuk bahu Aska.

"Oke!, hati-hati dijalan."

Jawab Aska yang akan beristirahat setelah semalaman bekerja.

"Ngapain lu jemput gua segala."

Tanya Aisha yang sudah berada di motor Sean.

"Kenapa?, nggak suka, apa lu keberatan."

Jawab Sean yang masih tersenyum.

"Ahhhh, susah jawabnya, males gua."

Jawab Aisha yang memilih untuk diam.

Sesampainya di pabrik, Sean dan Aisha pun menghampiri Rey, Andi dan Adit.

"Hai Rey, apa kabar, jarang jumpa kita."

Sapa Sean yang sering terlihat berdua dengan Aisha.

"Buruk, semenjak ada lu, semua nya jadi buruk."

Jawab Rey yang dianggap hanya bercanda.

Ternyata, Aisha memiliki pandangan lain, Rey terlihat sangat berat untuk mengatakan jika dirinya tidak suka melihat Aisha yang sering berdua dengan Sean.

"Gua duluan, ada perlu di belakang."

Ucap Aisha yang terlihat berjalan ke arah balkon.

Kemana lagi dia?, apa dia sedang berkomunikasi dengan Ara?."

Tanya Adit yang terlihat sedikit tertawa.

"Bukan Ara, ada sesuatu yang lain."

Jawab Sean yang langsung mengejar Aisha.

Rey, Andi dan Adit pun mengikuti Sean, dan mereka pun kaget saat melihat Aisha yang sedang melihat ke arah sumur tua.

"Aisha, sebaiknya jangan sekarang, pak Doni sedang ada di depan pintu masuk."

Ujar Sean yang menyuruh Aisha untuk keluar dari sana.

"Tapi, aku seperti nya menemukan sesuatu."

Jawab Aisha yang langsung ditarik keluar oleh Rey dan teman temannya.

Mereka pun langsung duduk dan berpura-pura sedang menonton video di ponsel Rey.

"Sedang apa kalian, kenapa berkumpul di sini."

Tanya pak Doni yang melihat wajah Aisha.

"Kita sedang nonton pak, ada penampakan hantu."

Jawab Andi yang hanya asal jawab.

"Terus, sejak kapan Aisha gabung dengan kalian."

Tanya pak Doni yang merasa aneh pada Aisha.

"Lumayan kan pak, buat suruh beli rokok, makan, kopi, kan bisa suruh si idiot ini."

Jawab Rey yang bersikap seperti biasanya pada Aisha.

Pak Doni tahu, jika Rey dan teman-teman nya hanya senang membuat ulah, apa lagi jika dilakukan pada Aisha.

"Sebentar lagi masuk, sebaiknya kalian bersiap-siap."

Ucap pak Doni yang pergi meninggalkan mereka.

"Satpam aja belagu nya setengah mati."

Ujar Adit yang juga tidak suka dengan pak Doni.

Rey melihat wajah Sean yang terlihat sangat memperhatikan pak Doni, membuat nya merasa jika Sean sedang menyimpan sesuatu.

Bukan hanya pada Sean, Rey pun terlihat kaget saat melihat wajah Aisha yang langsung pucat, tangan nya pun tidak sadar jika dia sedang memegang erat tangan nya.

"Masih belum mau di lepas?, kesambet setan apa lu?."

Tanya Rey yang menunjukkan matanya pada Aisha.

"Oh, sorry nggak sengaja."

Jawab Aisha yang langsung gugup saat itu.

Aisha pun melihat wajah Rey, dan kembali melihat wajah Sean yang juga melihat nya.

Sean pun akhirnya memilih untuk pergi lebih dulu, dengan alasan ada pekerjaan yang harus cepat di selesaikan.

Aisha pun kembali tersenyum, saat melihat Ara yang melambaikan tangan pada nya.

"Sean, itu Ara, dia ada di lantai atas."

Ucap Aisha yang mengira jika disampingnya adalah Sean.

"Untuk apa?, ngapain lu kasih tahu Sean?, ada hubungan apa Ara dengan dia?."

Tanya Rey yang langsung mendorong tubuh Aisha.

"Sean penasaran dengan Ara, itu saja."

Jawab Aisha yang sedikit ketakutan.

"Apa hanya karena itu, apa tidak ada yang disembunyikan?."

Tanya Rey yang langsung menarik tangan Aisha dan mengajak nya masuk ke dalam.

Sontak, mereka pun menjadi pusat perhatian, mereka pun mengira jika Aisha berulah, sehingga membuat Rey marah.

Suasana di lantai tiga masih kosong, karena karyawan masih belum masuk ke dalam.

"Mana!, sekarang kasih tahu gua, mana hantu Ara."

Tanya Rey yang membawa Aisha ke lantai atas.

"Di, dia, dia, di,."

Jawab Aisha dengan suara yang patah-patah.

"Dia dimana Sha?, sekarang gua mau bukti, tunjukkin kalau dia ada, dan lu emang nggak gila."

Tanya Rey yang memaksa Aisha untuk memberi tahu pada nya.

Ara pun menghampiri Rey, dan mengusap mata Rey tanpa sedikit pun terasa oleh Rey.

Dan akhirnya, terjadi lah sesuatu yang tidak bisa dibayangkan oleh Rey selama ini,

Emang Rey bayangin apa ya?

1
putri cobain 347
Semangat up buat nulis, semangat juga buat yang baca
putri cobain 347
seru

lanjutkan semangat menulis dan berkarya selalu
putri cobain 347
thanks yang udah mau mampir, jangan lupa like komen dan subscribe nya kak🙏🙏
Author GG
sampai sini dulu, nanti balik ..
putri cobain 347: thanks kak, sehat dan sukses selalu
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!