NovelToon NovelToon
Love Delayed Mas Santri

Love Delayed Mas Santri

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari dari Pernikahan / Konflik etika / Pemain Terhebat / Romansa / Kontras Takdir / Enemy to Lovers
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Lina Handayani

Sekuel Sincere Love My Husband.

"Jika mubtada saja membutuhkan khobar untuk membuat sebuah kalimat, maka Azura juga membutuhkan A Mahen untuk dijadikan imam dunia akhirat," ucap Azura dengan senyuman manis di bibirnya.

"Belajar dulu yang bener! Baru bisa menikah," cetus Mahen dengan wajah datar tanpa ekspresi.

Patah hati mampu membuat seorang laki-laki berparas tampan rupawan itu kehilangan jati dirinya. Mahendra Dirgantara dihadapkan dengan kenyataan, jika dirinya dikhianati dan dibuat patah hati oleh seorang wanita yang dicintainya.

Perginya Rima di dalam hidupnya, seakan membuat Mahendra hancur, sampai nekad mengakhiri hidupnya. Namun berhasil dicegah, tetapi laki-laki itu malah menjadi berubah drastis. Cuek, dingin, menyeramkan. Itulah dirinya sekarang.

Sampai suatu hari, Mahendra dipertemukan dengan seorang wanita cantik di masa kecilnya yang berusaha keras, meluluhkan hati yang sudah terkunci itu.

Akankah Mahen luluh oleh Azura? Atau memilih Rima kembali? Ikuti kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lina Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 12 : Di Balik Sikap Cerianya

..."Terkadang seseorang menutupi rasa melalui sikap, tapi ada juga yang menyembunyikan luka dari balik senyuman. Jika saja ungkapan tidak lagi bermakna, maka diam lah menjadi jalan utama."...

...~~~...

Flashback On.

Satu Minggu Sebelum Pernikahan.

Terlihat seorang wanita cantik yang sudah dewasa, nampak memainkan ponselnya di dalam kamar yang cukup besar itu. Ia terlihat begitu asik memainkan ponselnya, sembari membaca sebuah novel online di dalam ponselnya itu.

Azura, gadis cantik yang begitu ceria kini sudah tumbuh dewasa. Namun, sampai sekarang gadis itu belum ingin menikah, walupun umurnya sudah cukup untuk itu, karena ia masih menyimpan satu nama di dalam hatinya yang sudah ditunggu sekian tahun lamanya.

Di saat asik memainkan ponselnya, kedua orangtuanya datang, membuka pintu kamar Azura dan menghampiri sang putri.

"Azura, Abi sama Ummi ingin bicara denganmu," ucap Abi Ibrahim yang sudah memasuki kamar sang putri tercinta bersama sang istri.

Sontak saja, Azura menoleh ke arah belakang, dan melihat kedua orangtuanya yang datang ke dalam kamarnya, dan tidak seperti biasanya.

"Iya, ada apa Abi sama Ummi ke sini? Tumben-tumbenan begini, biasanya memangil Azura kalau ada perlu apa-apa," ujar gadis cantik itu dengan rambut yang terurai indah dan baju yang cukup sopan, walupun tidak menggunakan hijab.

Ummi Safa malah tersenyum, begitupun Abi Ibrahim yang ikut tersenyum melihatnya. Seakan, ada sebuah teka-teki yang belum Azura pecahkan.

"Azura sayang, Ummi mau mengenalkan kamu sama anak dari teman Abi. Kamu mau kan' bertemu dengannya di ruang tamu?" ucap Ummi Safa sembari mengusap pelan kepala putrinya itu.

"Hah, apa maksudnya Ummi? Buat apa dikenalkan?" tanya Azura yang nampak bingung dengan ucapan dari umminya itu.

"Begini Azura, Abi punya kenalan dan dia mempunyai anak, katanya mau bertemu dengan kamu. Ayo kita temui dulu di depan," jelas Abi Ibrahim agar sang putri itu bisa mengerti.

"Loh, ini ada apa Ummi, Abi? Azura tidak mengerti maksud kalian. Emangnya mau apa dikenalin? Azura sudah punya banyak teman, enggak perlu begitu, Bi." Azura berucap seakan ada yang membuat perasaannya itu tidak enak.

"Sudah, jangan banyak berpikir. Ayo ikut Ummi sama Abi ke luar dulu ya? Nanti juga kamu bakalan tahu," kata Ummi Safa sembari menggandeng tangan Azura, dengan memakaikan hijab yang akan menutupi rambutnya yang indah.

"Tapi, Ummi. Ini ada apa dulu?" Azura masih saja bertanya, karena ada yang berbeda dari sikap kedua orangtuanya yang selalu memarahinya, dan sekarang malah lembut.

"Ayo, kita ke luar. Abi tunggu di ruang tamu ya?" ucap Abi Ibrahim sembari menatap putrinya dan keluar dari kamar itu, dengan menghampiri temannya yang sudah datang.

Azura hanya diam saja, sampai Ummi Safa membawanya ke ruang tamu. Dan di sana, sudah ada temannya Abi Ibrahim dan juga istri serta anak laki-lakinya yang kedua matanya langsung tertuju kepada Azura.

"Nah, ini putri saya sudah datang. Namanya Azura," ucap Abi Ibrahim dengan memperkenalkan putrinya kepada temannya itu.

"Azura, cantik sekali putrimu Ibrahim. Saya suka dengan putrimu. Kamu juga kan, Jibril?" kata Ustaz Salman---abinya Jibril dan juga temannya Abi Ibrahim.

"Iya, Bi." Jibril menjawab sembari menundukan kepalanya lagi, karena ketahuan oleh Azura yang dari tatapan matanya, laki-laki itu terus menatap kepada Azura.

"Ini ada apa ya? Kok ada Jibril? Mau apa dia ke sini bersama kedua orangtuanya?" gumam Azura di dalam hatinya yang masih belum tahu apa yang akan terjadi nanti.

"Duduk di sini, Azura. Kura ngobrol-ngobrol dulu sebentar sama temannya Abi," kata Ummi Safa yang duduk di samping suaminya, sedangkan Azura duduk di sofa sendiri.

Sampai di sini, Azura masih diam saja. Dan pada akhirnya, pembicaraan mulai ke intinya yang membuat Azura cukup penasaran.

"Bagaimana dengan perjodohan anak kita, Ibrahim? Apa putrimu mau menikah dengan Jibril?" tanya Ustaz Salman kepada abinya Azura.

Kedua bola mata Azura membulat sempura, menampakkan keterkejutannya akan semua yang dikatakan oleh Ustaz Salman, seakan ini tidak pernah ada di dalam buku diarynya.

"Apa? Perjodohan? Enggak! Azura enggak mau dijodohkan, Bi!" tegas Azura yang tiba-tiba saja menyahut pernyataan dari Ustaz Salman, tanpa memikirkan kedua orangtuanya.

Semua mata tertuju kepada Azura. Tidak hanya itu, Abu Ibrahim dan Ummi Safa juga ikut menatap wajah sang putri, dengan tatapan yang tidak bisa dimengerti.

"Loh, kamu kenapa bilang begitu Azura? Jibril orang yang baik, dia akan menjadi suamimu nanti," kata Ummi Safa sembari tersenyum, walupun merasa malu atas ulah putrinya itu.

"Azura enggak mau menikah sekarang!" ucap Azura sembari berlari ke dalam kamarnya yang dengan kedua mata yang nampak berkaca-kaca.

"Eh, Azura. Mau ke mana kamu, Nak?" teriak Ummi Safa yang gagal membujuk sang putri yang akan dijodohkan dengan Jibril.

"Tunggu sebentar ya? Biasa, Azura suka begitu sikapnya masih kekanak-kanakan, nanti juga membaik lagi," ucap Abi Ibrahim agar tidak membuat kesan buruk kepada temannya itu.

"Ummi temui Azura dulu sebentar, Bi." Ummi Safa bergegas mengejar Azura dan masuk ke dalam kamar putrinya.

***

Di dalam kamarnya, Azura menatap foto masa kecilnya bersama Mahendra, sang malaikat kecil yang menjadi perisai di dalam hidup Azura, sampai bisa mencuri hatinya dari umurnya masih tiga tahun.

"A Mahen, kamu di mana? Azura butuh A Mahen, tolongin Azura. Azura hanya mau menikah sama A Mahen saja, Azura menunggu A Mahen datang ke rumah memenuhi janji kecil kita. Azura enggak mau menikah dengan Jibril," ucap gadis itu berbicara sendiri di depan foto Mahendra yang masih kecil itu, tapi sudah lama terpisah karena Azura harus tinggal bersama kedua orangtuanya, sehingga membuat Azura tidak bisa bertemu denganya lagi.

"Azura, kamu kenapa sayang? Umur kamu sudah 24 tahun, sudah waktunya kamu untuk menikah. Menikahlah dengan Jibril, dia laki-laki yang baik," ucap Ummi Safa yang datang menghampiri Azura.

Dengan bergegas, perempuan itu menyembunyikan foto Mahendra dari tatapan Ummi Safa agar tidak terlihat oleh orangtuanya itu.

"Enggak mau! Azura juga akan menikah, tapi tidak sekarang, Mi. Azura masih mau menghabiskan waktu sendiri dulu," balas Azura yang masih sama dengan sebelumnya.

"Menikahlah dengan Jibril! Abi mau kamu menikah dengannya, jangan membantah kata Abi! Ini demi kebaikan kamu juga Azura! Jibril akan menjaga kamu dengan baik," ucap Abi Ibrahim yang tiba-tiba saja datang di depan pintu kamar Azura.

Keduanya langsung menatap wajah Abi Ibrahim, temasuk Azura yang nampak terkejut dengan kedua mata yang mengeluarkan cairan bening.

"Tapi, Abi. Azura enggak menyukai Jibril, Azura enggak mau menikah sama dia," cetus Azura dengan harapan abinya itu bisa mengerti.

"Maaf Azura, kamu akan tetap menikah dengan Jibril, walupun kamu tidak menyukainya!" tegas Abi Ibrahim yang membuat keputusan secara langsung.

Deg.

.

.

.

Hayo masih penasaran kan, sama cerita Azura sebelum kabur dari pernikahan? Ikuti terus ya kelanjutannya! Berikan like sama komentar kalian yang banyak ya! Jangan sampai ketinggalan loh!

1
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴
mampir kakk...
lanjut....
Seuntai Kata: Terimakasih banyak Kak, udah mampir. Semoga suka ya sama ceritanya. Ini sebentar lagi muncul bab barunya.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!