Kuyssss...... novel ke 6 nihhh. Sambil nunggu lanjutan keluarga Zandra. Semoga menghiburrr...
Seorang wanita yang terlahir dari keluarga Kaya Raya dan penuh kasih sayang, namun tak membuatnya menjadi wanita manja. Fia merupakan anak perempuan satu-satunya di keluarga Anderson dan ia jyga satu-satunya anak yang tidak mau di publikasikan.
Setelah di khianati oleh tunangannya, tak lantas membuatnya bersedih. Justru membuatnya bahagia, karena terlepas dari tali perjodohan yang di buat oleh nenek.
Selain mandiri, Fia pun mempunyai beberapa keahlian yang membuat seorang pria jatuh cinta padanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
OTW pulaaaaaang
"Apa ini?" tanya Arkana
"Itu adalah salah satu dari banyaknya surat lamaran untuk menjadi penggantiku. Dan aku baru mendapatkannya siang tadi dari bagian HRD." jawab Anna dengan senyum yang mengembang
" Lalu apa hubungannya dengan berita yang akan kamu berikan pada si bos?" tanya Doni
"Buka dan baca dulu aja bos." ucap Anna
Arkana pun melakukan apa yang di minta oleh Anna. Raut wajah Arkana pun berubah-ubah, yang awalnya serius, terkejut dan tersenyum pada akhirnya. Tentu saja membuat Anna semakin bahagia, sudah terbayang mobil baru yang akan ia bawa saat nanti pindah setelah menikah.
Sampai tanpa sadar Anna pun mengepalkan kedua tangannya di depan dadanya dan menutup mata serta senyuman yang tak surut dari bibirnya. Doni yang melihat ekspresi Arkana dan Anna pun memutar malas bola matanya.
" Apa ini serius?" tanya Arkana tak percaya
" Tentu saja, mana mungkin ini di jadikan candaan. Mobil baru bos, mobil baru." jawab Anna bahagia, doni yang penasaran pun akhirnya maju mendekati meja Arkan dan melihat isi map tersebut.
Setelah melihatnya, Doni pun menggelengkan kepalanya tak percaya.
'Anna dapet mobil ini mah, kalo berita ini yang di bawa' ucapnya dalam hati
"Hubungi dia, lakukan interview seperti biasa. Karena ia pernah bilang bila ingin melalui interview seperti teman-teman lainnya, ahhhh.... biar aku yang meng interview nya nanti. Don, apa kamu sudah mendapatkan apa yang aku minta tentangnya?" ucap Arkana panjang lebar dan bertanya pada Doni, mengenai pencarian informasi yang ia minta.
"Sudah bos, dan informasi yang aku dapat sama dengan riwayat yang ia terangkan di surat lamarannya. Silsilah keluarganya tertutup rapat, seolah ada yang sengaja melindunginya. Sofia Larsati Putri A, apa bos bisa menebak apa A yang di tutupinya?" jawab Doni, seraya memberikan pertanyaan pada Arkana
"Kalo apa yang aku pikirkan benar, Anderson adalah jawabannya. Bila kita mengingat kembali semua perkataannya pada saat di parkiran pantai saat itu." jawab Arkana tersenyum sumringah dan Doni pun mengangguk setuju.
Karena hanya keluarga yang memiliki kekuatan, yang bisa menutupi identitas seperti Fia. Dan bila tebakan Arkana benar, maka ia tak salah bila jatuh cinta pada Fia. Seorang wanita yang terlahir dari keluarga kaya, namun tetap mandiri dan memiliki banyak keistimewaan lainnya.
Anna yang mendengar hal tersebut, hanya bisa menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya.
" Ini sih benar-benar gokil, kalau sampe benar apa yang bos katakan." ucap Anna
"Kenapa emang?" tanya Doni dan Arkana pun mengangguk
" Kalau sampai si bos bisa jadi sama Sofia, apalagi sampe nikah. Udah... edan bangetlah, 2 keturunan dari keluarga yang memiliki perusahaan besar bersatu dalam pernikahan. Waaahhh... keren.. keren... " jawab Anna yang di angguki setuju oleh Doni.
Arkana pun tersenyum, ia tak peduli dengan latar belakang Sofia, karena ia sudah jatuh cinta pada pesona Fia dari awal.
"Sudah malam, ayo kita pulang. " ajak Arkana, Anna dan Doni pun mengiyakan titah sang baginda.
_____________________
Sepanjang perjalanan, Arkana tersenyum lebar. Membuat Doni menggelengkan kepalanya heran, padahal dulu saat bersama mantannya. Tidak pernah ia melihat senyuman di wajah Arkana.
"Ajaib memang" gumamnya pelan
_______________________
Malam pun berlalu dan kini sang mentari pagi telah hadir menyinari bumi. Di salah satu ruangan di apartemen, terlihat 2 gadis yang tengah berlutut dengan menjewer kedua telinganya di hadapan seorang pria.
Yups... itu adalah Fia dan Mia yang sedang di hukum oleh Will, karena kejadian semalam.
"Apa kalian tidak bisa bersabar menunggu kakak pulang?" tanya Will seraya meletakkan kedua tangannya di pinggang.
"Aku sudah sabar, tapi Mia yang terus merengek meminta keluar seperti anak-anak." jawab Fia
Mia yang di tuduh pun hanya bisa melirik dengan matanya dan mulut yang komat kamit. Ia tak bisa marah, karena apa yang di ucapkan Fia sebuah kebenaran.
"Tapikan kamu juga menikmatinya, buktinya saat kamu melawan pria copet itu. Wajahmu terlihat bahagia, seperti sedang mendapatkan mainan baru." ucap Mia
"Hehhh... kalo ngomong ,jangan suka bener ya." ucap Fia yang membuat Will menahan tawanya
"Ehem.... Dek, kakak tau kamu itu jago beladiri. Tapi mau bagaimanapun kamu ini seorang perempuan, untung ia tidak mempunya komplotan. Bagaimana bila ternyata ia mempunyai sebuah kelompok dan balik menyerangmu?" Tegur Will
"Tapi kan kak, masa aku harus diem aja liat orang kesulitan. Bukan Fia banget, yang diem aja di saat ada orang yang membutuhkan pertolongan." jawab Fia seraya memutar bola matanya.
Will pun hanya bisa menghembuskan nafasnya, adiknya yang satu ini memang beda dengan perempuan lainnya.
Bila perempuan lain yang merengek ingin barang-barang mahal, tapi tidak dengan Fia. Ia justru merengek ingin belajar beladiri. Bila perempuan lain sibuk dengan kegiatan sosialitanya, namu berbeda dengan Fia. Ia lebih senang menyibukkan diri dengan belajar dan berlatih.
"Berkemaslah, siang nanti kita akan kembali ke Indonesia." William akhirnya menyerah, percuma mengeluarkan suara hingga berbusa mulutnya. Karena adiknya akan selalu menjawab apa yang ia ucapkan.
"Siaaappp kapten" ucap Fia dan Mia serempak, mereka pun langsung berlari masuk ke dalm kamar.
"Entah harus senang atau sedih memiliki adik seprtinya." ucap William pelan seraya menggelengkan kepalanya. Ia pun masuk ke dalm kamar untuk mengambil koper yang sudah siap sejak semalam.
Saat tengah sibuk berkemas, ponsel Fia pun berbunyi.
"Nomer doang, angkat jangan Mi?" tanya Fia
"Angkatlah ogeb, siapa tau itu salah satu perusahaan yang mau merekrutmu." jawab Mia
"Iya juga ya, ko gue ga kepikiran ke situ dari kemaren-kemaren?" ucap Fia
"Maksud lo?" tanya Mia heran
"Udah beberapa hari ini, banyak telepon masuk dari no tak terdaftar." jawab Fia dengan polosnya.
"Astaga, sleding kepala dosa ga sih? " komentar Mia kesal
"SSttt...." Fia pun menempelkan jari telunjuknya di mulut Mia agar diam, sampai ujung jarunya masuk ke lubang hidung Mia.
"Anjirr... emang lu ya" ucap Mia kesal seraya menepis tangan Fia, sedangkan Fia menahan tawa dan menjawab panggilan tersebut.
"Iya selamat siang." Mia pun langsung menempelkan telinganya ke belakang ponsel yang ada di telinga Fia
"........."
"Serius mba? Kapan interviewnya?"
"......"
" Harus hari ini mba? Kalo hari ini saya ga bisa mba?"
"....."
"Ya udah ga papa mba, kasih aja sama orang. Bukan rejeki saya mungkin. Soalnya saya lagi di Korea, masa iya saya minta tolong sama Alice. Kaya di novel "Bukan Anak-Anak Biasa", diakan punya kemampuan teleportasi." Mia pun langsung menoyor kepala Fia
"......"
"Kalo besok saya bisa, kebetulan hari ini saya mau OTW pulang mba"
"....."
"Siap mba, jam 9 pagi ya. Langsung ke lantai 20, ketemu langsung dengan mba Anna. Ok mba siap, udah saya catet. Ehhh, tunggu mba. Ini perusahaan apa ya? Masa iya saya dapet panggilan interview ga tau nama perusahaan yang manggil saya, nanti kalo nyasar ke KUA gimana? Ga maulah saya, calon lakinya aja belum ada."
Mia yang mendengar ucapan nyeleneh Fia pun ,langsung mencekik longgar leher Fia. Fia pun menahan tawanya, setelah ia mendapatkan jawaban nama perusahaannya. Fia pun berpamitan dan menutup panggilan tersebut.
"Dasar PA, ga ada sopan-sopannya ya lu sama orang yang mau interview lu." ucap Mia yang ingin sekali menyumpal mulutnya Fia sejak tadi.
...****************...
Edan ga?
Hari ini triple atulah....
Kalo udah sampe part 20, aku rutin 1 part /hari ya guys. Makasih lo support nya🥰🥰🥰🥰