DIJUAL DI MALAM PERTAMA
"Ma. Syalu mohon ma, jangan lakukan ini ke Syalu. Syalu masih ingin kuliah ma," ucap Syalu.
Nampak seorang gadis cantik dengan balutan kebaya putih tengah menangis dengan pilu.
"Diam kamu Syalu!" hardik Bu Rosa terhadap anak semata wayangnya.
"Kamu itu di suruh hidup enak susah banget sih. Mama ini mau yang terbaik buat kamu, kamu juga harus berbakti sama Mama dan Papa," ucap Rosa.
"Ini sudah waktunya kamu membalas jasa-jasa kami terhadap kamu Syalu.
"Cukup ma!"bentak pak Delon terhadap istrinya.
"Mama apa-apaan sih, nggak gitu juga kali ma. Syalu ini anak kita satu satu nya, jadi mama jangan pernah ngomong seperti itu lagi ke Syalu." Tegas pak Delon ke istrinya.
"Pa. Syalu mohon pa, batalin pernikahan Syalu dan Riko, Riko bukan laki-laki yang baik untuk Syalu." ucap Syalu.
Nampak wajah cantik Syalu telah sembab karena terlalu lama menangis.
"Cukup Syalu! "lagi dan lagi bu Rosa menghardik Syalu dengan tatapan ingin membunuh.
"Kamu tau apa tentang Riko ha? Dia itu pemuda yang baik, tampan dan kaya raya. Papanya Riko orang terpandang di kampung kita, dan Papanya memiliki banyak usaha dan salah satunya perkebunan teh di kampung kita."
"Ma. Yang kaya itu juragan Darto bukan Riko, laki-laki itu cuma bisa nya keluyuran dan menghambur-hamburkan harta orang tua nya." ucap Syalu di tengah isak tangis nya.
"Persetan dengan kelakuan Riko di luar sana, yang mama tau kamu harus menikah dengan Riko hari ini juga! "sinis bu Rosa terhadap Syalu.
"Ma,"Seru pak Delon kepada istrinya.
"Apa sebaiknya kita fikirkan ulang masalah ini?
kasihan Syalu, sepertinya Dia sangat tertekan dengan pernikahan ini," sambung pak Delon.
"Apa Pa? " oh no no no Pa," teriak bu Rosa sambil mengacungkan jari ke hadapan suaminya.
"Mama seratus persen nggak setuju Pa. Susah payah Mama ingin berbesanan dengan pak Darto, eh nggak tau nya mau di batalin. Enak saja," sungut bu Rosa.
"Tapi Ma...."
Kring
Kring
Kring
Baru saja pak Delon hendak berbicara namun handphone nya sudah berbunyi.
"Siapa Pa?" tanya bu Rosa kepada suaminya.
"Ini dari catering Ma." Jelas pak Delon ke bu Rosa.
"Oh ya udah di angkat Pa! siapa tau penting." sambung bu Rosa.
"Iya Ma." jawab pak Delon kemudian beliau berlalu dari kamar Syalu untuk segera mengangkat telpon dari pihak catering.
Sedangkan di kamar Syalu, Syalu masih menahan isak tangis nya. Dia merasa sesak dengan kenyataan bahwa sebentar lagi dia akan menikah dengan laki-laki pilihan Mamanya.
"Udah nggak usah nangis, ntar rusak make up nya. ketus bu Rosa.
"Mbak Rika tolong itu make up nya di benerin dulu! " ujar bu Rosa.
"Saya nggak mau ya nanti Syalu kelihatan jelek di depan calon Mantu saya," titah Bu Rosa.
" Baik nyonya." Patuh mbak Rika.
Mbak Rika ini adalah tukang rias pengantin di kampung Syalu, jasa rias nya selalu di pakai oleh warga kampung karena memang hasil nya sangat memuaskan, bahkan mbak Rika pernah di panggil ke kampung-kampung lainnya untuk make up pengantin.
"Mbak Rika saya kasih waktu 15 menit buat benerin make up Syalu! saya mau keluar dulu mau liat tamu undangan." kemudian bu Rosa berlalu dari kamar Syalu.
"Maaf mbak Syalu sini saya benerin make up nya." kata mbak Rika, kemudian Mbak Rika dengan cekatan membenahi make up Syalu yang sudah mulai berantakan.
"Aduhh... mbak Syalu... jangan nangis terus dong! ini make up nya bisa-bisa luntur semua, nanti saya di marahin sama nyonya Rosa." jelas mbak Rika.
"Maaf mbak." ada guratan kesedihan yang mendalam yang di lihat mbak Rika Saat Syalu mulai berbicara.
"Maaf kan saya mbak, saya hanya menjalan kan perintah nyonya Rosa, saya mengerti perasaan mbak Syalu, tapi mungkin memang ini yang terbaik." iba mbak Rika.
"Nggak apa-apa mbak, mungkin ini memang ini sudah takdir saya." pasrah Syalu.
Sedangkan di luar sudah nampak pihak pengantin Pria telah sampai di kediaman Pak Delon, Riko nampak mengenakan jas putih untuk melengkapi penampilan nya. bahkan Riko terihat tampan dan gagah.
Buru-buru Bu Rosa menghampiri pihak besan nya, bahkan Bu Rosa sangat begitu antusias menyambut calon mantu nya yang keliahatan gagah dan tampan.
"Wah.. calon mantuku udah sampai rupanya." seru bu Rosa.
"Iya tante. seringai Riko. Oh ya dimana calon istriku? kenapa belum kelihatan selidik Riko."
"Oh... Syalu masih dikamar, lagi di make up." tunjuk bu Rosa.
"Riko boleh temuin Syalu nggak tante? soal nya Riko udah nggak sabar pengen ketemu Syalu."
" Bo...."
"Riko. No sayang, tidak sekarang ya?" sela bu Mar sambil menggoyang-goyangkan jari telunjuk nya ketika bu Rosa ingin menjawab pertanyaan Riko.
Ya bu Mar adalah ibu dari Riko waluyo istri dari pak Darto waluyo, bu Mar merupakan ibu yang berhati lemah lembut. bahkan beliau tidak pernah sekalipun memarahi Riko walau pun Riko sering melakukan kesalahan.
"Oh ya pak Delon nya mana bu Rosa?" tanya pak Darto ke bu Rosa.
"Oh.. itu Dia." Tunjuk bu Rosa ke arah pak Delon yang sudah menuju arah mereka.
Setelah sampai si dekat Besan nya pak Delon segera menyalami pak Darto dan bu Mar.
"Selamat datang besan, maaf Saya tadi tidak langsung menyambut kalian karena saya ada urusan tadi di belakang." jelas pak Delon.
"Tidak apa-apa pak, kami pun baru tiba di sini." Jawab bu Mar.
Sedangkan di kamar nampak Syalu sudah selesai di make up, kini wajahnya kembali cantik dan bersinar. Walau nampak murung namun Syalu berusah tegar dan menerima takdir yang sudah di gariskan untuk nya.
"Wah... mbak Syalu cantik banget ya, ini pasti mas Riko pangling nih liat wajah mbak Syalu. " Puji mbak Rika.
Namun Syalu hanya merespon pujian tersebut dengan senyuman miris, tatapan nya kosong seolah-olah hanya raga yang ada sedang nyawa nya pun sudah melayang. ketika Syalu sibuk dengan fikiran nya sendiri tiba-tiba dia di kejutkan dengan suara mbak Rika.
"Mbak Syalu yang sabar dan kuat ya, semoga pernikahan mbak Syalu langgeng dan bahagia". Doa mbak Rika.
Seketika wajah Syalu kembali mendung dan meneteskan air mata. Lagi-lagi rasa sakit dan sesak muncul begitu saja, ingin rasa nya ia mengakhiri hidup nya saat ini juga.
"Waduh mbak... jangan nangis dong, Saya kan udah capek-capek benerin make up nya."sungut mbak Rika.
"Oh iya.. maaf mbak saya lupa," seringai Syalu.
"Ya udah kita turun ya mbak, kayak nya bentar lagi udah mau mulai acara ijab nya." ajak mbak Rika
Syalu hanya mengangguk pasrah berjalan mengikuti mbak Rika.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Sebutir Debu
Salken dari Menikah Berujung cinta.
2022-04-29
0
Antye Chaca
Ka jangan lupa mampir dan dukung novel aku juga ya 🤗
2022-04-10
0
yosya
emak e sèdèng ... anak wedok semata wayang ... satu satunya .. Di paksa nikah ... nyesel ntar ... semoga gak nangis gerung gerung ... kalo anak wedoknya gak bahagia..
2022-03-29
0