NovelToon NovelToon
Gadis Pejuang Keluarga

Gadis Pejuang Keluarga

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Kehidupan di Kantor
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Hani_Hany

Gadis Desa yang memiliki kakak dan adik, tetapi dia harus berjuang demi keluarganya. Ayahnya yang sudah usia di atas 50 tahun harus dia rawat dan dijaganya karena ibunya telah meninggal dunia. Adiknya harus bersekolah diluar kota sedangkan kakaknya sudah menikah dan memiliki keluarga yang sedang diuji perekonomiannya.
Ikuti terus karya Hani_Hany hanya di noveltoon ♡♡♡

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hani_Hany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 8

"Tidak ada de. Kalau senior baru sudah banyak, tapi masih ada juga yang belum seminar proposal." jawab bu Fitri. Selesai mengedit dia langsung print, dia mintakan paraf pada sekretaris prodi karena berhubung ketua prodi sedang mengajar.

"Bagikan undangan ini buat pembimbing. Sampaikan jika besok lusa jadwal seminar proposalnya." ujar ibu Fitri mengingatkan.

"Siap kak. Terima kasih kak! Permisi." Ucap Hasna keluar ruang prodi menuju ruangan dosen pembimbingnya. Usai membagikan undangan, Hasna belajar di kos.

Kini tiba saatnya Hasna seminar proposal, bukan hanya Ocha yang hadir. Tetapi Hana juga hadir sebagai walinya. "Terima kasih kak, sudah menyempatkan hadir di seminar proposalku." Ucap Hasna.

Hasna tersenyum menanggapi ucapan sang adik. "Sama-sama. Semangat ya Hasna." Jawab Hana memberi motivasi. Seminar proposal pun berjalan dengan lancar.

Usai seminar, melakukan foto bersama. "Cepat diperbaiki ya Hasna supaya bisa segera meneliti sebelum KKN." Ucap Bu Amalia sebagai pembimbing pertamanya.

"Terima kasih bu." Jawab Hasna singkat sambil tersenyum. Dia mengucapkan terima kasih kepada kedua pembimbingnya.

"Hasna Ahmad. Bagus jika saat mengajar nanti sambil meneliti, supaya semua jalan." Saran pak Hilal selaku pembimbing keduanya.

"Insya Allah pak. Terima kasih sarannya." Ucap Hasna ramah. Beruntungnya Hasna dapat kedua pembimbing yang baik dan juga ramah.

Kedua pembimbingnya tersenyum ramah meninggalkan ruangan. Hasna bernafas lega karena proposalnya diterima. Meski ada kritik dan saran yang dia dapatkan.

"Selamat Hasna, kamu hebat de." Ucap Hana bangga terhadap sang adik. "Setelah ini persiapkan dirimu untuk Praktek Pengalaman Lapangan atau PPL." Imbuhnya.

Hasna mengangguk paham. "Aku harus melakukan perbaikan proposal dulu kak." Jawabnya. Hana hanya tersenyum lalu mengangguk. Adiknya sudah besar, dia tahu nama yang terbaik buat dirinya.

"Makasih kak. Kalau gitu aku mau ke kos, kakak mau ikut?" Tanyanya. Hana menggeleng lalu berkata.

"Pulang lah, kakak akan pulang juga. Lain kali saja kakak ke kos mu ya! Kakak masih ada urusan mau ke rumah mertua juga." Tolak Hana lembut.

"Oh ya sudah, aku mau pulang sama Ocha kak." Pamit Hasna lalu pulang bersama Ocha meninggalkan Hana yang masih di kampus.

"Kakak kamu gak ikut ke kos?" Tanya Ocha membantu membawakan sebagian proposal Hasna.

"Gak, kak Hana masih ada urusan." Jawabnya singkat. Dia gak begitu ikut campur urusan kakaknya apalagi orang lain.

"Oh." Ucap Ocha yang hanya ber O ria. Mereka sampai di kos lalu istirahat. Sorenya Hasna mengerjakan perbaikan proposalnya. Untuk masalah makan, dia bisa membelinya yang sudah jadi.

Hari demi hari Hasna lalui dengan tenang, karena memang sikapnya yang tidak pernah menunjukkan jika dia memiliki masalah. Padahal dia juga pusing ketika penelitian membutuhkan data tapi masih kurang.

Masuk pada semester tujuh, Hasna sudah mulai meneliti sekaligus mengajar. "Sayangnya aku mengambil judul tentang menulis proposal. Tapi gak apalah supaya pengetahuan dan pengalamanku banyak." Gumamnya pelan.

Satu semester pun berlalu, dia sudah selesai dengan penelitiannya. Mengajarnya juga berjalan lancar di sekolah, waktunya membuat laporan.

"Kayaknya laporan mengajar harus ku utamakan deh!" Gumamnya lagi saat mandi. Bahkan mandi pun yang dia pikirkan hanya tugas-tugasnya.

"Rumit juga ini laporan, apa Ocha punya contohnya ya?" Batinnya bertanya-tanya. Mereka sedang di dalam kamar berdua, sibuk di depan laptop masing-masing.

"Ocha, kamu punya contoh laporan mengajar?" Tanya Hasna. Dia menengok ke laptop Ocha yang ternyata isinya drama Korea. Hasna hanya geleng kepala!

"Ada, tunggu!" Jawabnya sambil menekan kursor di leptopnya untuk mencari file yang Hasna butuhkan. Jarinya lincah mencari tapi otaknya masih di drama yang dia tonton.

"Ini, ku kirim lewat flashdisk saja okey." Ucapnya tanpa menunggu jawaban Hasna dia langsung mengirimnya. "Ini." Ucap Ocha menyerahkan flashdisknya.

"Makasih Ocha." Ucap Hasna menerimanya lalu dia kirim segera ke dalam leptopnya. Dia akan segera menyelesaikannya hingga tengah malam.

Memang mereka sama-sama membuka laptop tapi tujuannya berbeda. Hasna yang sibuk dengan tugasnya, Ocha justru sibuk dengan adegan romantis.

"Ish, bikin baper." Ucapnya manja. Hasna hanya geleng kepala mendengar gumaman teman kos sekaligus teman kelasnya.

Usai dengan laporannya, Hasna tidur lebih dulu. Keesokan harinya Hasna mengumpulkan hasil laporannya. Dia lanjut ke perpustakaan membaca skripsi.

Hasna melanjutkan mengolah data hasil penelitian skripsinya sebelum berangkat KKN. Usai dengan Bab hasil penelitian, dia bimbingan sambil menunggu jadwal KKN.

Sebelum KKN semua urusan nilai, dan hasil penelitian sudah beres. "Pulang kampung dulu deh." Gumamnya pelan. Hasna mengambil ponselnya untuk menelfon sang ayah.

"[Assalamu'alaikum ayah. Apa kabar?]" Tanya Hasna melalui panggilannya yang telah diangkat oleh ayah Ahmad.

"[Waalaikumsalam nak. Ayah kabar baik, katanya mau KKN. Mau pulang dulu?]" Tanya ayah sudah bisa menebak situasinya.

"[Kok ayah tahu, kan Hasna belum bilang ayah!]" Ujarnya lagi sambil tersenyum.

"[Ayah tahu dari adik kamu Husna. Pulang lah dulu nak jika belum ada ketentuan dari kampus]" ujar sang ayah.

"[Baiklah ayah. Hasna akan pesan mobil, besok Hasna akan pulang]" jawabnya kemudian panggilan terputus karena jelek jaringan.

"[Maaf ayah, jaringan jelek disini]" pesan terkirim agak lambat. Ayah pun tidak mempermasalahkannya. Ayah hanya mendoakan yang terbaik untuk anak-anaknya.

"Akhirnya pulang kampung lagi." Batin Hasna gembira mau kumpul sama ayah dan adiknya.

Perjalanan cukup lama sekitar empat jam yang harus ditempuh. Setibanya di rumah Husna dan ayah sudah menyambut dengan bahagia.

"Ayah, Husna!" Gumam Hasna turun dari mobil memeluk orang tersayangnya. "Hasna rindu." Imbuhnya.

"Aku juga kak." Balas Husna, ayah hanya tersenyum dan menggiring kedua putrinya masuk ke dalam rumah.

"Asyik, kakak tahu aja aku suka oleh-oleh." Gumam Husna pelan. Hasna membawakannya makanan khas kota P. Bukan hanya kesukaan Husna, tetapi juga cemilan kesukaan ayah Ahmad.

Sekitar satu Minggu Hasna di kampung, kini saatnya kembali ke kota P. Hasna pamit dan dibawakan pisang, pepaya, dan jeruk hasil kebun.

"Aku berangkat ya!" Pamit Hasna pada ayah dan sang adik. Mereka mengangguk setuju.

"Hati-hati kak. Kabari jika telah tiba di kota." Ucap Ayah Ahmad. Ayah dan adik melambaikan tangan tanda perpisahan. Mobil pun membawa Hasna ke kota untuk melanjutkan pendidikan.

Setibanya di kota P, Hasna langsung ke kos istirahat karena besok akan ke kampus. Keesokan harinya Hasna ke kampus untuk mengecek persiapan pembekalan KKN selama dua hari.

Hasna sudah menyiapkan segala keperluan saat pembekalan dilakukan. "Sudah siap KKN Hasna?" tanya Ocha.

"Tentu. Tapi tempatnya belum ada informasi dimana!" jawab Hasna. Dia menunggu informasi yang pasti.

"Sudah ada informasi Hasna, coba cek grup. Baru-baru aku membacanya!" ujar Ocha.

Hasna membuka ponselnya dan ternyata memang sudah ada informasi. Ada di kota MU, MI, LU, L, dan LT. Hasna dan Ocha menunggu informasi selanjutnya sambil melakukan pembekalan.

1
Hafizah
semangat update thor
♕⃟ Ƙҽƚυα MT™【﷽】
bagus kok, tulisanmu rapih 😚 teruskan ya biar jadi penulis profesional ☺
♕⃟ Ƙҽƚυα MT™【﷽】: oke 😚
Hani: Aamiin.. terima kasih Ketua /Good/
total 2 replies
♕⃟ Ƙҽƚυα MT™【﷽】
kota apaan nih, coba buat 1 huruf aja kayak kota A, B, atau C. jan buat dua huruf ya 👍
Hani: untuk saat ini tidak ada ketua, terima kasih
♕⃟ Ƙҽƚυα MT™【﷽】: apakah ada lagi yang ingin di tanyakan ☺
total 5 replies
Thoriq murtadho
gak mau tau ya... besok harus update!!! /Determined//Determined//Determined/
Hani: sip. update tiap hari dua bab lah kak insya Allah
total 1 replies
Hafizah
semangat selalu thor
Hafizah
semangat berkarya thor
Hafizah
semoga mbk Maria sadar dan gak bergosip lg
Hafizah
Hasna jg kerja
Hafizah
semangat berkarya thor
Thoriq murtadho
cukup jadi penikmat cerita ini /Smile/

semangat kak hani /Determined//Determined//Determined//Determined/
Hani: Terima kasih kak Thoriq ♡
total 1 replies
Reogkhentir
Wah jangan bilang kalau keinginan ayahnya untuk yang terakhir kali, semoga Hasna tidak menyesali kelak. Lanjutkan kesahnya sungguh bagus sekali sangat menyentuh kalbu
Hani: ikuti terus ya kak sampai tamat /Pray/
total 1 replies
Reogkhentir
Entahlah seperti apa nasib ayahnya, semoga mereka tetap diberikan ketabahan kesabaran serta ikhlas dalam menghadapi semua dan penuh rasa syukur.
Hani: Aamiin. ikuti terus ya kak
total 1 replies
Reogkhentir
Basngsssssat sekali kau istri durhaka, memeras keringat suami demi kepentingan sendiri. Semoga azab segera menghampirimu, kota P itu Pinrang kah🤔
Hani: bukan kak. /Smile/
total 1 replies
Reogkhentir
Ya jelas saja Hasna malas berlama lama dikantor desa lah yang lain pada santai serta gibah semua ji, hanya Hasnah yang sibuk sendiri. Lapor saja ke camat Hasna, kelakuan kades Adi itu sudah berselingkuh dengan staff dikantornya.
Hani: Hasna gak mw ikut campur kak krna itu urusan orang, dia disitu hanya kerja.
total 1 replies
Reogkhentir
Tampa sadar sebenarnya mengerjakan pekerjaan orang orang yang ada dikantor desa itu, sungguh biadab sekali orang orang itu senang sekali memeras keringat orang lain.
Hani: Lama-lama Hasna gak mau disuruh² kak, dia hanya fokus pada pekerjaanya di bendahara. Bahkan Hasna tidak dibuatkan jadwal piket karena dia menolak.
total 1 replies
Reogkhentir
Dari kata kata ketusnya kelihatan sekali masih kerabat dari kades, sok berkuasa serta sombong sekali tingkahnya.
Hani: Hasna : iya kak. Ada salah satu selingkuhan pak Desa disitu, makanya dia bergaya.
total 1 replies
Reogkhentir
Wadah mbak Winda mana mau berkah serta barokah usaha mu lah gaji karyawan tak dibayarkan, hanya diminta jadi pemeras keringat orang saja. Yang sabar Hasnah jalani semua dengan penuh keikhlasan serta penuh syukur semoga kelah kesuksesan mu melebihi mereka
Hani: Hasna ; Aamiin. mksh kk
total 1 replies
Lucy
real banget, di dunia nyata pun banyak yg jalan hidup nya begitu, semangat Thor bikin ceritanya
Hani: Emang aku buatnya yg real kk, mksh dah mampir.
total 1 replies
Reogkhentir
Sudah terima saja jadi bendahara desa tak terlalu sulit itu, dari pada kau tinggal dengan dengan orang yang tak kau senangi bikin sakit hati terus
Hani: Hasna: Iya kak. aku terima tawaran itu. Aku datang ke rumahnya demi ayah kak/Smile/
total 1 replies
Reogkhentir
Kalau mau merebut hatinya ya yang tulus jangan modus, mau cuma sama bapaknya saja guna diperas tenaganya. Mana lagi mulut tukang gibah pula, jika anaknya Ahmad sukses paling minta jatah dengan berbagai alasan.
Hani: Hasna : Bener tuh kak, kenapa jg aku dapat Mak Tiri kek gitu ya! Enak kalau punya Mak Tiri kayak bunda Ashanty
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!