Xiao Ming, seorang ahli pedang terkenal yang disegani oleh semua orang. Dia memandang dunia dengan cara yang sangat naif.
Semua orang mengakui kemampuannya tapi tidak dengan penampilannya, dia memiliki wajah yang terluka akibat pedang sehingga orang orang diam diam takut dengan penampilannya.
Sampai akhirnya, dia akan menikah dengan gadis impiannya. Siapa yang menyangka bahwa gadis yang dicintainya ini mengkhianatinya dan membunuhnya di malam pernikahan demi mengambil kekuatannya.
Dia meninggal dengan penuh penyesalan , untungnya Dewa berbelas kasih kepadanya dan membiarkannya untuk terlahir kembali ke tubuh seorang anak yang tidak berguna.
Akankah Xiao Ming berhasil untuk membalaskan dendam orang yang membunuhnya?
Halo semuanya, bisa mampir ya untuk kelanjutan kisah Xiao Ming! Terimakasih banyak
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 10 - Gangguan Semut
Xiao Ming menatap beberapa puluh koin tembaga yang diberikan oleh kakeknya sebelum dia pergi dan dia memutuskan untuk tidak langsung kembali ke Klan Xiao. Dia akan memberikan beberapa hadiah terlebih dahulu.
Seingatnya, di Kota Yunhe ini, ada beberapa macam toko penting yang dikendalikan oleh Klan Xiao, salah satunya adalah toko artefak yang berharga. Dia mungkin akan mendapatkan hasil yang baik untuk diberikan kepada kakeknya.
Tapi, dengan jumlah uang miliknya ini maka takutnya tidak cukup untuk membeli apapun disana. Hal ini membuatnya berpikir lebih keras, apa yang bisa membuat orang orang di keluarganya bahagia hanya dengan beberapa koin tembaga ini ?
Oh ya, makanan ! Xiao Ming tersenyum manis dan mengikat pedang peraknya di punggung lalu berlari turun gunung dengan gembira.
Dia mengingat bahwa di Kota Yunhe, ada sebuah kedai yang bernama Kedai Yinyue, dikatakan bahwa disana memiliki kue kastanye terbaik berdasarkan dengan ingatan dari Xiao Ming yang asli.
Dia penasaran dengan rasa kue kastanye ini, lagipula dia sudah sangat lama tidak makan makanan yang enak dan layak.
Xiao Ming tidak membutuhkan waktu lama untuk mencapai bagian bawah gunung dengan kekuatannya saat ini, dia berbaur dengan ramainya orang orang di pasar ini.
Lalu menatap Kedai Yinyue dari kejauhan dengan antusias, seharusnya dengan beberapa puluh koin tembaga ini bisa membuatnya makan dengan puas.
Dia masuk ke dalam Kedai Yinyue dan duduk di sebuah kursi dekat jendela, lalu menatap lalu lalang orang orang disini yang sangat ramai.
"Apa yang ingin kamu pesan ?" Tanya pelayan itu menghampirinya.
"Enam kotak kue kastanye, lima dibungkus dan satu dimakan disini sementara aku ingin mie dengan pangsit dua porsi ditambah dengan sepoci teh. " Jawab Xiao Ming.
"Baik, silakan ditunggu Tuan. " Balas pelayan itu lalu berlari ke belakang lagi dengan segera untuk mengerjakan pesanannya.
Xiao Ming menunggu dengan tenang dan sampai akhirnya makanannya datang , makanan itu tampak sangat menggoda dirinya.
Asap yang lembut bagaikan awan ini benar benar membawa harum dari mie pangsit yang dia pesan ini dan ini menaikkan selera makannya.
Bahkan Ming'er yang berada di dekat kakinya juga merasa kelaparan menghirup aroma ini. Orang orang terus menerus melihat Ming'er dengan tatapan antusias.
Bagaimanapun semakin lama, semakin jelas, Ming'er memiliki surai perak yang mempesona. Tentu saja ini adalah pemandangan yang sulit untuk di temukan di tempat lain.
Dia menghabiskan mie pangsit nya dengan cepat bahkan dua piring bukan masalah baginya sembari memasukkan kue kastanye yang lembut dan renyah bersamaan kepada Ming'er.
Jelas bahwa Ming'er ini sudah mengalami beberapa perubahan. Dia tidak hanya makan daging tapi sekarang makan makanan manusia.
Setelah itu, dia minum teh hangat dengan santai sembari mencoba kue kastanye yang terasa meleleh di lidahnya.
Dia baru saja akan makan yang kedua setelah dia mendengar keributan dari belakangnya.
"Tuanku ingin makan disini ! Singkirkan semua orang disini !" Teriak orang di depan pintu.
"Tuan muda, ini adalah tamu juga. Bagaimana jika aku membawa Tuan Muda ke ruangan pribadi ?" Tanya pemilik kedai Yinyue memohon dengan canggung.
"Aku berikan uang kepada kalian dan kalian segera pergi dari sini !" Seru orang itu.
Tiba tiba ada sebuah perak yang dilempar ke mejanya, dia melihat bahwa dia sudah selesai makan juga dan memasukkan potongan terakhir kue kastanye ke bibirnya lalu mengambil perak itu.
Dia membawa Ming'er dan kue kastanye yang dibelinya untuk pergi, sebelum akhirnya dia mendengarkan kata kata lain.
"Tunggu sebentar ! Kamu tidak boleh pergi, serahkan harimau milikmu jika kamu tidak ingin mati. " Ucap orang itu.
Tiba tiba sekelompok orang mengelilingi dirinya, barulah Xiao Ming mengangkat kepalanya untuk melihat siapa sebenarnya yang membuat onar ini.
Itu adalah Zhao Yang, putra dari hakim daerah yang umumnya tidak berani membuat masalah dengan Klan Xiao tapi sekarang dia mendukung Klan Luo jadi putranya bisa semena mena dan telah banyak menindas Xiao Ming yang asli.
Seperti yang dikatakan, musuh selalu bertemu di jalan yang sempit. Kali ini adalah jodoh yang diatur langit sehingga dia bisa bertemu dengan Zhao Yang ini.
"Kamu ingin harimauku ? Aku setuju ! Tapi dengan satu syarat. " Ucap Xiao Ming dengan senyum angkuh.
Dia telah bertambah dewasa dalam dua bulan ini dan banyak perubahan pada dirinya sehingga tidak dikenali oleh Zhao Yang.
"Apa syaratmu ? Tuan muda ini rendah hati, aku akan memberikan apa yang kamu mau !" Teriak Zhao Yang dengan bahagia.
"Aku ingin kepalamu !" Seru Xiao Ming dengan sombong.
"Berani beraninya kamu mengatakan kata kata yang begitu tidak sopan ! Tuan muda sudah berbaik hati kepadamu !" Teriak seorang antek Zhao Yang.
"Ha ha ha, sejak kapan Klan Xiao membutuhkan belas kasihan dari putra hakim daerah kecil sepertimu ?" Tanya Xiao Ming memiringkan kepalanya sedikit dan tersenyum mengejek.
Jelas jelas dia memprovokasi tanpa ragu, ini adalah kemampuan yang sulit untuk ditemukan pada diri orang lain.
"Xiao Ming ?! Bagaimana mungkin kamu berubah begitu banyak ?!" Tanya Zhao Yang dengan tidak percaya.
"Lalu kenapa jika berubah ? Lagipula dia masih sama dengan pecundang yang ditinggal oleh tunangannya. " Ucap seorang antek Zhao Yang.
Xiao Ming hanya tersenyum santai seolah olah tidak tersinggung dengan kata kata antek Zhao Yang. Bagaimanapun itu tidak berbeda dengan gonggongan anjing, maka dia tidak perlu merasa tersinggung dengan itu.
"Melihat dia begitu sombong, tampaknya dia berusaha menyelamatkan beberapa wajah bagi kedua orangtuanya di tanah. Ha ha ha ha, jika aku memiliki anak seperti ini maka aku bunuh diri !" Seru antek Zhao Yang yang lain.
Semua orang tertawa ketika mendengar ini tapi Xiao Ming masih tersenyum dengan tenang dan tiba tiba mengambil sumpit di meja dan melemparnya ke leher orang itu tanpa keraguan.
Sumpit itu menembus leher orang itu dan membuatnya mati di tempat, Xiao Ming masih tidak kehilangan senyumannya.
"Aku tidak terlalu perduli dengan diriku sendiri, tapi seekor anjing sebaiknya memperhatikan tingkatan mereka sendiri. " Ucap Xiao Ming dengan sinis.
"Beraninya kamu membunuh orang orang ku ! Xiao Ming, keluarga Xiao sudah terpuruk dan tidak akan bisa maju lagi ! Jangan harap bahwa orang akan memperlakukan mu seperti dulu !" Teriak Zhao Yang sembari memberikan perintah kepada antek anteknya untuk menyerang Xiao Ming.
Xiao Ming memejamkan matanya dan berdiri dengan tegap, sampai akhirnya pedang itu seinci lagi dari jantungnya, dia menghindar dengan tenang dan mengambil pedang peraknya.
Dia mengayunkan pedangnya dengan gerakan yang cepat dan lugas, satu persatu antek antek Zhao Yang jatuh ke tanah karena sejak awal, mereka tidak berada di tingkat yang sama.
Xiao Ming bahkan meladeni mereka dengan malas malasan dan seperti sedang bermain main dengan sekelompok anak laki laki.
...----------------...
Jangan lupa like, komen, share dan vote ya 😊
Halo semuanya, author ada challenge baru nih !
Yaitu, kalau likenya mencapai 200 maka author akan triple up !