PANGERAN NAGA XUAN 2 | PERTARUNGAN PARA DEWA

"Yang mulia, Feng Yan telah gugur!" ujar salah satu tetua di faksi dewa air.

"ya, aku tahu itu. Sepertinya kabar tentang pangeran naga itu benar adanya" jawab dewa air Yan luo.

Ia duduk di singgasananya, memasang raut wajah yang sangat kesal, mencengkram pakaiannya sendiri.

"Kirimkan pasukan bantuan, jangan sampai sesuatu terjadi kepada Yan Shi." ucap dewa air Yan Luo memberikan perintah.

"baik yang mulia" jawabnya.

Di puncak gunung Nirwana, Yao Yao kini sedang berada di dalam gua hitam. Dimana gua itu adalah gua tempat Xiao Xuan mendapatkan pedang cahaya api matahari nya, dan saat ini tempat itu dijadikan sebagai markas utama para struktur kekuatan tertinggi praktisi wilayah timur.

Sedangkan para praktisi tingkat rendah atau disebut juga sebagai pasukan wilayah timur dan para manusia biasa, mereka mendirikan kemahnya masing-masing di area puncak gunung nirwana.

Xiao Xuan berjalan memasuki gua hitam. Namun, gua itu saat ini telah terurus dengan baik. Lin Zhi menetapkan obor api di setiap dinding bebatuan, sebagai pencahayaan utama didalam gua.

Jubah hitam dengan aksesoris berwarna kuning emas nya itu menyapu tanah, ia berjalan dengan kedua tangan yang berada di punggung nya.

"yao'er, bagaimana kondisimu saat ini?" tanya Xiao Xuan kepada Yao Yao.

"sangat baik kak, hanya butuh beberapa hari lagi saja agar aku benar-benar memulihkan kekuatanku!" jawab Yao Yao dengan nada nya yang sangat lembut.

"hmmmm... Baguslah kalau begitu. oh ya, dimana Xuan Yuki? Aku tidak melihatnya seharian ini!" tanya Xiao Xuan.

"hmmm.... Setahuku, ia berkata bahwa ia akan membantu ayahnya dan para pasukan yang tengah membuat formasi pertahanan di sekeliling gunung nirwana ini. Menurutku itu sangat bagus, Xuan yuki telah mencapai tahap martial God, dengan bantuannya, formasi yang diciptakan pun akan semakin kuat." ucap Yao Yao.

Lapor.......... Teriak seorang praktisi yang berlari dengan tergesa-gesa ke dalam gua hitam.

Xiao Xuan pun terkejut, ia membalikan tubuhnya dan melihat seorang laki-laki muda berlari kearahnya.

"ada apa ini?" tanya Xiao Xuan dengan sangat serius.

Yao Yao yang sedang duduk bermeditasi pun seketika bangkit, berdiri dengan sangat panik.

"ijin yang mulia, nona Lin Zhi pergi menuju desa rubah di perbatasan wilayah selatan dengan wilayah timur, dikabarkan bahwa desa rubah saat ini telah hancur, ribuan praktisi alam dewa menghancurkannya dan saat ini sedang menuju ke wilayah timur, dan dikabarkan bahwa tujuan mereka adalah kota Yan!" ucap laki-laki itu dengan nafas yang tersengal-sengal.

"benarkah? Dari mana kamu mengetahui informasi ini?" tanya Xiao Xuan dengan sangat terkejut.

Namun, tiba-tiba Xuan Yuki datang membawa tubuh Lin Zhi di pundaknya. Lin Zhi saat ini tidak sadarkan diri.

"yu'er! Apa yang terjadi dengan Lin Zhi?" tanya Xiao Xuan dengan sangat kaget ketika ia melihat Lin Zhi yang jatuh pingsan.

"tidak kak, Lin Zhi baik-baik saja. Namun ia memaksa untuk pergi menuju desa rubah, sikapnya kurasa terlalu gegabah, aku sudah mencoba melarangnya dengan baik-baik, namun ia tetap memaksa, jadi aku dengan terpaksa membuatnya tidak sadarkan diri." ujar Xuan Yuki.

"hmmmm.... Sepertinya kekacauan di desa rubah tidaklah sederhana, dan jika memang rute berikutnya yang mereka tuju adalah kota Yan, seharusnya mereka akan bertemu dengan tuan muda Luo Zheng berserta pasukannya" ucap Xiao Xuan sembari memegangi dagunya.

"Luo Zheng bukanlah orang yang lemah, bahkan aku sendiri tidak dapat mengalahkannya. Sebaiknya kita tunggu kabar berikutnya dari Luo Zheng" ucap Yao Yao.

"kamu benar Yao'er, biar bagaimanapun, Luo Zheng adalah keturunan keluarga kuno Luo, seharusnya dia mempunyai beberapa keterampilan tempur unik sebagai jurus pamungkasnya" ujar Xiao Xuan sembari berjalan lalu duduk di kursi batu.

"Sepertinya, kita akan benar-benar menghadapi kekacauan besar, kita harus benar-benar bersiap, mempersiapkan segalanya untuk melawan invasi praktisi alam dewa ini" ujar Xuan Yuki dengan sangat serius.

"faksi dewa air.... Hmmmm.... Selama ini, merekalah yang datang ke alam manusia, namun apa sebenarnya tujuan mereka? Kenapa mereka ingin menaklukan alam manusia?" ujar Xiao Xuan dengan sangat bertanya-tanya.

"aku rasa, ada sesuatu yang tidak kita ketahui tentang alam manusia ini! Selama ini, kita hanya tahu sejarah kelam alam manusia dengan alam dewa, dan semenjak itu ras naga lah yang selalu berdiri di barisan paling depan untuk melawan mereka. Namun, kejatuhan ras naga membuat alam manusia sangat lemah, kekuatan kita hanya mengandalkan keluarga kuno saja." ucap Yao Yao.

"hmmm... Ternyata masih banyak sekali yang tidak aku ketahui! Namun, ras naga tidaklah hilang, aku sebagai pewaris pangeran naga akan berjuang dengan sekuat tenaga, walaupun aku harus mengorbankan nyawaku sendiri." ucap Xiao Xuan dengan sangat tegas.

.

.

Sedangkan di Padang rumput, pertempuran antara Luo Zheng dengan praktisi alam dewa berlangsung sangat hebat.

Namun, terlihat Yan Shi masih juga belum bergerak, ia hanya menyaksikan jalannya pertempuran dari atas dek kapal.

Sedangkan Luo Zheng, berjuang bersama seluruh pasukan gabungan untuk menahan invasi praktisi alam dewa yang di pimpin oleh Yan Shi.

Padang rumput yang hijau itu seketika berubah menjadi lautan darah yang terbakar hangus oleh api yang menyala dimana-mana.

Tidak ada lagi rumput yang hijau, semuanya hanyalah api, kerap kali jurus-jurus yang di keluarkan oleh kedua belah pihak dengan element air nya, membuat api itu padam. Namun asap tebal mulai menyelimuti seluruh area disekitar.

Luo Zheng, mengeluarkan jurus sapuan anginnya, membuat asap tebal itu terhempas, menghilang menjauh dari Medan pertempuran.

Hanya saja, api terus menyala dan semakin besar. korban di kedua belah pihak pun tidak terhitung jumlahnya, namun praktisi gabungan keluarga Yao, keluarga Luo, dan praktisi dataran tengah itu mengalami kerugian yang sangat besar.

Dari tiga ribu jumlah pasukan, kini yang tersisa hanyalah sepertiga nya saja. Bahkan, Xu Yue yang merupakan praktisi terkuat di dataran tengah pun telah tumbang, terbunuh oleh salah satu praktisi tahap demigod bintang 5.

Xu Yue yang hanya merupakan praktisi tahap nescent soul, jelas tidak dapat bertahan ketika menghadapi kekuatan mutlak seorang praktisi tahap demigod.

Kematian Xu Yue membuat Luo Zheng sangat terpukul, ini adalah awal dari kekalahan pasukan Luo Zheng. Melihat pasukan praktisi alam dewa yang masih bertahan dalam jumlah yang sangat banyak.

Luo Zheng pun berencana untuk menarik mundur pasukannya.

Namun, sinyal darurat yang dikirimkan oleh salah satu keluarga Yao itu telah diterima oleh Yao Gang, kepala keluarga Yao.

Begitu juga dengan Yao Yao, melihat token giok keluarga Yao mengeluarkan cahaya keemasan berulang kali, ia pun menyadari bahwa sesuatu yang besar sedang terjadi pada keluarga Yao.

Menggunakan token giok nya, Yao Yao mencoba melihat segala sesuatu yang sedang terjadi. Yao Yao melihat kekalahan di Medan tempur Padang rumput hijau.

"Luo Zheng akan kalah!" ucap Yao Yao dengan nada yang sangat terkejut. Raut wajahnya begitu tercengang, ia mengepalkan tinjunya dengan sangat keras.

"yang mulia Xiao Xuan, biarkan aku membawa beberapa pasukan dari puncak gunung nirwana untuk membantu para pejuang di Padang rumput hijau!" ucap Xian Ni Qiu sembari membungkukkan tubuhnya.

"hmmm... Baiklah, bawalah beberapa elit pasukan untuk membantu Luo Zheng, jika sesuatu yang tidak baik terjadi, segera berikan sinyal kepadaku, bawalah token giok naga emas ini" ucap Xiao Xuan, lalu ia pun memberikan sebuah token giok dengan kepala naga emas di bagian depannya.

"terimakasih yang mulia, kalau begitu aku berangkat!" ucap Xian Ni Qiu kembali membungkukkan badannya.

Xiao Xuan pun tersenyum, namun didalam hatinya ia jelas menyadari bahwa Xian Ni Qiu hanyalah seorang praktisi nescent soul puncak. Perjalanannya kali ini akan sangat berbahaya.

"sayangku, aku akan menyiapkan pasukan dari keluarga Xuan, dan aku akan memberitahu ayahku agar menyiapkan beberapa dewan tetua dan elite pasukan keluarga Xuan, jika memang itu dibutuhkan dalam pertarungan kali ini" ucap Xuan Yuki.

"baiklah Yu'er, namun tanpa perintahku, jangan pernah berpikir untuk berinisiatif menuju Medan pertempuran!" ucap tegas Xiao Xuan.

menghela nafas.

"aishhh.... Baiklah, baiklah, aku mengerti!" ucap Xuan Yuki sembari melambaikan tangannya. Ia pun pergi untuk menyiapkan pasukan keluarga Xuan.