NovelToon NovelToon
Pewaris Asli

Pewaris Asli

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Tamat / Perjodohan / Balas Dendam / Chicklit
Popularitas:250.4k
Nilai: 5
Nama Author: Annadrie

Naiki, seorang gadis cantik, cerdas, tegas, dan berani, namun berhati dingin. Ia dan Rhean kakaknya, menderita suatu gangguan mental akibat kekejaman ayah kandung mereka dimasa lalu. Penyiksaan fisik dan batin mereka dapatkan. Ketika penderitaan mereka berakhir, kebersamaan dengan ibu mereka pun ikut berakhir.

Dua puluh tahun kemudian Naiki kembali. Dengan status dan kemampuan bertarungnya yang luar biasa, Naiki ingin merebut kembali perusahaan ibunya yang dirampas paksa. Tidak ada kata ampun di kamusnya. Semua orang jahat, harus merasakan penderitaan yang pernah ia rasakan.

Namun, saat ia akan memulai misinya, ia dijodohkan dengan seorang pria tampan pemilik perusahaan besar yang tidak sengaja ditolongnya.

"Kau tenang saja, aku akan meminta kakek untuk menjadikanku milikmu secepatnya."

Kalimat pria itu seakan menghipnotis Naiki dan membuat hatinya meleleh. Apakah misinya akan berjalan sesuai rencana walaupun ia sudah menikah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annadrie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17 Kharismatik

Pagi menjelang, hari ini Naiki bekerja di Brata Corp seperti biasanya. Dokumen kerjasama Brata Corp yang diajukan kepada Caraka Corp juga belum Naiki baca sepenuhnya. Ia masih memikirkan bagaimana caranya menjerat Brata melalui kerjasama tersebut.

Naiki melangkahkan kaki dengan santai menuju ruang Department Pemasaran. Manik matanya menangkap sosok Sisi dari kejauhan. Ia terlihat terpojok di antara lima orang wanita. Salah satunya adalah Helen. Naiki memicingkan matanya.

Sungguh pagi yang menguras emosi, batin Naiki yang bergegas menuju Sisi. Ingin rasanya Naiki menarik satu per satu wanita-wanita yang memojokkan Sisi saat itu. Namun, Naiki tidak ingin mendapatkan masalah lain setelah menyentuh mereka berlima. Naiki berhenti tepat di belakang kelima wanita tadi. Sisi yang sudah terpojok di antara mesin fotokopi dan lemari arsip menoleh ke arah Naiki. Sorot matanya terlihat takut namun juga terlihat memelas, meminta pertolongan Naiki.

"Apa kau sudah tidak menyayangi dirimu sendiri, Helen?" Ucap Naiki dingin. Matanya terlihat sangat tajam.

Karyawan-karyawan lain yang baru tiba di kantor pun mulai mendekat. Mereka penasaran apa yang sedang terjadi. Termasuk Justin, teman seangkatan Naiki dan Sisi di Brata Corp. Justin hanya memerhatikan wanita-wanita tersebut dari meja kerjanya yang letaknya tidak jauh.

Helen menoleh ke belakang. Ia sudah hafal dengan suara Naiki. Suara dengan intonasi yang berbeda dengan kebanyakan karyawan biasa. Suara yang memiliki aura yang sulit dijelaskan. Sebuah suara yang seolah-olah dapat membuat orang yang mendengar perkataannya menjadi tunduk padanya.

"A-aku hanya bermain-main sebentar saja." Sahut Helen gagap. Ia terlihat cemas. Entah mengapa, tubuhnya langsung lemas ketika mendapati sosok Naiki sudah berdiri di belakangnya.

"Enyahlah, j4l4ng!" Ucap Naiki pelan.

Helen terbelalak, begitupun dengan keempat temannya. Mereka langsung bubar dan kembali ke meja kerja masing-masing. Melihat kejadian itu, Justin semakin tertarik dengan Naiki. "Kenapa wanita ini begitu kharismatik ya?" Batin Justin penasaran.

Melihat kelima wanita di depannya sudah pergi, Naiki lalu berjalan mendekati Sisi. Sisi terlihat gemetar, namun matanya tampak berbinar. "Kalau dia pria, mungkin aku sudah jatuh hati padanya, Tuhan." Gumam Sisi.

"Apa yang kau pikirkan, Bocah?" Ledek Naiki kemudian. Ia heran dengan ekspresi di wajah Sisi. Terlihat cemas dan kagum secara bersamaan. Sungguh aneh pikir Naiki sambil menggelengkan kepalanya lalu berjalan menuju meja kerjanya. Sisi pun mengikutinya dari belakang dengan setengah berlari.

Tubuh Sisi lebih mungil daripada Naiki. Ia juga lebih muda tiga tahun dari Naiki. Sisi benar-benar tipe wanita yang manis dengan postur tubuh mungil. Sangat menggemaskan menurut Naiki. Sisi sebenarnya adalah wanita yang cantik, namun banyak yang tidak menyadarinya. Ia selalu berpenampilan biasa saja, riasan tipis di wajah, dan kacamata yang selalu melekat di wajahnya.

"Apakah Panjul sudah menjelaskan semuanya padamu?" Tanya Naiki saat Sisi sudah duduk di kursi sebelahnya. Sisi mengangguk.

"Termasuk kekuranganku?" Tanya Naiki lagi. Sisi kembali mengangguk.

"Kata Kak Ivan, itu yang penting. Karena aku akan selalu bersamamu." Ucap Sisi. Naiki mengernyitkan dahinya.

"Kakak? Pppffft...hahahah." Naiki tertawa mendengar Sisi memanggil Ivan dengan sebutan kakak. Sisi menggaruk kepalanya bingung.

"Sejak kapan kau memanggilnya kakak?"

"Sejak....tadi malam." Sahut Sisi polos.

Naiki kembali tertawa mendengar perkataan Sisi. Itu berarti sejak berkenalan, Sisi langsung memanggil Ivan dengan sapaan Kakak.

"Yasudah, jangan lupa mengecek emailmu dengan rutin. Pastikan tidak ada dokumen penting yang terlewat, terlebih lagi itu dari Panjul. Kalau ada hal penting, segera sampaikan padaku." Lirih Naiki. Sisi pun mengangguk paham.

Mereka berdua pun mulai bekerja. Hingga akhirnya jam makan siang pun tiba. Justin jalan mendekati Naiki dan Sisi.

"Hai, Naiki, Sisi. Makan siang yuk!" Sapa Justin.

Naiki bergeming. Matanya tetap tertuju ke monitor komputer. Naiki tahu ada Justin di sampingnya, namun Naiki enggan menyambut ajakan Justin barusan. Sisi yang tahu bahwa nonanya tidak menyukai itu, langsung saja mengambil alih untuk menjawab.

"Maaf Justin, kami masih ada kerjaan yang belum selesai. Nanti kami menyusul." Tolak Sisi halus. Justin kemudian tersenyum.

"Ok baiklah."

Sepeninggal Justin, Naiki kemudian mematikan komputernya. Ia lalu menoleh ke arah Sisi.

"Ayo kita makan siang Sisi." Ucap Naiki lalu berdiri dan beranjak dari meja kerjanya menuju kantin.

Sisi dengan setia mengikuti Naiki. Ia berusaha menyelaraskan langkahnya dengan Naiki. Terkadang karena langkah kakinya yang pendek, ia sampai tertinggal beberapa meter dari Naiki.

Naiki dan Sisi lalu mengambil jatah makan siang mereka dan duduk di meja yang terlihat sepi. Mereka lalu menghabiskan makan siang dengan tenang.

"Apakah Panjul juga memberitahumu tentang acara akhir pekan ini?" Tanya Naiki tiba-tiba. Sisi yang sedang menunduk langsung mengangkat kepalanya menatap Naiki. Sisi menggeleng.

"Astagaaaa Panjul melewatkannya. Padahal biasanya ia orang yang sangat detail." Naiki mengetuk-ngetukkan jarinya ke atas meja kantin.

"Kalau boleh tahu, acara apa Nai?" Tanya Sisi berbisik.

"Pernikahanku." Jawab Naiki cuek. Ia lalu memainkan sedotan di gelas jusnya. Sisi kaget.

"APAAA???"

Sisi tiba-tiba membesarkan volume suaranya. Ia benar-benar kaget. "Seorang CEO perusahaan besar, menikah minggu ini tapi tidak ada satu pun beritanya di media? Apa ini nyata?" Sisi terus bergumam. Tanpa ia sadari, Naiki sudah mengibas-ngibaskan tangan di depan wajahnya.

"Sisiiiii...." Panggil Naiki dengan penuh penekanan.

"Eh eh iya Nai. Maaf. Haduh, aku kaget." Ucap Sisi kikuk.

"Kaget atau patah hati? Hahaha..." Ledek Naiki sambil terkekeh. Sisi langsung tertunduk malu.

"Kau akan hadir di acara itu. Bersyukurlah." Ucap Naiki dengan tatapan meledek Sisi. "Kami hanya mengundang keluarga dekat. Karna identitasku sendiri belum bisa terpublikasi. Maka dari itu, tidak ada kabar di media mana pun." Jelas Naiki.

"Kalau boleh tahu, siapa calon suamimu Nai?" Sisi terlihat sangat penasaran. Ia berpikir pasti calon suami Naiki bukanlah orang biasa. Dia pasti keturunan konglomerat. Pikirannya mulai traveling ke mana-mana.

Naiki tersenyum tipis mendengar pertanyaan Sisi. "Kau akan segera tahu nanti." Ucapnya sambil tersenyum.

Di ruangan Direktur Utama Brata Corp, tampak Brata sedang berjalan mondar-mandir di dalam ruangan. Ia terlihat cemas karena mendapat kabar bahwa ketiga pria yang dikirimnya tadi malam menghilang tanpa jejak.

"Bagaimana mungkin mereka bisa menghilang? Yang mereka buntuti hanya seorang gadis, dan menurut informasi, dia tidak memiliki pengawal." Ujar Brata kepada Steffanie.

"Apa mereka membawa kabur uangku tanpa melaksanakan tugas?" Brata menjadi emosi. Kepalanya sakit memikirkan rencananya yang selalu gagal belakangan ini. Ia sudah menghabiskan banyak uang demi menggapai tujuannya. Namun, ternyata sia-sia.

"Kenapa kau diam saja Steffanie? Kau mau perusahaan ini bangkrut dengan cepat?" Bentak Brata. "Belum lagi anakmu Si Sonya. Selalu saja membuat masalah. Menerima karyawan baru di saat genting seperti ini. Benar-benar tidak becus." Brata terus saja mengomel.

Steffanie menutup mulut rapat. Ia bingung harus berkomentar apa. Semua perkataannya pasti salah apabila kakaknya itu sedang emosi.

"Kak, bukankah pengajuan kita ke Caraka Corp belum ditolak mereka? Jadi masih ada kesempatan Kak." Ujar Steffanie kemudian.

Brata menghentikan langkahnya. Ia berpikir sejenak. "Benar kata Steffanie. Bagaimanapun caranya aku harus mendapatkan Caraka Corp." Batin Brata.

Brata kembali tenang. Ia lalu duduk di kursi putarnya. "Kita harus menunggu kabar dari Caraka Corp, setidaknya selama satu minggu ini. Bila tidak ada kejelasan atau bahkan ditolak, kita harus menyusun rencana lain Fanie." Ucap Brata kemudian.

Steffanie mengangguk setuju. Ia kemudian pamit untuk kembali ke ruangannya.

************

Terus dukung author ya guys... thanks

1
Aseyrah Butik
Luar biasa
Adlina Utami Bratasurya
Kecewa
Adlina Utami Bratasurya
Buruk
Centaur Archer
Kecewa
Elfriana Nasa Anarwan
baru baca dan aq tertarik😘
Annadrie: makasih yaa... 💙💙💙💙🥰🥰
total 1 replies
Vanda Saderyana
bagus ceritanya,kok sedikit yg like.....
Vanda Saderyana
keren ceritanya.....
Annadrie: makasih yaa... udah baca 💙💙💙
total 1 replies
Annadrie
pura pura hiatus 🤣🤣🤣
bocah ababil
ke mana aja kak otor? aku kangen lho 😂
Nafa Irha
kereeeeen 😁
Annadrie: makasih yaa... 💙💙💙💙💙🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
akufanskamu
ngadi ngadi nih kak otor. kenapa tamat sih? tambah 100 chp lagi dong
Annadrie: hahah...aku lanjut di bonchap aja yaa...
total 1 replies
Maryani
lhaaaaa, kok dah tamat
Annadrie: sisanya aku jadiin bonchap aja kak. biar gk keburu deadline🤭
total 1 replies
kuroko
banyakin bonchap nya yaa thor
Annadrie: iyaaa iyaaa...
total 1 replies
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
si brata ini tokoh antagonis yg jauh lebih kejam dari tokoh2 antagonis di mafia🤭🤭
Mr.Iz
satu tumbang
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
wah..berarti emng di awal RATU IBLISNYA si nenek stepeni🤔🤔
kuroko
srius hampir tamat?
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
stepeni ending nya masukin ke kandang buaya/kandang macan aja...biar seru😈😈😈
Annadrie: hahahaha 😂😂😂😂😂
total 1 replies
Annadrie
hai Guys... bagi yg trlanjur baca, tapi baru batas kalimat "Mereka disambut oleh Mike dan diantar menuju ruang penyekapan Steffanie." tolong dibaca ulang yaa.. karena ada masalah jaringan. jadi ada bagian yang terpotong. Makasih yaa 💙💙💙💙💙
bocah ababil: ok kaaakk...
total 1 replies
Mr.Iz
first
Annadrie: 😄😄😄😄😄😄
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!