Li Shen, murid berusia 17 tahun dari Sekte Naga Langit, hidup dengan dantian yang rusak, membuatnya kesulitan berkultivasi. Meski memiliki tekad yang besar, dia terus menjadi sasaran bully di sekte karena kelemahannya. Suatu hari, , Li Shen malah diusir karena dianggap tidak berguna. Terbuang dan sendirian, dia harus bertahan hidup di dunia yang keras, mencari cara untuk menyembuhkan dantian-nya dan membuktikan bahwa ia lebih dari sekadar seorang yang terbuang. Bisakah Li Shen bangkit dari keterpurukan dan menemukan jalan menuju kekuatan yang sebenarnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANTE-KUN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chp 14
Di dalam ruang utama rumah alkemis itu, Wu Feng mempersilakan Li Shen duduk di sebuah kursi kayu sederhana. Ruangan itu dipenuhi aroma rempah-rempah dan bahan herbal yang kuat, sementara rak-rak di sekelilingnya penuh dengan botol kaca berisi cairan dan serbuk aneh.
Wu Feng, pria tua berambut putih dengan mata tajam, memandang Li Shen dengan sorotan penasaran. "Sebelum aku membuat pil yang kau minta, aku perlu memahami energi spiritual yang ada dalam tubuhmu. Ini untuk memastikan bahwa pil tersebut cocok dan tidak menimbulkan efek samping."
Li Shen mengangguk pelan. "Baiklah, lakukan apa yang perlu dilakukan."
Wu Feng mendekat, mengulurkan tangannya. "Berikan tanganmu."
Li Shen menempatkan tangannya ke tangan Wu Feng, dan alkemis itu mulai memusatkan energinya. Sebuah cahaya hijau samar memancar dari telapak tangan Wu Feng saat ia memasukkan sedikit energi spiritualnya ke tubuh Li Shen untuk mengamati kondisi dalamnya.
Namun, sesaat setelah energi Wu Feng memasuki tubuh Li Shen, mata alkemis itu melebar. Ia menarik napas tajam, wajahnya menunjukkan keterkejutan yang luar biasa.
"Ini...!" Wu Feng terdiam beberapa saat, lalu menatap Li Shen dengan penuh keheranan. "Kekuatan dalam tubuhmu... ini bukan kekuatan biasa. Ada sesuatu yang luar biasa besar bersemayam di dalam dantianmu. Energi ini... kuno, murni, dan penuh kehancuran sekaligus ketenangan."
Li Shen tersenyum tipis. "Jadi kau bisa merasakannya?"
Wu Feng mengangguk dengan serius. "Aku tidak yakin sepenuhnya, tapi kekuatan ini terasa seperti... warisan dari entitas yang sangat kuat. Mungkin naga, atau sesuatu yang setara dengannya. Tidak heran kau bisa mencapai ranah ini di usia semuda ini. Jika aku tidak tahu lebih baik, aku akan mengatakan kau adalah seorang yang dipilih oleh langit."
Li Shen tidak langsung menjawab, hanya menatap Wu Feng dengan tatapan tenang.
Wu Feng melanjutkan, suaranya lebih lembut, hampir seperti berbicara pada dirinya sendiri. "Dengan kekuatan seperti ini, pil peningkatan energi bukanlah sesuatu yang biasa bagimu. Tubuhmu memiliki kapasitas untuk menyerap energi yang jauh lebih besar daripada kultivator biasa. Tapi ini juga berbahaya. Jika kau tidak mengendalikan kekuatanmu dengan baik, kau bisa menghancurkan tubuhmu sendiri."
Li Shen akhirnya bersuara, nadanya tegas. "Aku telah bertahan sejauh ini. Aku akan terus mengendalikan kekuatan ini, apapun risikonya. Buatkan pil yang kubutuhkan, Tuan. Aku butuh kekuatan lebih untuk melangkah ke tahap berikutnya."
Wu Feng memandang Li Shen dengan tatapan dalam, seolah mencoba membaca niat tersembunyinya. Setelah beberapa saat, ia mengangguk. "Baiklah. Aku akan membuatkan pil yang kau butuhkan. Tapi sebagai gantinya, aku ingin kau berhati-hati. Kekuatan seperti ini tidak hanya memberimu peluang besar, tapi juga membawa bahaya yang setara."
Li Shen tersenyum kecil, menatap Wu Feng dengan keyakinan yang tidak tergoyahkan. "Bahaya adalah bagian dari perjalanan ini. Aku sudah siap."
Di malam pertama setelah pertemuan mereka, Wu Feng sedang duduk di depan meja kayu kecil di ruang utama, memeriksa beberapa bahan herbal di bawah cahaya lentera. Li Shen duduk di seberangnya, memandang kakek tua itu dengan rasa penasaran.
"Kakek Wu, aku menyadari kita belum benar-benar saling mengenal. Namaku Li Shen, aku seorang pengembara yang tengah mencari cara untuk meningkatkan kekuatanku. Dari mana asal Kakek Wu, kalau boleh aku tahu?" tanya Li Shen dengan nada hormat.
Wu Feng tersenyum kecil tanpa mengalihkan pandangannya dari herbal yang dipegangnya. "Kau ingin tahu tentangku, anak muda? Aku hanyalah seorang alkemis tua yang sudah bosan dengan kehidupan duniawi. Dulu aku pernah melayani sekte besar, tapi aku memilih untuk hidup mandiri di sini, jauh dari intrik dan perebutan kekuasaan."
Li Shen mengangguk, menghormati pilihan Wu Feng. "Hidup mandiri seperti ini pasti tenang. Tapi tidak semua orang bisa bertahan tanpa dukungan sekte atau klan. Apa yang membuat Kakek Wu memilih jalan ini?"
Wu Feng meletakkan herbalnya di meja dan menatap Li Shen dengan tatapan penuh pengalaman. "Kekuasaan, kemuliaan, dan kekuatan adalah ilusi yang membawa kehancuran jika tidak digunakan dengan bijak. Aku sudah melihat cukup banyak darah tumpah demi ambisi yang sia-sia. Aku memilih untuk menjaga seni alkimia demi kebaikan, bukan kehancuran."
Li Shen terdiam sesaat, merenungkan kata-kata itu. "Kakek Wu memiliki pandangan yang bijaksana. Aku sendiri masih dalam perjalanan untuk menemukan jalanku. Aku pernah merasakan bagaimana ambisi bisa menghancurkan sesuatu yang penting. Tapi aku juga tahu bahwa kekuatan diperlukan untuk melindungi diri dan orang lain."
Wu Feng mengangguk pelan. "Itu benar. Kekuatan bukanlah hal yang buruk. Yang buruk adalah bagaimana kau menggunakannya. Dari energi yang kau miliki, aku bisa melihat kau telah melalui banyak hal berat di usiamu yang masih muda."
Li Shen tersenyum tipis. "Perjalanan ini memang tidak mudah, Kakek Wu. Tapi aku percaya bahwa setiap langkah yang kuambil akan membawaku lebih dekat pada tujuan yang sebenarnya."
Wu Feng tertawa kecil, suara tawanya lembut dan penuh kehangatan. "Kau anak yang menarik, Li Shen. Kau mengingatkanku pada seseorang dari masa laluku, seseorang yang penuh semangat dan tekad seperti dirimu."
Li Shen menatap Wu Feng dengan penasaran. "Siapa orang itu, Kakek Wu?"
Namun Wu Feng hanya tersenyum misterius dan menggeleng. "Itu cerita untuk lain waktu, Nak. Sekarang kau harus beristirahat. Masih ada tiga hari sebelum pil itu selesai. Gunakan waktu ini dengan baik untuk memulihkan dirimu."
Li Shen berdiri dan membungkuk sedikit sebagai tanda hormat. "Terima kasih, Kakek Wu, atas keramahan dan kebijaksanaannya. Aku tidak akan menyia-nyiakan waktu ini."
Wu Feng hanya mengangguk, kembali fokus pada herbalnya, sementara Li Shen berjalan menuju kamar sederhana yang telah disiapkan untuknya. Malam itu, ia merasa ada kedamaian aneh yang muncul di tengah perjalanan hidupnya yang penuh gejolak.
---------
Tiga hari berlalu dengan cepat. Pagi itu, Li Shen duduk di ruang utama rumah Wu Feng. Di hadapannya, sang alkemis tua datang membawa kotak kecil dari kayu, membuka tutupnya perlahan, memperlihatkan pil berwarna biru kehijauan yang memancarkan cahaya lembut.
Wu Feng meletakkan kotak itu di atas meja dan memandang Li Shen dengan senyum puas. "Pil ini telah selesai, Li Shen. Aku menyebutnya Pil Inti Langit. Membuatnya tidak mudah, dan membutuhkan bahan-bahan langka."
Li Shen menatap pil itu dengan penuh rasa ingin tahu. "Bahan-bahan langka? Bolehkah aku tahu apa saja yang Kakek gunakan?"
Wu Feng mengangguk pelan. "Tentu saja. Untuk membuat pil ini, aku menggunakan inti energi dari Beast Spirit Tingkat Tinggi, salah satu bahan yang paling sulit didapatkan. Selain itu, ada akar Heavenly Star Grass, yang hanya tumbuh di puncak pegunungan yang disinari cahaya bintang. Aku juga menambahkan serbuk Jade Crystal Flower, bunga yang mampu menyerap energi spiritual murni dari udara."
Li Shen mengerutkan kening, terkejut mendengar bahan-bahan itu. "Semua itu terdengar sangat berharga. Apa yang membuat pil ini begitu istimewa, Kakek Wu?"
Wu Feng tersenyum tipis dan menjelaskan lebih lanjut. "Pil ini dirancang untuk mempercepat aliran energi dalam tubuhmu, memurnikan energi inti, dan memperkuat fondasi kultivasi. Dengan kata lain, pil ini akan membantumu melampaui batas tubuhmu sendiri, mendekatkanmu ke tahap puncak Ranah Kondensasi Inti."
Li Shen menatap pil itu dengan tatapan serius. "Tapi pil ini tampaknya mengandung energi yang sangat besar. Apakah ada risiko jika aku menggunakannya?"
Wu Feng mengangguk, wajahnya berubah serius. "Tentu saja, risiko selalu ada. Jika tubuhmu tidak cukup kuat untuk menahan ledakan energi yang dilepaskan, maka kau bisa menderita cedera parah, atau bahkan kehilangan kemampuan kultivasi selamanya. Tapi dari yang kulihat selama aku memeriksa energimu, kau memiliki fondasi yang luar biasa. Kau hanya perlu fokus dan mengendalikan energi itu dengan hati-hati."
Li Shen menarik napas dalam-dalam, mencoba menyerap informasi tersebut. "Aku mengerti, Kakek Wu. Aku akan berhati-hati. Terima kasih atas usaha keras Kakek dalam membuat pil ini untukku."
Wu Feng mengangguk dengan senyum hangat. "Ingatlah, Li Shen, kekuatan sejati tidak hanya berasal dari pil atau teknik, tetapi juga dari kedamaian pikiran dan keyakinan dalam dirimu sendiri. Gunakan pil ini dengan bijaksana."
Li Shen mengangguk tegas, menatap pil di hadapannya. "Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini, Kakek Wu. Aku akan memastikan kekuatan ini digunakan untuk melindungi diriku dan mencapai tujuanku."
Wu Feng duduk kembali di kursinya, memperhatikan Li Shen yang menatap pil di kotak kecil itu dengan tatapan serius. Setelah beberapa saat hening, Li Shen mengeluarkan kantong kain dari sakunya dan meletakkannya di atas meja. Kantong itu berisi koin emas yang berkilauan, jumlahnya persis lima puluh koin.
"Ini adalah pembayaran untuk pilnya, Kakek Wu," kata Li Shen dengan nada tegas. "Aku tahu pil tingkat tinggi seperti ini tidaklah murah, dan aku tidak ingin mengambilnya tanpa membayar apa yang pantas."
Wu Feng memandangi kantong emas itu, lalu mengangguk pelan. "Kau adalah anak muda yang tahu diri, Li Shen. Banyak orang seusiamu yang datang ke sini mengemis pil tanpa menghormati jerih payah seorang alkemis. Tapi kau berbeda."
Li Shen hanya tersenyum kecil. "Aku tahu betapa sulitnya membuat pil seperti ini, Kakek. Selain itu, aku tidak akan bisa maju tanpa bantuanmu. Ini adalah hal yang pantas untuk dilakukan."
Wu Feng mengambil kantong emas itu, membukanya untuk memastikan jumlahnya. Setelah menghitungnya, dia menutup kantong itu lagi dan tersenyum puas. "Lima puluh koin emas, seperti yang sudah kita sepakati. Aku harap pil ini membantumu melangkah ke tahap berikutnya."
Li Shen mengangguk mantap. "Aku tidak akan menyia-nyiakan usaha Kakek. Terima kasih sekali lagi untuk semua bantuanmu."
Wu Feng tersenyum lembut dan menepuk bahu Li Shen. "Jaga dirimu baik-baik di luar sana. Dunia ini penuh bahaya, dan kekuatan yang kau miliki akan selalu menarik perhatian orang-orang yang salah."
Li Shen berdiri dari kursinya, membawa kotak berisi Pil Inti Langit. "Aku akan selalu berhati-hati, Kakek Wu. Terima kasih atas pengingatnya."
Wu Feng mengangguk sekali lagi, lalu melihat Li Shen meninggalkan ruangannya dengan langkah percaya diri. Di dalam hatinya, Wu Feng merasa kagum sekaligus sedikit khawatir pada pemuda itu. "Anak itu… jalannya penuh tantangan. Tapi dia adalah seseorang yang akan meninggalkan jejak besar di dunia ini."
Li Shen, dengan pil di tangannya, bersiap untuk melangkah ke babak baru dalam perjalanannya. Sementara itu, kota Guangling tetap berdenyut dalam keramaian dan intriknya, tanpa tahu bahwa di dalam rumah seorang alkemis tua, seorang pemuda sedang mempersiapkan kekuatan yang akan mengubah hidupnya dan orang-orang di sekitarnya.
Li Shen berjalan menjauh dari keramaian kota Guangling, menuju sebuah bukit yang ia temukan lewat pengamatannya sebelumnya. Bukit itu jauh dari hiruk-pikuk kehidupan kota, dengan suasana yang tenang dan dikelilingi pepohonan hijau yang menjulang tinggi. Angin sepoi-sepoi berhembus lembut, membawa aroma tanah basah dan dedaunan. Tempat itu terasa sempurna bagi Li Shen untuk berkultivasi dan memfokuskan energi dalam tubuhnya.
Setelah menemukan tempat yang cukup lapang di puncak bukit, Li Shen duduk bersila, meletakkan Pil Inti Langit di depannya. Ia menarik napas dalam, memusatkan pikirannya pada aliran energi dalam tubuhnya. Dalam diam, ia menelan pil itu dan mulai merasakan energi yang dahsyat mengalir deras ke seluruh tubuhnya.
"Haaah!" Sebuah seruan lirih meluncur dari bibirnya saat energi pil tersebut mulai meledak di dalam tubuhnya.
Gelombang energi yang kuat berputar di sekelilingnya, menciptakan angin badai kecil yang membuat dedaunan di sekitarnya berterbangan. Tubuh Li Shen berkeringat deras saat dia mencoba mengontrol aliran energi yang begitu besar itu. Matanya tertutup rapat, keningnya berkerut, dan tangannya mengepal erat di atas lututnya.
"Aku tidak akan kalah... Aku harus berhasil menguasainya!" pikir Li Shen dengan tekad membara.
Detik demi detik berlalu, energi dalam tubuhnya semakin terkonsolidasi, membentuk inti kekuatan yang sempurna di dalam dantiannya. Lalu, sebuah ledakan cahaya muncul di sekeliling tubuhnya, membuat seluruh area bukit bergetar sesaat.
"Akhirnya... Ranah Kondensasi Inti tahap puncak," bisik Li Shen pada dirinya sendiri, merasakan kekuatan barunya yang begitu kokoh. Dia membuka matanya, napasnya berat, tapi ada kilatan semangat yang membara di dalam tatapannya.
gq nyqmbung bahasa bart nya..
pantas ga ada yg baca