Kehidupan rumah tangga Chatlea dan Hendra sangatlah harmonis apalagi setelah mereka di karuniai dua anak kembar. Namun saat memasuki tahun ke lima, bencana rumah tangganya mulai menerjang.
Suami yang selama ini dia sayangi dan cintai ternyata menyimpan wanita lain di belakangnya.
"Aku ingin menikah lagi. Kamu setuju atau tidak, aku tetap akan menikah dengannya." Ucap Hendra.
Dunianya seakan runtuh saat itu juga mendengar kata-kata yang keluar dari mulut suaminya.
Hatinya menjerit ingin berteriak sekencang-kencangnya namun lidahnya keluh.
Air matanya terus mengalir tanpa henti menunjukkan betapa sakit, perih, dan kecewa yang teramat dalam yang ia rasakan.
Setelah suaminya menikah, dia malah dijadikan pembantu dan baby sitter di rumahnya sendiri.
Mampukah Chatlea bertahan tinggal seatap dengan madunya?
Ataukah Cathlea memilih mundur dari pernikahan yang sudah dia jalani selama bertahun-tahun?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Herazhafira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku Disini
"Deg"
Keduanya tertegun saling memandang, rasa rindu Kenan yang sudah lama terpendam kini terobati melihat Cathlea berdiri di depannya.
Ingin rasanya Kenan memeluknya namun Chatlea masih milik Hendra.
"Khemmm." Dehaman Aditya dan Ririn membuat mereka serentak mengalihkan pandangannya.
"Sayang kita keluar yuk, di sini terlalu dingin." Ucap Aditya menggandeng tangan Ririn keluar dari ruangannya.
Setelah Aditya dan Ririn keluar, Kenan memulai pembicaraan.
"Ngapain berdiri di situ? sini duduklah." Ucap Kenan.
Cathlea melangkah menuju sofa dan duduk di samping Kenan karena hanya sofa panjang dan meja yang ada di ruangan itu.
"Kamu apa kabar?" Tanya Kenan.
"Baik." Singkat Cathlea.
"Apanya yang baik?" Tanya Kenan.
"Kabar aku kan?" Tanya Cathlea balik.
Kenan menatap mata Cathlea dalam-dalam.
"Aku tidak yakin kamu baik-baik aja, kenapa tidak menghubungi ku? bukankah sebelum aku pergi aku sudah katakan, jika Hendra menyakitimu datanglah padaku, aku akan selalu ada untuk mu? apa kau lupa?" Tanya Kenan tanpa mengalihkan pandangannya.
Mata Cathlea sudah berkaca-kaca, ia mulai mengingat saat Kenan mengungkapkan perasaannya.
******Flashback Off *******
"Lea, sudah lama aku ingin mengatakan ini padamu, maafkan aku karena terlambat mengungkapkan perasaanku, Aku mencintai mu, aku sangat sayang padamu. Aku tau, aku salah karena mencintai kekasih sahabatku, tapi aku tidak bisa menepis perasaan itu, aku sudah mencoba melupakanmu tapi sangat sulit bagiku. Kamu wanita pertama yang aku cintai, mungkin juga akan menjadi wanita terakhir." Kenan mengungkapkan isi hatinya.
"Maafkan aku Ken, aku sudah terlanjur mencintai mas Hendra dan dia akan melamarku pekan depan. Kamu sangat baik, aku tidak pantas untukmu, kamu pantas mendapatkan wanita yang lebih baik dari aku, aku hanya anak yatim piatu yang tinggal di panti asuhan sedangkan kamu hidup di keluarga besar dan kaya." Ucap Cathlea.
"Tidak Lea, tidak ada perbedaan diantara kita, seandainya saja masih ada kesempatan untuk ku, aku akan membahagiakan mu." Ucap Kenan sambil menggenggam tangan Cathlea.
"Sudah terlambat Ken, Maafkan aku." Cathlea melepaskan tangan Kenan.
"Baiklah, aku tidak akan memaksamu, mungkin ini yang terakhir kali kita bertemu, aku akan pindah kuliah di Jepang dan membuka perusahaan baru di sana. Aku berharap kamu bahagia bersama Hendra. Jika suatu saat Hendra menyakiti dan membuat mu menangis, maka datanglah padaku, aku akan selalu ada untuk mu." Ucap Kenan menahan sakit dan kecewa karena tidak bisa lagi memiliki Chatlea.
*********** Flashback On *********
"Aku, aku tidak apa-apa, aku dan mas Hendra baik-baik aja." Lirih Cathlea menahan air matanya.
"Masih berusaha membelanya?" Tanya Kenan,
"Aku sudah bertemu dengan Hendra dan Bella. Tidak perlu menutupinya lagi." Kenan masih menatap Cathlea.
Cathlea menunduk, air mata yang dari tadinya ia tahan kini keluar begitu saja.
"Hikss.. hikss.. hikss.. aku malu." Lirih Cathlea terus menunduk.
Kenan mengangkat dagu Cathlea agar menatapnya.
"Jangan menangis." Kenan menghapus air mata Cathlea, "Yang seharusnya malu itu mereka, bukan kamu. Berhentilah menangisi Hendra, dia tidak pantas kamu tangisi." Ucap Kenan.
"Hatiku sakit Ken, dia menduakan aku, hikss.. hikss.. hikss.." Lirih Cathlea.
Kenan memeluk Cathlea.
"Ssstt, sudah jangan menangis lagi. Aku tidak mau melihat air mata keluar dari matamu lagi. Sekarang aku ada disini, aku akan selalu ada untukmu dan untuk anak-anakmu." Jelas Kenan lalu melepas pelukannya.
Kenan menghapus air mata Cathlea dengan tissue yang ada di atas meja.
"Sekarang tersenyumlah, aku sangat merindukan senyuman ini." Kenan menarik ujung bibir Cathlea hingga Cathlea tersenyum.
"Begini kan cantik, masih secantik Lea ku yang dulu." Goda Kenan.
"Maaf jas kamu jadi basah. Kenapa kamu bisa ada di sini?" Tanya Cathlea.
"Karena aku merindukan mu." Goda Kenan membuat pipi Cathlea langsung memerah seperti buah Cherry.
"Maksud aku, dari mana kamu tau aku kerja di sini?" Selidik Cathlea.
Kenan menggenggam tangan Cathlea.
"Jangan kan di sini, di lubang semut pun aku bisa menemukan mu dengan mudah. Mulai dari sekarang aku akan menjagamu dan anak-anak." Ucap Kenan.
"Makasih tapi itu nggak perlu, aku akan baik-baik aja bersama anak-anak ku." Ucap Cathlea.
"Tidak Lea, Aku tidak akan tinggal diam melihatmu menderita seperti ini. Ijinkan aku menjaga dan melindungi mu, aku masih sangat mencintaimu sama seperti dulu, tidak ada yang berubah." Kenan menatap mata Cathlea.
"Kamu salah, semuanya sudah berubah, mas Hendra berubah, hidupku berubah, perasaanku, hatiku, dan keluargaku." Lirih Cathlea.
"Tapi tidak dengan hatiku, aku masih setia menunggumu, masih selalu mencintaimu, masih sayang padamu." Tegas Kenan.
"Lupakan aku, jangan mengharapkan aku lagi." Ucap Cathlea.
"Kenapa? apa karena Hendra? kamu nggak mau pisah dengannya mesti dia membawa wanita lain ke rumah mu?" Tanya Kenan sedikit meninggikan suaranya.
"Karena aku tidak pantas untukmu." Ucap Cathlea.
"Kenapa selalu jawaban itu yang kau berikan padaku, kapan kau merasa pantas untukku? sampai aku tidak memiliki apa-apa? baru aku juga pantas seperti Hendra?" Kesal Kenan.
"Tolong mengerti lah, aku masih bersuami dan memiliki anak." Jelas Cathlea.
"Aku tau, aku akan menunggu sampai kau meninggalkan Hendra." Jelas Kenan.
"Aku tidak ingin kau membuang-buang waktumu hanya dengan menungguku. Bagaimana jika kami kembali dan memperbaiki keluarga kami? jadi berhentilah berharap." Cathlea memelas.
"Baiklah, aku tidak akan mengharapkan kamu lagi, tapi biarkan aku berada di dekatmu, kita tetap berteman seperti dulu." Tegas Kenan.
Cathlea mengangguk.
"Ayo kita keluar, layani pelanggan mu ini, aku mau cari jas, dan kamu sendiri yang harus memilihnya untukku." Ucap Kenan menarik tangan Cathlea.
"Sweet, sweet... mesra amat pake pegangan tangan, takut diambil orang lagi ya?" Ejek Aditya saat melihat mereka keluar dari ruangan Ririn.
"Apaan sih Lo, gw mau cari jas di bawah." Kesal Kenan tanpa melepas tangannya.
"Gw juga mau dong, ayo Rin." Aditya juga menarik Ririn turun ke bawah.
"Ken, lepaskan tanganku." Lirih Cathlea.
"Nggak, biarkan begini saja." Ucap Kenan.
Mereka turun dari tangga seperti pasangan kekasih, bahkan beberapa pengunjung mengabadikan momen mereka saat bergandengan tangan.
"Dit, urus mereka." Tegas Kenan sambil berjalan menuju galeri khusus jas pria.
"Rin, tunggu sebentar." Ucap Aditya kemudian menghampiri para pengunjung.
"Yang sempat mengambil gambar mereka, saya minta hapus sekarang juga, jika tidak maka kalian akan menyesal." Tegas Aditya, sontak semua yang sudah mengambil gambar langsung menghapus di ponselnya tanpa ada yang angkat bicara. Mereka takut melihat wajah garang dan mengerikan Aditya yang sedang mengancam mereka.
"Oke, silahkan lanjutkan belanjanya." Tegas Aditya kembali. Lalu ikut bersama Ririn menyusul Kenan.
"Kenapa kamu berhenti?" Tanya Aditya saat Ririn menghentikan langkahnya, lalu ikut melihat ke arah Kenan dan Cathlea.
"Sepertinya kita nggak usah ganggu mereka deh." Ucap Ririn langsung menarik Aditya pergi.
"Mau ngapain kamu?" Tanya Cathlea saat Kenan membuka jas lalu menyimpannya di kursi.
.
.
.
Bersambung.....
Sahabat Author yang baik ❤️
Jika kalian suka dengan cerita ini, Jangan lupa, Like, Komen, Hadiah, Dukungan dan Votenya ya! 🙏🙏🙏
.