Alisa seorang gadis tidak mendapatkan kasih sayang dari keluarganya juga tidak memiliki teman ataupun sahabat. Mencoba mencari kebahagian melalui game "Love Story" sampai akhirnya dia mencapai end yang membahagiakan dalam game itu. Tapi dirinya mendapat tawaran untuk mesuk ke dalam game itu. Dia pun menerimanya karena dia sudah lelah dengan kehidupannya. Tapi ternyata dia justru menjadi antagonis dalam game ! Dirinya melawan 3 malaikat maut apakah dia masih bisa bertahan hidup ??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yoshua Yora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
"Hanya karena kakakku adalah seorang pelayan dari Duches Alea, setelah Duches meninggal. Bedebah itu justru melampiaskan amarah dengan ikut membunuh Kakaku !"
Alih-alih merasa kasihan Nathan justru menatap pelayan itu dengan sinis. seolah tidak peduli tentang duka yang pelayan itu rasakan. Karena nathan sudah mendapat informasinya, dia langsung menggunakan sihir angin untuk menghempaskan tubuh pelayan itu sampai membentuk dinding penjara. Bahkan itu pelayan itu sampai tidak sadarkan diri.
Setelah Nathan keluar dari penjara dan bergegas pergi karena teringat tentang beberapa dokumen yang belum sempat dia kerjakan.
Tapi ketika dia melewati lorong dia merasa ada orang seseorang di sampingnya, meskipun orang itu menggunakan sihir pelindung sekarang dan menyamarkan energi dirinya dengan baik.
Nathan yang memang dari awal sangat peka dan memiliki kemampuan sihir tingkat tinggi langsung menyadarinya dia pun mengeluarkan pedang dari dalam cincinnya kuasa.
Cincin kuasa ini dalam kediaman Euria hanya dimiliki oleh dirinya dan ayahnya. Cincin ini sebagai bentuk tanda keluarga Euria dan berfungsi sebagai penyimpanan unlimited. Cincin kuasa ini sangat spesial karena di buat dengan melibatkan sihir dimensions.
Nathan mengacungkan pedangnya ke arah lokasi pekatnya aura itu berada. Ketika dia hendak meramalkan mantra sihir untuk menghancurkan pelindung, secara tiba-tiba aura keberadaan itu menghilang begitu saja. ketika dia mencoba melacaknya tapi itu menghilang tanpa adanya jejak sihir sedikit pun.
Nathan menatap tajam ke arah seluruh kediaman dirinya pun berniat untuk pergi begitu saja. Karena dalam kediaman ini memiliki pelindung sihir di mana orang luar yang berniat jahat melukai keluarga ini maka dia hanya akan hancur berkeping-keping dengan sendirinya.
...
Wushh !!
Bruk !!
Natasha secara tiba-tiba jatuh di atas kasur.
'Untung banget, jatohnya di atas kasur.. huh...' ucap Natasha yang memegangi pinggulnya.
Natasha menatap sekelilingnya, dari merasa terpukau. Kamar tidur itu sangat besar, dihiasi dengan ornament emas. Lalu banyak sekali foto-foto terpajang di kamar itu. Bahkan segala macam perabot terbuat dari emas, mulai dari lampu yang ada di atasnya, guci, dll. Terdapat 2 sofa panjang di tengah kamar yang membelakanginya.
'Gileee, gue ambil 1 gitu ga mungkin tau lah yah pemiliknya... Tapi siapa pemilik kamar ini ??.'
Natasha langsung melompat turun dari ranjang dia berlari melihat foto-foto yang terpanjang dalam kamar itu. Jelas sekali itu pasti foto dari anggota keluarga Euria sebelumnya. Tanpa Natasha berputar-putar mengelilingi kamar itu. Ketika dia berbalik dia sangat terkejut, bahkan dia merasa mata seolah melompat keluar.
Di depannya seorang pria berambut pirang dengan baju yang terbuka, tengah tidur di atas sofa.
'Uwahhh... Gantengnya, coba kalau pria ini ada di dunia modern dia pasti sudah menjadi model papan atas. Gileee... Itu kotak-kotak banget !!! Ashhhhhhh.'
Natasha memandang ke arah dada pria itu. Seketika dia sampai mimisan membayangkan hal gila di pikirannya.
'Gue sampe mimisan cuma karna roti sobekk ?! Tidak Natasha kendalikan dirimu! Tapi emang gue ga pernah lihat kek begini sih.. lagipula di dunianya sangat jarang ada pria yang memiliki Roti sobek. Mumpung kesempatan aku ingin menyentuhnya !!'
Natasha berjongkok dan mengulurkan tangannya. Tapi dia tersadar akan sesuatu hal,
'Bentar siapa pria ini ?? Terus ini gue masih di kediaman Euria, game sialan !'
Ting!
Pemain masih berada di kediaman Euria. Sedangkan yang ada di depan pemain adalah Duke Nicholas De Euria, ayah kandung dari Natasha.
'Heh..' Natasha syok mendengar jawaban dari game itu ! Dia secara tiba-tiba berdiri dan mundur ke belakang sampai dia membentur tembok.
'Sumpah guee benar-benar ga nyadar sih... Kalau dia si bapak natasha. Untung belum gue apa-apain'
Karena memang yang menjadi ciri khas dari keluarganya ada mata biru permata. Karena pria itu sedang tidur jelas membuat Natasha tidak bisa mengenalinya.
Pria itu membuka matanya perlahan dan menoleh ke arah Natasha. Karena memiliki kemampuan tingkat tinggi dia bisa melihat sampai menembus pelindung transparan yang Natasha gunakan.
Natasha yang ditatap langsung ketar-ketir, dia menelan ludahnya takut jika ketahuan.
'Hiksss gimana konsepnya sih... Lepas dari anaknya terus terjebak Ama bapaknya ?!'
Nicholas terdiam untuk beberapa saat lalu dia mengatakan,
"Setelah 2 hari ini kamu tidak menemuiku, kamu langsung datang dalam mimpi" ucap Nicholas perlahan, lalu ia menunduk.
Natasha yang melihatnya seperti orang yang sangat berbeda, Nicholas dalam game adalah orang yang selalu mengabaikan Natasha. Tapi yang dia lihat ini... Seperti orang penuh kesedihan.
'Apa karena dia berpikir saat ini hanya mimpi karena itu dia tidak mengabaikannya'
"Kenapa kau selalu mendekati ku?" Ucap Nicholas lagi.
Awalnya Natasha takut untuk mengatakan apapun, tapi entah keberanian darimana membuatnya berani menjawab.
"Lalu, jika aku bertanya padamu. Kenapa kamu juga mengabaikan ku ?"
Ucap Natasha pelan, raut wajahnya juga menjadi sedih.
'bentar kok kayaknya ini bukan gue sih ?!'
"Cara bicaramu yang selalu ceria sepertinya, dirimu yang tidak mengenal kata menyerah, cemilan yang kau antarkan setiap pagi dan bahkan gaya berpedangmu.... Kenapa kau sangat mirip sepertinya ?" Ucap Nicholas yang masih setia menunduk.
...
Mengenang setiap memori tentang gadis kecil yang selalu memeluk kakinya, gadis yang mengantarkan cemilan setiap hari, gadis yang selalu menceritakan banyak hal padanya. Meski dirinya berusaha mengabaikannya tapi dia tidak bisa menolak apapun yang Natasha lakukan.
Dirinya teringat ketika pertama kali Natasha bisa berjalan. Dengan tawa yang tidak pernah hilang dari wajahnya. Meski cara berlarinya masih sempoyongan.
"Anyah" ucap Natasha kecil sambil memeluk kakinya dan setelah itu memegang tangannya.
Sementara Nicholas tertegun sejenak, seolah tidak percaya apa yang dia dengar. Dia pun tanpa sadar menggendong Natasha ke dadanya. Sementara Natasha langsung memeluknya dengan senang dan bahagia.
Nicholas tidak bisa menolaknya, dan itu adalah pelukan terakhir yang Nicholas berikan pada Natasha.
...
Natasha terkejut mendengar perkataan Ayahnya.
'Jadi seperti ini perasaanmu pada anakmu... Gue paham sekarang kenapa elu ngejauh dari Natasha. Pasti karna Natasha ngingetin elu ama emaknya. Gue pernah baca info di game kalo paras Natasha menurun dari ibunya.'
Seketika Natasha merasa sesak di dadanya.
"Tapi... Semirip apapun kami... Kami tetaplah orang yang berbeda! " Ucap Natasha dengan air mata.
'loh air mata... Tapi kenapa ?'
Nicholas tertegun dan menatap ke arah Natasha.
"Aku bukanlah ibu yang mengerti setiap hal tentang ayah. Aku juga bukan gadis yang tangguh seperti ibu. Aku tidak bisa bernyanyi sepertinya, aku tidak mengetahui alasan ibu meninggalkan ku pergi. Bahkan aku juga ingin ibu tetap disini !" Ucapnya dengan penuh air mata.
'Kok gue jadi cengeng banget sih... Ada apa Ama guee ?!'
Duke Nicholas menatap Natasha dengan mata yang mulai berair. Ketika Duke Nicholas berdiri tiba-tiba,
'Duhh kok gue jadi ngerasa aneh sih !!, sekarang dia ke sini lagi ! Gue harus gimana ! Game sial*n bantu guee '
Ting!!
Ucapkan mantra lagi !
'kejedag- kejedug- kejeder
Lalu tiba-tiba Natasha menghilang dari kamar itu. Sementara Duke Nicholas mencoba meraih cahaya yang tertinggal di kamar.
"Selalu mimpi yang seperti ini. Jika kalian hanya datang untuk pergi lagi begini."
Duke Nicholas seketika berbalik ke arah sofa, dan merebahkan dirinya. Dia menutup matanya dengan pergelangan tangannya, dan kembali tertidur.