NovelToon NovelToon
MY CEO MY HUSBAND

MY CEO MY HUSBAND

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Nikahkontrak
Popularitas:781.8k
Nilai: 4.2
Nama Author: Dwiezy

Ini karya ku yang baru mohon kalau membaca dengan bijak ya~~

Di tunggu jejak komen kalian🤗

Davina Aurellia terpaksa harus menerima tawaran Ayahnya untuk menikah dengan seorang pria yang ia tak kenal. Semua itu Davina lakukan demi menyelematkan ibunya yang sedang berada di Rumah Sakit. Tanpa Davina sangka bahwa anak dari sahabat Ayahnya itu adalah presdir perusahaan tempatnya bekerja yang bernama Yohanes David Abraham.

David yang tak menyetujui pernikahan ini juga harus terpaksa menerimanya, Maka sebelum pernikahan terjadi ia mengajak Davina untuk membuat perjanjian kontrak pernikahan mereka.

Setiap hari, ada saja perdebatan kecil diantara mereka. Sampai pada akhirnya David mulai jatuh cinta pada istrinya sendiri. Tapi cinta pertama Davina tiba - tiba kembali di kehidupannya.

Akankah Davina kembali pada cinta pertamanya atau membalas cinta David?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwiezy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengajak Davina Bertemu

"Kampret lo!" Seru David saat Dafa sudah duduk di kursi yang berhadapan dengannya.

"Soryy, Bos! Kan gue sudah kasih tahu tadi alasannya."

"Gue nggak mau terima. Pokoknya gue bakal potong fee lo 30 persen karena sudah membuang waktu gue." ucap David yang mulai mengeluarkan aura kekejamannya saat ini. Tak mau di nego ataupun di lawan.

Membuat Dafa menelan salivanya susah payah dan yang hanya ia bisa lakukan hanyalah menerima saja.

"Sabar, Bos." ucapa Dafa menenangkan David.

"Mana suratnya?" pinta David tak sabaran dan tak ingin berbasa - basi lagi.

Dafa yang mengerti ucapan Davidpun langsung menyerahkan sebuah amplop bertali coklat tersebut dan mengeluarkan isinya.

David membaca terlebih dahulu isi dari surat kontrak pernikahannya sebelum ia bertemu dengan Davina.

Melihat raut wajah David yang serius membuat Dafa berkomat kamit berharap ia tidak membuat kesalahan pengetikan surat itu. Setelah melihat isi surat kontrak itu di masukkan lagi kedalam Amplop tersebut. Membuat Dafa merasa lega karena ia tak jadi di omeli lagi.

"Puas, Bos?" tanya Dafa yang memberanikan dirinya untuk bertanya.

"Ya. Semuanya sesuai dengan kemauan gue. Sekarang tugas lo panggil Davina sekarang untuk temuin gue." David mengeluarkan perintahnya untuk Dafa agar membawa Davina untuk datang menemuinya di kantin dan membahas kontrak pernikahan mereka.

"Iya, Bos." jawab Dafa patuh. Tak ingin feenya di babat dan di potong habis lagi oleh David. Ia pun segera beranjak dari kursinya dan langsung menuju ke ruang resepsionis untuk menanyakan ruang inap ibunya Davina.

"Dasar Bos kejam!" Gerutu Dafa sepanjang jalan. Karena sedari ia datang ia sama sekali belum di tawari makanan atau pun minuman. Ya, minimal minuman setidaknya karena ia sudah merasa haus sekali karena berlari tadi. Bahkan tenggorokannya kini sudah kering.

Setibanya ia tiba di meja resepsionis, ia langsung menanyakan ruangan Ibu Davina di rawat.

Tanpa curiga sedikit pun, petugas wanita resepsionis itu langsung memberitahukannya. Sebagai tanda terima kasihnya Dafa mengedipkan matanya ke petugas resepsionis itu, sehingga petugas resepsionis itu memegang sebelah dadanya menggunakan tangan kanannya.

"Sumpah, ganteng dan keren banget cowok tadi," ujar petugas resepsionis itu sambil senyum - senyum sendiri.

Tanpa ingin membuang waktu, Dafa terus berjalan sesuai intruksi petugas resepsionis tadi.

Sekarang ia sudah berada di kamar ruang rawat inap VVIP nomor 5 sesuai data yang di berikan padanya. Ia bingung bagaimana harus masuk ke dalam karena Davina sama sekali tak mengenal dirinya. Dafa tak mau di tuduh sebagai pencuri jika ia memaksa menyelinap masuk.

"Aduhh! Kok gue lemot ya kalau berada di rumah sakit. tiba - tiba nggak bisa mikir begini," gumamnya pelan.

Tiba - tiba Dafa melihat seorang wanita paruh baya keluar dari ruang rawat inap Ibunya Davina. Entah ini bisa di sebut sebagai sebuah keberuntungan baginya atau bukan. Tapi ia sangat bersyukur dengan adanya wanita paruh baya ini dia bisa meminta pertolongan untuk membuat Davina keluar.

"Bibi....," panggil Dafa dengan sopan dan menatap ke arah wanita paruh baya.

"Maaf..., kamu siapa?" tanya Bibi Irma. Karena tak kenal dengan pemuda yang ada di depannya ini.

"Perkenalkan saya Dafa.Teman kerjanya Davina, Bi." jawab Dafa. Kali ini ia mencoba untuk berbohong dengan mengaku sebagai teman kerjanya Davina.

"Oh, mau ketemu Nak Davina, ya Dafa? Oh, ya. Perkenalkan nama saya Irma, panggil saja Bi Irma tetangganya Davina." Bi Irma memperkenalkan dirinya dengan sopan.

"Iya, Bi Irma. Bisa tolong panggilkan Davina nggak, ya? Karena ponsel saya mati kehabisan baterai, Bi. Jadi saya tidak bisa menghubunginya untuk memintanya keluar menemui saya, lalu pihak rumah sakit juga tadi melarang saya masuk ke dalam ruang rawat inap karena tidak boleh terlalu banyak orang di ruang rawat inap tersebut." ujar Dafa

"Bisa, Nak Dafa. Tunggu sebentar ya.." jawab Bi Irma.

Tanpa curiga, Bi Irma langsung masuk ke dalam dan memanggil Davina.

"Na..." panggil Bi Irma dengan suara pelan. Karena tidak ingin Ibunya Davina terbangun.

"Iy, ada apa ya, Bi?" tanya Davina.

"Ada temen kamu di luar. Dia lagi tunggu kamu di luar ruangan ini. Katanya nggak bisa telepon kamu karena ponselnya mati kehabisan baterai," terang Bi Irma.

"Oh, oke aku keluar sebentar, ya Bi." titip Ibu. ujar Davina meminta tolong. Malam ini ia memiliki janji dengan temannya Venus.

Davina pun langsung keluar setelah mendapatkan anggukan dari Bi Irma.

Di luar ruang rawat inap Ibunya. Davina terlihat kebingungan sambil melihat ke kanan dan kiri. Tetapi ia tidak bisa menemui teman perempuannya itu yaitu Venus.

Yang ia lihat hanya ada seorang pemuda yang sedang duduk di kursi tunggu tak jauh dari ruang rawat inap ibunya.

Dafa yang menyadari kalau Davina sudah keluar langsung menghampirinya dan, " Selamat malam, Mbak Davina," sapa Dafa dengan senyuman manis yang menggoda para gadis.

Tapi sayangnya senyumannya ini, tak berlaku untuk Davina, ia malah mengabaikan kehadiran Dafa yang berada di sampingnya itu, dan terus fokus melihat ke kanan dan ke kiri.

"Mbak...." panggil Dafa.

Davina tak menjawab panggilannya. Membuat Dafa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali.

Kali ini ia coba memanggil Davina dengan suara yang agak tinggi. Takutnya calon istri Bosnya itu ternyata tidak bisa mendengar alias budeg.

"Mbakkk!" Panggil Dafa dengan nada yang tinggi membuat Davina mendengus kesal dan menatap tajam kearahnya.

"Berisik! Anda siapa?! Kenapa sedari tadi, Anda berdiri di dekat saya!" Tanya Davina tak suka.

"Maaf kalau saya menganggu, Mbak Davina. Perkenalkan nama saya Dafa temannya sekaligus karyawan David, Pak Presdir Anda juga. Saya di sini, di suruh untuk menjemput Mbak Davina sekarang, untuk menemuinya. Dan Pak Presdir sekarang sedang menunggu Mbak Davina di Kantin Rumah Sakit ini," Kali ini Dafa berucap jujur karena Bos kejamnya itu yang memang menyuruhnya untuk menjemput calon istrinya itu.

"Apa? Pak Presdir?" tanya Davina, kaget. Sambil menatap tak percaya pada Dafa.

"Iya, Mbak. Presdir baru di perusahaan anda bekerja atau yang sebentar lagi akan menjadi suami anda," jelas Dafa.

"Tapi saya tidak mau bertemu dengannya Sekarang, karena saya harus menjaga Ibu," terang Davina memberi alasan.

"Kalau masalah Ibu anda, jangan khawatir. Kan, ada Bi Irma yang menjaganya kalau perlu saya akan meminta seorang suster untuk berjaga di sini, selama Mbak Davina bertemu dengan Pak Presdir?" ucap Dafa.

"Tapi...,"

"Jangan tapi - tapian, Mbak. Apa Mbak Davina mau di pecat oleh Pak Presdir anda nanti?" tanya Dafa. dengan niat menakuti.

"Ehh..., saya jangan di pecat, Kak." ujar Davina cepat. Bagaimana pun ia tak ingin kehilangan pekerjaannya walaupun ia sudah menikah.

"Ya sudah, ayo cepat!" Ajak Dafa.

Bersambung...

Jangan lupa untuk like, komen dan vote

1
Mbah Dur
Luar biasa
Awalia Riska
ini ceritanya loncat² yg cerita David blm selesai udh ke Daffa akhirnya bacanya jga di loncat...
Aryant Aryant
Buruk
Aryant Aryant
Kecewa
Ayudewi Ayudewi
bagus
Liz Sabri Remantan
Luar biasa
Sri Sopianti
Lumayan
Akira Pratama
lanjut
April
Itu si david maunya apasih marah klo davina ketemu sm laki laki lain,tapi dia sendiri yg suka ketemu cewek lain hah egois bnget ngk sih si david
April
Si david takut sama maminya aja belagu bnget
Norlida Abd Talib
Lumayan
Jihan Camelia
ini ga lanjut atau gmn ka?
Maria Kristina
mantap ceritanya
lanjutan cerita David dan Davina
Elli Fele
Kecewa
Sunarmi Narmi
Bca sampe sini aku kok ikut berasa DOSA ya Thor...😄😄😄😄..ikut Konspirasi Mami sama Dafa....🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈
Sunarmi Narmi
Edan kabeh...Ajurr jummmm 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Sunarmi Narmi
Pinter jg lo Venus...good job...lnjutkan berjuang....💪💪💪💪💪💪
Sunarmi Narmi
Kayaknya Dafa di bikin bucin sama Venusakin Seru Thorr...pasangan bar bar sama si mata duitan.....semangat Bambang David.....aku mendukungmuuuuuuu 💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪
Sunarmi Narmi
Kok lama thor David sama Davina bersatu......bikin imfil...cpt lah Thor....🙄🙄🙄🙄🙄🙄🙄🙄🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔
Sunarmi Narmi
Aku bayangin jdi David...bisa Gila sendiri lihat Kelakuan Daffa dn Venus 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣😄😄😄😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!