NovelToon NovelToon
Shadows Of The Wanderer

Shadows Of The Wanderer

Status: sedang berlangsung
Genre:Epik Petualangan / Perperangan / Penyelamat
Popularitas:799
Nilai: 5
Nama Author: Radit Radit fajar

seorang anak laki-laki bernama Mathias yang dikurung dalam sebuah rumah selama 10 tahun sejak umur 5 tahun sampai 15 tahun tanpa melihat dunia luar dan orang lain selain kakeknya yang memberinya makan setiap hari. Saat sudah berumur 15 tahun dan Mathias sudah bisa keluar dari rumahnya ia berencana berpetualang di dunia ini menjadi pengembara untuk berpetualang mencari sisi dunia terindah.

didunianya menyimpan banyak kekuatan, dan hal-hal lain yang belum pernah dijumpai Mathias, Mathias akan menjelajahi berbagai tempat unik dengan cerita setiap tempat masing-masing, akankah Mathias bisa mencapai tujuannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Radit Radit fajar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 23 (Zephanor)

Kami sampai dilorong menuju pintu ruangan pemimpin divisi 3. Di kelompok ini setauku ada 5 divisi, mereka semua memiliki tingkat setara dengan kekuatan yang juga tidak kalah luar biasa dengan pemimpin utama mereka, yaitu Morto, yang menjadi pemimpin divisi 4. Mereka semua adalah pemimpin divisi, yang memimpin tugas-tugas tertentu pada kelompok, tapi Morto lah yang memiliki tugas tambahan sebagai pemimpin utama, yaitu menjaga agar setiap rencana berjalan lancar.

Rintangan di ruangan ini adalah laser berwarna merah, dan jika tersentuh, tentu saja akan membunyikan alarm, atau malah lebih buruk. Tapi kami tidak perlu khawatir di rintangan ini, karema ada Gleemo yang fleksibel, dia yang maju dengan mudah, menjadi bentuk ular, lalu saat diujung lorong, menekan tombol untuk mematikan sensor keamanannya. Kami tidak langsung masuk, karena tidak lucu jika tiba-tiba ternyata ketua divisinya ada didalam. Pertama-tama, kita mengecek dengan mengetuk pintunya, jika ada orang pasti sudah datang membukakan pintu, jika memang ada orang kami akan sembunyi dulu masuk ke lorong lain. Tapi untungnya setelah beberapa saat, tidak ada yang menjawab, aku perlahan membuka pintunya kecil dulu, mengintip ke dalam, tidak ada orang. Aku membuka pintu lebih lebar, kami masuk ke dalam bersama.

Setelah sekitar limabelas menit mengecek ruangan, tidak ada yang terlalu penting. Kami hanya menemukan catatan pemimpin ini, banyak, dia sangat suka mencatat, tapi karena itulah kami jadi kesulitan menemukan catatan yang penting. Saat limabelas menit berlalu lagi, kami menyerah, catatannya hanya tentang ide-idenya untuk kelompok ini, tapi setidaknya kami bisa mengambil beberapa catatan itu, siapa tau nanti berguna. Untungnya kami membawa tas yang sudah dikosongkan dna hanya membawa barang-barang penting, sebagian besar persediaan makanan sudah kami taruh di rumah Eldrin dijaga Hulkar, dan juga syukurlah tidak ada yang masuk selama kami memeriksa ruangan ini. Aku membuka pintu, keluar secara perlahan, aman. Ruangan selanjutnya adalah ketua divisi ke-1 .

Untuk menuju ruangannya, kami perlu menyelesaikan tantangan lorongnya, tembakan jarak sedang, sekitar lima meter. Eldrin menyuruh Jasper melakukannya, karena targetnya lebih banyak daripada yang tadi, snapan Eldrin juga hanya dirancang untuk jarak yang cukup jauh dna peluru terbatas, jadi tidak cocok untuk tantangan ini. Empat target siap, Jasper menembak semuanya menggunakan dua pistol M500nya, langsung kena satu target dalam sekali tembak, sepertinya dia berlatih dengan sungguh-sungguh bersama Eldrin. Tahap pertama tantangan selesai, tahap kedua adalah lima tergat yang bergerak di bagian bawah, tahap ketiga lima target, satu disisi kanan, satu disisi kiri, satu disisi bawah, satu disisi atas, dan satunya lagi bergerak dibagian tengah, semua target itu bergerak. Jasper berhasil menaklukan semua tahap tantangannya hanya dalam waktu 10 menit dan hanya menggunakan kedua pistol M500nya.

Kami masuk ke dalam ruangan pemimpin divisi ke-1, isinya kebanyakan senjata jarak jauh yang sepertinya jaraknya sama dengan jangkauan senjata Jasper. Aku melihat-lihat senjatanya dari jarak dekat.

"apa yang mau kau lakukan Mathias?" Jasper bertanya.

"kita tidak boleh hanya pintar bertarung langsung, kita juga harus cerdik jika ingin mengalahkan mereka." aku berkata, sambil terus memeriksa senjata-senjata di ruangan ini yang berwarna dominan kuning, oranye, dan merah.

"maksudmu?"

"aku akan mensabotase senjata mereka."

15 menit aku berusaha menyabotase senjatanya, terdengar suara langkah kaki dari luar ruangan.

"gawat." Jasper berseru kecil.

Aku mengembalikan senjata-senjata tadi ke tempat semula secepatnya. Kakiku tidak sengaja menyenggol sebuah bola lunak berwarna abu-abu, aku mengambilnya. Apa ini... Jangan-jangan...! Aku tersenyum, menatap Eldrin, Gleemo, dan Jasper. Mereka langsung mengerti, kami merapat ke sisi dinding yang memiliki pintu masuk. Lalu beberapa saat setelah suara langkah itu terdengar dekat dengan pintu, aku melemparkan bola itu ke bagian tengah lantai, ini bom asap. Asap hitam menggumpal saat bola lunak itu menyentuh lantai ruangan dengan keras.

"uhuk! Uhuk! Astaga... Apakah memang sekotor ini ruanganku?" seseorang masuk ke dalam, itu pemimpin dari divisi ke-1. Kami menyelinap keluar secara perlahan saat ada kesempatan, mematikan keamanan sejenak, lalu menjauh dari ruangan itu. Kami tidak ketahuan, saat situasi sudah lebih aman, aku memeriksa peta, ruangan selanjutnya adalah divisi ke-2.

Kami menuju ke lorong ruangan itu, saat sampau, tantangannya yang aktif terlihat seperti puzzle. Namun karena kami tidak bisa masuk ke areanya karena ada penghalang, dan jika melewatinya tanpa menyelesaikan tantangan akan beresiko, aku yang akan menyelesaikan tantangan ini. Berbentuk bebatuan coklat kotak-kotak yang lumayan besar tersusun. Tantangan tahap pertama memindahkan empat batu kecil ke area yang sudah ditandai, aku melakukannya dengan baik menggunakan kekuatan telekinesisku. Tahap kedua, satu batu coklat kotak berukuran sedang bergerak ke tengah ruangan dengan sendirinya, lalu terpecah menjadi beberapa bagian yang acak. Aku menyelesaikan tantangan kedua dalam tiga menit. Tahap ketiga dimulai, tiga kaca turun dari atas ruangan secara perlahan ke dasar lorong, lalu lorong ini berubah posisi, seperti menyembunyikan sesuatu. Sepertinya aku tau, ini disuruh menyusun posisi cermin-cermin kecil ini agar terlihat suatu tombol agar mudah menekannya menggunakan serpihan batu kecil untuk menekan tombolnya. Aku berhasil melihat tombolnya setelah 5 menit, ada di balik gunung kecil yang tersusun, aku melihatnya melalui cermin, lalu aku menggerakkan kerikil untuk menekan tombol itu, tantangan akhirnya selesai. Saat lorong sudah bersih, kami berjalan ke pintu masuk, masuk ke dalam ruangan, secara pelan membuka pintu, di ruangan tidak ada orang.

Kami sudah masuk, tidak ada apa-apa yang penting di ruangan ini, hanya beberapa lemari dengan catatan tertentu. Tapi tidak terlalu berguna karena kebanyakan adalah rencana atau catatan yang sudah lama. Setelah lima menit memeriksa, kami keluar setelah tidak menemukan apapun yang penting. Memang lebih baik kami cepat keluar daripada nanti ada orang yang memasuki ruangan itu, kami pergi ke tempat yang lumayan jauh dari ruangan itu. Ruangan selanjutnya adalah ruangan divisi kedua.

1
Michael Jayden apriliano
coba add Gambar untuk Teks yang tertarik
Radit Radit fajar: nanti kutambahin terus gambarnya.
Radit Radit fajar: udah ngab👌
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!