NovelToon NovelToon
Ranjang Balas Dendam

Ranjang Balas Dendam

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Perjodohan / Duniahiburan / Patahhati / Mafia / Balas Dendam
Popularitas:28M
Nilai: 4.9
Nama Author: To Raja

"Apa kau ingat? Saat SMA dan kuliah dulu, kau terus membuliku. Jadi sekarang, rasakan balas dendamku, wahai istriku!" Ucap Angkasa pada Leora.

'Angkasa, kau tidak tahu saja, kalau dendammu mengarah pada orang yang salah. Sayang sekali kau tidak akan percaya kalau aku menjelaskannya.' Gumam Leora memandangi Angkasa sambil menahan isakannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17. Mainan baru Liona

Ruang kerja Dokter Sian.

"Jadi begitu," ucap Sian setelah mendengarkan cerita Anggara.

"Iya Dok, lalu apakah saya harus memberitahunya atau tidak?" Tanya Anggara.

"Ini sulit, saat ini kondisi pasien sangat memburuk. Tapi kita bisa melihatnya setelah bangun nanti, kalau dia terlihat baik-baik saja, maka kita bisa memberitahunya secara perlahan.

Namun, jika dia bangun dan tetap tertekan, maka saya menyarankan supaya hal ini tetap dirahasiakan darinya." Jelas Sian.

"Tapi Dok, sampai kapan kita harus merahasiakannya?" Lagi tanya Anggara dengan cemas.

"Sampai kondisinya membaik," jawab Sian.

'Tapi kapan? 1 tahun? 10 tahun? Sementara Angkasa sudah melawan traumanya selama betahun-tahun, tapi tak ada kemajuan. Pria itu terus menyimpan dendam yang besar.'

"Baik Dok, saya mengerti." Jawab Anggara.

Anggara kemudian meninggalkan ruangan dokter Sian lalu ia pergi menemui kekasihnya.

"Bagaimana?" Tanya Gina yang sedari tadi menunggu di dalam ruangan Angkasa.

"Tidak pasti." Jawab Anggara.

"Kalau begitu, kita hanya bisa mempercayakannya pada waktu." Kata Gina sembari memandang ke arah Angkasa.

"Bagaimana tes DNA-nya?" Tanya Anggara.

"Paling cepat bisa diketahui nanti malam. Saat ini pasien yang yang diharapkan adalah Leora sedang menjalani perawatan intensif.

Aku sudah berbicara dengan pihak rumah sakit supaya menurunkan dokter-dokter terbaik, terutama dokter kulit dan bedah plastik untuk menanganinya." Jawab Gina.

"Hah, semoga saja dia benar-benar Leora. Aku tidak bisa membayangkan kalau orang yang telah disiksa habis-habisan oleh Angkasa sudah meninggal sebelum pria itu membayar kesalahannya." Ucap Anggara merasa sangat prihatin.

"Tenang saja, di tubuh perempuan yang sedang dirawat intensif tidak memiliki satu pun perhiasan.

Sedangkan yang terbaring di ranjang otopsi memakai sebuah liontin emas.

Hanya saja, pihak keluarga dari perempuan itu tidak mau menerima hasilnya jika tidak berdasarkan hasil tes DNA" kata Gina.

"Semoga saja begitu. Lalu bagaimana pemulihan pada tubuh dan wajah Leora?" Lagi tanya Anggara yang merasa ngeri jika perempuan itu harus hidup dalam keadaan cacat seumur hidupnya.

"Tenang saja, sekarang ini dunia medis sudah berkembang sangat pesat. Dengan dokter dokter hebat yang menangani, dalam beberapa bulan wajahnya akan kembali seperti semula." Jawab Gina.

"Syukurlah kalau begitu." Lagi kata Anggara dengan perasaan lega.

Keduanya terus berada di ruangan itu sampai akhirnya Angkasa terbangun.

"Aku akan memanggil dokter." Ucap Anggara langsung berlari ke ruangan dokter Sian.

Sementara Gina tinggal pembantu pria itu. "Bagaimana perasaanmu?" Tanya Gina.

"Apa hasilnya sudah diketahui?" Langsung tanya Angkasa sembari menahan rasa pusingnya.

"Kau masih pusing seperti ini, jangan terlalu banyak berpikir dulu. Doktermu akan segera tiba." Ucap Gina.

"Tidak! Gadis itu,, aku,, nnghhh!!" Kepala Angkasa kembali berdenyut hingga menyiksa pria itu.

"Tahanlah sebentar, dokter sedang dalam perjalanan." Kata Gina dengan panik mengelus punggung angkasa.

"Jangan sentuh aku!" Tiba-tiba bentak Angkasa membuat Gina terkejut dan menjauhi Angkasa beberapa langkah.

"Ada apa?" Tanya Anggara yang datang bersama dokter Sian.

"Tidak apa-apa." Jawab Gina.

Anggara langsung merangkul Gina dan berusaha menenangkan perempuan yang terkejut itu.

Sementara dokter Sian segera memegang kepala Angkasa dan memberi terapi pada pria itu.

"Rileks,, rileks,, lihat ujung jariku, bagaimana menurutmu?" Tanya Sian sambil mengamati Angkasa yang langsung berimajinasi di bawah kendalinya.

"Itu,"

"Ya,, bukankah kau sangat menyukainya?" Tanya Dokter Sian.

"Berikan padaku," ucap Angkasa mengulurkan tangannya dan menerima kristal kecil dari Sian.

"Bukankah indah? Mulai sekarang benda itu menjadi milikmu." Ucap dokter Sian.

"Terima kasih Sian. Ini sangat indah." Jawab Angkasa sebelum pria itu tak sadarkan diri.

Dokter Sian membantu Angkasa memperbaiki tidurnya lalu ia duduk di samping tempat tidur Angkasa "Kau ingat siapa dirimu?" Tanya Sian.

"Angkasa, mahasiswa semester dua Universitas X" jawab Angkasa.

"Bagaimana perasaanmu sekarang?" Lagi tanya Sian.

"Aku kecewa, aku menderita, aku melihat danau yang dingin. Aku akan bergabung dengan danau itu." Jawab Angkasa sembari dalam penglihatannya ia sedang berjalan dengan prestasi ke arah sebuah danau.

"Apakah ada seseorang bersamamu?"

"Ya, dia memanggilku dari danau." Jawab Angkasa memperlihatkan ekspresi menangis sembari tersenyum bahagia.

"Apa yang dia katakan?" Lagi tanya Sian.

"Kemarilah, akan sangat menyenangkan setelah kau bergabung di sini. Kau tidak akan menderita lagi, dan tidak akan ada lagi yang menyakitimu."

"Jadi apa keputusanmu?"

"Aku ingin bebas." Jawab Angkasa meneteskan air mata terakhirnya sebelum pria itu kembali tidur dengan lelap.

"Dia sudah tidur, mungkin waktu tidurnya kali ini akan sangat singkat. Tapi setelah dia bangun, dia akan baik-baik saja.

Hah,, traumanya semakin parah.

Sebaiknya kalian awasi dia begitu ketat, jauhkan dari benda-benda tajam atau benda apapun yang bisa ia gunakan untuk melukai dirinya.

Juga, mengenai apa yang kita bicarakan sebelumnya, sebaiknya tahan dulu untuk memberitahunya." Ucap dokter Sian sebelum pria itu pergi.

"Ya ampun,, penderitaan apa yang sudah Angkasa alami?" Ucap Gina sambil terisak di pelukan Anggara.

"Tenanglah, dia akan segera melewatinya." Jawab Anggara.

Mereka menunggu Angkasa untuk sadar saat tiba-tiba saja telepon Angkasa berbunyi.

Itu adalah telepon yang digunakan untuk menghubungi keluarga Leora.

"Halo," ucap Anggara dengan suara yang dirubah saat ia mengangkat telepon itu.

"Adik ipar? Kau dimana?" Tanya Liona dari seberang telpon.

"Ini rekan kerja Angkasa. Dia meninggalkan telponnya di tempat kerja." Lagi kata Anggara.

"Baiklah, Tolong beritahu dia kalau istrinya kecelakaan. Suruh dia ke rumah sakit pusat Ibu kota."

"Baik." Jawaban terakhir Anggara sebelum menutup telepon itu.

"Keluarga Leora berada di ruangan sebelah. Apa kita perlu pindah ruangan supaya lebih aman untuk Angkasa?" Tanya Gina.

"Itu benar, aku akan mengaturnya." Ucap Anggara lalu pria itu keluar dari ruangan.

Sementara di ruangan sebelah, Liona duduk bersilang kaki memandangi perempuan yang sedang bermain HP di depannya.

"Leora, ini jadwal yang akan kau lewati seminggu lagi. Aku ada urusan mendadak, Jadi kalau kau butuh perubahan kau bisa menghubungi ku." Ucap Manager Liona menyerahkan sebuah buku tebal pada Liona.

"Baik Kak, kalau begitu aku akan mempelajarinya." Jawab Liona sebelum mengantar manajernya untuk pulang.

Setelah itu Liona kembali duduk di depan Luna. Asistennya duduk di sampingnya.

"Hah, naskah ini banyak sekali. Apalagi Kak Leora hanya diberi waktu 1 minggu untuk mempelajarinya." Ucap Via memandangi naskah di atas meja.

"Tenang saja, itu hal kecil. Aku akan mempelajarinya nanti." Kata Liona sambil tersenyum lalu ia melihat lagi pada Luna.

"Dik Luna, tolong ambilkan aku air putih, aku merasa haus." Kata Leora.

"Biar aku saja!" Kata Via langsung berdiri, namun ia berhenti ketika Liona menatapnya dengan tajam.

"Ahh, sepertinya aku harus ke kamar kecil." Jawab Via lalu berlari ke kamar kecil.

"Akan kuambilkan." Ucap Luna sambil tersenyum.

"Tunggu, air dinginnya 40% dan air panasnya 60%. Jangan sampai salah ya Adik Luna." Lagi kata Liona.

"Baik Kak." Jawab Luna sebelum pergi mengambil air putih.

'Sial! Aku harus tahan. Di sini hanya ada aku sendirian, tidak ada yang akan membelaku.' Gumam Luna dalam hati sembari menuang air dingin ke dalam gelas.

Setelah selesai, Luna kembali ke depan dan memberikan air putih itu pada Liona.

Liona yang ambilnya sambil tersenyum lalu meminumnya.

"Hais!!" Gerutunya kembali memancarkan air itu dari dalam mulutnya.

"Apa kau mau melukai bibirku dengan memberikan air yang terlalu panas? Kau kan tahu aku adalah seorang model! Model internasional! Cepat ambilkan yang baru!" Bentak Liona.

"Maaf Kak," jawab Luna sebelum Gadis itu kembali ke dapur.

'Menyenangkan sekali, mainan yang lama dibuang, datang lagi mainan yang baru.' Gumam Liona.

Bantu dukung karya ini yuk, supaya otor lebih semangat menggantung kalian di tali jemuran😂😂😂🤭

1
Trisna
hyper+hyper
keras berbagai macam gaya
Trisna
Kasihan mama mu Liora....
kau bahagia dengan angkasa bapak mu menghancurkan leluargamu
Trisna
penasaran gimana yah nanti ending keluarga Leora ini
bapaknya sendiri memasukkan baby sugar di dalam rumahnya.
dan saking pintarnya istrinya percaya aja kalau Luna jalang itu adalah anak angkat Bambang tua bangke.
kurasa hanya Leora yang waras
dan ibunya terlalu polos mau aja di begoin sama suaminya
Trisna
aku benci Liona dan gue lebih benci lagi ayahnya Si Bambang tua bangke itu
Firgi Septia
leora ini bodoh apa adeknya jahat sama dia belum bertobat dia tetap bantu
Trisna
Astaga Bambang juga pemain wanita.
bagaimana dengan istrinya
venny
🤍
Nitnot
Luar biasa
Anonymous
mulutnya kan gak lumpuh knapa gak bilang
" sarmila"
Luar biasa
" sarmila"
sain yg berbahagia
anggara yg mnderita
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
" sarmila"
jrng koment.mungkin bisa d bilng ga juga
tpi kli like ttp ku tekan.
semngat n sukses selalu
krya2 nya bnr2 bagus.sampe berniat ttus baca tiap judul2 nya
linda defianti
Luar biasa
Murniyati
hhhhhh.... asisten kudu ngalahhh
Murniyati
kejang3 dahntu kel Radit hhhh
Murniyati
hhhhhhhh... sukurinn lhoo Radit bangkrut dahh
Murniyati
keren hiks hiks
Murniyati
ikutan marathon hati kiii
Murniyati
seruuuu
Murniyati
hhhhhh duo asisten koplakk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!