Yan Chen yang unik, memiliki roh Wajan dan di putuskan tunangan, tapi siapa yang menyangka ia bukan pemuda biasa.
dari wajah lucu dan sering bersikap bodoh, mencuri perhatian, memiliki rasa yang besar di dalamnya.
dengan itu, satu persatu perubahan mengejutkan semua orang dan pandangan tentangnya semakin baik dan lebih baik.
saya berharap bisa konsisten menulisnya.
selamat membaca, jangan lupa Like, komentar dan favoritnya, supaya penulis tahu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Made Budiarsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertarungan berakhir
“Teratai apa itu?”
“Aku merasakan kekuatan yang sangat kuat darinya.”
“Senior Zhao benar-benar hebat, tapi Bai Yin ini mungkin lebih dari itu. Aku tidak menyangka ketrampilan dan Kemampuan seperti itu. Ini benar-benar luar biasa. Aku penasaran senjatanya berkualitas apa?”
“Aku mulai mengagumi Bai Yin, meskipun ia masih terluka. Jika ia dapat menahan serangan ini, ia benar-benar memiliki kemampuan yang sangat hebat.”
Beberapa orang melontarkan pertanyaan. Mereka merasakan kekuatan kuat terpancar darinya dan bertanya-tanya bagaimana Bai Yin akan menanggapinya. Sementara Bai Yin berdiri. Wajahnya benar-benar pucat dan ekspresinya sangat buruk. Namun ia tidak berkata apa-apa dan sedikit menggerakkan bibirnya.
Tangan dan kakinya tidak bergetar tapi hanya satu jarinya bergerak naik turun.
Bai Yin memandangnya dan itu rasanya sudah biasa. Itu reaksi racun di dalam tubuhnya.
Ia sering merasakan ketakutan ketika mudanya, tapi seiring waktu berlalu dan banyak pengalaman hidup dan mati, kekuatan seperti gadis ini sangat umum dilihatnya.
Bai Yin hanya merasa ketakutan dan dikhianati oleh satu orang, dan itu menyebabkan luka mendalam di tubuhnya hingga sekarang. Seseorang yang datang baik-baik, menjadi bagian dari hidup seseorang dan terus tumbuh seperti sesuatu yang saling melengkapi, kemudian akhirnya pergi dengan sangat mengecewakan dan bahkan ingin membunuhnya, itu adalah rasa sakit yang benar-benar menyakitkan baginya.
Diam-diam dan dengan lembut kemudian tiba-tiba menjadi sangat kejam, ingin membunuhnya tanpa keraguan sedikit pun.
Bai Yin sampai sekarang masih mengingat luka dalam itu.
Jika orang itu masih ada, ia ingin melampiaskan dendamnya, tapi sekarang orang itu sudah tidak ada.
Bai Yin tidak melakukan apa-apa di sana ketika Zhao Huali melayangkan tangannya dan teratai merah berputar-putar lembut memancarkan aroma yang sangat kuat kemudian membesar dan lebih besar.
Pada saat inilah Bai Yin menekan giginya. Ia tidak boleh kalah, jika ia kalah, setidaknya ia harus kalah dengan mengeluarkan seluruh kemampuannya.
Rasa panas dan wajahnya mulai memerah seiring bunga itu melayang-layang.
Bai Yin mengeluarkan rantai dan itu berputar-putar di sekelilingnya kembali menjadi perisai.
Bunga teratai bergerak pelan mendistorsi besi rantai. percikan-percikan api seperti kembang-kembang api dan mulai meleleh.
Pelindung menggelembung karena panas dan dari sana samar-samar terlihat asap yang keluar dari berbagai arah.
Ketua ke empat menggunakan energi Qi-nya untuk memperkuat pelindung, sehingga para murid merasa aman.
******
Rantai itu kuat, tapi tidak bisa menahan bunga teratai itu; bunga itu bergerak pelan, tapi itu sebenarnya sangat kuat dan cepat.
Rantai-rantai putus satu persatu. Bai Yin tidak bisa lari ataupun menghindar dari serangan ini. Ia hanya dapat bertahan dari derangan ini, namun apa ia bisa bertahan?
Ia tidak tahu. Tubuhnya lemah tergerus racun. Jika bukan karena inti pemurnian racun di tubuhnya di ambil darinya, ia tidak akan menjadi seperti ini.
Sungguh bodoh ia telah mempercayai seseorang yang hanya datang untuk mendapatkan inti racunnya. Karena pemuda itu, ia bahkan rela membunuh kedua orang tuanya dan bahkan rela di keluarkan dari sekte Dewi racun, hanya demi pemuda ini.
Semua pengorbanannya dan semua perjuangannya pada akhirnya sia-sia, dan ia mendapatkan pengkhianatan.
Ia tidak boleh mati, tetapi bagaimana caranya menahan serangan ini?
Ia melirik lengan kanannya yang penuh darah hijau. Dengan cepat mengeluarkan belati dan memenggal lengan kanannya. Memejamkan mata karena sakit, tapi ia tidak punya pilihan lainnya. Mengangkat tangan kirinya dan menunjuk dahinya dengan ujung jarinya.
Tiba-tiba, empat cabang energi warna ungu menyebar dari dahinya kemudian menyatu ke dalam lengan kanannya.
Ia berteriak kesakitan dan meraung.
Semua orang bertanya-tanya apa Bai Yin selamat dari serangan itu.
Para ketua tidak mengambil tindakan apa pun demi menyelamatkannya.
Dunia itu kejam dan benar-benar menyulitkan, hanya yang kuat dapat hidup dengan layak.
Tang Mei tidak mengatakan apa-apa. Qiao San dan Guang Ling tidak peduli sama sekali. Namun, Yan Chen benar-benar memedulikannya.
Wanita yang ada di arena sekarang, orang yang keracunan dan kecantikannya yang menurun tidak lain adalah seorang yang benar-benar berharga di masa lalu. Yan Chen membunuhnya demi hal yang lebih berharga. Ia berharap wanita ini tidak benar-benar membencinya.
Tidak lama kemudian tiba-tiba cahaya ungu menyebar dari tubuh Bai Yin. Cahaya itu terus bersinar terang dan lebih terang. Sementara bunga teratai menyebar dan berkembang lebih besar sebelum akhirnya memudar.
Kemudian memperlihatkan satu wanita berpakaian hijau dengan satu tangannya terpotong dan seorang wanita yang terjatuh tidak sadarkan diri. Mereka adalah Bai Yin dan Zhao Huali.
Zhao Huali kelelahan dan orang-orang dapat melihat aliran nafasnya, tapi Bai Yin.
Beberapa orang mengerutkan keningnya.
“Apa dia mati?”
Salah seorang bertanya.
*******
Suara lonceng kuil berbunyi. Huruf-huruf yang di gantung dengan nama ‘kelembutan hati adalah jawaban hidup' menari-nari tertiup angin.
Pohon maple kuning menjatuhkan daun-daunnya dan bersinar keemasan di timpa cahaya matahari.
Pohon-pohon mapel di tanam mengikuti anak tangga kuil yang berkelok-kelok.
Chen Xin duduk di undakan, menatap jauh ke jalan menuju kuil. Ia mengambil kotak yang dibungkus kain putih dengan lukisan bunga-bunga plum. Membuka simpulnya, memperlihatkan kotak kayu kecokelatan dengan ukiran satu bunga berkelopak empat.
Membukanya, memperlihatkan dua kue bundar berwarna pink dengan cetakan bunga.
Menghirup aromanya, ia merasa senang. Mengambil satu, dan tiba-tiba wajahnya meredup seperti cahaya matahari di halangi awan gelap.
“Kapan ibu pulang?”
Tiba-tiba ia merasa kuenya tidak menarik. Angin terasa dingin dan suara lonceng benar-benar berisik.
********
Semua orang berbincang-bincang mengenai kematian Bai Yin. Serangan Zhao Huali benar-benar sangat kuat.
Para ketua tentunya menyadari akan ada peristiwa kematian, sehingga ekspresi mereka biasa saja.
Tapi Yan Chen, meskipun melihat banyak sekali kematian, ia merasa tidak senang melihatnya. Bai Yin tidak boleh mati. Yan Chen ingin meminta maaf untuk kesempatan kedua kali ini. Tidak lama, ia menyadari nafas gadis itu berangsur-angsur kembali. Ia merasa senang, tapi itu sangat tipis.
Yan Chen secara sembunyi-sembunyi mengeluarkan pil dan dari belakang punggungnya menghancurkannya dan membuat serbuk pil beterbangan mencapai Bai Yin.
Serbuk-serbuk itu sangat halus, sehingga orang-orang tidak akan menyadarinya.
Kemudian Yan Chen memperhatikan Bai Yin kembali dan merasakan nafasnya semakin kuat. Ia menjadi senang dan tidak perlu mengkhawatirkannya lagi.
Penguji melambaikan tangannya. Zhao Huali dan Bai Yin menghilang dari arena. Lalu panggung diperbaiki dengan cepat.
Penguji kembali melemparkan kubusnya dan nama Yan Chen muncul.
Yan Chen senang dan sedikit mengangguk. Dan tidak lama kemudian nama Qiao San juga muncul. Yan Chen senang dan ia memandang Qiao San. Bukankah, ini saatnya menyelesaikan permusuhan mereka?
