NovelToon NovelToon
SLEEP WITH MR. MAFIA

SLEEP WITH MR. MAFIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Duda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Roman-Angst Mafia / Dokter
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mae_jer

Damian, lelaki yang dikenal dengan julukan "mafia kejam" karena sikapnya bengis dan dingin serta dapat membunuh tanpa ampun.

Namun segalanya berubah ketika dia bertemu dengan Talia, seorang gadis somplak nan ceria yang mengubah dunianya.

Damian yang pernah gagal di masa lalunya perlahan-lahan membuka hati kepada Talia. Keduanya bahkan terlibat dalam permainan-permainan panas yang tak terduga. Yang membuat Damian mampu melupakan mantan istrinya sepenuhnya dan ingin memiliki Talia seutuhnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 13

Satu minggu telah berlalu semenjak Damian terluka oleh musuhnya dan di rawat oleh gadis aneh itu. Setelah pergi dari rumah gadis itu tanpa pamit, Damian memulihkan diri di rumah. Rumah barunya. Ia baru saja membeli rumah baru yang jauh lebih besar dari rumah sebelumnya.

Lokasinya masih di dalam kota tetapi jauh dari keramaian. Damian membeli sebuah lahan yang sangat besar untuk membangun rumah megahnya.

Rumahnya yang sekarang sangat luas, dengan desain modern dan minimalis yang memadukan elemen kaca dan beton.

Halamannya dipenuhi tanaman hijau, memberikan nuansa alami yang kontras dengan kesibukan kota. Seperti biasa, pelayan rumah selalu banyak. Dan ada puluhan bodyguard yang berjaga di setiap sudut rumahnya. Tentu karena dirinya adalah seorang mafia yang sangat berkuasa. Orang berkuasa selalu dengan memiliki banyak musuh, Damian salah satunya.

Minggu lalu dia lalai hingga terluka, tetapi sekarang dia pastikan kalau dirinya tidak akan terluka lagi.

Alasan Damian membeli rumah baru adalah, karena di rumahnya yang lama penuh kenangan Kanara, sang mantan istri. Bukan kenangan yang indah memang karena semasa hidup sebagai pasangan suami istri hubungan keduanya selalu tegang. Tetapi kenangan tetaplah kenangan.

Karena Damian telah memutuskan berpisah, maka dia benar-benar akan melupakan wanita itu. Dan Damian meyakini bahwa sudah 90% tidak ada lagi nama Kanara dalam hidupnya. 10% yang tersisa mungkin karena dia menghargai sosok wanita pernah menjadi isterinya tersebut.

Alasan Damian yang lain juga adalah, dia tidak ingin rumahnya sekarang menjadi tempat pertumpahan darah. Ia lelah dengan semua itu dan berencana menata hidup barunya menjadi lebih baik.

Kanara telah bahagia dengan suami barunya. Damian juga ingin memiliki kebahagiaannya sendiri.

Memikirkan kebahagiaan, entah kenapa dia tiba-tiba memikirkan gadis absurd itu.

Talia.

Damian masih mengingat namanya dengan jelas, juga wajahnya, dan setiap ekspresi yang keluar dari wajah gadis itu saat dia berbicara. Bahkan Damian terkadang tidak menyadari ia sering tersenyum karena memikirkan gadis itu.

Apa dia baik-baik saja sekarang?

Apa kesibukan yang sedang dia lakukan? Apakah gadis itu masih berencana mengikuti audisi dengan suara sumbangnya itu?

Tok tok tok.

Ketukan di pintu kamarnya membuat lamunan Damian buyar.

"Masuklah Max," katanya seolah tahu orang yang mengetuk memang adalah Max.

Tetapi benar. Max muncul begitu pintu terbuka. Dengan sarapan pagi untuk pria itu. Kondisi tubuh Damian memang sudah terbilang pulih, tetapi dia masih perlu istirahat beberapa hari lagi agar bisa pulih total.

"Letakan saja di meja itu." kata Damian menyuruh Max meletakkan sarapannya di atas nakas.

"Bagaimana perkembangan perusahaan akhir-akhir ini?"

Damian bertanya. Sudah tiga tahun berjalan ini dia membuka sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang farmasi. Karena itu adalah caranya berbaur dengan masyarakat biasa. Tidak ada yang tahu selalu Max dan Ethan.

Ia adalah mafia kejam yang sangat ditakuti, punya hubungan kerjasama diam-diam dengan beberapa negara dan seperti biasa, pemerintah takut dengan nama besarnya, tak ada yang berani mengusiknya sampai sekarang.

Karena Damian adalah sang penguasa bawah tanah yang hanya dengan mulutnya saja, ia bisa memicu perselisihan besar antara beberapa negara. Dan dapat menghancurkan kepemerintahan. Jaringannya ada di mana-mana.

Perusahaan farmasi yang Damian dirikan berkembang dengan pesat. Banyak perusahaan besar lainnya serta rumah sakit rumah sakit yang ingin bekerja sama dengan perusahaannya. Sayangnya, tidak banyak yang tahu kalau Damian adalah pemilik dari perusahaan besar yang dia dirikan sekarang.

Max menatap Damian dengan ekspresi tenang sebelum menjawab,

"Perusahaan berjalan dengan baik. Minggu ini, ada tiga rumah sakit besar yang mengajukan kerja sama jangka panjang. Selain itu, produksi obat terbaru kita mendapat respons positif dari pasar internasional. Namun ..."

Max berhenti sejenak, tampak ragu untuk melanjutkan.

"Namun apa?" Damian mengangkat alisnya.

"Ada sedikit masalah dengan pesaing kita, Valtore Pharmaceuticals. Mereka mulai melakukan kampanye negatif terhadap produk kita. Sepertinya mereka sudah mencium sesuatu tentang kepemilikan perusahaan ini."

Damian menghela napas pelan.

"Valtore, huh? Biarkan saja dia. Kalau mereka sudah melewati batas, buat perusahaan itu bangkrut.

Max mengangguk, sudah terbiasa dengan cara Damian menyelesaikan masalah. Baginya, menghancurkan sebuah perusahaan sebesar Valtore Pharmaceuticals bukan perkara sulit. Cukup dengan satu perintah, satu strategi, atau bahkan satu informasi yang bocor, Damian bisa membalikkan keadaan dalam waktu singkat.

Damian bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju jendela besar di kamarnya. Dari sana, dia bisa melihat halaman luas rumahnya yang dijaga ketat oleh anak buahnya. Dengan tangan di saku celana, ia menatap langit yang mulai terang.

"Max, siapkan pertemuan dengan direktur eksekutif perusahaan. Aku ingin memastikan produksi tetap stabil."

"Baik, Tuan," jawab Max.

Satu hal lagi.

"Apa bos?"

"Kedepannya aku akan fokus dengan perusahaan. Mengenai perdagangan senjata, aku akan menyuruh Ethan mengurusnya. Kau bantu dia juga."

Max mengangguk tanpa ragu.

"Baik, Bos. Saya akan memastikan semuanya berjalan lancar."

Damian tetap menatap keluar jendela, matanya tajam menilai keadaan di luar. Setelah minggu lalu ia hampir kehilangan nyawanya karena kelalaian, ia tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Keamanan rumah ini sudah ditingkatkan, dan sekarang fokusnya hanya satu, memperkuat bisnis legalnya.

Namun, pikirannya kembali melayang pada Talia. Gadis itu bukan siapa-siapa baginya, tetapi entah kenapa bayangan wajahnya terus muncul. Damian tidak suka hal itu. Dia bukan tipe pria yang membiarkan seseorang tinggal terlalu lama dalam pikirannya.

"Max," panggilnya, membuat pria itu menghentikan langkahnya sebelum keluar dari kamar.

"Ya, Bos?"

"Cari tahu tentang Talia, gadis yang menolongku minggu lali." perintahnya singkat.

Max tampak sedikit terkejut, tetapi tidak mempertanyakan perintah itu.

"Apakah ada sesuatu yang spesifik yang ingin anda ketahui tentangnya?"

"Apa saja. Kehidupan sehari-harinya, pekerjaannya, siapa saja orang di sekitarnya." Damian berhenti sejenak, lalu menambahkan,

"Dan pastikan dia baik-baik saja."

Max tersenyum tipis, seperti menangkap sesuatu di balik perintah sederhana itu.

"Aku mengerti. Aku akan mengirim seseorang untuk mengawasinya."

Damian tidak menjawab, hanya kembali menatap ke luar jendela. Max pun pergi, meninggalkan bosnya yang tenggelam dalam pikirannya sendiri.

Damian masih memikirkan Talia. Gadis itu seperti hantu yang terus merasuki pikirannya. Pikirannya kembali buyar dengan panggilan telpon dari seseorang. Pria itu berbalik dan berjalan ke tempat tidur, meraih ponselnya.

Bian ...

Senyum mengembang di wajah Damian. Ia langsung mengangkat panggilan dari sang putra. Akhir-akhir ini ada dua orang yang sering membuatnya tersenyum. Bian, Talia. Sama-sama bocah di matanya, tetapi Talia adalah bocah besar yang memberikan kesan yang berbeda.

"Halo kesayangan papa." Damian berucap di telpon. Nadanya lembut dan manis.

"Papa Damian Bian kangen. Mama dan papa udah ijinin Bian main sama papa seharian. Bian boleh ke rumah papa ya!" Seru Bian dari seberang.

Damian tersenyum.

"Oke, papa tunggu."

1
Aam Amalia
akhirnya..setelah sekian purnama Up juga babang Damian...
makin seru.makom asik.dan tentunya sehat sehat buat othor yang baik hati..lope se Kabupaten yahhh🥰🥰🥰
Susanti
makasih up nya thor
Maharani Rani
pasangan kocak gaess
Inoey Aini
ya ampun Thor dikit aja dah update nya. 🫢👍
aelllll
MAKASIH AUTHORR, SEHAT SELALUUU, KAMI SAYANG AUTHORR MAEEEE
Lavender Purple
huaaaa thor aku kira kamu gak update lgi. lama nunggu nyaa
Atik Marwati
thalia😂😂😂😂
Heni Mulyani
lanjut
diktata
talia km mau di BKIN babak belur versi Damian🤭
beybi T.Halim
akhirnya .,nongol juga sibabang damian sama.mbak thalia maria merzedes..,kangen sama.celotehnya😀😀semangat
susiantt
Akhirnya up lagi
Ayiek Sundoro
Alhamdulillah akhirnya di up mkasih thor 🌹🌹🌹❤❤❤
NanniAkbar NanniAkbar
akhirnya yg di tunggu2 udh up lagi🥰
terimahksih Thor🙏
jgn lama2 up selanjutnya yaa
semangat💪🤗
she
akhirnya😍
Debora Laia
mantap
Dewi Oktavia
seru,lucu,unik tor,saya senang baca y, lanjut cerita y🥰
Igo Wardana
terimakasih kak akhirnya update lg
Tsurayya Nurvaza
setelah sekian lama aku menunggu kak
Lilik Aulia
du tunggu up nya Thor
Cristella Tella
akhirnya sekian purnama update jga😭😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!