NovelToon NovelToon
Nikah Muda Karena Terpaksa

Nikah Muda Karena Terpaksa

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Orie Tasya

Damian pemuda urakan, badboy, hobi nonton film blue, dan tidak pernah naik kelas. Bahkan saat usianya 19 tahun ia masih duduk di bangku kelas 1 SMA.

Gwen, siswi beasiswa. la murid pindahan yang secara kebetulan mendapatkan beasiswa untuk masuk ke sekolah milik keluarga Damian. Otaknya yang encer membuat di berkesempatan bersekolah di SMA Praja Nusantara. Namun di hari pertamanya dia harus berurusan dengan Damian, sampai ia harus terjebak menjadi tutor untuk si trouble maker Damian.

Tidak sampai di situ, ketika suatu kejadian membuatnya harus berurusan dengan yang namanya pernikahan muda karena Married by accident bersama Damian. Akan tetapi, pernikahan mereka harus ditutupi dari teman-temannya termasuk pihak sekolah atas permintaan Gwen.

Lalu, bagaimana kisah kedua orang yang selalu ribut dan bermusuhan ini tinggal di satu atap yang sama, dan dalam status pernikahan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Orie Tasya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16 Debat Lagi

"Hua!" teriak Gwen.

Bug, bug, bug.

Bantal itu ia pukulkan ke tubuh Damian, yang masih terlelap, hingga si empunya meringis menahan nyeri.

"Woi sakit tau!" teriak Damian. Bahkan ia masih asyik terlelap di alam mimpi, dan baru mengumpulkan sisa-sisa nyawanya yang tercecer. Namun, tubuhnya sudah menjadi sasaran amukan oleh sang istri.

"Salah lo, ngapain lo peluk-peluk gue. Lo mau berbuat mesum sama gue, ya? Ngaku lo." tuduh Gwen.

Damian sudah memasang wajah frustasi di pagi hari.

Matanya masih mengantuk, tapi sudah dituduh yang bukan-bukan.

"Nggak usah nuduh lo, lihat nih wajah gue. Ada nggak nih wajah gue mau berbuat hal-hal cabul sama lo. Muka alim kek gue maen lo tuduh aja."

Gwen kesal. Memang benar kok, saat dia terbangun tangan Damian dengan seenaknya sendiri berada di atas pengganganya, dan kepalanya sendiri berada di dada Damian. Ah, sial. Apa semalam mereka tidur sambil berpelukan. Membayangkannya saja Gwen merinding seperti tengah menonton film horor.

"Muka alim, tapi tapi tangan lo tuh. Sembarangan meluk-meluk gue lagi."

"Lo kali yang meluk gue duluan. Mana ada gue meluk lo. Paling lo emang yang semalem mau nyari kesempatan dalam kelonggaran buat meluk gue. Lo mau alasan takut ada pocong karaokean? Ngaku aja. Cih, alasan lo klasik.

Emang ya, cewek tuh di manapun gengsian."

Sudah cukup, semalam dia memang ketakutan ada nenek gayung, suster sampoan, dan kuntilanak rebonding.

Tetapi sumpah, dia tidak merasa memeluk Damian.

"Bodo ah, pokoknya salah lo. Pokoknya lo yang meluk gue duluan, dasar pria mesum."

"Apa lo bilang?" teriak Damian yang tak terima dicap sebagai pria mesum. Dia memang preman, hobinya nonton film dewasa. Tetapi tidak ada ya dia berbuat mesum dengan wanita. "Gue nggak pernah mesum sama cewek."

Ingin Gwen tertawa. Apa suaminya ini sudah amnesia? Lalu yang dilakukan pemuda di depannya ini dengan Alicia tempo hari itu apa? Cuma mimpi?

"Ngaku alim, terus yang gue cyduk lo sama Alicia apaan? Lagi maen game?" Gwen melotot ke arahnya.

"Itu sih dia yang mau duluan. Ya, sebagai cowok normal, dan masih lurus gue jelas tergoda dong."

"Iman lo tipis banget."

Damian ingin kesal, namun mengerjai istrinya ini bagus juga. Muncul lampu imajiner di atas kepalanya. Ia menyeringai membuat dahi Gwen mengeryit. Perasaannya mulai tak enak. Apalagi saat Damian tiba-tiba berjalan ke arahnya. Mendekat, lalu berhenti dengan jarak yang sangat tipis. Bahkan hidung mancungnya hampir menabrak dada bidang pemuda itu.

Damian tersenyum sangat tampan, namun tersirat kelicikan. Tetapi begitu saja jantung Gwen sudah cenat cenut. 'Gila, kenapa si kampret Damian cakep banget dengan jarak sedekat ini, 'jerit Gwen di dalam hati. Tidak mungkin dia mengatakannya secara gamblang, yang ada si Damian over dosis.

Damian agak menundukkan wajahnya, dan mendekat ke arah telinga sang istri. Sebelum berbisik ia tersenyum disertai seringai terlebih dahulu. "Setipis lingeri, kalau lo mau pakai. Biar gue beliin."

Sret.

Gwen mendorong tubuh suaminya cukup kencang, dan hampir membuat Damian terjungkal ke belakang, jika saja tak memiliki reflek yang bagus.

"Mulut lo ya, Dam. Bener-bener nih, suka menodai kesucian mata, lo."

"Kenapa? Ada yang salah? Lo juga udah gue halalin kok. Emang napa? Nggak ada yang salah kok kalau lo pamer pakai lingeri depan gue. Yang salah gue lihat istri tetangga pakai lingeri depan gue. Tuh namanya menodai kesucian mata." Dia tersenyum lagi. "Tapi, lo mau coba nggak pakai lingerie depan gue."

Duag.

"Aduh!" teriaknya menahan nyeri, ketika wajahnya dilempar lagi dengan bantal. "Gila lo ya."

"Lo yang gila, dasar pria mesum, cabul, nggak ada ahklak." Gwen menggerutu. Kakinya menghentak lantai. Mengambil seragamnya di dalam koper, yang belum sempat ditaruh di lemari, lalu berbalik dan kembali mendelik ke arah Damian. "Apa lo lihat-lihat, gue colok mata lo, tahu rasa."

"Apaan sih, ganas banget jadi cewek," cibirnya.

"Biarin, kalau nggak ganas. Ntar lo macem-macem sama gue."

"Jangan ngimpi deh, yang ada lo tuh yang macem-macem sama gue."

Gwen kesal, ia tak ingin lagi berdebat dengan Damian.

Memilih keluar dari kamar, menuju kamar mandi di kamar sebelah untuk mandi, dan berganti baju.

***

Damian duduk di atas kursi makan, melihat sosok Gwen yang tengah sibuk berkutat di dapur mereka. Bau harum langsung menggoda hidung Damian.

"Lo bikin sarapan?" tanyanya.

"Nggak usah nanya."

"Judes banget sih lo, lagi PMS."

Gwen berbalik dengan pisau di tangan, dan mata yang melotot lebar. "Bisa diem, nggak."

Damian agak horor dengan Gwen saat ini. 'Nih cewek udah mirip psikopat aja, 'batinnya.

"Gue cuma nanya, gitu aja lo marah. Biarin gue sarapan juga."

"Buat sendiri."

"Mana bisa gitu. Nih di sini gue posisinya suami lo, Lo yang istri gue. Jangan jadi istri durhaka lo."

Gwen menggerutu, ia membuat nasi goreng agak malas-malasan. Tetapi, benar kata Damian. Dia di sini posisinya sudah menjadi seorang istri, jadi dia mau tak mau harus mengurus bayi besar itu.

"Nih, udah jadi. Kalau nggak enak nggak usah dicela.

Kalau enak wajib dipuji." Gwen menaruh sepiring nasi goreng di hadapan Damian.

"Males gue muji lo. Nggak ada untungnya."

"Gue racun juga lo."

"Serah, paling lo kena pasal pembunuhan berencana.

Dihukum seumur hidup, dan gue bakal gentayangin lo di dalam sel."

Kaki Gwen kembali menghentak lantai karena kesal.

Sumpah ya, punya suami model Damian ini rasanya memang harus siap sedia obat darah tinggi.

Gwen duduk dengan nyaman, ia baru saja ingin menyuapkan nasi goreng ke dalam mulutnya, namun Damian sudah berulah lagi.

"Minuman gue mana? Lo mau gue seret, nggak lo kasih minum."

"Gue baru makan, lo 'kan bisa ambil sendiri."

Damian menaruh sendoknya di atas piring, lalu kedua tangannya dilipat di depan dada.

"Istri itu harus melayani suami."

"Kalau gue nggak mau."

"Lo harus mau, masih bagus gue nggak minta jatah batin sama lo, atau tugas lo ngambilin minum diganti tugas ngasih gue jatah batin."

"Ogah!" seru Gwen, yang langsung menarik mundur kursinya. Ia berjalan ke arah dapur kembali untuk membuatkan sang suami minuman.

"Jangan kopi, ntar asam lambung gue naik."

"Udah nyuruh, banyak maunya lagi," gerutu Gwen. Ia membuatkan teh hangat untuk Damian, lalu menaruhnya kembali ke atas meja.

"Nih teh hangat, jangan protes lagi."

Gwen duduk kembali, ia tak lantas menyuapkan nasi goreng ke dalam mulutnya. Justru, kini dirinya memperhatikan si preman sekolah itu makan dengan lahap.

"Kenapa lo lihatin gue kek gitu? Nggak pernah lihat orang cakep?"

"Mulai lagi, gue cuma mau nanya. Masakan gue enak, ya. Sampai makan lo lahap gitu."

"Hem... Udah cocok kok lo jadi penjual warteg."

Sudahlah Gwen malas bertanya dengan Damian, yang ada dia malah ingin emosi, dan mencekik suaminya. Lebih baik dia makan saja daripada terlambat berangkat sekolah, dan menjadi contoh buruk bagi siswa lainnya.

***

"Ntar turunin gue agak deketan deh sama sekolah, jangan kek kemarin. Gue bisa telat nih ke sekolah."

"Bukan urusan gue," ucap Damian yang masih fokus pada jalanan.

"Jangan jahat banget sih jadi orang. Seenggaknya seratus meteran lah dari sekolah, bukannya satu kilometer."

Damian tak menanggapi, namun dia melirik sang istri yang tengah menekuk wajahnya di kursi sebelah kemudi. Diam-diam ia tersenyum melihat reaksi istrinya yang dirinya abaikan.

Damian kembali fokus pada jalanan, hingga sepuluh menit berlalu, mobil itu berhenti di dekat sekolah mereka.

"Nih, udah sampai. Gue nggak sejahat yang lo pikir."

Gwen tersenyum cerah menatap Damian. "Gue pikir lo sekejam itu, thank's ya, Dam."

Lagi-lagi, dadanya cenat cenut hanya melihat senyum cerah di bibir istrinya.

'Gue beneran kena pelet nih. Ntar gue ajakin si Christ ke paranormal buat ilangan nih pelet tuh cewek, 'batinnya berkata.

"Hn," jawabnya sok cool.

Gwen berniat turun dari dalam mobil Damian, sebelumnya ia melirik ke kanan dan ke kiri. Dirasa keadaan aman, ia lantas turun dari dalam kendaraan roda empat tersebut.

Akan tetapi, ia tak tahu jika di belakang sana ada Alicia di dalam mobil yang menatap tajam ke arahnya.

"Al, tuh bukannya si ketua kedisplinan, ya?" tanya Astri, teman satu genknya.

"Iya, gue juga tahu. Yang jadi pertanyaan gue. Ngapain dia bisa turun dari mobil Damian, jangan-jangan...." Alicia sempat berpikir, jika kandasnya hubungan dia dan Damian adalah karena Gwen.

"Gue yakin tuh cewek ada apa-apa sama Damian. Gue mesti cari tahu nih," ujarnya. Tatapannya terus menghunus ke depan dengan tangan menekan erat stir kemudi.

...***Bersambung***...

1
Lasmin Alif nur sejati
kenapa aku ikut deg degan ya 🤣🤣🤣🤣
Lasmin Alif nur sejati
ceritanya seru thorr, semangat terus nulisnya ya thorr🤭
Ciaaaa: Terima kasih banyak kak, author makin semangat nulis kisahnya🤩
total 1 replies
kalea rizuky
lanjut donk yg banyak q ksih bunga lagi deh
kalea rizuky
q ksih bunga biar banyak up ya thor
Ciaaaa: hihii boleh dong, tapi sabar yaa author lagi ada kerjaan nanti di up lagi😊
total 1 replies
kalea rizuky
nah gt jangan mau di injak injak Gwen gue suka cwek. tegas g menye2
Lasmin Alif nur sejati
lanjut thor
Ciaaaa: sabar ya kak, masih mikir kata" yang akan di rilis😄
total 1 replies
Lasmin Alif nur sejati
semangat thorr
Lasmin Alif nur sejati
mau jadi suami bucin nantinya 🤣
Lasmin Alif nur sejati
kasihan sekali si gwen
Lasmin Alif nur sejati
semangat thorr💪
Ciaaaa: Terima kasih kak, silahkan baca bab selanjutnya🙏
total 1 replies
kalea rizuky
lanjut donk
kalea rizuky
jangan mau Gwen cowok bekas
kalea rizuky
dih Damian tukang celup ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!