Shasy yang sudah menjalani pernikahannya selama dua tahun,harus menabahkan hatinya saat sang mertua dan kerabat menghinanya Mandul. Karena keadaan yang membuatnya stres dan merasa tersakiti. Sashy yang sedang kalut dan rapuh memilih untuk bersenang-senang bersama temannya. Hingga dirinya terjebak dengan pria yang membuatnya melampiaskan amarah dan kecewanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lautan Biru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
"Kau menilai pernikahan kita hanya karena dia!" Tunjuk Sashy lagi dengan suara lantang. Tidak ada air mata yang keluar dari matanya. Yang ada hanya kemarahan dan kebencian yang nyata.
"Kau menikahinya tanpa sepengetahuan aku sebagai istri sah mu! Dan dia sampai hamil anak mu!" Sashy tersenyum miring.
"Lalu kenapa jika aku dengannya? Apa aku melukai hatimu, hm?"
"Kau masih istriku Sashy! Dan aku berhak atas Dirimu! Istri yang baik tidak akan melakukan hal hina seperti ini! Bermesraan dengan pria lain yang bukan siapa-siapa!" Mata Fatur melotot tajam, suaranya menggema di dalam sana.
"Perbuatan istri tergantung bagaimana perlakuan suami, lalu apa aku harus menjadi istri penurut dan diam saja saat harga diriku di injak-injak dan hatiku disakiti begitu saja." Sashy terkekeh sinis. "Tidak! Aku bukan wanita yang memiliki hati lembut, yang akan diam dan terima jika disakiti. Ingat Mas, kamu yang memulai dan aku hanya mengikuti bagaimana kamu bersikap!"
"Sashy!"
Plak
"Kau!"
Bugh
"Mas Fatur!!" Teriak Celine saat Fatur mendapat serangan.
Fatur langsung tersungkur saat kepalan tinju mendarat keras di wajahnya. Pria itu sampai mengerang dengan sudut bibir yang terluka.
"Di mana rasa hormat mu sebagai suami, jika kau saja tega menyakiti istrimu dengan tangan mu!" Ucap Arga dengan pelan namun tegas.
"Kau tidak hanya melukai batinnya, tapi kau juga melukai fisiknya!" Arga menarik napas demi mengurai rasa sesak memenuhi dadanya. Hatinya terasa perih saat melihat wanita yang ia cintai mendapat kekerasan didepan matanya.
"Dengar! Saat dia meninggalkan rumah dan mengajukan perceraian, saat itulah dia sudah melepaskan ikatan pernikahan kalian. Dan kamu, sudah tidak berhak atasnya, karena dia tidak akan kembali dengan pria seperti mu!!" Desis Arga dengan penuh penekanan dan tatapan tajam.
Celine membantu suaminya berdiri, wajahnya meringis melihat luka di sudut bibir suaminya.
Sedangkan Sashy hanya bisa menatapnya dengan lurus, tanpa ada air mata. Meskipun hatinya terasa begitu sakit dan terluka. Air matanya begitu berharga sudah cukup dirinya menangis.
Arga menoleh kebelakang, menatap wajah Sashy yang tampak jelas memerah, melihat itu hatinya terasa diremas.
Tanpa kata Arga megambil tangan Sashy dan membawanya pergi, meninggalkan Fatur yang masih merasakan sakit. Sungguh pukulan Arga benar-benar membuatnya kesakitan luar biasa.
"Mas, kamu tidak apa-apa!" Tanya Celine dengan khawatir.
Mereka tidak tahu jika salah satu pengunjung merekam kejadian itu.
"Sial! Kenapa sakit sekali." Ucap Fatur dengan suara yang tidak jelas, karena merasakan sakit.
Blem
Arga menutup pintu mobilnya setelah Sashy masuk, dan pria itu juga ikut masuk.
Sashy duduk dengan tenang, tatapannya lurus kedepan. Arga yang melihat tampak tak bisa menyembunyikan rasa sedihnya.
"Pasti ini sakit sekali." Ucap Arga sambil mengusap pipi Sashy lembut.
Mendapat sentuhan di pipinya, Sashy pun menoleh, wanita itu menatap Arga dengan senyum kecil.
"Hanya sedikit, nanti juga sembuh." Balas Sashy.
"Apa ini sakit?" Ibu jari Sashy menyentuh sudut bibir Arga yang terluka, justru luka Arga yang terlihat parah di banding dirinya.
"Aku laki-laki, hal seperti ini sudah biasa. Tapi ini." Arga kembali menyentuh wajah Sashy. "Kamu perempuan, tidak sepantasnya seorang laki-laki mengangkat tangannya untuk melukai wanita." Katanya lagi yang membuat Sashy tersenyum.
Kata-kata Arga dan perlakuan pria itu membuat hatinya terlena, terlena akan sebuah ketulusan yang membuat hatinya terasa hangat. Sashy tak bisa mengabaikan semua bentuk perhatian Arga, dirinya benar-benar tak bisa membentengi hatinya.