NovelToon NovelToon
Gigoloku Bossku

Gigoloku Bossku

Status: tamat
Genre:Suami Tak Berguna / Selingkuh / Cinta Terlarang / Menikah dengan Kerabat Mantan / Tamat
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: mama reni

“Satu malam, satu kesalahan … tapi justru mengikat takdir yang tak bisa dihindari.”

Elena yang sakit hati akibat pengkhianat suaminya. Mencoba membalas dendam dengan mencari pelampiasan ke klub malam.

Dia menghabiskan waktu bersama pria yang dia anggap gigolo. Hanya untuk kesenangan dan dilupakan dalam satu malam.

Tapi bagaimana jadinya jika pria itu muncul lagi dalam hidup Elena bukan sebagai teman tidur tapi sebagai bos barunya di kantor. Dan yang lebih mengejutkan bagi Elena, ternyata Axel adalah sepupu dari suaminya Aldy.

Axel tahu betul siapa Elena dan malam yang telah mereka habiskan bersama. Elena yang ingin melupakan semua tak bisa menghindari pertemuan yang tak terduga ini.

Axel lalu berusaha menarik Elena dalam permainan yang lebih berbahaya, bukan hanya sekedar teman tidur berstatus gigolo.

Apakah Elena akan menerima permainan Axel sebagai media balas dendam pada suaminya ataukah akan ada harapan yang lain dalam hubungan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Dua Puluh

Elena masih terus menangis. Bukan menangis rasa sakit karena tamparan Aldi, tapi karena merasa dirinya bodoh karena selama dua tahun ini mencintai pria yang salah.

Suara tangis Elena belum juga reda. Dadanya naik turun, pipinya basah. Rasanya semua energi terkuras, tapi otaknya justru berputar cepat. Pikirannya kembali ke momen di sofa tadi, Lisa dengan santai berada di rumahnya, Aldi yang dengan sadar membela sahabatnya itu.

Ponselnya bergetar di meja. Nama Axel muncul di layar.

Elena menatapnya lama sebelum akhirnya menggeser ikon hijau. Suaranya masih serak ketika menjawab.

“Halo ….”

“Lena?” Suara Axel terdengar hati-hati, sedikit cemas. “Kamu kenapa? Apa kamu lagi nangis?”

Elena menggigit bibir, menahan isak yang tersisa. “Iya.”

Hening sesaat di seberang. Lalu suara napas Axel terdengar berat. “Apa kamu sama Aldi bertengkar?”

Elena menarik napas panjang, mencoba bicara tenang. “Iya. Dan aku enggak mau di sini.”

“Aku jemput kamu,” ucap Axel cepat. “Sekarang. Tunggu aku di parkiran. Oke?”

Elena menutup mata. Ada rasa lega mendengar itu. “Oke.”

Tanpa pikir panjang, ia bangkit. Menghapus air mata dengan punggung tangan, lalu menarik tas selempang dan ponsel. Ia membuka pintu kamar.

Aldi masih duduk di sofa, tapi kali ini tubuhnya sedikit condong ke depan. Matanya langsung menatap Elena. “Kamu mau ke mana?”

Elena berhenti sejenak, tapi hanya sebentar. “Jauh dari kamu. Aku enggak mau lihat wajahmu.”

Aldi berdiri, wajahnya mengeras. “Kamu enggak bisa pergi begitu aja. Kita belum selesai.”

Elena melangkah cepat ke pintu. Aldi maju, menahan lengannya.

“Elena!”

Elena menoleh dengan mata merah. “Lepasin aku! Kalau kamu paksa aku tetap di sini, aku bakal teriak sampai semua tetangga keluar!”

Aldi terdiam sesaat. Tatapan mereka bertemu, dan untuk pertama kalinya Aldi melihat kemarahan Elena bukan sekadar drama. Ada api di mata istrinya.

Aldi melepaskan tangannya pelan. “Pergi kalau itu yang kamu mau,” ucap Aldi dengan nada datar. "Tapi, jangan harap bisa pisah dariku!"

Elena tak peduli apa yang pria itu katakan tanpa menunggu Aldi bicara selanjutnya dia langsung melangkah. Ia membuka pintu dan keluar, menutup pintu cukup keras hingga bunyinya menggema di lorong apartemen.

Lift terasa berjalan sangat lambat malam itu. Elena berdiri sambil menggenggam tasnya erat. Jantungnya berdebar, tapi kali ini bukan karena takut. Rasanya seperti akhirnya ia memilih untuk mengambil langkah sendiri.

Di parkiran, udara malam terasa dingin. Elena berdiri di samping pilar, memeluk dirinya sendiri. Beberapa menit kemudian, sebuah mobil hitam berhenti di depannya. Axel keluar, wajahnya terlihat tegang.

“Elena.”

Elena menatapnya. Ada sedikit rasa malu karena Axel melihat wajahnya bengkak dan mata sembab. Tapi begitu Axel mendekat dan menyentuh bahunya, rasa itu lenyap.

“Kamu gemetar,” ucap Axel pelan.

Elena mengangguk. “Aku … aku enggak kuat kalau harus di rumah bareng dia malam ini.”

“Pilihan tepat jika kamu keluar.” Axel membuka pintu mobil untuknya. “Ayo masuk.”

Elena menurut. Begitu duduk di kursi penumpang, ia menghela napas panjang. Rasanya seperti baru keluar dari penjara.

Axel duduk di kursi kemudi, menatap Elena sejenak sebelum menyalakan mesin. “Kamu mau ke mana? Hotel yang sama seperti kemarin, atau … kamu mau ke apartemenku?”

Elena menoleh, sedikit terkejut. “Ke apartemenmu?”

Axel mengangguk. “Aku akan lebih tenang kalau kamu ke apartemenku. Lagipula aku tinggal sendiri. Kamu bisa istirahat dengan nyaman.”

Elena berpikir sejenak. Lalu mengangguk. “Kalau begitu ke apartemenmu saja.”

Mobil melaju meninggalkan parkiran. Sepanjang perjalanan, mereka diam. Axel hanya sesekali melirik Elena, memastikan dia baik-baik saja.

Setelah setengah jam, mobil berhenti di depan sebuah apartemen mewah. Axel turun lebih dulu, membukakan pintu.

“Ayo ikuti aku, kita naik. Kamu bisa tenang di sini.” Mereka masuk ke lift yang akan membawa ke apartemen pria itu.

Elena mengikuti. Apartemen Axel terlihat rapi, wangi aroma kayu. Ia berdiri di dekat pintu, merasa canggung.

“Kamu bisa duduk, Lena.” Axel meletakkan kunci mobil di meja. “Mau minum?”

Elena menggeleng. “Enggak usah.”

Axel duduk di sofa, lalu menatapnya. “Mau cerita?”

Elena menarik napas panjang. Ia duduk di seberang Axel. “Aku pulang … dan lihat Lisa ada di apartemen. Dia bersandar di paha Aldi. Seperti tak ada salah saja."

Axel mendengarkan dengan wajah serius.

“Aldi bilang mereka cuma ngobrol. Tapi … aku enggak bisa terima. Apalagi Lisa, dia sahabatku. Dia tahu aku lagi di luar kota, dan dia malah ….” Elena menunduk, matanya kembali berkaca-kaca. “Aku enggak tahan, Axel. Walau aku sudah tahu pengkhianat mereka, tetap saja aku tak bisa melihat semua itu di apartemenku."

Axel mendekat, duduk di sebelah Elena. Tangannya menyentuh punggung Elena perlahan. “Kamu enggak salah marah, Lena. Siapa pun di posisi kamu pasti bakal merasa dikhianati.”

Elena terisak kecil. “Aku bilang ke Aldi kalau aku dan kamu … sudah tidur bersama. Aku cuma ingin dia ngerasain sakitnya.”

Axel diam. Hanya tangannya yang tetap menepuk punggung Elena pelan. “Kamu bilang itu karena kamu marah. Itu wajar.”

Elena menghela napas berat. “Aku takut, Axel. Takut kalau ini akan membuat nama baikmu tercoreng."

Axel menatapnya, sorot matanya lembut tapi dalam. “Aku bisa menjaga namaku sendiri. Jangan takut."

Elena menoleh, menatap Axel. Ada kehangatan yang membuatnya sedikit tenang.

“Terima kasih, Axel.”

Axel tersenyum tipis. “Kamu bisa istirahat di kamar tamu. Aku siapin selimut.”

Malam itu Elena tidur di kamar tamu apartemen Axel. Meski pikirannya masih kacau, ia merasa sedikit lebih aman.

Paginya, Elena bangun lebih pagi. Matanya masih sembab. Ia keluar kamar dan mendapati Axel sudah siap dengan kemeja kerja.

“Gimana tidurmu? Nyenyak?” tanya Axel.

Elena mengangguk pelan. “Lumayan. Lebih nyenyak daripada di rumah.”

Axel tersenyum tipis. “Bagus. Ayo sarapan dulu. Aku sudah bikin roti panggang dan kopi.”

Elena duduk di meja makan. Aroma kopi memenuhi ruangan. Untuk pertama kalinya setelah semalam, ia merasa bisa menarik napas panjang.

“Axel ….” Elena menatap pria itu. “Terima kasih. Kalau kamu enggak telepon aku semalam, mungkin aku … enggak tahu akan melakukan apa.”

Axel menatapnya balik. “Kamu enggak sendiri, Lena. Aku ada di sini.”

Elena terdiam. Kata-kata itu terdengar sederhana, tapi menenangkan.

**

Selamat Siang. Sambil menunggu novel ini update bisa mampir ke novel anak online mama dibawah ini.

1
Mamah Dini11
itu balasan nya karna kmu telah menghancurkan rumah tangga sahabatmu sendiri lisa, itu hasil dari kelicikanmu, berapa pria lis yg menidurimu.
Mamah Dini11
ah jgn sampai ath, rasanya surya gk kenal sm lisa dn juga ke elena
Mamah Dini11
dan kalau benar Elena anakmu pasti kmu malu dn menyesal om karna waktu itu mengata ngatai elena yg bukan2 dn kmu juga om surya bkn axel yg minta maaf kayak tpiii om sendiri yg harus bilang makasih sm axel karna telah menjaga dn menyangi elena dgn segenap jiwa raga nya, semoga ini semua jln yg indah buat kluarga kecil elena setelah tau kebenaran nya, cepat pulih len salam untuk axel dn bayi cantikmu cepet pulang dari RS nya.
Mamah Dini11
Hai tante apa udh di bedong cucunya kok malah pergi
Mamah Dini11
tante itu kalung alena, jadi benarkan alena anak tante, anak tante yg di sakiti si aldi ,, ayo tan buka tabir itu jgn pake lama, alena sudah merindukan semua itu
Mamah Dini11
alhmdulilah alena udh lahiran selamat ya lena udh jadi seorang ibu moga anakmu membawa ke bahagian di masa depan jadi kluarga kecil bahagia, ya untuk lisa dn aldi selamat menikmati karnamu untu kalian semoga pda bertobat. moga aja kalung itu jadi petunjuk lena, petunjuk ke baikan semoga ya.
Mamah Dini11
semoga bayi nya bisa di selamatkan, untuk bukti anak siapa sebenarnya moga aja
Mamah Dini11
makan tuh aldi si karma emang udh waktunya kamu merasakan yg alena rasakan, apa kmu msh yakin anak yg di kandung lisa anak kamu, kayakny anak si ridwan deh, ayo Thor sekarang giliran si aldi dn si lisa menikmati hasil perbuatan sendiri jgn lama2 di kasih hidup enaknya, dn untuk om surya pelan2 tpi pasti om perusahaan nya akan turun anjlok kalau si aldi yg pegang (si aldi jauh berbeda dgn axel) om salah udh ngusir axel walau anak angkat tpi axel bisa jadi pemimpin perusahaan, minta maaf om kalau ketemu anak angkatmu, omongan axel benerkan om.
Mamah Dini11
wah wah yg di banggakan lisa mengandung anak aldi, kayaknya waktunya terbongkar kali ya, aldi melihat pemandangan yg sangat indah sekali, apa kamu percaya aldi itu anakmu, mungkin si karna tiba waktunya sekarang selamat menikmati al dn di tunggu ke hancurkan kalian berdua, semoga cepet ter kuak semuanya, yg di rasakan alena moga terjadi sm si lisa .
D
ak baca ny jam 04 subuh....
Mama Reni: 😘😘😘😘😘
total 1 replies
Mamah Dini11
mending jadi patung tuh si songong dari pada menjawab, malukah kmu aldi atau ada yg lain, kmu gak bisa membanggakan om kmu aldi, orang yg udh korop masih bisa tenang hidupnya apa pak surya begitu percaya sm si aldi kelihatan nya msh aman2 saja
Si Memeh
sangat bagus thor..penuh dgn nasehat hidup
Mamah Dini11
semangat buat kalian ya axel alena semoga kedepannya lbh baik dari yg terbaik,
Elly Rasmanawati
wah Lena hamidun nii...
Mamah Dini11
semoga apa yg kamu katakan sm pak surya cepat terbukti xel kmu yg terbaik walaupun kmu anak angkat, dan heran nya sm surya dn Ratna cepet sekali ganti posisi axel dn sm si aldi lagi emang gk yg lain gitu yg lbh bisa di percaya, kan tau pak surya axel udh beri bukti2 kalau aldi korup kok malah di kasih jabatan tinggi lagi ahhh gk bener ini, mungkin saking marahnya pak surya lgsung beri tau saudara2 bahwa axel bkn anak kandungnya, pdahal jgn dulu di buka rahasia itu om niat banget bikin axel menderita di mana hati nurani kalian hah hah, semoga axel sm lena bisa kuat menjalani rumah tangga nya walaupun dgn keterbatasan di waktu sekarang jgn kecil hati lena axel kmu pasti bisa menjalaninya dgn baik dn penuh cinta.
Mamah Dini11
kalau Alena bener anak nya surya dn Ratna kenapa ya waktu ketemu di apartemen axel gak ada mirip2 mereka apa biasanya kan gitu, kalau iya anakny pasti ada satu kemiripan salah satunya misalkan mirip surya atau Ratna, tpi gk ada kalinya sehingga mereka bebas berkata2 yg nyakitin alena, atau blm waktunya terungkap, tpii kalau lena bener anak mereka suatu saat nanti terbongkar, pasti mereka bilang makasih sm axel telah menjaga alena dn dgn penuhpenyesalan dari surya dn Ratna.
Mamah Dini11
mungkin saja Alena anak Ratna dn surya, waaah bakal ada penyesalan yg gk ada ujungnya kalau Alena benar anak mereka, kalau iya selamat menikmati penyesalan nanti, moga itu benar semua, nanti ke adaan nya bisa berbalik.
Mamah Dini11
semoga baik2 semuanya, Alena baru saja balik jgn ambil ke bahagian nya thor, dan semoga axel bisa menyelesaikan segala masalahnya.
Mamah Dini11
moga aja sadar ortu axel dan warasnya pulih, awas axel jaga Alena jgn tinggalkan dia sendirian ingat pesan doktr , walaupun keadaan darurat tetap Alena no satukan dulu xel.
Mamah Dini11
kalau berat ninggalin Alena kenapa gk suruh raka beli untuk kmu axel, ah kmu mh aneh axel
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!