NovelToon NovelToon
Perangkap Cinta Ceo Posesif

Perangkap Cinta Ceo Posesif

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Obsesi / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:23.7k
Nilai: 5
Nama Author: Senja

Naomi harus menjalani hari-harinya sebagai sekretaris di perusahaan ternama. Tugasnya tak hanya mengurus jadwal dan keperluan sang CEO yang terkenal dingin dan arogan yang disegani sekaligus ditakuti seantero kantor.

Xander Federick. Nama itu bagai mantra yang menggetarkan Naomi. Ketampanan, tatapan matanya yang tajam, dan aura kekuasaan yang menguar darinya mampu membuat Naomi gugup sekaligus penasaran.

Naomi berusaha keras untuk bersikap profesional, menepis debaran aneh yang selalu muncul setiap kali berinteraksi dengan bosnya itu.

Sementara bagi Xander sendiri, kehadiran Naomi di setiap harinya perlahan menjadi candu yang sulit dihindari.

Akan seperti apa kisah mereka selanjutnya? Mari langsung baca!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 16 Buatkan Aku Kopi!

Suara jam dinding menggema di ruang kerja Xander, menekan setiap detik yang terasa seperti satu jam. Di hadapannya, tumpukan dokumen seakan menuntut perhatiannya, membuat kepalanya berdenyut semakin kencang.

Ia menghela napas, menyandarkan tubuhnya ke kursi besar yang terasa begitu asing, seolah kursi itu pun tahu bahwa pikirannya sedang tidak di tempat. Tanda-tanda serangan itu mulai terasa, sensasi pusing yang menusuk dari atas kepala hingga ke pangkal leher. Ia butuh sesuatu yang kuat, sesuatu yang bisa mengusir rasa sakit ini.

Kopi misalnya.

Matanya melirik ke arah Naomi, yang masih berdiri di dekat pintu. Gadis itu terlihat kaku, seperti patung yang baru saja dipahat, tidak berani bergerak. Xander merasa sedikit kesal apalagi sejak kejadian tadi. Ia benci menunggu, dan ia benci jika harus mengulang perkataannya.

“Buatkan aku kopi!” perintahnya dengan suara parau, berusaha menahan rasa sakit di kepala atas dan bawahnya.

Naomi, yang masih tegang, mengangkat alisnya. “Ya?” Dia tidak yakin apa yang didengarnya, mungkin karena suara Xander yang terlalu pelan atau karena detak jantungnya sendiri yang terlalu kencang.

Xander mendesah, lalu mendongak, menatap gadis itu dengan tajam. “Buatkan aku kopi, sekarang!” suaranya kini lebih tegas, tak bisa dibantah.

“B-baiklah, Tuan. Saya akan segera melakukannya.” Naomi membungkuk sopan, lalu bergegas keluar dari ruangan itu. Langkahnya terdengar cepat, seperti orang yang baru saja lolos dari bahaya.

Sementara itu, Xander memijat pelipisnya yang berdenyut hebat. Ia menyandarkan tubuhnya, berusaha mencari posisi yang nyaman.

“Sial! Kenapa aku bisa tegang saat bersama gadis itu?” gumamnya, sedikit merutuki dirinya sendiri. Naomi memang punya aura yang aneh, yang mampu membuat Xander, si bos dingin yang tak pernah terpengaruh apa pun, menjadi sedikit gelisah.

Di ruangan Clara, suasana jauh lebih tegang. James sudah mendekati Clara selama beberapa hari terakhir, namun Clara tetap bersikap dingin. Hal ini membuat James merasa ada yang hilang. Clara, seorang wanita yang biasanya ramah dan ceria, kini hanya memberinya tatapan ketus.

“Menjauh lah dariku, James! Kamu tidak lihat jika aku sedang sibuk bekerja?” kata Clara dengan mata fokus pada layar komputer. Jari-jemarinya lincah menari di atas keyboard.

James tidak gentar. Dia melangkah lebih dekat, bersandar di meja kerja Clara.

“Hei, apa salahku padamu? Kenapa kamu bersikap dingin seperti ini? Ayolah, bagaimana kalau malam ini kita berkencan? Menonton film, makan malam, ke mana pun, terserah kamu,” bujuk James. Tangannya terulur, ingin menyentuh bahu Clara.

Clara menepis tangan James dengan cepat. “Tidak bisa! Aku sedang sibuk.” Dia mendengus kesal. “Sebaiknya kamu keluar. Kalau Tuan Xander melihatnya, aku bisa dipecat!” Clara menunjuk pintu, berusaha mengusir James.

Namun James malah tersenyum nakal. Ia menarik dagu Clara, membuat wanita itu menatapnya. Wajahnya semakin mendekat, matanya terpaku pada bibir Clara. Ia berniat mencium wanita itu.

Bibir mereka nyaris bersentuhan, hanya berjarak beberapa inci, ketika pintu ruangan Clara terbuka tanpa diketuk.

“Oh Tuhan!” gumam Naomi, terdiam di ambang pintu. Matanya membulat sempurna, memproses adegan yang menurutnya sangat mengejutkan itu.

Naomi langsung terpaku, otaknya langsung menarik kesimpulan sendiri. “Sudah jelas, Tuan Xander dan James ini punya kelainan. Tidak ada debat!” pikirannya langsung melayang kemana-mana.

“Naomi! Bisakah kamu mengetuk pintu lebih dulu, hah?!” seru James, menjauhkan diri dari Clara dengan cepat. Wajahnya memerah karena malu sekaligus marah. Harusnya saat ini ia sudah berhasil mencium Clara, tapi semuanya gagal total karena ulah Naomi.

“Maafkan aku, James,” ucap Naomi, malah nyengir, sama sekali tidak merasa bersalah. Dia masih terbayang-bayang adegan tadi.

“Tidak apa-apa, Naomi. Katakan, apa yang membuatmu kemari? Aku tidak ingat punya tugas dari Tuan Xander,” kata Clara, mencoba bersikap tenang, meskipun wajahnya juga memerah karena malu. Ia melirik James dengan tatapan kesal.

“Aku hanya ingin bertanya, kopi kesukaan Tuan Xander itu seperti apa,” ujar Naomi, masih terpaku di ambang pintu.

Clara mengernyit. “Dia memintamu membuat kopi?” tanyanya, ada nada terkejut dalam suaranya. Xander jarang sekali meminta orang lain membuat kopinya selain dirinya.

“Ya,” jawab Naomi singkat.

Clara mendekati Naomi, lalu berbisik padanya. “Dua sendok gula, dua sendok kopi, tanpa krimer, panasnya pas, tidak terlalu pahit, tidak terlalu manis. Pokoknya kopi hitam klasik yang kuat tapi smooth. Mengerti?”

Naomi mengangguk mengerti. “Siap, Miss Clara!” Dia langsung pergi ke pantry dengan langkah cepat, seperti mendapatkan misi penting.

“Kenapa masih di sini?” tanya Clara, menatap James dengan alis terangkat. Ia kembali ke mejanya, melanjutkan pekerjaannya seolah tidak terjadi apa-apa.

“Keluar sana! Kejar pujaan hatimu!”

“Pujaan hatiku? Siapa?” James menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, bingung dengan ucapan Clara.

Clara mendengus. Ia melempar berkas yang baru saja dia baca pada James, tepat mengenai dadanya. “Pikir sendiri!” Clara kemudian berjalan keluar meninggalkan lelaki itu di ruangannya, bermaksud mengecek pantry dan memastikan Naomi tidak membuat kekacauan.

James hanya tersenyum tipis, merasa gemas dengan tingkah Clara. “Pujaan hatiku kan dia,” bisiknya pada dirinya sendiri, menatap punggung Clara yang menjauh.

James tahu, Clara hanya pura-pura tidak peduli, tapi sebenarnya, wanita itu sudah mulai membuka hati padanya. James yakin itu. “Sok jual mahal!” gumamnya sambil tersenyum.

1
partini
wah masuk benang kusut ini ayo xan masa ga bisa bikin Naomi klepek klepek
+55 🚩
ga pake lama mwehehehehehe 🌚🌚🌚
partini
hi hi hi jangan sampai ini dua orang pecah perawan duluan dua" lagi pada oleng
partini
wkwkwkwk asik kali nya mereka nikah nya bareng
Senja: bengek kak🤣🤣
total 3 replies
Dwi Sulistyowati
bocah bisa bikin bocah dokter 🤭
Senja: 😂😂 hoo
total 1 replies
partini
baru di kasih Kiss tipis" di oting udah menggeliat lah di kokop macam mana siap tempur dong,, pasti Nic merasa lucu Thor Otong nya bereaksi ma anak kecil
Senja: 😆 hooh kak
total 1 replies
partini
lah belum tau dia berhadapan dengan sia itu ranting mafia belum akarnya Weh Weh ,, impoten Thor mau lihat reaksi nich lihat body Snowy apa Anaconda akan menggeliat 😂😂😂😂
Senja: Wkwkw gak tahu kakak🤣
total 1 replies
partini
aku makin penasaran sama Nic
+55 🚩
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa 🦖🦖🦖
partini
dihhhh aku penasaran kekurangan apa sih yg di miliki Nicko Thor ,,apa impoten apa suka terong ,,cocok tuh sama Snowy biar dia masih anak anak
partini: ihhh jangan lah,, tertidur aja tuh anaconda ketemu ma pawang nya baru menggeliat 😂😂😂😂😂
total 2 replies
partini
hehh nich what are you doing,,ihhhh
partini
ihhh rasain
+55 🚩
hohoho 🌚🌚🌚 plok2 al datang!
partini
aihhh belum merasakan kamu Naomi 😂😂😂,xan rencana mu good 👍👍👍
+55 🚩
gayanya.. giliran digigit ular alaska nambah2 🌚🌚🌚
+55 🚩: mwehehehehehe 🌚🌚🌚
total 2 replies
Opi Sofiyanti
jgn mau... ke bayang g nanti tiap kamu g bs jln.... 😂😂😂😂
Senja: Wkwkw😭
total 1 replies
partini
penggerebekan yg liar biasa ,,nanti dulu siapa di balik penggerebekan ini thor
Senja: Nah kang julid pasti kak😆
total 1 replies
partini
ini yg beda tapi aku yg aku tunggu dulu
partini: aku lebih suka yg Laur ini Thor ,
total 3 replies
Naya En-lish
/Rose//Rose//Rose//Heart/
partini
burung lepas dari sangkar wkwkwk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!