NovelToon NovelToon
Menikahi Paman Mantan (Pura-pura) Buta

Menikahi Paman Mantan (Pura-pura) Buta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:18.1k
Nilai: 5
Nama Author: FT.Zira

Menikah dulu... Cinta belakangan...
Apakah ini cinta? Atau hanya kebutuhan?

Rasa sakit dan kecewa yang Rea Ravena rasakan terhadap kekasihnya justru membuat ia memilih untuk menerima lamaran dari seorang pria buta yang memiliki usia jauh lebih tua darinya.

Kai Rylan. Pria buta yang menjadi target dari keserakahan Alec Maverick, pria yang menjadi kekasih Rea.

Kebenaran tanpa sengaja yang Rea dengar bahwa Kai adalah paman dari Alec, serta rencana yang Alec susun untuk Kai, membuat Rea menerima lamaran itu untuk membalik keadaan.

Disaat Rea menganggap pernikahan itu hanyalah sebuah kebutuhan hatinya untuk menyembuhkan luka, Kai justru mengikis luka itu dengan cinta yang Kai miliki, hingga rahasia di balik pernikahan itu terungkap.

Bisakah Rea mencintai Kai? Akankah pernikahan itu bertahan ketika rahasia itu terungkap? Apa yang akan terjadi jika Alec tidak melepaskan Rea begitu saja, dan ingin menarik Rea kembali?

Ikuti kisah mereka....!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FT.Zira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2. Setuju Menikah

"Akh...!"

Rea mengerang pelan, segera memegangi kepalanya kala rasa nyeri itu terasa kuat ia rasakan. Gerakan saat akan bangun dari berbaring pun urung ia lakukan saat rasa sakit pada sekujur tubuhnya mengambil alih, memaksa Rea untuk membuka mata yang sebelumnya terpejam untuk mencari tahu di mana kini dirinya berada.

Netranya menatap langit-langit bernuansa putih, mengerjap pelan untuk menyesuaikan cahaya, dan tersentak saat tangannya merasakan sentuhan lembut seseorang.

"Re..."

Panggilan itu begitu lembut untuk didengar, satu alasan untuk membuat Rea menoleh ke arah sumber suara, hanya untuk menemukan sosok pria dewasa dengan pandangan lurus ke depan duduk si sisi tempat tidur tempat Rea terbaring.

Kai Rylan, pria dewasa berusia matang yang memiliki wajah sempurna, sayangnya tidak dengan penglihatan pria itu. Memiliki perusahaan sendiri, sekaligus pemilik saham ketiga terbesar di kota. Pria yang Rea kenal sejak beberapa bulan lalu melalui kekasihnya.

Wajah murung yang Kai perlihatkan justru membuat ingatan Rea terlempar ke masa di mana Alec meminta dirinya untuk mendekati Kai yang memiliki usia jauh lebih tua darinya.

"Kamu gila!"

Rea berseru marah kala itu usai mendengar permintaan sang kekasih yang meminta dirinya untuk menikah dengan pria yang Alec tunjukkan potretnya.

"Itu sama saja kamu ingin aku mempermainkan perasaan seseorang!" ucap Rea.

"Hanya sementara, Sayang," bujuk Alec.

"Kamu hanya perlu menikah dengannya, bukan menjalani kehidupan pernikahan bersamanya,"

"Aku tidak mau! Aku tidak mencintainya. Bagaimana bisa kamu menyerahkan aku pada pria yang jauh lebih tua dariku, darimu? Dan dia buta!" sambut Rea tidak senang.

"Dengar!" Alec meletakkan kedua tangannya di bahu Rea, menahan wanita itu untuk tidak berpaling dalam usahanya membujuk sang kekasih.

"Perusahaan yang sedang aku kembangkan, akan sangat mudah dijatuhkan olehnya. Kamu menikah dengannya hanya untuk memantau apa saja yang dia lakukan dan melaporkan semuanya padaku. Dengan begitu, aku bisa lebih unggul darinya,"

"Jika aku berhasil melampaui bisnisnya, aku akan menikahimu,"

"*Tapi, aku tidak menyukai cara*mu,"

"Kamu hanya perlu menerima tawaran jika dia memintamu menikah dengannya, itu saja," jawab Alec.

"Itu saja? Mudah sekali kamu berbicara!" Rea menyipitkan mata, tak terima.

"Apakah begitu caramu untuk mengatakan bahwa kamu menjualku?"

"Sayang, bukan itu maksudku," sanggah Alec.

"Kamu menikah dengannya tentu saja akan ada perjanjian hitam di atas putih. Kamu tidak perlu melayaninya di atas tempat tidur selama kamu tidak ingin,"

"Tapi..."

"Dia adalah orang yang pernah menghancurkan keluargaku," potong Alec cepat.

"Apa?"

Alec mengangguk, memberikan wajah sendu.

"Aku ingin mengambil kembali apa yang memang menjadi milikku, dan hanya itu cara yang terpikirkan olehku. Kamu menikah dengannya,"

Kepala Rea tertunduk, ingin sekali membantu, tetapi ia tidak menyukai cara yang Alec gunakan.

"Caranya?" lirih Rea.

"Aku yang akan mengurusnya. Kamu hanya perlu mendekatinya, mengobrol, membuat dia nyaman bersamamu, dan aku akan membuat skenario pernikahan bisnis untuk keluarganya," jawab Alec.

"Kamu mengenal keluarganya?" tanya Rea.

"Kami mengenal karena kami berada dalam bisnis yang sama," jawab Alec.

"Tapi, bagaimana jika dia tahu rencanamu? Bagaimana denganku?" tanya Rea murung.

"Aku akan selalu bersamamu, percayalah!"

Sejak saat itulah, Alec memainkan drama yang membuat pertemuan Rea dan Kai terjadi secara alami, menempatkan Rea pada situasi menjadi penolong setiap saat, hingga menumbuhkan rasa nyaman di hati pria itu.

Tanpa sadar, air mata Rea bergulir, kedua matanya terpejam dengan suara isakan pelan. Merutuki dirinya sendiri betapa bodohnya ia yang sudah menelan mentah begitu saja apa yang Alec ucapkan.

Fakta bahwa Kai adalah paman dari sang kekasih membuat hatinya lebih tenggelam dalam rasa bersalah meski semua rencana itu bukan keinginan hatinya. Tetap saja, ia melakukan semua yang Alec minta dengan kesadaran penuh.

"Re..."

Rea menghapus air matanya menggunakan satu tangan yang masih bebas, berusaha untuk tidak membuat pria itu khawatir.

"Kamu sudah bangun?" tanya Kai.

Rea tidak segera memberikan jawaban. Netranya mengunci wajah Kai yang tidak mengarahkan pandangan padanya, pandangan kosong pria itu tidak cukup menutupi kekhawatiran yang ada.

Sikap lembut tanpa kepalsuan yang selama ini Kai perlihatkan tidak pernah menyentuh hati Rea. Ia hanya mencatat dalam benaknya untuk mencapai tujuan yang diinginkan sang kekasih tanpa memperdulikan bagaimana perasaan Kai. Dan sekarang, rasa bersalah itu menggerogoti hatinya.

"Kenapa kamu di sini?" tanya Rea setengah terisak.

"Kamu menangis?" Kai bertanya panik, segera berdiri dari duduknya dengan tangan terulur sembari meraba untuk menjangkau wajah Rea.

"Di mana yang sakit?" tanya Kai lagi.

"Jim!"

Kai berseru setelah menunggu, tetapi tidak mendapatkan jawaban. Sesaat kemudian, pintu ruang perawatan terbuka diikuti sosok pria berkacamata yang Rea kenali sebagai asisten dari Kai.

"Saya, Tuan,"

"Panggil dokter!" perintah Kai.

"Baik,"

Pria berkacamata yang dipanggil Jim itu berbalik, meninggalkan ruangan selama beberapa saat dan kembali bersama dokter di belakangnya.

"Kondisi Nona Rea baik-baik saja, Tuan. Anda tidak perlu khawatir," ucap Dokter usai melakukan pemeriksaan.

"Tapi dia menangis. Dia pasti kesakitan. Lakukan pemeriksaan ulang!" ucap Kai tidak tenang.

"Pasien mungkin merasakan nyeri pada cedera kepala yang dialami. Tetapi, tidak ada kerusakan serius pada tubuh pasien," jelas Dokter.

"Nona hanya perlu istirahat total selama beberapa hari untuk pemulihan," Dokter menambahkan.

"Tapi..."

"Aku baik-baik saja," Rea menyela cepat, berharap tindakanya menghentikan protes yang tengah Kai lakukan.

"Kamu yakin?" tanya Kai memastikan.

Rea mengangguk, kemudian tersenyum menyadari Kai tidak akan melihat apa yang ia lakukan.

"Ya,"

Kai membawa langkahnya mendekat pada Rea setelah dokter pergi meninggalkan ruangan, kembali duduk di kursi yang tersedia di samping tempat tidur, lalu meraih tangan Rea untuk ia genggam.

"Maaf, jika aku bukan orang yang kamu harapkan untuk datang,"

"Bagaimana kamu bisa tahu aku kecelakaan?" tanya Rea.

"Beberapa orangku mengikutimu saat aku tahu kamu pergi setelah mendengar lamaran yang aku berikan. Mereka juga melihatmu saat kamu keluar dari apartemen yang kamu kunjungi, tapi mereka gagal menghentikan kecelakaan yang terjadi," terang Kai.

"Maaf,"

"Paman bahkan tidak melakukan kesalahan, kenapa meminta maaf?" sambut Rea.

"Aku memang tidak tahu apartemen siapa yang kamu kunjungi, serta alasan mengapa kamu menangis saat meninggalkan apartemen itu," ucap Kai lirih.

"Tapi, jika alasan kamu meninggalkan rumah di tengah kedatanganku, aku bisa menebak apa alasannya. Kamu ingin menolak pernikahan bisnis ini, benar bukan?"

Rea terdiam dengan pandangan terkunci pada wajah Kai. Entah bagaimana, Rea justru merasa Kai kini tengah menatapnya. Hal yang membuat Rea mengangkat satu tangannya dan melambai pelan tepat di wajah Kai.

Pandangan Kai tetap kosong, tak berkedip.

"Aku akan katakan pada kedua orang tuamu bahwa akulah yang membatalkan pernikahan, bukan dirimu," Kai berkata lagi.

"Tidak!" Rea menjawab cepat disertai gelengan kepala.

"Ayo kita menikah!"

"A-Apa?" sambut Kai melebarkan kedua matanya.

"Aku setuju untuk menikah denganmu,"

. . . .

. . . .

To be continued...

1
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨
mana ini, kok blm up?
〈⎳ FT. Zira: huum Mi..semangatt/Determined//Determined//Determined/
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: tetep semangat 💪💪💪
total 5 replies
Cakrawala
apa yg prlu diperiksa? keknya justru kamu deh.
Cakrawala
heh kok cepu
R 💤
Apakah ada tragedi masa lalu, yg membuat Rea hilang ingatan thor
〈⎳ FT. Zira: ada gakk yaaa/Shy//Shy/
total 1 replies
R 💤
Paman Kai nihhh
〈⎳ FT. Zira: sepertinyaaa...
R 💤: sepertinya sihh wkwk
total 3 replies
R 💤
ayo lakukan Re... aku menunggunya
R 💤
ihh, si Kai aktingnya pinter bgttt /Facepalm/
〈⎳ FT. Zira: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
R 💤: banyak modus nya hahahaha
total 5 replies
R 💤
Haha, kasinn Alec... makanya jangan kepedean
Zhu Yun💫
Mau meriksa 🐍 nya lagi mode on apa enggak gitu /Proud//Proud//Proud/
〈⎳ FT. Zira: langsung digebukin/Curse//Curse/
total 1 replies
Zhu Yun💫
Membangkangnya sama kalian doang, kalau didepan Paman Kai ya mengangkang... ya kan Re? /Hammer//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer/
〈⎳ FT. Zira: kakakaaaaa/Curse//Curse//Curse//Curse//Curse/
total 1 replies
Zhu Yun💫
Diandalkan dalam segala hal ya Re, terutama dalam urusan ranjang bergoyang /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
〈⎳ FT. Zira: aduhh.. otakuu ternodaa/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Zhu Yun💫
Hati-hati ya Jim, ada yang sedang menatapmu sambil menahan cemburu. /Tongue//Tongue//Tongue//Tongue//Tongue/ Kai : Pilih potong gaji, potong tangan atau potong ular, Jim!!! /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
〈⎳ FT. Zira: yg potong ular sama aja potong masa depan gak sih/Facepalm/
total 1 replies
Zhu Yun💫
Mungkin ada sepenggal memori yang terhapus dari ingatan Rea /Slight/
〈⎳ FT. Zira: kenapa tuh kira kira bisa jadi kepenggal?/Blush/
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
pengen gua cubit ginjalmu itu paman. pamdai kali kau berakting
〈⎳ FT. Zira: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
kaciaaaan deh lo lec. dah pulang aja, tidur sana, lanjutin aja mimpimu/Facepalm/
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
ati² sesak napas jim🤪🤪
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
msh aja usaha
〈⎳ FT. Zira: katanya kan kalo mau dapetin sesuatu perlu usaha kak/Joyful/
total 1 replies
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
idihhhh anak mama. tukang ngadu. dasar mokondo
〈⎳ FT. Zira: dia ternyata manja/Facepalm/
total 1 replies
Zenun
apa yang mau kau periksa?
〈⎳ FT. Zira: apa aja yg bisa buat dijadikan alasan pegang pengang mungkin😅😆
total 1 replies
Zenun
silahkan, pasti segera ditepis sama Kai
〈⎳ FT. Zira: /Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!