NovelToon NovelToon
Ratu Bar-Bar Milik Pilot Tampan

Ratu Bar-Bar Milik Pilot Tampan

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Romansa Fantasi / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cintamanis / Idola sekolah / Gadis nakal / Tamat
Popularitas:1.8M
Nilai: 5
Nama Author: riniasyifa

Ratu Maharani Alatas (Ratu) gadis 17 tahun yang terkenal Bar-bar di SMA Garuda, dengan ketiga sahabatnya ia menghabiskan waktu bolos sekolah dengan bermain permainan "Truth or Dare" di sebuah cafe. Saat giliran Ratu, ia memilih Dare sebuah ide jahil muncul dari salah satu sahabatnya membuat Ratu mau tidak mau harus melakukan tantangan tersebut.

Mau tahu tantangan apa yang harus di lakukan Ratu? dan bagaimana kisah Ratu selanjutnya? langsung baca aja ya kak!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riniasyifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16 Jet pribadi

Sebelum jam 12 siang, Ratu, Daddy Anggara, dan Eyang Rita sudah berada di bandara kota Bandung. Eyang Rita, yang masih kangen sama Ratu, akhirnya ikut perjalanan ke Jakarta kali ini.

Ratu dengan pelan mendorong kursi roda Eyang Rita menyusuri koridor bandara yang ramai, langkah kaki mereka teriring suara pengumuman penerbangan. Di ujung landasan, jet pribadi keluarga Alatas terparkir megah, cemerlang di bawah sinar matahari.

Semalam, Daddy Anggara tiba di Bandung dengan jet pribadi miliknya, menyusul Ratu yang sudah lebih dulu sampai. Memang ya, sultan mah bebas mau ngapain aja, he he he.

Sementara itu, Nathan yang biasanya bertugas membawa penumpang dengan pesawat komersial, mendadak mendapatkan tugas berbeda. Kepala maskapai mengalihkan Nathan dan co-pilot Erland ke jet pribadi milik keluarga Alatas.

"Captain Nathan, co-pilot Erland, kalian dialihkan ke jet pribadi keluarga Alatas," suara tegas kepala maskapai terdengar lantang.

Nathan mengangguk mantap. "Baik, Pak. Kami akan lakukan tugas ini dengan sebaik-baiknya." jawab Nathan dengan sikap hormatnya.

Erland yang berdiri di samping Nathan ikut mengangguk yakin.

Tak lama, Nathan dan Erland bergegas menuju jet yang berdiri gagah di ujung landasan. Erland menatap sembari tersenyum lebar.

“Captain, berarti kita yang akan mengemudikan jet milik Tuan Anggara, Bos besar kita, ya?”

Nathan tersenyum tipis sambil mempersiapkan diri.

"Ya, persiapkan dirimu. Kesempatan ini bukan hal biasa. Kita harus kerja maksimal, jangan sampai mengecewakan."

Sesampainya di depan tangga pesawat, Nathan menatap sejenak bentuk jet pribadi itu dengan decak kagum yang sama dirasakan Erland. Pesawat ini tak sekadar gagah, tapi juga canggih dan penuh fitur mewah.

Mereka menaiki tangga, memasuki kabin jet terasa mewah dan nyaman, dengan kursi kulit berwarna krem yang tertata rapi dan jendela besar yang membiarkan cahaya alami masuk dengan lembut. Aroma stabilo kayu elegan dan sedikit sentuhan maskulinitas memenuhi ruangan.

Nathan dan Erland langsung disambut ramah oleh beberapa pramugari yang bertugas.

“Selamat siang, Captain Nathan dan Co-pilot Erland,” sapa mereka tersenyum hangat.

Nathan dan Erland membalas senyuman dengan sopan. Namun pandangan mereka segera tertuju pada sosok pria paruh baya yang duduk santai tak jauh dari situ. Daddy Anggara melirik mereka dengan senyum ramah, menebar aura tenang dan berwibawa.

Nathan melangkah pasti, disusul Erland mendekati Daddy Anggara, lalu mengulurkan tangan untuk bersalaman dengan Daddy Anggara.

“Selamat siang, Tuan Anggara. Terima kasih sudah mempercayai kami,” ucap Nathan dengan sopan dan penuh penghormatan.

Daddy Anggara membalas dengan senyum hangat, “Jangan berlebihan, Captain Nathan dan Co-pilot Erland Santai saja. Saya malah bangga pada generasi muda seperti kalian ini,” katanya dengan nada bangga.

Sementara itu, Ratu dengan hati-hati mengantar Eyang Rita menuju kamar pribadi yang tersedia di dalam jet, memastikan Eyangnya merasa nyaman selama perjalanan nanti.

Di sisi Nathan setelah menyapa singkat Daddy Anggara, Nathan dan Erland segera melangkah ke ruang kokpit dengan langkah cepat namun pasti, siap menjalankan tugas mereka. Nathan duduk di kursi pilot, memasang headset dengan cekatan, sementara Erland mengambil posisi di kursi co-pilot.

Nathan mulai memeriksa daftar pemeriksaan praterbang dengan teliti, sembari menghidupkan mesin jet yang mengaum halus di ruang kokpit.

“Semua sistem berfungsi dengan baik,” Nathan memastikan sambil melirik instrumen di depannya. Erland mengangguk, matanya tetap fokus pada panel kontrol.

“Rasanya selalu ada sensasi tersendiri setiap kali kita menyalakan mesin ini,” ujar Erland sambil tersenyum sedikit gugup.

Nathan tersenyum tipis. “Iya, tapi justru itu yang membuat kita tetap waspada dan profesional. Pengalaman kita menentukan kelancaran penerbangan, bukan hanya mesin.”

Dengan penuh perhatian, Nathan mulai menggerakkan tuas throttle secara perlahan. Jet perlahan meluncur maju di sepanjang landasan pacu, disambut sinar matahari yang siang yang menerobos melalui jendela kokpit.

Komunikasi antara Nathan dan Erland mengalir lancar. Mereka saling mengingatkan parameter penting, memeriksa radar cuaca, dan melakukan koordinasi dengan menara pengendali udara.

“Menunggu lampu hijau dari menara,” Erland mengirimkan via radio.

“Siap, mari kita jalankan ini dengan mulus,” jawab Nathan dengan nada tenang namun penuh fokus.

Mesin jet mulai meraung lebih keras, getaran semakin kuat terasa di kursi pilot dan co-pilot. Jet bergerak semakin cepat, dan dalam hitungan detik, pesawat pun melaju meninggalkan landasan, menanjak mulus ke arah langit biru.

Nathan menatap keluar jendela, melihat kota Bandung perlahan mengecil di bawah mereka, diselimuti oleh hamparan hijau alam yang menyejukkan mata. Di sampingnya, Erland tetap waspada, mengikuti setiap langkah dengan penuh antusiasme untuk menjalankan penerbangan dengan sempurna.

Ratu melangkah ringan kembali ke kabin utama, meninggalkan kamar pribadi tempat Eyang Rita yang sudah terlelap dengan nyaman. Wajahnya masih tersenyum cerah, penuh rasa penasaran yang tak tertahankan.

"Dad, Ratu mau ke ruang kokpit ya, mau lihat para captain pilot menerbangkan jet ini.” pinta Ratu dengan nada penuh harap menatap sang Daddy-nya.

Daddy Anggara menoleh, matanya berbinar mengamati putrinya. Sebuah senyum hangat menghiasi wajahnya.

“Hm, boleh tapi ingat jangan sampai menganggu mereka, yang sedang bertugas jika ingin sampai dengan selamat dan harus hati-hati!" peringat Daddy Anggara tegas, ia tahu betul sikap jahilnya Ratu.

Ratu mengangguk cepat, matanya berbinar cerah.

“Iya, Dad! Ratu janji gak akan buat ulah,” ujarnya meyakinkan.

“Kalau begitu, pergilah,” seru Daddy Anggara.

Ratu langsung menyusuri lorong jet yang mewah, cahaya dari jendela besar yang terbuka menyinari langkahnya. Di depan pintu kokpit, Nathan dan Erland sedang memeriksa instrumen dengan fokus. Tanpa menyadari seseorang sedang mendekat.

Ratu melangkah mendekat dengan antusias.

“Wah, keren banget kokpitnya!” seru Ratu tak bisa menyembunyikan kekagumannya.

Nathan yang mengenali suara itu langsung menoleh cepat, matanya mengerjab beberapa kali memastikan penglihatannya.

Erland ikut tercengang melihat Ratu tiba-tiba ada di ruang kokpit.

"Ratu?" seru Nathan dengan nada masih tak percaya bahwa yang ada di belakangnya adalah Ratu.

Ratu ikut terkejut melihat Nathan ada di ruang kokpit jet pribadi keluarganya, setahu Ratu Nathan siang ini kembali ke Jakarta dengan pesawat komersial biasanya.

1
🤎 Tétëh Sund@
Ratunya keras kepala trs Nathan sebagai suami ga tegas padahal kalau saja bs tegas buat kebaikan gpp sh lah ini malah.... aneh sh menurutku ga masuk akal.
riniandara: mohon support y Kaka terimakasih.
total 1 replies
🤎 Tétëh Sund@
Ratu ngeyelan ga bs jaga diri padahal sudah di kasih tau sama dokter
Ricka Monika
👍
Ricka Monika
tapi ratu di sini kurang sopan ya panggilannya sama Nathan, kab umur ratu dan Nathan jauh tuh bedanya ya panggil kakak atau Abang ke, lah ini panggil nama
Ricka Monika
lah Erland kan pasti jg ganteng,pilot sama paramugara/i mana ada yg jelek
Ricka Monika
kan kan betul tebakan aku🤣
Ricka Monika
langsung jadi tunangan tuh si cowok sama ratu
Bagus Rahmad
wah MP deh mereka
dhani123
kenpa nggak pakek kursi roda bumil biar nggak capek
Bagus Rahmad
ganti aja ko hpmu trus b kah sama papa ratu
Bagus Rahmad
sekolah ratu gimeama
Taga Putri Makassar
debay nya jail kayak mamanya😄😄😄
Taga Putri Makassar
solusinya ada sama Deddy ratu
Taga Putri Makassar
seruni kalau punya besan yg suka jail😄
Taga Putri Makassar
cocok nih jadi istri Dady nya ratu😄
Lucia
Jakarta bandung pake Jet Pribadi..
Emg orang tajir mah. Sah.... sah ajakan 🤣
Nathan belum tau yahhh siapa yg punya maskapai ✈️
Lucia
Orang tua yg bijak kaya dady anggara. Tdk marah" kasih ruan anaknya BEREXSPRESI. Tp ttp harus jaga dirinya. Ortu suport anak.👍 good dady.
Keren thorr👏
Lucia
Wah calon matu ternyata pilot di paskapay dady anggara nih.
Emg dh jodohnya 😁
Lucia
Emg orang tuanya rina gk tau kalo org tua Nathan pemilik yayasan sekolah???
Lucia
Oh critanya teman makan teman alis nikung dr belakang nihh😁 sabar Ratu cari yg effort nya full bt kmu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!