Anya adalah seorang ibu rumah tangga, dia menjalani hidupnya penuh penderitaan karena laki - laki yang dulu menyayanginya tiba - tiba berubah, tidak peduli kepadanya karena dia belum memberikan nya keturunan. tiba - tiba suaminya menceraikan nya dengan kejam, namun tiba - tiba ada orang asing yang mentransfer uang sejumlah 800 dolar kepadanya dan uang itulah yang membuat dia menjadi wanita berjaya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Duna Dara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6
Anya yang sudah bangun sedari tadi karena alarm yang membangunkannya, dia sungguh sangat kelelahan karena aktifitas kemarin membersihkan rumah mendiang nenek dan kakeknya.
Anya hari ini memutuskan untuk pergi terlebih dulu ke alat elektronik untuk membeli vacum cleaner, steam cleaner, electric mop dan air purifier.
Anya ingin membuat rumah penuh kenangan itu kembali hidup seperti saat dia bersama dengan nenek dan kakek nya.
Nenek dan kakek Anya meninggal 2 tahun sebelum Anya menikah, kakek Anya yang terlebih dulu meninggal dan 1 bulan kemudian neneknya menyusul kakek Anya dan tahun itu adalah tahun di mana Anya sangat terpuruk dia lebih memilih menjauh dari siapapun dan hidup seorang diri.
namun stelah 1 tahun dia memisahkan diri dari semua orang, dia mulai menerima dan melanjutkan hidupnya kembali.
**
1 Jam Kemudian
Anya sudah membeli alat Kebersihan Elektronik dan dia sekarang sudah berada di dalam rumah mending nenek kakeknya.
Dia mulai membersihkan seluruh penjuru rumah mendiang neneknya itu, karena rumah neneknya tidak terlalu besar jadi dia bisa membersihkan dalam rumah seorang diri.
Jam Menunjukan Jam 3 Sore
Karena perutnya sudah kelaparan dia keluar dari dalam rumah dan pergi untuk mencari makan.
Anya pun makan Nasi Padang dia makan dengan lahap, sudah lama dia tidak memakan lauk ayam goreng ikan goreng dan banyak makanan lainya, saat tinggal di rumah Tono dia hanya di beri makan nasi dan tempe saja.
30 menit kemudian Anya keluar dari rumah makan nasi padangan, dia berjalan menuju rumah kakek dan neneknya.
Saat dia bejalan menuju rumah neneknya, dia melihat 1 keluarga yang baru di usir dari kontrakannya.
"Bu beri kami waktu 1 bulan lagi Bu. kami sungguh tak punya tempat tinggal, saya sedang mengusahakan mencari pekerjaan Bu. Kasihanilah anak dan istri saya Bu" pinta seorang laki - laki
"gak, kalian pergi dari sini. Kalian sudah menunggak kontrakkan selama 2 bulan saya sudah berbaik hati tidak menagih tunggakan 2 bulan ya. mengerti lah saya juga harus punya pemasukan, kalau kalian terus menunggak terus saya dapat uang dari mana. Jadi maaf kalian pergi dari sini" tegas pemilik kontrakan
Dengan berat hati laki - laki itu membawa pergi istri dan anaknya yang baru 2 tahun pergi dari rumah kontrakan itu, di saksikan oleh banyak orang yang melihat namun tidak ada satupun orang yang mau membantu mereka.
Anya mengikuti mereka dari belakang, dan terlihat dari kejauhan mereka memegang perutnya.
Dan anak yang berusia 2 tahun itu terus menangis karena dia belum makan dari hari kemarin.
"Sabar ya nak, maafkan ayah" lirih sang ayah
Anya yang sudah tidak bisa melihat pemandangan yang menyedihkan itu langsung menghampiri mereka dengan berjalan lebih cepat.
"Permisi pak" ujar Anya
Membuat mereka berdua melihat ke arah Anya.
"Ah iya ada apa mbak?" tanya Rian
"Saya mau tanya. kalo mau nyari orang buat bersihin taman siapa ya? Saya baru pindah di sini jadi saya tidak tau" tanya Anya pura - pura menanyakan tukang untuk membersihkan halaman.
Anya tidak mau membuat mereka merasa terhina karena ucapan Anya, jadi Anya menanyakan pertanyaan itu agar dia bisa membantu mereka tanpa harus merendahkan mereka.
"Saya mbak, saya bisa membersihkan halaman rumah" dengan semangat Rian
Rian dulu sebelum di pecat dia adalah mandor di salah satu pembangunan, namun karena ada fitnahan dari beberapa orang jadi Rian di pecat dan tidak di beri gaji oleh bos nya.
"Oh. Apa bapa bisa kerja hari ini? gak papa dari sore aja, kalo sekarang tengah hari takutnya bapak kepanasan" ujar Anya
"Sekarang aja mbak, gak papa ko. Saya bisa pakai topi" balas Rian
"Oh yaudah kalo gitu, mari ikut saya pak Bu" ajak Anya
Mereka pun mengikuti Anya berbelok ke arah rumah Anya, hanya beberapa meter dari mereka mengobrol tadi.
"Ini pak halamannya. rumputnya udah tinggi tinggi jadi saya gak kuat kalo buat bersihin Halaman" ujar Anya
"Gak papa mbak, biar saya yang berisikan. peralatan nya ada di mana mbak?" tanya Rian
"Itu pak ada di samping rumah, saya mau pergi dulu sebentar. Gak papa kan pak saya tinggal sebentar" ucap Anya
"Gak papa mbak silahkan"
"Yaudah kalo gitu, ibunya kalo mau istirahat di dalam aja Bu kasian Ade bayinya rewel terus mungkin karena kepanasan" ucap Anya
"Iya mbak terima kasih" balas ayu istri Rian
Anya pun pergi....
Setalah anya pergi Rian Dengan semangat nya langsung mengambil peralatan untuk membersihkan halaman yang sudah di tumbuhi tumbuhan liar yang tinggi - tinggi.
Sedangkan ayu dia langsung duduk di teras rumah Anya dengan anaknya yang sudah mulai tenang karena kelelahan turus menangis.
"Sebentar lagi kita bisa makan nak, saber ya sayang" ujar ayu sambil menepuk - nepuk punggung anaknya.
Rian dengan cekatan membabad semua tanaman liar yang sudah menjulang tinggi tanpa ada takut akan ada ular.
Dia lebih takut jika istri dan anaknya tidak bisa makan jadi dia bertekad dengan yakin dan gigih dia akan menerima kerjaan apapun asalkan halal.
30 Menit Kemudian
Anya kembali sambil membawa beberapa paperbag di tangannya.
"Mbak, apa mau saya bantu. Banyak sekali belanjaannya" ucap ayu
"Oh ini buat stok di rumah ini Bu" ujar Anya
Anya duduk di samping Bayi yang sedang tidur.
"Bu ini tadi saya beli nasi Padang, untuk ibu dan bapa ada juga makanan untuk bayi. Makan dulu wajah ibu dan bapa terlihat sudah pucat" ujar Anya
Saat ayu ingin membalas ucapan dari Anya, tiba - tiba Rian datang karena sudah sangat haus ingin minum air.
"Eh pak Rian sini pak makan dulu, nanti setelah makan baru kerja lagi" ucap Anya
"Terima kasih mbak, tapi saya sudah kenyang jadi saya lanjutkan pekerjaan saya dulu mbak"
"Makan dulu pak, kalo di simpan nanti gak enak. Ayo makan dulu bareng sama ibunya. Sya permisi masuk dulu ya" ucap Anya
Karena dia tau kalau mereka tidak akan memakan makanan yang dia beli karena malu dengan nya jadi Anya lebih baik masuk ke dalam rumah dan meninggalkan.
"Gimana ini pak? apa boleh di makan?" tanah ayu.
Ayu selalu bertanya kepada suaminya nya saat memutuskan sesuatu.
"Kita makan saja, mungkin ini rezeki dari tuhan" ujar Rian
Mereka pun makan dengan lahap, dan anak mereka pun terbangun dengar suara ayah dan ibunya yang sedang makan.
Anya mengintip dari dalam rumah, keharmonisan sebuah keluarga.
"Kapan aku mendapatkan laki - laki sebaik pak Rian. dia mau kerja apapun agar istri dan anaknya bisa makan"
tetap semangat terus,,,,,,, 💪💪👍👍