NovelToon NovelToon
Diandra

Diandra

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintapertama / Balas Dendam / Selingkuh / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Tamat
Popularitas:916.6k
Nilai: 4.8
Nama Author: AfkaRista

"Mari kita bercerai, Di" ucap Saka

Diandra menatap Saka tidak percaya. Akhirnya kata itu keluar juga dari mulut suaminya. Hanya demi perempuan lain, Saka rela menceraikan dirinya. Apa yang kurang dengan dirinya hingga Saka sekejam itu padanya?

"Kamu pasti sudah tidak sabar untuk menikahi perempuan itu, kan?"

Saka menatap Diandra lekat, Jujur dia masih mencintai Diandra. Tapi kesalahan yang dia lakukan bersama Vika terlanjur membuahkan hasil. Sebagai pria sejati, tentu Saka harus bertanggung jawab.

"Vika hamil anakku. Bagaimanapun aku harus menikahinya"

"Kalian bahkan sudah sejauh itu? Kamu hebat, Mas. Tidak hanya menorehkan luka di hatiku, kamu juga menaburinya dengan garam. Kamu sungguh pria yang kejam!"

"Aku minta maaf" lirih Saka

Tidak ada yang bisa menggambarkan sehancur dan sekecewa apa Dian pada suaminya.

"Baik. Mari kita bercerai. Aku harap kamu bahagia dengan perempuan pilihanmu itu!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AfkaRista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

"Paket!"

"Ya sebentar!", Hastari sedikit berlari keluar rumah ketika mendengar ada paket datang. Entah siapa yang memesannya, mungkin Saka atau Vika, pikirnya

"Ya Mas. Paket atas nama siapa ya?" tanya Hastari

"Atas nama Ibu Hastari"

"Saya? Tapi saya tidak merasa memesan barang apapun" ucap Hastari heran

"Pengirimnya atas nama Nona Diandra. Tolong tanda tangani bukti penerimaan"

"Ah ... Iya baik"

Begitu kurir itu pergi, Hastari membawa masuk paket tersebut.

"Diandra bahkan tahu tempat tinggalku yang baru" gumam Hastari pelan

Dua hari lalu setelah ada orang yang melihat rumah mereka, orang tersebut langsung membelinya. Alhasil, di sinilah mereka berada. Di rumah baru yang jauh lebih kecil di banding rumah yang dulu.

"Paket dari siapa, Bun?" tanya Saka yang ikut duduk di meja makan

"Dari Diandra", jawab Hastari sambil menatap putranya

Saka memperhatikan kotak kecil yang masih di pegang Bundanya.

"Kenapa tidak di buka?" tanya Saka lagi

Dengan ragu, Hastari membuka kotak tersebut. Alangkah terkejutnya dia saat tahu bahwa paket itu berisi kotak perhiasan. Begitu kotak perhiasan itu di buka, isinya adalah kalung emas dengan liontin berbentuk hati yang sangat indah.

"Kalung, Ka"

Wanita paruh baya itu mengambil kartu ucapan yang ada di dalamnya.

Teruntuk Bunda

Terima kasih sudah mau menerima dan menyayangi aku dengan tulus.

Terima kasih sudah membuatku merasakan kasih sayang seorang ibu, meski hanya sementara

Terima kasih juga atas kebahagiaan dan ilmu yang pernah Bunda berikan.

Aku menyayangi dan mencintai Bunda seperti Mama kandungku. Meski keadaan kita tidak sama seperti dulu, tapi aku tetap menganggap Bunda sebagai Ibuku.

Semoga Bunda selalu sehat dan bahagia. Selamat Hari Ibu, Bunda. Bunda adalah Ibu kedua terbaik yang pernah aku miliki.

^^^Diandra^^^

Hastari tak mampu meredam air matanya. Antara terharu, kecewa pada diri sendiri dan merasa bersalah. Semua bercampur menjadi satu.

"Kamu sudah berdosa, Ka! Kamu berdosa telah menyakiti wanita sebaik Diandra"

Saka menunduk, yang di katakan Bundanya memang benar. Rasa bersalah terus saja bersarang dalam dada. Bahkan meski di sakiti sampai hancur sekalipun, Dian masih mau membantu dirinya dengan mempekerjakannya sebagai sopir.

"Uang darimana kamu bisa membelikan Bunda emas, Mas?"

"Ini bukan dari Saka. Uang Saka habis untuk membayar semua tagihanmu!" sindir Hastari

Saka hanya mampu menghela nafas,

"Oh ya? Jangan lupa kalau rumah ini di beli menggunakan uangku. Uang hasil penjualan semua perhiasanku" ucap Vika dengan sombongnya

Hastari memasukkan kalungnya kembali ke dalam kotak. "Kamu tentu tidak lupa kalau hasil penjualan perhiasanmu itu hanya setengah dari harga rumah ini. Setengahnya lagi di ambilkan dari hasil penjualan rumahku! Sisa uang yang di gunakan untuk melunasi tagihan kartu kreditmu!"

Vika mati kutu, ada rasa malu mendengar apa yang mertuanya katakan. Tapi rasa kesal yang lebih dominan. Ibu hamil itu memperhatikan perhiasan milik mertuanya. Sebagai wanita yang pernah bergaul dengan kaum sosialita, Vika sangat tahu berapa harga kalung milik mertuanya, di atas seratus juta. Mungkin hampir dua ratus juta. Uang darimana coba? Karena setahu dirinya, uang mereka hanya tersisa lima puluh juta setelah di gunakan untuk melunasi tagihan dan membeli rumah ini.

"Lalu darimana Bunda mendapatkan perhiasan itu?" tanya Vika yang masih ingin tahu

"Kalau kamu mau tahu darimana aku mendapatkan perhiasan ini. Ini hadiah hari Ibu dari Diandra!"

Raut wajah Vika berubah menjadi tidak suka. Rasa kesalnya pada Diandra masih belum hilang karena masalah Saka. Sekarang wanita itu malah memberi hadiah pada mertuanya.

"Selalu saja Diandra! Kenapa dia suka sekali cari perhatian!"

"Lebih baik suka cari perhatian daripada tidak perhatian sama sekali!"

Hastari pergi sambil membawa perhiasannya.

"Mas, aku sudah meminta beberapa temanku untuk mencarikanmu pekerjaan. Begitu ada kabar dari mereka, aku minta kamu segera berhenti dari tempat Diandra!"

"Vik, kita sudah membahasnya semalam. Aku menerima pekerjaan ini semata - mata hanya karena aku memang membutuhkan pekerjaan. Kita membutuhkan uang untuk hidup kita ke depan. Lagipula aku sudah tanda tangan kontrak dengan Diandra"

"Itu kan menurut kamu. Kita belum ada kesepakatan tentang pekerjaanmu ini! Kamu mengambil keputusan sepihak!"

Saka menghela nafas, "Aku melakukan semua ini juga untuk kamu. Kenapa kamu tidak juga mengerti?" ucap Saka frustasi

"Aku bukannya tidak mengerti! Sekarang aku tanya, wanita mana yang rela suaminya bekerja dengan mantan istrinya?! Tidak ada, Mas! Aku dengan tegas menolak keputusan kamu! Tapi apa yang kamu lakukan? Kamu menerima tawaran dari mantan istrimu tanpa mendengarkan keberatan yang aku berikan! Atau kamu memang sengaja menerima tawarab Dian agar kamu bisa kembali dekat dengan mantan istrimu itu! Kamu masih mencintainya, kamu merasa bersalah padanya, makanya kamu mau mendekatinya lagi, iya kan?!"

Saka mengusap rambutnya frustasi, "Berapa kali harus aku katakan, Vik! Aku tidak pernah ada niatan seperti itu!"

"Tapi ingatanku masih kuat, Mas! Aku masih bisa mengingat dengan jelas rekaman suaramu yang mengatakan bahwa kamu ingin kembali pada wanita itu! Kamu juga akan menceraikan aku setelah anak ini lahir!"

Saka menatap istrinya dengan tatapan tanpa arti. "Aku tidak tahu lagi harus menjelaskan semua dengan cara apa. Terserah apapun tanggapanmu dan apapun yang kamu pikirkan. Yang jelas, aku berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama!" Saka pergi lebih dulu meninggalkan Vika ke kamar.

"Diandra! Kamu tidak hanya membuat hidupku berantakan! Tapi kamu juga sudah membuat Mas Saka berubah! Mungkin sekarang aku hanya bisa diam. Tapi aku pasti akan membalas semua yang kamu lakukan! Tunggu saja!"

🍀🍀🍀

"Di ... Kamu membeli perhiasan senilai seratus tujuh puluh lima juta?" tanya Rani

"Iya"

"Bukankah kamu tidak menyukai perhiasan. Tumben?"

"Aku membelikannya untuk Bunda", Dian menatap Rani sejenak. Memang selama ini, semua keuangan yang Diandra keluarkan laporannya akan masuk ke Rani selaku tangan kanannya.

"Maksud kamu, Bu Hastari?"

"Memangnya siapa lagi yang aku panggil Bunda"

Rani menatap Dian tak percaya, "Kamu sadar nggak sih? Kamu membelikan perhiasan untuk ibu dari pria yang sudah menyakiti kamu"

Dian menghela nafas, "Mas Saka memang menyakiti aku, Ran. Tapi semua tidak ada hubungannya dengan Bunda. Selama aku menjadi menantunya, Bunda selalu bersikap baik padamu. Bahkan dia menyayangi aku melebihi Saka"

Rani ikut menghela nafas, Dian memang sebaik itu. "Aku tidak punya hak untuk melarangmu melakukan sesuatu yang kamu inginkan. Kamu memang selalu baik pada semua orang"

"Kita harus baik pada orang yang baik pada kita, Ran. Kalau bisa, pada orang yang jahat pada kita pun, kita seharusnya bisa berbuat baik"

"Aku tidak setuju dengan apa yang kamu katakan. Berbuat baik boleh, tapi kalau bisa lihat - lihat juga. Orang yang tidak menyukai kita, kita berbuat baikpun tidak akan ada artinya di mata dia. Jadi buat apa?"

"Kamu benar juga. Lagipula, aku bukan tipe orang yang bisa berbuat baik pada orang yang sudah menyakitiku. Sekali - kali bolehlah, kita menjadi orang jahat" Dian terkekeh

Ponsel Rani kembali berdering, kali ini dia tak mampu menahan keterkejutannya. Matanya bahkan sampai melotot menatap ke arah Dian.

"Gila!! Sekarang kamu malah membeli kamera dengan harga hampir tujuh ratus juta?!! Untuk apa, Diandra!!"

"Hadiah ulang tahun untuk Gama. Dia berulang tahun minggu depan!"

"Gama? Maksudmu Gama Mahaditya? kontraktor perusahaan kita?"

"Benar sekali!"

Rani menatap Dian penuh selidik, "Apa hubunganmu dengan Gama sampai kamu memberikan hadiah semahal itu padanya"

"Aku tidak punya hubungan apapun dengan Gama. Tapi yang jelas, nanti kamu akan tahu tujuanku melakukan semua ini"

"Aku tidak paham dengan tujuan yang ingin kamu capai. Kamu terlalu misterius belakangan ini!"

"Hahahah. Tenang saja, aku bisa mengatasi semuanya, bestie. Yang jelas, aku tidak mau terlalu membebanimu dengan masalahku. Kamu harus tetap tenang dan tidak boleh banyak pikiran. Ingat! Ada anakku yang harus kamu jaga"

"Baiklah, Nona cerewet! Tapi boleh kamu kasih tahu aku sedikit bocoran tentang rencanamu"

Dian kembali tertawa, "Untuk menangkap mangsa yang besar, kita harus memberikan umpan yang besar juga, bukan?!"

🍀🍀🍀

Maaf up nya malam. Semoga suka dengan bab ini.

Oh ya, Selamat Hari Ibu untuk Kakak - Kakak semua 😊

1
Tina Sulaiman Nata
lah numpang di harta emak nya dian
evi carolin
lama lama cila jd gila /Facepalm/
evi carolin
kelazzz.... Dian...😎😎😎
evi carolin
kereeennn bunda,hati hati saka jgnkan sumpah,ucapan seorg bunda aja adalah doa dan pst jd kenyataan
Dewi Dama
maka nya jangan jadi perusak rumh tangga orang alias PELAKOR...jadi hidup nya gk .tenang...sykuriiinnnn
Yu Ningsih
hasil karya yg bagus, alur cerita nga membosankan..
Yu Ningsih
dilanjut di sini aja thor... biar lebih nyambung alurnya
Lestari Pesek
Diandra jngn terlalu demdam ny
farida nugrahini
disini aja
flower
kalau nga paham bahkan sampe ga mudeng berarti yg baca loncat2 kaka othor wkwk
Lestari Pesek
hancur kan vika
Lestari Pesek
/Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Drool/
Lestari Pesek
mantap
Arkan Nuril
harusnya biar saka tau sendiri kalau Vika selingkuh seperti dulu Diandra yg melihat secara langsung saka dg Vika selingkuh
Arkan Nuril
wawwww wawwww, lanjut Thor, makin seru
Lestari Pesek
/Drool//Drool//Drool//Drool/
Arkan Nuril
bahagia nyaaaa 🥰🥰🥰
Lestari Pesek
/Drool//Drool//Drool//Drool/
Kozuki Shin
lanjut thor
Lestari Pesek
rasain tu hancur
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!