Sarah tidak menyangka jika ia akan di pertemukan dengan seorang duda yang memiliki 2 putra lucu, imut, dan tampan. Tentu saja ketampanan itu berasal dari ayahnya. Namun sayang Dia berjanji tidak ingin menjalin hubungan apalagi menikah setelah istrinya mengkhianatinya. Namun saat bertemu Sarah ia melanggar janjinya itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nidia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 28: Tidur bersama
"Baiklah daddy akan tidur di sini" ucap Devano membuat ku terpaku. Tidak mungkin kan kalau kami tidur di ranjang yang sama. Ya ampun bukannya membantu ku untuk memberi penjelasan pada Damien Ia malah menyetujui permintaan Damien.
"Yes...., Aku sayang daddy dan mommy" ucap Damien.
Setelah Aku membawa Damien menggosok giginya kami kembali ke kamar.
"Dami bergabung dengan daddy dulu, mom mau mengganti pakaian" ucap ku padanya, karena memang Aku masih memakai pakaian yang Aku pakai saat bertemu dengan Alex.
"Dad Dami senang banget malam ini. Dami pengen tidur seperti ini terus" ucap Damien.
"Daddy juga senang kalau kamu senang" ujar Devano mengelus rambut Damien.
"Mom Aku pengen di bacain dongeng seperti kemarin" pinta Damien pada ku. Aku mengiyakannya dan mengambil buku dongeng, kemudian membacakannya. Devano juga ikut mendengarkan cerita ku. Setelah beberapa menit akhirnya Damien tertidur, begitu juga dengan Devano. Aku menyimpan buku yang ku pegang dan menyelimuti mereka.
"Cup..good night anak mommy". Aku kemudian memejamkan mataku.
Entah mengapa Aku terbangun karena merasa sesak, seperti ada yang memeluk ku dengan erat. Ku buka mata ku dan Aku terkejut saat melihat Devano ada di depan ku. Wajah kami begitu dekat. Dia memeluk ku dengan erat. Lengannya menjadi bantalan ku. Bahkan tangan ku juga ku lingkarkan di pinggangnya. Aku ingin berteriak tapi takut Devano terbangun. Dengan pelan-pelan Aku mencoba melepaskan tangannya dari tubuh ku.
"Akh...kenapa ini susah sekali. Dan dimana Damien" batin ku. Aku mengangkat kepalaku dan melihat Damien ada di belakang Devano dengan bantal guling disampingnya untuk menahannya agar tidak terjatuh.
Aku mencoba kembali melepaskan pelukan Devano hingga Aku merasakan Dia menggeliat.
"Akhirnya" ucap ku lega.
"Jangan mencoba melepaskan dirimu dari pelukan ku" ucap Devano dengan suara Seraknya lalu menarik kembali tubuh ku ke pelukannya. Kali ini pelukannya tidak terlalu erat tidak seperti sebelumnya. Aku bisa merasakan kulit telanjangnya karena memang ia tidak memakai baju saat tidur.
"Biarkan seperti ini dulu, setidaknya hanya untuk malam ini saja. Rasanya nyaman sekali" ucapnya lagi sambil mengelus punggungku. Aku hanya pasrah saja di pelukannya. Tanpa ku sadari mata ku pun terpejam.
"Bunyi alarm ponsel membangunkan ku, Aku bangun dengan berat hati. Aku meraih ponselku untuk mematikan alarm nya. Saat Aku ingin mengambilnya tubuh ku tertahan, Aku lupa ternyata Devano masih memeluk ku dari belakang. Posisi tidur kami berubah dari sebelumnya, Aku tidur membelakanginya namun tangannya tetap berada di pinggang ku. Ku lepaskan tangannya dengan hati-hati dari pinggang ku. Setelah berhasil melepaskannya, Aku bangkit dan melangkahkan kakiku ke kamar mandi untuk mencuci wajah ku.
Lima menit kemudian Aku pergi ke dapur untuk memasak dan meyiapkan bekal untuk anak-anak seperti biasanya. Aku memasak sambil bersenandung kecil untuk memecahkan kesunyian. Aku menyelesaikan acara masak ku setengah jam dan menatanya di meja makan. Aku lalu pergi ke kamar ku untuk membangunkan Damien. Saat Aku masuk kamar Aku melihat posisi tidur Damien dan Devano yang sama. Rasanya lucu sekali. Mereka tidur telungkup dengan kepala menyamping ke kanan. Bahkan bentuk bibir mereka sama. Aku duduk di tepi ranjang sambil memperhatikan mereka dan mengambil foto mereka.
