Ayuna begitu mencintai suaminya, meskipun selama pernikahan ia tak pernah menikmati hasil kerja suaminya. Seiring berjalannya waktu, Ayuna akhirnya menggugat cerai suaminya. Mampukah Ayuna jauh dari pria yang sangat dicintainya itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mami Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian Keenambelas
Romi pulang dengan keadaan gontai, dirinya sebenarnya tak mau bercerai dari Ayuna. Tentunya karena tidak ingin kehilangan pemasukan buat keluarganya. Setidaknya kehadiran Ayuna membantunya membiayai kebutuhan kedua orang tuanya dan adik-adiknya.
"Bagaimana? Apa dia mau diajak damai?" tanya Mida setelah Romi sesampainya di rumah.
Romi menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
"Kenapa? Dia tidak mencintaimu lagi? Apa kamu tidak mampu merayu dan membujuknya?" cecar Mida.
"Entahlah, Bu. Dia menolak menarik gugatan itu!" kata Romi.
"Sombong sekali dia menolak kamu!" kesal Mida yang tak tahu alasan Ayuna sebenarnya karena dia tidak ikut hadir dalam mediasi.
Romi pun tak berkata-kata lagi.
"Sudahlah, kamu lupakan saja dia. Pasti kamu akan mendapatkan yang lebih baik darinya dan kaya," kata Mida menguatkan putranya.
"Iya, Bu."
Mida sebenarnya tak berharap Ayuna kembali ke rumahnya, tetapi karena Romi mengeluh dimintai uang belanja akhirnya ia pun setuju jika putranya itu balikan dengan Ayuna.
Setelah mengobrol dengan Romi, Mida melangkah dapur mempersiapkan makan malam buat keluarganya.
Rani yang baru keluar dari kamarnya menghampiri sang ibu dan bertanya, "Bagaimana, Bu? Apa dia mau balikan dengan Kak Romi?"
"Dia menolak," jawab Mida.
"Apa alasannya?" tanya Rani.
"Ibu juga tidak tahu," jawab Mida lagi.
Rani pun diam tak bertanya lagi.
"Sudahlah lupakan saja wanita itu. Kakak kamu pasti mendapatkan wanita jauh darinya yang cantik, lebih baik hati dan kaya," Mida berkata penuh percaya diri.
"Iya, Bu. Kak Romi juga ganteng pasti tidak kesulitan wanita seperti itu," Rani setuju dengan ucapan ibunya.
"Kamulah keluar rumah sana, jangan di dalam kamar saja. Gaet tuh pria kaya!" cetus Mida yang sedikit kesal juga putrinya tak menghasilkan apa-apa.
"Besok aku mau ke pesta ulang tahun temanku, Bu. Temannya dia orang kaya, aku pasti menemukan pria kaya," ucap Rani penuh keyakinan jika dirinya berhasil mendapatkan lelaki tampan dan kaya.
"Ya, baguslah kalau memang begitu!" kata Mida dengan wajah sinis.
****
Beberapa minggu kemudian.....
Ayuna dan Romi kembali bertemu lagi di ruangan pengadilan. Romi hadir bersama kedua orang tuanya. Mida dan Anton melihat Ayuna dikelilingi beberapa orang diam tak berkutik. Apalagi hakim menjelaskan alasan Ayuna menggugat cerai. Bukti-bukti mengatakan bahwa keputusan Ayuna bercerai adalah tepat.
Setelah sidang, Romi dan kedua orang tuanya keluar dari ruangan tersebut. Sementara itu Ayuna memilih pergi tanpa berpamitan kepada pria yang sebentar lagi akan menjadi mantan suaminya.
Mida sejenak tercengang melihat Ayuna memasuki sebuah mobil mewah bersama beberapa orang yang mendampingi wanita itu. "Kenapa dia bisa bertemu orang-orang yang pintar bicara?" tanyanya dalam keheranan kepada suami dan putranya.
"Entahlah, Bu. Aku juga tidak tahu, penampilann sekarang sangat berbeda," jawab Romi juga merasakan hal yang sama.
"Mobil yang dinaikinya juga bagus. Teman-temannya orang hebat semua," sahut Anton.
"Apa selama ini kamu tidak mengenal teman-temannya?" tanya Mida.
"Aku hanya mengenal Rere, Bu. Selain itu, aku tidak tahu," jawab Romi lagi.
"Ibu curiga pasti diantara mereka ada yang menjadi selingkuhannya. Cuma dia menuduhmu saja untuk mengalihkan kesalahannya," tuding Mida.
"Video yang ditunjukkan tadi sudah jelas Romi bersalah," ujar Anton. Sebab, dipersidangan pihak Ayuna menunjukkan sebuah video yang memperlihatkan Romi membonceng seorang wanita muda dan mengantarkannya ke salah satu tempat kos-kosan. Terlihat dari mimik wajah keduanya yang saling tersenyum dan memiliki hubungan meskipun Romi menyangkalnya dengan mengatakan bahwa mereka sekedar teman biasa.
"Video bisa direkayasa. Romi juga membantahnya. Kalau Ibu lebih percaya anak sendiri daripada orang lain," kata Mida yakin Romi tak seperti itu.
"Ya, semoga saja," ucap Anton.
"Sekarang keputusan ada di tangan Romi, apa dia mau balikan lagi dengan Ayuna atau tidak," kata Mida. "Kalau menurut Ibu 'sih, lebih baik tak usah balikan. Dia juga tidak mau menerima Romi meskipun sudah bersalah," lanjutnya.
"Aku juga bingung, Bu. Tapi, dia bersikeras begitu aku tidak bisa melakukan apa-apa," ucap Romi pasrah.
lanjutttt terus Mam 🤩💪💪