kanaya seorang gadis yang baru saja akan merasakan bangku kuliah tiba tiba harus menikah dengan Bumi Mahesa Erlangga teman masa kecilnya yang sudah di anggap seperti kaka sendiri , hari dimana Bumi akan melakukan akad , tiba tiba Nesa menghilang . Pak Arif ayah kandung Bumi meminta Naya untuk menggantikan posisi mempelai perempuan. disinilah cobaan untuk Kanaya di mulai orang yang selama ini ia kagumi , dan selalu melindunginya tiba tiba menjadi orang yang dingin dan tidak berperasaan . luka hati akibat penghiantan Nesa membuat Bumi berubah menjadi orang yang sangat kejam bahkan kepada wanita lembut yang selalu berada di sampingnya. WARNINGGGG!!!!! siapkan tisu dan kanebo setiap membaca karena akan banyak mengandung bawang merah , bawang putih, dan bawang bombay... canda bawang
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shadirazahran23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 25
Bumi merebahkan dirinya di kasur empuk milik sang istri.Dari tadi perasaan cemas dan khawatir masih terus menghantuinya.Bagaimana tidak saat ini Bumi belum mendapat kabar apapun dari Kanaya.
"Dimana kamu saat ini Nay, Mas cemas.Kenapa kamu pergi tanpa memberi Mas kesempatan untuk menjelaskan semua."
Bumi menenggelamkan wajahnya pada bantal yang ia tiduri, tercium bau tubuh Kanaya, membuat lelaki itu merasa sangat familiar.
"Bau ini?? aku seperti pernah mencium aroma bau ini?' BUmi bergumam sendiri.
Niat hati ingin beristirahat sejenak sebelum mulai mencari keberadaan Naya kembali, justru membuat ia tidak bisa tidur sama sekali.
Akhirnya Bumi lebih memilih pergi ke kamar mandi, untuk mencuci muka.
Sambil menatap cermin kamar mandi, Bumi mulai mencuci muka dan akan menggosok giginya, TIba-tiba ada sebuah benda yang menarik perhatiannya.
Bumi mengerutkan alisnya melihat benda pipih dan panjang itu.Tiba-tiba saja dadanya mulai bergemuruh hebat menatap dua garis merah yang ada dalam benda itu.
Meskipun belum berpengalaman tapi ia tahu itu alat tes kehamilan dan dua tanda merah menunjukan positif.
"Apa ini milik Naya? Tidak mungkin,aku dan Naya belum..." Bumi penghentikan perkataanya. Ia melirik jam sudah menunjukan pukul enam pagi.Buru-buru ia keluar dari kamar madi untuk mencari ponselnya.
Sekali lagi Bumi mencoba menghubungi sang istri namun sampai sekarang belum ada rsepon bahkan aplikasi chatnya tidak aktif. Lalu pria itu mencoba menghubungi sahabatnya Devan.
Panggilan pertama belum terhubung, Bumi mencoba panggilan berikutnya, masih juga belum tersaambung. Ia hampir saja menyerah, namun sekali lagi Bumi berusaha menghubungi Devan lagi.
Beruntung panggilan terakhirnya langsung dijawab oleh sang sahabat.
(Apa sih loe ganggu tidur gue, ini masih pagi bro)umpat Devan terdengar kesal di ujung telepon.
"Sorry bro, gue ganggu pagi-pagi banget,gue mau tanya sesuatu yang sangat penting ke elo."ucap Bumi.
(Apa Buruan, gue masih ngantuk banget ni asli)
"Loe inget waktu gue di bar dan mabuk, pagi-paginya gue baru sadar ada di kamar apartement loe, pas gue bangun kondisi udah dalam keadaaan tak berpakaian. Kira-kira loe tau siapa yang bersama gue waktu itu?"tanya Bumi penasaran
( Ha...ha.. loe dalam keadaan polos maksudnya Bum, dan loe gak sadar siapa yang bersama loe?)
"Ia sampai sekarang gue gak tau siapa yang bersama gue malam itu, malahan seusatu terjadi, gue.." Bumi ragu untuk melanjutkan ucapanya.
( Apa?)
"Gue merasa telah merenggut kesuciannya." Bumi sedikit menggigit bibirnya saat mengatakan itu.Sesuatu yang ia pendam akhirnya ia katakan juga.
(Loe yakin Bum habis merawanin anak orang? berarti selama ini loe belum pernah nidurin bini loe?)
"Gue nanya siapa yang bareng sama gue di apartement, kenapa loe bawa-bawa Naya sich. Juju gue bungkam selama ini kareana merasa bersalah banget sama dia, secara gak sengaja gue udah menghianati pernikahan kami karena tidur dengan wanita lain."
(Gue tanya sama loe, selama menikah dengan Naya , loe blum pernah nidurin dia?)
"Belum lah , gimana gue mau nidurin dia , hati gue masih terjebak dengan masa lalu.Tapi beberapa minggu ini gue udah berdamai dengan masa lalu, Gue udah lupain Neza dan bertekad akan memulai rumah tangga dengan Naya"
(Serius loe bilang gini? bukan Naya sebagai pelarian?)
"Gila aja , enggaklah, gue tulus sama dia, tapi gue punya beban moral yang harus gue tanggung.Makannya gue belum berani buat nyentuh dia sebelum gue ketemu gadis itu dan minta maaf."
(kalau gitu selamat loe udah resmi jadi suami Kanaya Fitriyani .karena yang bareng sama loe malam itu adalah bini loe, Kanaya.)
"APA????