Aku Tidak Menyesal

Aku Tidak Menyesal

Bagian Pertama

Ayuna membuka amplop pemberian gaji suaminya, matanya membulat tersisa hanya 3 lembar uang berwarna merah. "Kenapa hanya tinggal segini, Mas?" protesnya.

"Kamu harusnya bersyukur masih aku beri uang belanja, bukankah kamu juga mempunyai uang sendiri?"

"Astaghfirullah, Mas. Meskipun aku bekerja, kamu tidak seharusnya memotong uang belanja untukku!" ujar Ayuna.

"Ayuna, tolong beri pengertian padaku. Gajiku bukan hanya buat kamu saja. Ada ibu dan ayahku juga adikku yang perlu aku bagi," ucap Romi.

"Mas, ayah dan ibumu bekerja. Adik-adikmu juga sudah dewasa, jangan terus berharap padamu," protes Ayuna lagi.

"Sebelum kita menikah, aku sudah membagi rejeki buat mereka jadi kamu harusnya paham!" Romi keluar dari kamar dan menutup pintunya secara kasar membuat Ayuna berjengit kaget.

Ayuna meraup wajahnya dan terduduk di ujung ranjangnya, hampir 10 bulan menikah suaminya tak pernah memberikan gaji utuh. Romi harus membagikan gaji untuk kedua orang tuanya dan 3 adiknya. Padahal ibu mertuanya juga meminta uang kepadanya dengan alasan kebutuhan rumah tangga yang terus menanjak naik jadi perlu tambahan.

Ayuna menikah dengan Romi karena mencintai pria itu, dia begitu tergila-gila kepada Romi meskipun kedua orang tua Ayuna tak merestuinya. Berbagai cara dilakukan Ayuna agar ayahnya mau menikahkan dirinya dengan Romi.

Perjuangan selama 6 bulan akhirnya berhasil, ayah Ayuna bersedia menjadi wali nikah Ayuna. Pernikahan Ayuna dan Romi dilangsungkan di kediaman orang tuanya Romi itu semua karena permintaan ibunya Romi. Ayuna pun tak keberatan dengan keinginan keluarga Romi.

Mahar yang diberikan Romi kepada Ayuna hanya uang sebesar 300 ribu. Biaya lainnya untuk mengurus surat-surat pernikahan semua dari Ayuna.

Ketika hari pernikahan dari pihak Ayuna hanya dihadiri oleh ayahnya Ayuna dan pamannya sedangkan ibunya dan keluarganya yang lainnya enggan datang dengan alasan mereka tak menyukai sosok Romi.

Saat bertemu dengan Ayuna, Romi tak memiliki pekerjaan tetap sehingga Ayuna yang mencarikannya makanya ia mengetahui berapa besaran gaji suaminya.

Ayuna keluar dari kamar dengan wajah sembab sehabis menangis, ia berjalan ke dapur meraih gelas dan menuangkan air teko ke dalamnya. Ayuna meneguknya hingga tuntas.

"Kak Ayuna, aku lapar. Buatkan mie rebus!" perintah Mayang, adik pertama Romi.

"Buat saja sendiri!" Ayuna memilih berlalu dan melangkah kembali ke kamar.

"Kak Ayuna!!" teriak Mayang memanggil.

"Ada apa Mayang? Berisik sekali!!" Romi muncul dari belakang rumahnya.

"Aku minta Kak Ayuna masakan mie rebus tapi dia malah menyuruhku," ucap Mayang.

"Kamu saja yang masak, kenapa harus dia?"

"Kak, aku capek baru pulang kerja. Ibu tidak mempunyai makanan dan aku lapar, aku hanya minta tolong kepadanya."

"Kalau malas beli aja sana!" kata Romi.

"Kak, aku capek dan uangku juga hanya cukup untuk ongkos besok kerja," jelas Mayang.

"Aku akan menyuruhnya!" Romi lantas ke kamarnya dan Mayang tersenyum seringai.

"Cepat buatkan mie rebus untuk Mayang!" perintah Romi menghampiri istrinya yang sedang rebahan sembari memainkan ponselnya.

"Kenapa harus aku?" Ayuna tampak protes.

"Jadi siapa yang aku suruh? Di rumah cuma ada kamu dan aku," kata Romi.

"Kenapa harus aku yang memasaknya? Memangnya Mayang tak bisa melakukannya sendiri?" Ayuna meletakkan ponselnya dan bangkit lalu duduk.

"Dia capek, Yuna. Harusnya kamu sadar kita tinggal di rumah orang tuaku dan kamu harus bantu meringankan pekerjaan mereka," kata Romi lagi.

"Aku juga capek, aku juga kerja dan baru dua jam lalu sampai rumah. Kamu sudah menyuruhku untuk meringankan pekerjaan mereka di rumah, kamu apa enggak mikir perasaan aku, hah?" Ayuna meninggikan suaranya.

"Sekarang kamu sudah berani bicara kasar dengan ku?" Romi menunjuk wajah istrinya.

"Memangnya kenapa? Kamu marah? Kamu ingin memukul?" Ayuna menatap penuh amarah wajah suaminya.

"Aku hanya meminta tolong kamu masakkan makanan untuk Mayang," ucap Romi.

"Aku tidak mau!" tegas Ayuna. "Kamu saja yang masakkan makanan untuk adik kesayanganmu itu!!" lanjutnya.

Romi menaikkan tangannya hendak menampar istrinya.

"Ayo tampar!!!" teriak Ayuna di depan wajah suaminya.

Romi menurunkan tangannya dan memalingkan wajahnya.

"Jika kamu berani memukulku, aku takkan segan meninggalkanmu!!" ancam Ayuna.

"Aku rasa kamu tidak berani meninggalkan ku!" Romi kembali menatap sinis wajah istrinya. Dua tahun lalu Romi ingin memutuskan hubungan dengan Ayuna namun wanita itu merengek agar dirinya membatalkannya. Ya, berkali-kali mereka putus Ayuna selalu membujuknya dan mengejarnya.

"Siapa bilang aku tidak berani?" Ayuna menantang suaminya.

Romi tertawa sinis.

"Aku bisa saja meninggalkanmu!!" ucap Ayuna.

"Ya sudah, pergi sana kalau kamu mau meninggalkan aku!!" tantang Romi.

"Kita lihat saja!!" Ayuna balas menantang.

"Aku yakin kamu akan menyesal dan meminta balik lagi padaku!" ucap Romi begitu percaya diri.

"Kamu mau bukti, hah?" Ayuna berjalan ke lemari mengeluarkan tas besar dan mengambil pakaiannya.

Romi yang melihat istrinya tak seperti biasanya ketika marah lantas mendekat dan memegang tangan Ayuna. "Kamu mau ke mana?" ia tampak ketakutan.

"Aku ingin membuktikan jika aku serius dengan ucapanku!" Ayuna berusaha melepaskan genggaman suaminya.

"Ayuna, cukup. Jangan seperti ini!!" sentak Romi.

"Kamu tidak pernah membelaku, aku juga capek!!!" air mata yang sempat ditahan Ayuna akhirnya jatuh.

"Aku akan katakan kepada Mayang agar tak menyuruhmu lagi," ucap Romi yang membuat Ayuna jadi mengurungkan niatnya kabur.

Romi keluar dari kamarnya, menghampiri adiknya yang malah santai menikmati siaran televisi.

"Mana Kak Yuna, Kak?" Mayang celingak-celinguk mencari keberadaan kakak iparnya.

"Dia di kamar," kata Romi.

"Dia mau 'kan buatkan aku mie rebus?" tanya Mayang.

"Kamu saja yang masak, dia capek. Jangan manja!"

"Kak, di rumah ini yang paling banyak mengeluarkan biaya kebutuhan itu aku. Kalian harusnya pengertian kepadaku, sudah capek pulang kerja eh malah enggak ada makanan. Memangnya ibu dan ayah ke mana?"

"Aku juga tidak tahu mereka di mana, aku pulang kerja mereka tak ada di rumah!" kata Romi.

"Rani dan Rino mana?" tanya Mayang.

"Enggak tahu, mungkin lagi main," jawab Romi.

"Mereka selalu tak pernah di rumah!" omel Mayang.

"Kamu dan ibu saja yang selalu memanjakan mereka!" singgung Romi.

"Kakak juga sering memberikan mereka uang, jadinya mereka malas!" Mayang menyalahkan Romi.

"Sudahlah, jangan bahas mereka lagi! Sekarang kamu kalau mau makan masak sendiri!!" ucap Romi kemudian berlalu.

Terpopuler

Comments

M Holis

M Holis

coba mampir Thor💪

2025-10-14

1

Ddek Aish

Ddek Aish

mampir

2025-08-19

1

Erchapram

Erchapram

Aku mampit Thor

2025-06-18

1

lihat semua
Episodes
1 Bagian Pertama
2 Bagian Kedua
3 Bagian Ketiga
4 Bagian Keempat
5 Bagian Kelima
6 Bagian Keenam
7 Bagian Ketujuh
8 Bagian Kedelapan
9 Bagian Kesembilan
10 Bagian Kesepuluh
11 Bagian Kesebelas
12 Bagian Keduabelas
13 Bagian Ketigabelas
14 Bagian Keempatbelas
15 Bagian Kelimabelas
16 Bagian Keenambelas
17 Bagian Ketujuhbelas
18 Bagian Kedelapanbelas
19 Bagian Kesembilanbelas
20 Bagian Keduapuluh
21 Bagian Keduapuluhsatu
22 Bagian Keduapuluhdua
23 Bagian Keduapuluhtiga
24 Bagian Keduapuluh empat
25 Bagian Keduapuluhlima
26 Bagian Keduapuluhenam
27 Bab Keduapuluhtujuh
28 Bab Keduapuluhdelapan
29 Bab Keduapuluhsembilan
30 Bab Ketigapuluh
31 Bab Ketigapuluhsatu
32 Bab Ketigapuluhdua
33 Bab Ketigapuluhtiga
34 Bab Ketigapuluhempat
35 Bab Ketigapuluhlima
36 Bab Ketigapuluhenam
37 Bab Ketigapuluhtujuh
38 Bab Ketigapuluhdelapan
39 Bab Ketigapuluhsembilan
40 Bab Keempatpuluh
41 Bab Keempatpuluhsatu
42 Bab Keempatpuluhdua
43 Bab Keempatpuluhtiga
44 Bab Keempatpuluhempat
45 Bab Keempatpuluhlima
46 Bab Keempatpuluhenam
47 Bab Keempatpuluhtujuh
48 Bab Keempatpuluhdelapan
49 Bab Keempatpuluhsembilan
50 Bab Limapuluh
51 Bagian 51
52 Bagian 52
53 Bagian 53
54 Bagian 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Promo Karya Baru
81 Karya Baru "Aku Yang Diabaikan"
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Bagian Pertama
2
Bagian Kedua
3
Bagian Ketiga
4
Bagian Keempat
5
Bagian Kelima
6
Bagian Keenam
7
Bagian Ketujuh
8
Bagian Kedelapan
9
Bagian Kesembilan
10
Bagian Kesepuluh
11
Bagian Kesebelas
12
Bagian Keduabelas
13
Bagian Ketigabelas
14
Bagian Keempatbelas
15
Bagian Kelimabelas
16
Bagian Keenambelas
17
Bagian Ketujuhbelas
18
Bagian Kedelapanbelas
19
Bagian Kesembilanbelas
20
Bagian Keduapuluh
21
Bagian Keduapuluhsatu
22
Bagian Keduapuluhdua
23
Bagian Keduapuluhtiga
24
Bagian Keduapuluh empat
25
Bagian Keduapuluhlima
26
Bagian Keduapuluhenam
27
Bab Keduapuluhtujuh
28
Bab Keduapuluhdelapan
29
Bab Keduapuluhsembilan
30
Bab Ketigapuluh
31
Bab Ketigapuluhsatu
32
Bab Ketigapuluhdua
33
Bab Ketigapuluhtiga
34
Bab Ketigapuluhempat
35
Bab Ketigapuluhlima
36
Bab Ketigapuluhenam
37
Bab Ketigapuluhtujuh
38
Bab Ketigapuluhdelapan
39
Bab Ketigapuluhsembilan
40
Bab Keempatpuluh
41
Bab Keempatpuluhsatu
42
Bab Keempatpuluhdua
43
Bab Keempatpuluhtiga
44
Bab Keempatpuluhempat
45
Bab Keempatpuluhlima
46
Bab Keempatpuluhenam
47
Bab Keempatpuluhtujuh
48
Bab Keempatpuluhdelapan
49
Bab Keempatpuluhsembilan
50
Bab Limapuluh
51
Bagian 51
52
Bagian 52
53
Bagian 53
54
Bagian 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Promo Karya Baru
81
Karya Baru "Aku Yang Diabaikan"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!