Tuan Dave Anderson dalam usianya yang terbilang muda, dirinya sudah mempunyai segalanya. Pemimpin Intel Group itu memiliki karier yang sangat sukses, harta berlimpah, dan otak yang cerdas. Tapi semua yang di milikinya itu percuma, karena di dalam hidup Dave tidak akan pernah ada kata hubungan cinta.
Jingga gadis yatim piatu yang sangat berani, masuk kedalam kehidupan Dave Anderson. Akankah sosok Jingga bisa membuat seseorang Dave Anderson mau menjalani sebuah hubungan?
Ig mom_tree_17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 25
"Oh...." gumam Jingga.
"Sudah berapa lama kau tinggal di mansion Dave?" Mike mulai menyelidiki Jingga.
"Baru beberapa hari." Jawab Jingga.
"Kalau boleh tahu di mana kau mengenal Dave?"
"Mengenal Dave?" Jingga mengerutkan keningnya.
"Ya, aku ingin tahu lebih jauh tentang kau dan Dave."
"Aku dan Tuan Dave?" Jingga tertawa kecil. "Bukankah kemarin aku sudah memberitahumu, kalau aku dan tuan Dave hanyalah atasan dan bawahan."
Mike terdiam sesaat, lalu kembali menatap wajah Jingga. "Kau sendiri apa kau sudah mempunyai kekasih?"
"Kekasih?" pekik Jingga. "Mana ada pria yang mau dengan wanita miskin sepertiku." Jingga menggelengkan kepalanya, dengan tersenyum tipis.
"Aku mau!" Ucap Mike.
"Deg."
Jingga tersentak kaget, menatap tak percaya pada apa yang diucapkan oleh Tuan Mike. "Kau ini lucu sekali." Jingga tertawa, sambil menggelengkan kepalanya.
"Kenapa lucu? Aku tidak sedang bercanda." Ucap Mike. "Aku ini sedang serius, aku mau jadi kekasihmu. Bagaimana denganmu? Apa kau mau jadi kekasihku?" Dave berkata dengan wajah yang serius.
Membuat Jingga yang awalnya tertawa, langsung terdiam seketika.
"Jadi bagaimana? Maukah kau menjadi kekasihku?" Mike kembali bertanya pada Jingga.
"A .. aku," Jingga merasa sangat gugup. Ia tidak pernah menyangka, kalau perkataannya ditanggapi serius oleh Mike.
"Jawablah?" Mike menampilkan senyuman terbaiknya, sebuah senyuman yang bisa membuat semua wanita terjatuh kedalam pelukannya.
"Dia tidak akan pernah jadi kekasihmu!" seru seseorang dari arah pintu.
"Tuan Dave ..!" pekik Jingga, ia merasa terkejut melihat tuan Dave yang berjalan kearahnya.
"Dan kau! Siapa yang mengijinkan mu masuk ke mansionku?" Dave menatap tajam pada sahabatnya.
"Jingga." jawab Mike dengan santai.
"Aku ..?" Jingga menunjuk dirinya sendiri, dengan mengerutkan keningnya. "Bukankah kau tadi -- "
"Jo ...!" Dave memotong perkataan Jingga.
"Baik tuan." Jo langsung menghampiri nona Jingga. "Nona, masuklah ke kamar!"
Jingga yang bingung, menatap wajah tuan Dave yang terlihat kaku dan dingin. Dengan segera Jingga melangkahkan kakinya, namun langkahnya terhenti saat seseorang menarik tangannya.
"Tunggu Jingga, kau belum menjawab pertanyaan ku?"
Dave yang melihat tangan Jingga di sentuh, langsung mengepalkan tangannya. Menahan rasa amarah yang bergejolak di dalam hatinya.
"Lepaskan tangannya!" bentak Dave.
"Dave, masa aku tidak boleh memegang tangannya?" protes Mike, dengan ekspresi santai. Mike merasa senang melihat ekspresi marah dari sahabatnya, ekspresi yang tidak pernah ia lihat dari sosok Dave Anderson. "Jingga saja tidak keberatan tangannya aku sentuh."
"Eh, jangan membawa namaku lagi!"Gerutu Jingga, dengan mengerucutkan bibirnya.
"Hei, aku tidak membawa namamu. Tapi aku berbicara kenyataan!" Mike menatap tangan Jingga.
Jingga yang tersadar, langsung menghempaskan tangan tuan Mike. "Aku bukan mengijinkan kau menyentuh tanganku! Tapi aku tidak sadar, kalau kau masih menyentuh tanganku."
"Kau tidak sadar atau kau pura-pura tidak sadar?" goda Mike.
Membuat wajah Jingga menjadi merah padam, karena perasaan malu dan marah yang datang bersamaan.
"Dua orang ini kenapa malah berdebat? Tidak lihat apa? Wajah Tuan Dave sudah seperti singa yang akan menerkam mangsanya." Gumam Jo dalam hati, sambil menghela napasnya dengan berat. Jo yang sangat memahami sifat tuan Dave, sudah menembak kalau dirinya akan menjadi sasaran kemarahan dari tuannya itu.
"Apa kalian sudah selesai!" ucap Dave, dengan tatapan membunuhnya.
"BELUM .. SUDAH ...," jawab Jingga dan Mike bersamaan.
Membuat Dave semakin marah, dan tanpa banyak kata menarik tangan Jingga. Membawanya keluar dari mansion.
"Dave ..!" seru Mike, ingin mengikuti sahabatnya.
Namun langkahnya terhenti saat Jo menghalangi dirinya, Mike pun hanya bisa pasrah melihat Jingga di bawa oleh Dave Anderson.
...🍀🍀🍀...
Apartemen Casa Grande.
"Kau bisa diam tidak! Dari tadi tertawa tidak jelas." Dave membuka pintu apartemen pribadinya dan membawa masuk Jingga.
"Bagaimana aku tidak tertawa kau itu aneh!" Jingga menahan tawanya.
"Aneh?" Dave mengerutkan keningnya. "Apa maksudmu?"
"Anda tidak merasa aneh?" Jingga menggeleng kepalanya. "Anda keluar dari mansion milik anda sendiri! Hanya untuk menghindari tuan Mike. Padahal anda bisa dengan mudah mengusir tuan Mike tanpa harus keluar dari mansion."
Dave terdiam lalu menatap wajah Jingga dengan intens, hingga membuat Jingga gugup dan salah tingkah.
tapi apa spesial ny, jingga? mike Dave tampan, tajir smpe klepek"?
seperti makhluk kasat mata /Facepalm//Facepalm//Grin/
kayaknya jingga itu anak mereka ya.
Kaka adik donk sm jeny
tapi bagus jingga, /Casual/