Bagas Pratama seorang pria lemah lembut serta penyayang.
Namun satu kejadian membuatnya berubah dalam sekejap saja, kecelakaan dua tahun lalu membuat dirinya menjadi pria dingin, kejam serta emosi.
Kecelakaan itu membuatnya dirinya menjadi lumpuh bahkan dia tidak ingin mendekat dengan siapapun, selama dia lumpuh dia hanya mengurung dirinya didalam kamar..
Dia tidak ingin bertemu siapapun, bahkan dia juga membenci wanita terkecuali Sang Ibunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mulai Posesif
Dimana Bagas yang masih menahan Anna untuk pergi, sifat posesifnya kini dimulai.
" Ayo katakan kamu akan pergi kemana?" tanya Bagas sambil menahan tangannya Anna
Anna hanya tersenyum, dia merasa sangat lucu sekali melihat wajah Bagas yang begitu penasaran kemana dia akan pergi.
" Mengapa kamu tersenyum hm?"
" Kamu sangat lucu sekali dengan wajah yang begitu penasaran"
" Kau membuatku sangat penasaran Anna, ayo katakan kemana kamu akan pergi?"
Anna kembali tersenyum dia benar-benar sangat suka sepertinya membuat Bagas penasaran.
" Baiklah-baiklah, aku hari ini ingin pergi ke Panti Asuhan dimana waktu itu aku dirawat, aku mempunyai satu adik yang ada di Panti Asuhan dia sedang berulang tahun hari ini, makanya pas betul aku libur bekerja jadinya aku mau kesana memberikan hadiah kepadanya"
" Kenapa kamu tidak mengatakannya dari tadi Anna? Sepertinya kamu sangat suka membuatku menjadi penasaran"
Anna hanya tertawa saja, dia memang sengaja membuat Bagas penasaran iya itung-itung Anna mengetes Bagas apakah dia akan bertanya kemana dia pergi atau tidak.
" Kalau begitu apa boleh aku ikut?" tanya Bagas membuat Anna mengerutkan keningnya
" Kamu tidak bekerja?"
" Tidak, hari ini aku masih libur bekerja besok baru bekerja"
" Oh begitu rupanya"
Anna menganggut-anggutkan kepalanya saat mendengar jawabannya Bagas.
" Jadi bagaimana? Aku boleh ikut atau tidak?"
" Hmm boleh tidak ya?"
" Anna" kata Bagas dengan nada menekannya
Anna kembali tertawa, dia sangat suka sekali membuat Bagas begitu.
" Baiklah-baiklah kamu boleh ikut, nanti sebelum kita ke Panti Asuhan tolong ya kita ke toko boneka sebentar aku ingin membelikan kado buat dia"
" Siap sayang, aku ganti pakaian dulu tunggu disini"
Anna menganggukkan kepalanya, dimana Bagas berjalan mengarah kamar ganti untuk mengganti pakaiannya.
Anna tersenyum, dia begitu merasa bahagia sekali karena untuk pertama kalinya dia mulai menjalin hubungan dengan seorang pria.
******
Setelah 30 menit.
Akhirnya mereka telah tiba disalah satu toko boneka yang terkenal, kini Bagas yang turun lebih dahulu saat memarkirkan mobilnya serta dia berjalan mengarah pintunya Anna dan membukanya.
Anna benar-benar merasa sangat beruntung sekali mendapatkan Bagas, kenapa gadis yang dulu dicintai Bagas mengkhianatinya? Apa sebenarnya kurang Bagas kepadanya?
Padahal Bagas jelas sudah sangat sempurna sekali mungkin itu bagi Anna, jika bagi Lily masih banyak kurangnya.
Dimana mereka berdua melangkahkan kakinya masuk kedalam toko boneka tersebut dengan gandengan yang sangat posesif sekali.
Saat mereka masuk tiba-tiba.
" Loh Bagas" kata seseorang
Bagas dan Anna langsung menoleh kearah suara tersebut, saat mereka menoleh ternyata itu adalah Lily.
" K-kamu sudah bisa berjalan?" tanya Lily dengan nada yang begitu terkejut
" Mau aku bisa jalan atau sudah itu bukan urusanmu" jawab Bagas dengan ketusnya
Lily merasa tidak suka dengan jawabannya Bagas, selama ini dia masih merencanakan bagaimana bisa kembali kepada Bagas.
Kini Lily kembali fokus dengan gadis yang disamping Bagas, matanya menatap dengan tatapan yang benar-benar tidak suka serta cemburu.
" Dia bukannya waktu itu pengasuhmu?" tanya Lily kepada Bagas
" Oh sekarang dia bukan pengasuhku lagi, namun dia sekarang adalah tunanganku"
Bukan Lily saja yang terkejut, namun Anna juga sangat terkejut saat mendengar jawabannya Bagas.
" A-apa? Kamu gak salah Bagas?"
" Dimana salahnya?"
" Salahnya dia adalah pengasuhmu kenapa sekarang bisa jadi tunanganmu? Aku benar-benar gak habis pikir loh Bagas, apa dia menggodamu sehingga kamu mau bersama dia?"
Plak!
Tamparan yang tiba-tiba melayang membuat Bagas terkejut serta Lily, tentu saja tamparan itu dilakukan oleh Anna.
Dia sangat tidak suka jika dikatakan penggoda, raut wajah Anna benar-benar sangat marah sekali begiti juga dengan Lily.
" Kau siapa berani menamparku ha?" teriak Lily dengan nada marahnya
" Maupun aku siapa, kamu memang pantas mendapatkannya, karena mulutmu benar-benar tidak pernah diajarkan sepertinya" jawab Anna dengan nada kesalnya
Lily hanya terdiam saja sambil memegangi pipinya, terlihat jelas dipipinya berwarna merah bekasa tamparan itu.
" Asal kamu tau, aku tidak pernah menggoda Bagas"
" Tidak ada yang percaya dengan omonganmu itu, semua gadis pasti akan tergila-gila dengan Bagas karena dia sangat kaya serta Ceo Perusahaan"
" Untuk apa aku berbohong? Tapi itu terserah kamu mau percaya atau tidak, karena bagiku tidak penting menjelaskannya kepada orang sepertimu"
Anna pun langsung pergi meninggalkan Bagas dan Lily karena dia sangat kesal sekali, baru saja berbaikan dengan Bagas namun kini datang kembali masalah yang membuat dia berpikir bahwa dirinya tidak pantas untuk Bagas.
Dimana Bagas juga langsung meninggalkan Lily, betapa kesalnya Lily saat melihat Bagas mengejar Anna.
Dia merasa kalah saingan dengan Anna, padahal dia merasa dirinya paling cantik dibandingkan Anna.