NovelToon NovelToon
DIKEJAR CINTA OM DUDA

DIKEJAR CINTA OM DUDA

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:26.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: Lautan Biru

Cassandra Yohana gadis berusia 17 tahun yang masih memakai seragam abu-abu. Hobinya suka bolos dan tidur ketika jam pelajaran. Tapi nilai raport nya selalu memuaskan sehingga membuat Casandra besar kepala.


"Untuk apa punya otak kalau ngak digunain, percuma kutu buku kalau otak lu aja masih lemah." Ucapan Casandra begitu pedas ketika melihat siswi kutu buku.


Hingga suatu saat kelasnya kedatangan seorang guru baru yang langsung membuat kebiasaan dan kehidupannya Casandra jungkir balik.


Arsenio Xalendra, pria matang yang memilki karisma, tapi tatapan matanya begitu tajam dan dingin membuat siapa saja yang melihatnya akan merasa terintimidasi. Tapi bagi Casandra, Arsenio Xalendra adalah pria jahat dan kejam yang sudah membuat kehidupannya tidak lagi tenang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lautan Biru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pulang

Casandra belum di perbolehkan masuk sekolah, gadis itu mendesahh kesal mendengar ucapan Arsen.

"Tidak perlu masuk hari ini, aku yang akan membuat ijin."

"Lama-lama hidup gue di bawah perintahnya, menyebalkan."

Casandra memilih untuk mengemas barang sedikit yang dia bawa, dirinya memilih pulang meskipun mungkin akan kesulitan bicara dengan Mamanya Arsen. Tapi Casandra bukanlah gadis yang suka di kasihani, kehidupannya selama ini sudah cukup untuk membuatnya menjadi gadis yang kuat.

Tidak perduli bagaimana orang menilainya, baginya dirinya tidaklah merugikan mereka yang suka melihat kekurangannya.

Setelah selesai Casandra mengendong tas miliknya, tidak berat dan dirinya tidak akan kesusahan.

Keluar dari kamar Cassandra berpapasan dengan Mbak Anis, art itu menatap tamu di rumah majikannya bingung.

"Non Sandra mau kemana?" Tanya mbak Anis langsung.

"Mau pulang mbak." Jawab Casandra sambil menutup pintu.

"Eh, tapikan kata nyonya mbak belum boleh pulang." Tambah mbak Anis lagi.

"Gak papa mbak, aku juga punya rumah dan ada mbok Mirna yang pasti nyariin aku." Casandra terseyum.

"Tapi non-"

"Ada apa ini?" Denia muncul dari belakang. "Loh, sayang. Kamu mau kemana?" Tanya Denia yang melihat Casandra mengendong tas.

Casandra tersenyum. "Sandra mau pulang Tante, udah lama ninggalin rumah." Jawabnya dengan sopan.

Denia menaikkan alisnya sebelah. "Kamu ngak sedang ada masalah kan, Tante lebih suka kamu tinggal di sini." Ucap Denia sambil menyentuh bahu Casandra.

"Tapi Sandra juga punya rumah Tan, terima kasih sudah mengijinkan Sandra tinggal di sini." Casandra bicara dengan tulus.

Ada rasa tidak rela di wajah Denia mendengar ucapan gadis itu, tapi mau bagaimana lagi. Apa yang dikatakan Casandra benar.

"Baiklah, tapi lain kali Tante bolehkan bertemu kamu, atau kamu boleh datang kemari kapan saja, rumah ini selalu terbuka untuk mu." Ucap Denia sambil mengusap rambut Casandra.

"Iya Tante, Casandra akan main kesini. Tapi sepertinya itu tidak akan mungkin." Lanjutnya dalam hati.

"Ya sudah kamu pulang di antar supir ya, tidak baik pulang sendiri."

Casandra hanya mengaguk saja. Denia mengantarkan Casandra untuk pulang, wanita itu tersenyum hangat dan tidak lupa memeluk dan mencium kening Casandra dengan sayang.

Cassandra sendiri merasakan desiran hangat dihatinya kala mendapat perlakuan tulus seperti ini, hatinya terenyuh dengan apa yang perhatian dan rasa sayang Denia.

Casandra melambaikan tangannya saat mobil bergerak meninggalkan halaman rumah besar itu, di teras Denia juga melambaikan tangannya.

Mbak Anis juga ikut mengantarkan Casandra kedepan, dan art itu tiba-tiba bicara yang membuat majikanya geleng kepala.

"Abis ini pasti ada yang merasa kehilangan." Ucap mbak Anis tiba-tiba.

Denia melirik art nya itu. "Siapa?" tanya Denia dengan kening mengkerut.

"Den Arsen lah nyah, siapa lagi? bapak kan tidak mungkin." Ucap mbak Anis dengan lancarnya.

"Hiss, kamu ini sok tahu." Denia mengibaskan tangannya didepan wajah mbak Anis membuat art itu tersenyum jenaka.

Di kantor Arsen tampak sibuk dengan pekerjaan yang tidak ada habisnya, pria berumur 29 tahun yang sudah menjadi duda itu tampak fokus dengan apa yang dia kerjakan.

Tidak dipungkiri jika Arsen memang seorang CEO, pria itu menjabat di kursi kebesaran Xalendra. Arsen menepati kursi kebesaran yang penuh tanggung jawab itu sejak 5 tahun yang lalu setelah tuan Xalendra memutuskan untuk pensiun, karena putra satu-satunya sudah mampu untuk menjalankan perusahaan maka tuan Xalendra memilih untuk pensiun.

Tok...Tok..Tok..

Suara ketukan pintu membuat Arsen tidak mengentikan pekerjanya, pria itu hanya cukup bersuara untuk membuat orang dibalik itu berhenti mengetuk.

"Masuk!" Serunya pada orang dibalik pintu.

Pintu ruangan Arsen di didorong pelan, seorang wanita masuk dengan senyum yang merekah.

"Siang bos." Sapa seorang wanita itu yang melihat Arsen begitu sibuk membuatnya merasa terabaikan karena sama sekali tidak dilirik.

Arsen yang mengenali suara siapa lantas mendongak, alisnya terangkat sebelah setelah melihat Jovanca yang berdiri di balik meja kerjanya.

"Apa kita punya janji?" Ucap Arsen dengan wajah datar.

Jovanca masih melenturkan senyum di bibirnya demi mendapatkan perlakuan hangat Arsen kembali.

"Tidak, hanya saja aku ingin bertemu dan mengajakmu untuk makan siang." Ucapnya tanpa rasa ragu jika Arsen tidak akan menolak tawarannya.

Arsen hanya mencebikkan bibirnya sesaat, untuk menanggapi ucapan mantan istri itu yang sekarang menjadi model diperusahaaan nya.

"Kau yakin aku akan ikut denganmu?" tanya Arsen sambil menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi miliknya.

Jovanca mengangguk dengan senyum. "Ya, kenapa tidak." Jawabnya dengan yakin.

Arsen hanya terkekeh. "Baiklah kare kamu sudah terlalu yakin dan sangat berharap maka-"

Jovanca semakin melebarkan senyumnya kala Arsen juga menyunggingkan senyum yang membuatnya senang karena sudah pasti Arsen tidak akan menolak ajakannya, sebagai wanita yang pernah di cintai dan menduduki posisi pertama, Jovanca begitu yakin jika hati Arsen masih mencintainya.

"Maka dengan yakin juga aku menolak ajakan mu. Dan lebih baik sekarang kau keluar karena menganggu pekerjaanku." Ucap Arsen santai tanpa beban.

Tapi mampu membuat Jovanca kehilangan rasa percaya diri yang tadi begitu menggelora.

1
Saqina Nur Irsyani Salsa
"membulat sempurna"
Firanty Ranty
terus Tiara kerjain habis"san tuch Louis biar kapok siapa suruh bohongi Tiara 🤣🤣🤣
Sarah Hani
Luar biasa
Moh Yasin
mantep bang
Moh Yasin
ih bang arsen gercep amat
Moh Yasin
sok atuh aku dukung pakek bangetlah 🤣🤣
Moh Yasin
panas nih arsen
Moh Yasin
siapakah itu
Moh Yasin
semangaaat thour lanjut
Moh Yasin
orang tua yg egois 😠😠
Moh Yasin
wih mantep
Firanty Ranty
tadi berdoa semoga anak gadisnya GK seperti itu dan setalah dpt tips doa nya berubah si BPK jagung 🤣🤣🤣🤣
Firanty Ranty
taktik mu hebat juga Arsen 🤣🤣🤣
Firanty Ranty
tik tok tik tok jedeeeeeeeeeeer...AAAH aku juga kaget tp mau meluk siapa aku Tiara 🤣
mardiana sari
gercep bgt si abang arsen ini takut diambil org yaa bang?🤣🤣
Firanty Ranty
kasian Greta kalah sebelum berperang 🤣🤣
Firanty Ranty
benci jadi cinta 🤣🤣🤣
Firanty Ranty
Louis aku do'akan engkau semoga berjodoh dengan Greta 🤣
Firanty Ranty
aku salut sama Arsen bisa menahan obat setan itu lebih lama hingga sampai lah pd sang istri tercinta
Firanty Ranty
pertama membaca tema nya dah penasaran dan ternyata stlh membaca oooooh.... ternyata itu yg dimkst mahluk dalam tempurung wkwkwkkkkk...🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!