Dua Sosok Genius

 Dian mengerjapkan matanya sinar matahari menembus tirai jendela ia membuka matanya dan terkejut sudah ada beberapa keluarganya berada dikamarnya menatapnya heran .

Hasna duduk disisi tempat tidur sambil memegang tangan dan dahi Dian yang terasa hangat ia mengompresnya kepala Dian dengan air hangat.

"Tidurlah jika masih terasa sakit ,tidak perlu banyak gerak ," ucap Hasna tersenyum menatap Dian . "Terimakasih nek ," jawab Dian dengan nada lemah . "Kamu kenapa sayang kenapa ada luka ditanganmu ?" tanya Dita sedih sambil memegang tangan Dian yang luka . Dian belum sungguh cerita karena tenaganya sangat lemah entah apa yang terjadi padanya padahal semalam tidak bertindak bodoh pikirnya .

"Aku tidak apa-apa kok ma ,ini hanya luka kecil ,mama tidak perlu berlebihan ," jawab Dian kemudian memejamkan matanya kembali dan terlelap .

Pagi hari Dion mulai membuka matanya dia merasa berada ditempat asing ,kemudian bangun namun tenaganya sangat lemah kakinya terasa nyeri ketika akan digerakkan . "Tunggulah sampai lukamu sembuh baru bergerak ," ucap seorang kakek membawa sebelas minuman hangat untuk Dion .

"Apakah ini tempat tinggal Kakek ?" tanya Dion menatap tajam wajah kakek . "Iya ini rumah kakek ,apa tubuhmu masih sakit ?" tanya kakek tersebut . "Siapa nama kakek bagaimana kakek menolong saya ," ucap Dion ingin tahu

"Kakek melihatmu pingsan dipinggir sungai lalu kakek membawamu kesini ," jawab Kakek . Dion meminum air yang dibawa oleh kakek meneguk tak bersisa ,ia merasa sangat haus ."Terimakasih banyak kek ,suatu saat nanti aku akan mengajak kakek keliling negeri ,"ucap Dion . Kakek tertawa kecil ia merasa lucu mendengar perkataan Dion yang kesannya kekanakan .

"Kenapa kek tertawa memangnya ada yang lucu ?" tanya Dion geleng-geleng kepala. "Tidak apa-apa ,,makanlah ini ,"balas Kakek memberi makan kepada Dion , kemudian Dion memakannya . Ia kembali teringat kejadian semalam dan berpikir tentang dua orang yang berada didalam mobil .

 "Kamu memikirkan mobil yang terbakar semalam , tadi pagi ditemukan mayat dua orang laki-laki dan perempuan didalam mobil yang terbakar ,polisi dan tenaga medis datang dan membawa mereka ," jawab Kakek kemudian pergi keluar .

Dion melihat kakek itu pergi ia kembali merebahkan tubuhnya ,tidak lama ia terlelap kembali .

Sementara divila semua orang mencari Dion kesegala tempat ,namun mereka tidak menemukan .Rama yang mendengar suara dari dalam gudang memanggil yang lain karena ia tidak tahu orang menyimpan kuncinya . Hasna membawa kunci cadangan segera membuka pintu gudang alangkah terkejut mereka semua melihat dua pelayan dalam keadaan terikat .

Dalam keadaan lemah dua pelayan itu menceritakan kejadian semalam , mereka semua tidak menyangka jika semalam mereka telah diracuni oleh seorang mata-mata , Dian keluar kamar mendengar cerita pelayan tersebut mendekat ke arah mereka .

"Dian kenapa kamu bangun tidur saja badan masih lemah begini malah dipaksa jalan ," ucap Sinta melihat Dian berjalan ke arah mereka .Sinta memapah Dian dan duduk dikursi dekat dengan pelayan .

"Aku tahu kejadian semalam ini pasti ada orang ingin menghancurkan keluarga kita , aku melihat dua orang didalam mobil akan meninggalkan villa ini namun aku menghadang mobil tersebut dan aku putar arah sampai mobil melaju dengan kecepatan tinggi dan sepertinya menabrak sesuatu sampai akhirnya aku melihat asap sangat tebal dan ada percikan api ,"jelas Dian merasakan dadanya sesak dan badannya sakit semua .