NovelToon NovelToon
Suamiku Kau Rebut, Kudapatkan Papamu

Suamiku Kau Rebut, Kudapatkan Papamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Selingkuh
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: Hasna_Ramarta

WA 089520229628

Sebuah kisah tentang seorang istri yang dikhianati suami juga sahabat baiknya sendiri. Yuk mampir biar karya ini ramai kayak pasar global.

Karya ini merupakan karya Author di akun lain, yang gagal retensi. Dan kini Author alihkan di akun Hasna_Ramarta. Jadi, jika kalian pernah membaca dan merasa kisahnya sama, mungkin itu karya saya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25 Kelakuan Mira

   "Sayang, kemarilah." Pak Kendra meraih lengan Sauza lalu melilitkan di pinggangnya. Mereka kini berhadapan dengan tatap mata saling menembus mata masing-masing.

    Sauza ingin menghindar, di dalam hatinya secuil pun tidak ada perasaan cinta. Tapi apalah daya, kebaikan Pak Kendra membuat Sauza tidak berkutik. Jadi, apapun alasannya, Sauza harus berusaha memupuk rasa cinta di dalam dirinya terhadap pria paruh baya di hadapannya. Perasaan Sauza saat ini hanyalah rasa kasih sayang dan segan, bukan perasaan cinta yang menggebu-gebu penuh gairah.

    "Tapi, tidak ada salahnya aku berusaha mencintainya, toh Pak Kendra begitu baik padaku. Baiklah, akan aku coba menghadirkan perasaan cinta untuk Pak Kendra. Pak Kendra sudah terlalu baik untukku. Aku akan balas semua kebaikan bapak dengan perasaan sayang yang tulus dariku untuk Pak Kendra. Semoga aku bisa memberikan cinta itu untuk Pak Kendra," batin Sauza sembari membalas tatap mata lelaki paruh baya itu.

    Tidak disadarinya, lelaki yang sudah menjadi suaminya itu, kini sudah melabuhkan sebuah kecupan di seluruh wajah Sauza. Sauza hanya pasrah dan berusaha membalas dengan senatural mungkin.

    Kini Pak Kendra sudah membawa Sauza ke dalam kamarnya. Setelah itu pintu kamar tertutup rapat. Entah apa kejadian selanjutnya di dalam sana.

    Hal ini membuat Mira yang sejak tadi menyaksikan kelakuan sang papa, begitu geram. Ia tidak menyangka sang papa begitu menggebu-gebu terhadap Sauza. Ternyata dugaannya selama ini salah, sang papa justru jatuh cinta pada perempuan seumurannya. Mira tetap meyakini kalau sang papa telah dipelet oleh Sauza.

    "Kenapa bisa papa bergairah seperti itu terhadap Sauza? Padahal selama ini cintanya hanya untuk mama. Apakah Sauza sudah mengguna-guna papa? Dasar Sauza keparat. Dia sepertinya memang mengguna-guna papa, atau bisa jadi menggoda papa dengan tubuhnya. Secara dia janda dan gatal," dengusnya. Mira tidak henti menuding buruk terhadap Sauza.

    Kemudian Mira pergi dari tempat itu untuk menenangkan pikirannya yang kacau akibat melihat kelakuan sang papa dan Sauza tadi.

    Beberapa jam kemudian, Sauza sudah keluar dari kamar dengan rambut yang basah. Tubuhnya wangi menyegarkan. Sepertinya siang tadi memang sudah terjadi hari pertama belah duren seperti apa yang pernah dikatakan Asmi padanya tempo hari.

    Sauza berjalan menuju tangga lantai tiga rumah itu. Dia ingin menikmati indahnya kota Jakarta dari roof top rumah mewah itu. Wajahnya berseri dengan senyum menghiasi bibir tipisnya. Semilir angin sudah menghembus dan terasa menyapa kulitnya.

    Tiba di atas, Sauza berkeliling di sepanjang pagar pembatas, lalu tatapnya ia tujukan pada hamparan jalan di bawah sana. Sauza kadang geleng kepala, kadang tersenyum penuh takjub. Ia tidak menduga bakal berada di kota ini dan menikmati suasana kota Jakarta yang cukup crowded.

    "Sauza, Sayang," panggil seseorang. Suaranya semakin mendekat. Sauza tersentak lalu membalikkan badan. Bima sudah berdiri di belakangnya.

    "Kenapa kamu ikuti aku? Pergilah, aku tidak mau ada orang lain mencurigai kita dan menuduh yang tidak-tidak terhadap kita. Lagipula kamu sekarang ini posisinya adalah menantu pemilik rumah ini, dan aku istrinya. Jadi, otomatis aku adalah mertuamu," jelas Sauza seraya menjauh mundur dari Bima.

    "Za, tolong dengarkan aku. Aku ke sini ingin bicara baik-baik denganmu. Aku masih mencintaimu, Za. Lagipula aku dan Mira sebentar lagi akan bercerai, aku menyesal telah terjebak oleh cinta palsu Mira. Aku mohon maafkan aku, Za. Aku memang salah karena sudah menyakiti dan menghancurkan hatimu," ujar Bima penuh penyesalan.

    "Stop, jangan katakan apa-apa lagi. Aku tidak mau dengar apa-apa dari kamu. Hidup kita sudah masing-masing, aku tidak mau mendengar masalahmu, karena aku sudah cukup puas dengan masalah-masalah yang pernah kamu dan Mira berikan dulu. Kini hidupku sudah tenang lepas dari kalian. Saat ini aku sedang menikmati hidup baruku sebagai Nyonya Kendra. Jadi, tolong, jangan pernah katakan apapun lagi dari mulutmu. Aku sudah tidak mau mendengar apa-apa dari kamu." Sauza berkata dengan tegas seraya mengangkat tangannya tanda mengusir Bima jauh darinya.

    Pada saat Sauza mengangkat tangannya, Bima dengan jelas melihat leher Sauza merah. Bukan merah karena gigitan nyamuk, melainkan gigitan nyamuk besar yang sudah pasti Bima paham siapa pelakunya.

    "Kamu pasti terpaksa menikah dengan papa mertuaku, Za. Aku tahu cintamu masih untukku," ujar Bima percaya diri.

    Sauza sampai membelalakkan matanya dengan ucapan Bima barusan. "Pergi dari sini, sudah aku katakan tadi, bahwa aku sudah tidak ingin dengar apa-apa dari mulutmu. Pergi," usir Sauza lagi seraya meraih gagang sapu yang kebetulan ada di tempat itu untuk memukul Bima. Bima akhirnya mengalah dan pergi dengan kecewa dari roof top itu. Padahal dia ingin mengungkapkan isi hatinya terhadap Sauza dan meminta maaf, tapi sepertinya Sauza sudah menutup pintu maaf terhadap dirinya.

    Bima menuruni lantai tiga, dari ujung ruang tamu, bayangannya terlihat oleh Mira yang tadinya akan menuju ruang tengah rumah itu. "Habis apa Bima dari lantai tiga? Aku harus ke sana, sepertinya ada yang menarik sampai Bima bisa ke lantai tiga," bisiknya seraya berjalan pelan menuju tangga lantai dua lalu disambung menuju lantai tiga setelah Bima memasuki ruangan lain di rumah itu.

    Tiba di lantai atas rumah itu, Mira melihat Sauza sedang duduk menikmati pemandangan kota Jakarta dengan santainya. Mira merasa sangat iri dan menganggap Sauza tidak pantas merasakan keindahan di rumah milik papanya ini.

    "Sauzaaa, di sini rupanya kamu?" teriaknya tidak suka. Sauza menoleh dan tersentak. Namun beberapa detik kemudian sikapnya biasa lagi, bahkan gayanya sudah kembali mirip seorang nyonya rumah.

    "Ya, ada apa Mira? Kenapa kamu menyusul aku ke sini? Kamu ingin bersamaku menikmati indahnya kota Jakarta?" lontar Sauza santai dan juga datar.

    Mira merasa jijik dengan sikap pura-pura Sauza yang dibuat-buat menurutnya.

    "Kemari kamu, hentikan sikap pura-puramu itu. Jangan belagu dan merasa jadi nyonya rumah di rumah ini, kamu di sini hanya mengincar harta papaku, bukan?" pekiknya seraya meraih dan menarik lengan Sauza. Sauza yang tidak berpegangan, badannya ikut tertarik oleh tangan Mira dengan gampang, sampai di depan pagar pembatas roof top. Tepat di bawahnya sebuah kolam renang yang terhampar dari arah timur ke barat.

    Pagar itu berpintu, sepertinya memang sengaja didesain seperti itu, khusus diperuntukkan bagi siapa saja yang ingin berenang dari roof top. Mata Sauza sudah melihat ke bawah, jantungnya tiba-tiba berdebar, dan Sauza punya firasat buruk bahwa Mira akan mencelakainya.

    Mira perlahan membuka pintu pagar itu dan mendorong tubuh Sauza keluar pagar, tapi Sauza berhasil menahannya.

    "Mira, apa yang akan kamu lakukan? Hentikan, aku bisa jatuh ke dalam kolam renang itu. Mira!" pekik Sauza takut seraya memegangi tangan Mira kuat.

    "Aku tidak akan membiarkan kamu hidup tenang di dalam rumah ini bersama papaku. Kamu hanyalah benalu dan kamu harus segera enyah dari rumah ini sebelum papaku terjerat oleh kepura-puraanmu," pekik Mira seraya melepaskan tangan Sauza.

    "Miraaaaaa, jangannnnnn. Akhhhhhhhh." Tubuh Sauza terjun bebas menuju kolam renang. Mira puas seraya melihat ke bawah.

    "Byurrrrr, prakkkkk."

    Pada saat yang sama, seseorang dengan sigap loncat ke dalam kolam renang dan menangkap tubuh Sauza.

1
cinta semu
bongkar sampai habis aib Mira & Bima ...biar mereka malu setengah hidup😂😁
cinta semu
Mira kena mental 😂😁
Nasir: Hehheheheh
total 1 replies
cinta semu
ahayyy ...perang di mulai ...pasti tatapan mereka kayak gencatan senjata perang ...jangan tanya siapa yg menang ya ...sauza lah😁😂😁😂
cinta semu
kalang kabut tapi masih aja kekepin,mira pemulung laki orang ..
cinta semu
ya jijik lah ..sauza di peluk sm suami yg sudah menghamili Mira si pemulung laki orang
cinta semu
awal baca aja ..dah penuh curiga ...kayak ny ni laki kebanyakan tingkah dech
Mrs.Riozelino Fernandez
mantan mertua...
Nasir: Iya betul. Heheheh....
total 1 replies
Sunaryati
Itulah jika tidak bersyukur dan tidak setia, menyesal pun tak ada gunanya , perbaiki diri. Kau sudah menolong Sauza dari kejahatan Mira. Tekadmu sudah benar Sauza berusaha mencintai Pak Kendra suamimu, semoga bab besok sudah ada kabar baik darimu, kecebong Pak Kendra telah tumbuh. Kutunggu kehancuran Mira.
Nasir: Wkwkwkkwk
total 1 replies
Galuh Setya
bagus sauza mending diceritain skrg drpd nt jadi bumeranv
Mrs.Riozelino Fernandez
ntar kamu bakalan dapat adik dari Sauza lho Mira 😆😆😆😆
Mrs.Riozelino Fernandez
panas...??? panas...??? ya panas lah...
🤣🤣🤣🤣
Ari Randz
awas serangan jantung duo pengkhianat /Grin//Grin//Grin//Grin/
Sunaryati: Nah Pak Kendra anda akan tahu tabiat anak dan menantimu, kejutan yang tak anda bayangkan sebelumnya
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
semoga kamu punya anak dengan pak Kendra,biar nyahok tuh si Bima
Sunaryati
Ayo siap - siap ketemu ibu sambung jangan shok , ya. Bagaimana ya reaksi Pak Kendra jika menantunya mantan suami Sauza, istrinya sekarang?
Rizky Tria
bener kata" Mira kalau Sauza dipelihara om" berduit, dan om itu adalah papa mu.. awas Mira shock, siap" ambulance 🤭🤭
Sunaryati
Ya tak lama setelah nikah nanti segera mengandung bayi laki-laki
Sunaryati
Ikhlas serahkan dirimu sepenuhnya Sauza, kau akan mendapatkan perlakuan perhatian dan perlindungan istimewa dari suamimu. Mulai sekarang rubahlah panggilan pada suamimu, yang lebih mesra dan manja.
Mira kau tak berkaca siapa dirimu, berapa lama jadi simpanan Bima, sebelum hamil kau dengan siapa?
Ukur baju orang lain jangan dengan ukuran tubuhmu, ya! Kau ingin memanasi Sauza, kan. Kutunggu, dengan setia.
Sunaryati
Nah gitu Sauza semoga lukamu segera terobati, hidup bahagia dan dapat momongan cowok. Hilang dendam hidup Damai. Saya yakin mantan suamimu sangat menyesal apalagi jika ternyata Mira hamil bukan anaknya, semakin seru aku akan puas.
Mrs.Riozelino Fernandez
maling teriak maling...kamu kali yang jadi simpanan Bima dulunya...😠
Mrs.Riozelino Fernandez
semoga Sauza bisa hamil setelah nikah ma pak Kendra...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!