Seorang pemuda yang di harapkan oleh kedua orang tuanya untuk jadi orang yang baik,malah terjerumus ke pergaulan yang tidak baik.
pemuda tersebut akhirnya keluar walaupun di paksa oleh kedua orangtuanya
yuk ikuti terus bagaimana kisahnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ray firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 25
"Fi! sini dulu sebentar." pinta Riko.
"Wah! ada acara apa nih Bro,tumben pada kumpul begini?" tanya Arfi.
"Nggak ada apa-apa sih! cuman lagi membicarakan untuk mendukung,saat si Deni yang akan tanding beladiri nanti." jawab Riko.
"Wah! beneran nih Den?" tanya Arfi.
"Iya Fi! aku berharap,teman di Kontrakan ini semuanya datang." jawab Deni.
''Ayolah Fi! kita sama-sama datang ke sana,untuk mendukung Deni." bujuk Riko.
"Oh iya kapan dan dimana tandingnya Den?" tanya Arfi.
"Masih satu Minggu lagi sih,nanti Share Lock deh ke kamu." jawab Deni.
"Baiklah! kalau begitu,aku pergi kerja dulu yah,takut di marahin Bos kalau telat Assalamualaikum." ucap Arfi seraya berpamitan.
"Baiklah hati-hati,Waalaikumsalam." sahut Deni.
Arfi pun langsung berangkat ke Restoran,setelah mendengar salamnya di jawab sams teman yang ada di Kontrakan.
***
Di Restoran
Dua Perempuan yang baru masuk ke Restoran,salah satu dari Perempuan yang Berhijab tersebut,melihat Tunangannya berada di Restoran yang sama,sedang bersama Perempuan yang seksi dan sambil berpelukan,perempuan Berhijab tersebut langsung menghampiri.
"Jadi ini maksudnya kamu Mas! bilangnya nggak bisa menemani makan siang Zia,katanya sibuk! tapi sekarang malah makan siang sama Perempuan lain." emosi Zia.
"Sabar Zi! dengerin dulu penjelasan dari Tunangan kamu." ucap Riska.
"Sudahlah Ris! nggak perlu lagi mendengar penjelasannya,sudah sangat jelas dia berpelukan dengan Perempuan lain,nih aku kembalikan cincin kamu,dengan ini aku bukan lagi Tunangan kamu." sahut Zia sambil melepaskan Cincin seraya memberikannya.
"Baiklah! aku juga sudah muak sama kamu yang sok suci,sudah bertunangan pun,aku nggak boleh untuk menyentuh kamu,yuk Beib kita pergi dari sini.'' ucap seseorang sambil menggandeng Perempuan seksi.
Mantan Zia pun pergi dari Restoran dengan menggandeng Perempuan Seksi,sedangkan Zia dan Riska masih di tempat.
"Ris! apa aku salah yah,kalau aku ingin di sentuh sama Cowok yang menjadi Suamiku nanti?" tanya Zia.
"Nggak lah! kamu itu sudah benar,Cowoknya aja yang brengsek,belum Sah tapi ingin menyentuh." jawab Riska.
"Mulai sekarang! kalau ada yang ingin denganku,harus sparing dulu,kalau aku yang kalah,Cowok itu yang akan menjadi Suamiku." ucap Zia.
"Zi jangan bercanda! kamu kan Karate sabuk hitam,mana ada Cowok yang mampu,mau jadi Perawan Tua kamu." sahut Riska.
"Nggak peduli! karena semua Cowok pada brengsek..." omel Zia terpotong.
"Nggak semua Cowok kaya gitu,maaf boleh aku ikut bergabung." potong Arfi.
Mendengar itu keduanya menoleh ke asal suara,Zia pun kaget karena mengenalnya.
"Arfi kan! boleh-boleh,silahkan duduk Fi." ucap Zia mempersilakan.
"Terimakasih Zi,ternyata kamu masih ingat denganku." sahut Arfi sambil duduk.
Zia pun memperkenalkan Riska Sahabatnya ke Arfi,keduanya pun saling berkenalan,ketika Riska mengulurkan tangan tapi Arfi mengatupkan tangannya,membuat Zia dan Riska bukannya marah atau tersinggung malahan keduanya tersenyum.
"Jadi Nona Muda ini! yang di juluki,Primadona Kampus galak itu hehe.'' ucap Arfi sambil tertawa.
"Hah! siapa yang bilang begitu?" kaget Zia seraya bertanya.
"Kan barusan aku dengar dari kamu Zi,ngeri juga yah kalau ada Cowok yang ingin mendekati.'' ucap Arfi.
"Termasuk kamu juga dong Fi hihi?" tanya Riska sambil cekikikan.
"Hehe..tentu Ris! saranku jangan terlalu begitu,kalau kamu masih begitu,cari saja di arena Pertarungan beladiri." tawa Arfi sambil memberi saran.
"Haha bener tuh! kan sebentar lagi ada Pertarungan beladiri,cari saja di situ Zi." tawa Riska.
"Hah! maksudnya..! aku harus menantang semua Petarung di sama." kaget Zia.
"Hey nggak gitu juga! jangan konyol kamu,mentang-mentang Karate sabuk hitam,maksudku itu,kamu menantang pemenang yang jadi Juara satu saja." saran Riska.
"Haha aku setuju banget tuh saran dari Riska,oh iya Zi! berarti aku yang nggak bisa apa-apa ini,nggak bisa dong yah kalau ingin memilikimu." tawa Arfi seraya serius.
"Hah!" shock Zia.
"Haha sudah Zi nggak usah di pikirkan lagi,kalau kita berjodoh nggak akan kemana-mana,aku balik kerja dulu yah Assalamualaikum." tawa Arfi seraya berpamitan.
"Baiklah Fi,Waalaikumsalam." balas Riska.
Arfi pun langsung kembali berkutat di pekerjaannya,tanpa di sadari sama ketiganya,ternyata ada yang memfoto dari obrolan ketiganya,sedangkan Zia melamun karena memikirkan ucapan dari Arfi.
"Wah! rupanya dia itu menyukai kamu Zi." ucap Riska.
"Jangan ngaco deh Ris." sahut Zia.
"Eh ini beneran! masa kamu nggak tertarik sama si Arfi,dia kan ganteng Zi.'' ucap Riska.
"Ya menurut kamu! kalau dia ganteng,kenapa bukan kamu saja yang mendekati dia." saran Zia.
"Bener nih! jangan menyesal yah nantinya,kalau aku jadian sama Arfi." goda Riska.
"Aduh! kok sakit begini yah,ketika ada Perempuan lain yang ingin memiliki Arfi." batin Zia.
"Haha ternyata Sahabatku ini ada rasa sama Arfi,tapi seperti biasa! gengsinya terlalu besar untuk mengakuinya." tawa Riska.
"Hah! apaan sih Ris,tambah ngaco aja kalau ngomong,udah Ah! yuk kita pergi dari sini." kaget Zia sambil mengajak.
"Baiklah! hayoo." pasrah Riska.
Keduanya pun keluar dari Restoran dan langsung pulang,ketika Zia ingin mengantar Riska Sahabatnya untuk pulang,malah bilang kalau ingin mampir ke Rumah Zia.
Setelah beberapa menit sampailah di Rumahnya Zia,keduanya langsung masuk ke dalam Rumah,ternyata ada Bundanya Zia,berada di dalam Rumah yang nggak lagi bertugas di Rumah Sakit.
"Assalamualaikum." ucap keduanya serempak.
"Waalaikumsalam." sahut Bunda Zahwa.
Keduanya pun langsung mencium punggung tangan Bundanya Zia secara bergantian.
"Eh Zi! mana Cincin kamu,kok nggak ada?" tanya Bunda Zahwa.
"Justru itu Bunda! karena ini Zi pulang untuk bercerita sama Bunda,takut kedepannya jadi bermasalah,tapi Zi! ambil minum dulu yah Bun." jawab Zia.
Zia pun langsung melangkah menuju ke dapur,untuk mengambil minuman dan makanan ringan untuk teman obrolan nya.
"Ada apa sih Ris! kok Zia serius begitu?" tanya Bunda Zahwa.
''Bun tunggu Zia saja yah,biar dia yang menceritakan semuanya." jawab Riska.
''Huft..baiklah! tapi Bunda merasa ini yang mau di ceritakan sama Zia nggak baik deh rasanya." tebak Bunda Zahwa.
"Wooowwww! firasat seorang Ibu bener-bener Dahsyat." batin Riska.
Zia pun datang dengan membawa minuman dan makanan ringannya,Zia pun langsung duduk di sebelah Riska Sahabatnya.
"Jadi apa nih yang mau di ceritakan...
Bersambung
~ See You Next ~